Featured Slider

PEMBELAJAR SEJATI

Fresh graduate yang sedang berihtiar menjaring rejeki. Sepertinya aku suka mengamat-amati sekitarku. Sekeliling yang belum aku pahami dengan baik sebelumnya. Seseorang yang hanya sebatas menyapa, tetepi mendadak dekat memberikan banyak pelajaran. Memang, beberapa akhir ini aku tenggelam dalam rutinitas yang berkutat dengan anak-anak. Pagi nyuci, mandi dan ikut test-test, sorenya baca buku, ngajarin PR anak-anak trus nidurin mereka, sampai warung tutup baru aku beranjak ke kamar dan nonton film sampai aku benar-benar mengantuk. Sempurna 1 minggu hal-hal seperti itu berlangsung.

Ah iya, banyak hal yang aku pelajari dari hasil pengamatanku. Aku berhasil memaksa hatiku untuk belajara lurus dan pasti berdebar saat melenceng sedikit saja. Ingin sekali menjadi pembelajar sejati, belajar tentang apapun, dari yang remeh temeh hingga yang kompleks. Misal saja, memasang klan gas elpiji untuk memasak, menyalurkan pipa selang bensin dari drum biru supaya lebih ringan jika ditakar, memasak masangan yang simple (tempe, tahu, sup cs). Meskipun itu semua rutinitas, hal itu menentramkanku.

Belajar, belajar, belajar. Dulu, aku menganggap pengakuan dari orang lain membuatku semangat untuk menyelesaikan sesuatu, dan aku merasa tertantang saat orang lain berhasil menyalip pencapaianku. Tetapi untuk apa semua itu? Sekarang aku baru mengerti, memahami, bahwa selama apapun kita bernafas, kita adapalah pembelajar, yah pembelajar sejati. Belajar bersabar, belajar bekerja dengan baik, belajar memasak, belajar bernegosiasi dan belajar hal-hal lainnya yang belum kita bisa.

Aku paham, sesempurna apapun seseorang pasti ada cacatnya, dan bagaimana cara seseorang itu menggunakan kecacatan itu sebagai lading untuk belajar dan bersyukur. Saat ini hujan di rumahku, seperti biasa, aku melantunkan doa terindahku, “BERIKANLAH PEKERJAAN YANG BAIK DAN REJEKI YANG BAROKAH”. Aku belajar memanfaatkan momen-moment penting untuk berdoa. Menyesuaikan hati agar selalu lurus padaNya. Tetapi kembali lagi, aku ingin sekali menjadi pembelajar sejati, yang tidak pernah puas akan ilmuku tetapi merasa cukup atas segala apa yang telah Dia berikan. Belajar dari masa ke masa, sampai aku sendiri benar-benar paham bahwa sebenarnya aku bukan apa-apa, sampai aku sendiri belajar untuk jujur akan kemampuanku tanpa harus munafik memamerkan kepada orang lain. Sampai aku sendiri mengerti, bahwa pujian-pujian itu hanya akan melenakanku. Selamat belajar Ayaa J

Klaten di waktu hujan,

Ba’da isya 19.35

Minggu. 12 Februari 2012

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)