Featured Slider

PELAJARAN TENTANG KESABARAN DAN KEPERCAYAAN

Session I (Tukang Rak Buku)

Tanggal 10082011, kurang lebih aku memesan dua buah rak buku untuk kubawa pulang ke rumah, karena memang kebiasaan ibuku suka marah-marah ngliat buku-buku seabreg di kamarku yang gak ada tempat untuk menampungnya. 4 hari, masnya menanyanggupi jadi. “deal yam as 4hari, ini uangnya (210 ribu)”, aku memesan kualitas terbaik karena memang sample di tempat tukang kayu itu memanglah bagus. 4 hari aku datang, ternyata rak-nya belum dikerjakan dengan alasan kayunya belum datang (padahal dulu pas awal perjanjian masnya itu dengan meyakinkanku bahwa 4 hari rak itu bisa jadi dengan kualitas kayu yang terbaik). Nah, seminggu dudah aku menghabiskan rutinitasku sampai aku berharap rak buku itu juga sudah jadi. Aku menghampiri kesana, dan ternyata oh ternyata, mas-nya beralasan lagi kalau rak-nya belum jadi dengan alasan masih diplitur, aku masih menyunggingkan senyum, “yaudah mas, nanti habis lebaran tak ambil ya”, masnya pun kembali meyakinkanku.


Lebaran berlalu, aku masih punya kewajiban ke Jakarta untuk mengantar keponakanku pulang karena iparku sedang hamil. Sepulang dari Jakarta aku kembali lagi tukang buku. Dan kalian tau? Ternyata oh ternyata, raknya belum jadi. Mas nya beralasan kalo rak buku pesenanku dibeli orang (gila bener nih penjual).. Waktu itu aku masih bisa menyunggingkan senyum termanisku. “kapan pesenanku bisa jadi mas?”, masnya menjanjikan keesokan siang sambil menuding rakku yang nantinya menjadi calon milikku. Aku menangangguk sambil pamit. Ada perasaan ganjil, karena memang aku merasa itu bukan rak pesananku. Kayunya tipis, kualitasnya tidak seperti sample.. Tapi aku masih positive thinking.
16 September 2011, tepat 1 bulan pemesanan rak buku, yang dulu janjinya Cuma 4 hari, mulailah hariku bergejolak. MAsnya mulai bertingkah dengan janji gombal (menunda-nunda pembuatan), pas aku kesana Cuma bertemu kakak iparnya (mungkin)..nih obrolannya :
-aya : “Mas Bima ada mas?”
-iparnya : “masih tidur,mbak semalem habis lembur ngerjain pesanan”
-aya : “saya gak peduli dia lembur atau gak, saya Cuma mau nanya pesanan rak saya jadi kapan”
-iparnya : “nanti sore jam5 mbak dating kesini lagi aja ya mbak”
-aya : “pada niat jualan apa gak si Mas, jadi orang kok mencla-mencle. Dulu alesan kayunya habis, trus belum diplitur, terakhir malah dijual kr orang lain…Kalo memang gak bisa jualan, ini kuitansi bulan lalu, sekarang balikin uang saya”
-iparnya : “nanti jam5 biar diselesein mbak”
-aya : “tak pegang omonganmu,mas”

Pas Jam 5 aku dating kesana, si Bima malah lagi mbuatin raknya (oh My God). Aku berusaha menahan sabar..”Piye mas rak-ku?”, “nanti sore tak anter ke kost ya mbak habis isya”, dia menjawab santun”, tapi aku tak menghiraukannya.”ada di kost to mbak?”, Tanya dia lagi. “PAsti ada kalo memang bener-bener mau dianterin! Makanya kalau buat janji jangan seenaknya, katanya kemarin mau dianterin, lha kok malah sekarang baru dibuat”, aku menatap tajam dia dan dia tidak berani membalas tatapan amarahku.

Sesuai kesepakatan, ternyata dia tidak datang membawa pesanan rak bukuku (mangkel bin anyel). Dan paginya aku kesana lagi, ketemu adik dan kakak iparnya. Mereka tau kedatanganku tanpa aku berucap sepatah katapun, mereka menjelaskan. “aku udah percaya sama kalian, tapi kalo caranya kayak gini mendingan saya minta uang kembali”, aku berusaha megendalikan diri. “nanti habis magrib saya antar mbak”, masnya menyela. “Habis magrib kapan mas? Soale waktumu sama waktuku beda-e. Mbok ya kalo janji itu yang beneran. Saya dari awal udah percaya kok, masnya malah mbulet mencla-mencle ra genah”, sehabis bilang itu saya langsung pamit.

Menyebalkaaaaaaaaaaaaaaan, ternyata gak dianter-anter…sabar,sabar,sabar,sabar…Memang sabar itu unlimited..keesokan harinya, jam12 aku datengin tuh tempat kayunya sambil merah padam. Dari bapak, ibunya, adik, kakak ipar semuanya keluar. Tapi bodo amat, aku bener-bener marah, kecewa. Dan ajaibnya aku masih mengendalikan diri meskipun hasil rak buku itu tidak sesuai pesananku, aku sempat perang sama Bima, nama penjual rak kayu itu. Pesanan yang gagal dan saya Cuma berpesan “cukup sekali ini saya beli disini”..aku lalu pamit dengan sunggingan senyum (sumpah ga marah) sama Bapak, ibu, adik dan iparnya kecuali bima..haha

Sesampai di kost, sontak semua memegang rak-rak itu sambil mencibir kalo aku dibohongi..”biarinlah, yang penting aku tau salahku dimana, kalo si Bima itu suka sama uang kayak gitu, moga aja berkah”, sambil sok wise :D


NB : Kesabaran itu tidak ada batasnya, sebagaimana kau akan memetik hasil dari sabarmu...dan kepercayaan itu ibarat vas bunga, saat pecah mungkin bisa ditambal tetapi tetap saja ada bekasnya..:))

Read More »

SEBELUM JAM 12




cobaan skripsi rupa-rupa warnanya, dari A sampe Z. hari ini, Selasa jam 12 di ruang biasa (R1105) aku akan menggelar seminarku yang kedua dan yang terkahir. bukan hanya formalitas saja sebenarnya, tapi aku lebih menghargai proses. untuk menuju ke titik ini banyak hal yang kulalui. karena, Saat sabar menjanjikan sesuatu (ciee, masih bertema sabar!) aku akan tetap fight meskipun di depan jurang, belakang sungai yang dalaaaaaam, kanan kiri sumur yang masya allah, kedalamannya juga gak kalah sama sungai di belakangku..Hei, aku menatap keatas ada awan cantik sekali, matahari yang cerah dengan angin yang bertiup semilir...

siap menjadi "wonder woman" dengan kesabaran yang berlapis-lapis (insya allah), berharap bisa menghalau semua cobaan yang rupa-rupa warnanya.. Aaaah, jangan melulu bilang perasaan, tapi libatkan logika juga untuk menghadapinya! Oiya, doa juga ding. Berdoa punya sayap untuk terbang melalui jurang, Sungai dan Sumur-sumur itu yang kedalamannya ENTAH AKU JUGA GAK TAU. Saat terpejam merasakan damai, karena doa-doa dan keyakinan yang hebat untuk bisa menghalau apapun..terkadang kita hanya takut dengan bayang-bayang yang kita ciptakan sendiri. PAdahal, realitanya tidak seseram yang kita bayangkan. Eh, kadang kita juga memedulikan penilaian orang lain tentang apa yang kita kerjakan. PAdahal kita cukup melakukan yang terbaik, apapun penilaiannya, (seharusnya) tidak terlalu sakit hati jika banyak cibiran, cemoohan..Tapi prakteknya angeeeeeeeeeeel, Nda :D

Finally, saya punya waktu 52 menit untuk menyelesaikan setengah dien saya (seminar proposal-red). Setelah itu, aku juga harus siap-siap lagi menyediakan charger semangat, suntikan inspirasi dan suplemen sabar sampai waktu itu tiba, waktu dimana aku menjadi pemenang karena menyelesaikannya dengan "menikmati proses" dan memetik "hasilnya".

ini seminar proposal kedua dan (terakhirku). aku masih ingat tanggal 5 Mei 2011 aku melaksanakan seminar proposal pertamaku, ternyata aku belum mampu menyempurnakan, eh gak jodoh sama tulisan itu (Sedihnyaa)..ah sudahlah, mengingat masa lalu ndak malah mbrebes mili :(..Manatap masa depan dan mengambil pelajaran atas kesalahan itulah yang terbaik :)..

So, keep fight for the bright future..SemangKA!!!!!

Di ruangan yang paling menentramkan, FH UNS Solo, 20092011
Read More »

Saat Sabar itu Menjanjikan Sesuatu

Pernah gak sih ngrasain lagi bad mood total? ngrasain ada aja masalah atau ujian yang dateng. Istilahnya masalah yang satu ini belum kelar, masalah yang lain ngajak perang. Dalam keadaan seperti itu biasanya aku duduk di depan cermin sambil memeluk lututku. 3 hari migrain menyerbu, belum lagi harus berurusan sama "orang-orang" riskan (menguras energi-red), mood diaduk-aduk kayak nano-nano..Jawabannya cuma satu, harus Sabar! :)

Karena memang saat sabar itu menjanjikan sesuatu, kamu pasti akan memilihnya dan selalu memilihnya atau bahkan mungkin itu adalah jalan satu-satunya untuk kamu pilih...

Saat sabar itu menjanjikan sesuatu, sekali lagi aku memaknai bahwa ujian-ujian melalui "hal-hal" atau "orang-orang" itu membuat kita belajar, belajar dan belajaaaaaaaaaaar! Serius, aku bukan tipe penyabar yang hebat, tetapi aku sedang berusaha untuk belajar tentang itu. Sekali lagi saat sabar itu menjanjikan sesuatu aku akan belajar tanpa jengah :D..Yayyyy, SemangKa, semuanyaa :)

Saat kamu tau bahwa Sabar itu menjanjikan sesuatu, kamu pasti akan memilihnya dan selalu memilihnya atau bahkan mungkin itu adalah jalan satu-satunya untuk kamu pilih...

"Dan sesungguhnya, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersabar (QS. An-Nahl : 96)"

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (QS. Az-Zumar : 10)"

16092011

Read More »

Menemanimu Minum Teh



Aku ingin setiap kali menemanimu minum teh dan menceritakan banyak hal.. memasakkan tempe goreng tepung dan tumis kangkung meskipun kau tau sendiri, aku tidak begitu berbakat untuk memasak. tetapi ajaibnya, kau selalu suka melahap habis apa yang kumasakkan. setiap aku pulang, saat aku membawakan roti legit, brownis atau bahkan roti-roti lain yang empuk, yang sengaja kupilihkan untukmu, kau selalu memakannya dengan santai menceritakan kabar kampung, kerabat, panen dan banyak lagi. meskipun pertanyaan-pertanyaan itu sama di setiap harinya, aku takkan pernah merasa jenuh mengangkat telepon darimu dan menceritakan banyak hal. aku tau, kau butuh teman untuk bicara, untuk mengusir kesepian (mungkin) atau bahkan senang dengan cerita-cerita konyolku di tiap harinya.

Meskipun bertambah legam, aku takkan pernah malu mencium tanganmu, mengecup pipimu dan selalu memelukmu. Aku akan tetap setia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kau tanyakan setiap hari meskipun dengan pertanyaan dan jawabanku yang sama. Karena dulu, waktu kecil (mungkin) aku lebih cerewet menanyakan hal-hal yang ingin aku tau, tetapi kau selalu menjelaskan sambil menggendongku.

SEANDAINYA, aku bisa mengganti kekecewaan itu, aku pasti akan menebusnya dengan caraku. Tapi sayangnya, aku hanya bisa melipurnya, tanpa bisa menggantinya dengan sempurna. Meskipun kau selalu bilang "Aku tak memikirkan dan tak memedulikannya", tapi aku semakin yakin bahwa kau sangat mencintainya dan doamu selalu deras terhadapnya...

Andai aku punya waktu banyak, aku ingin menemanimu minum teh, membuatkanmu tempe goreng tepung dan memasakkan tumis kangkung, agar bisa sedikit meringankan pikirmu. dan siangnya aku ingin menemanimu membeli koran itu, cerita banyak hal tentang Indonesia, pak presiden atau menteri-menteri yang korupsi itu. aku takkan berkeberatan untuk menerima telepon-teleponmu, bahkan setiap jam, menit bahkan detik sekalipun aku pasti akan menemani. tapi, sabar sebentar yaa, aku akan memenuhi janjiku dulu tempo hari, dan setelah itu aku akan menemanimu, kapanpun waktu, tanpa kau suruh, aku tau bahwa kau butuh teman untuk berbagi dan bercerita. Kau, yang bisa membuatku bertekuk lutut untuk setiap permintaan-permintaanmu meskipun aku tak menyukainya. Dan kau, lelaki terhebat dan terjujur yang selalu mencintaiku apapun keadaanku...I love You Much :)

kapan aku terakhir memelukmu? Baru kemarin, 2 hari yang lalu aku memelukmu...dengan takjim aku memelukmu, erat sekali...Entah apa yang kau pikirkan, tetapi seakan mengisyaratkan, kau ingin kutemani, bercerita banyak hal..:)

Solo, 09092011

Read More »

Mendoakan impian itu :)



Menara itu masih tetap anggun dengan kerlipan cahayanya,merasakan dejavu dengan perasaan tentang impian-impian itu...aku tak sabar menunggu,karena itu aku berusaha mewujudkannya.seketika,impian itu tersusun rapi,aku belajar banyak,menikmati prosesnya tanpa sekalipun menjustifikasi hasilnya,aku mengendalikan diri untuk tak mencampuri hasilnya,tapi aku berharap sangat,impian itu menjadi bagian dari kehendakMu..

Kulepas mukenaku sembari menggenggam impian itu untuk mengharap ridhoMu..

Memintalah padaNya,apapun itu..! Karena jika Ia belum mengabulkan,maka barangkali Ia akan menggantinya dengan hal yang lebih baik atau justru hanya menundanya saja untuk menguji kesabaran kita..Dan saat Ia tidak mengabulkan,maka Ia akan memberikan permintaan itu djanahNya..
Bukankah orang yang tidak pernah meminta padaNya termasuk golongan yang sombong?

Ba'da dhuha,
Depok,06092011
Read More »