Featured Slider

MEMBACA DAN MENULIS

Aku mudah lupa, lebih tepatnya sulit mengingat kata-kata sulit yang sebenarnya lazim kutemui. Memang, hobby-ku membaca, tetapi untuk hal yang 1 ini (lupa-Red), aku masih mencari obat yang paling ampuh untuk mencegah lupa atau setidaknya menepis agar tidak semakin akut. Gluk-gluk-gluk, aku pernah melupakan satu hal yang sebenarnya simple untuk kuingat tetapi penting. Semakin mengingat, semakin pening. Macam mana ini aku, umur 22 tahun saja sudah seperti umur 40 puluhan.
Cliiiiiiiiing, akhirnya pelan-pelan aku menemukan trik dan tipsnya. Cukup membantu, dan saat aku lupa aku pelan-pelan mengingatnya, tapi kalo gagal mengingat beberapa waktu, aku melihat contekan tulisan yang aku buat, yah bisa ditebak, aku menuliskannya. Entah menuliskan di notes hp, kertas kecil ajaibku (Aku punya buku khusus untuk mencatat hal-hal yang menginspirasiku). At least, aku bisa –lumayan- ingat dan mengeryitkan kening saat aku mencoba mengingat-ingat kata-kata penting.
Ah iya, Shinkansen--. Aku pernah belajar keras mengingatnya. Kereta ekspres Jepang. Tetapi intonasinya yang awalnya sulit membikin betul aku kesulitan untuk mengingat. And saat aku membacanya berulang-ulang, menuliskan dalam top list note yang membuatku lupa, akhirnya aku ingat. Mmm, Endorser--. Apa itu? Dulu aku bertanya-tanya maknanya, mencari-cari dan mengingat-ingat maksud kata itu. Kalo kalian membaca buku, trus di belakangnya ada komentar-komentar tentang kelebihan buku itu, nah itu namnya endorser. “Buku ini mengajarkan banyak hal, kesederhanaan, cinta kasih. Dan paling mengharukan halaman 66”, gitu-gitu deh.
Nah, masih banyak kata-kata lain yang menjadi top list note-ku. Mencoba mengingat-ingat, semakin diingat semakin ingat, bukannya mlah semakin lupa :p. setelah mebaca, aku menuliskannya, membaca lagi, menuliskan lagi dst.

Solo, 29 Februari 2012

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)