Featured Slider
Ramadhan Istimewa untuk Mereka
Selasa, 07 Agustus 2012
Ini
tentang Ramadhan. Karena aku sedang merindukan Iqbal-Ihsan di rumah, entah
kenapa ingin menuliskan ini. Sekarang, Iqbal (hampir 8th), Ihsan (6th). Buat Iqbal
saat ini adalah Ramadhan ketiganya, pertama waktu dia masih duduk di Taman
Kanak2, dia mengenal Ramadhan, ikut sahur-buka puasa bahkan ikut keliling ronda.
Awalnya, ramadhan pertamanya adalah orientasi puasa, jadi dia belajar puasa
setengah hari dan sesekali puasa penuh. Ibunya selalu mengingatkan tentang “puasa”,
ramadhan dan spesialnya bulan itu. Karena lingkungan sebayanya masih banyak
tidak puasa, jadi saat dia bermain dengan teman-temannya pun, dia bisa menjaga
puasanya. Ramadhan keduanya, Iqbal sudah mulai mengenal lebih tentang bulan
spesial itu, dan untuk pertama kalinya dia puasa “full day”.
Tahun ini adalah ramadhan ketiganya
dan saat terakhir telpon kemarin dia mengabarkan belum bolong. Di kampung,
sebaya Iqbal masih banyak yg belum berpuasa, dengan alasan tidak kuat—bahkan mereka
masih belum menganggap istimewanya bulan itu.. nah, berbeda dengan Ihsan, dia
diluar dugaan sudah memulai puasa ramadhan “full
day” tahun ini di usia (6th), Meskipun 3 hari pertama Ihsan hanya mampu
puasa sampai adzan Ashar. Tetapi selebihnya Ihsan mampu menjaga puasanya sampai
hari ini.
Ramadhan istimewa, dimana pahala
bertebaran tanpa jeda. Bagaimana tugas kita memahamkan hal itu kepada mereka
dengan bahasa yang sederhana dan mereka mengerti pemahaman itu sampai nanti. Kalian
tau apa pahala jariyah itu? simple saja, saat mengajari 1 hafalan Al-Fatihah
saja pada anak kecil sampai dia benar-benar menghafal dan menerapkan dalam
setiap sholat-sholatnya, seumur hidupnya. Bukan main seumur hidup anak itu--di
setiap shalat2nya menjadi investasi kita.. Masih banyak hal-hal sederhana yg
kadang terlupakan, padahal itu sangat mendamaikan. Bagaimana kalau kita mampu
mengenalkan tentang Ramadhan kepada mereka? Subahanallah, selama mereka
berpuasa dengan sungguh2, kebaikan yg mengalir karena puasa mereka, akan
tercurah juga kepada kita. Btw, semoga Iqbal-Ihsan mampu memaknai Ramadhan
mereka dengan pemahaman yg baik.
Semoga Ramadhan kita berkah, Amin
Menyambut Lailatil Qadar
Senin, 06 Agustus 2012
Rasulullah mengajarkan
bacalah, ''Allahumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa'fu anni
(Ya Allah Engkalau Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemurah, Engkau senang
mengampuni hamba-hambaMu karena itu ampunilah dosa-dosaku).''
Semoga termasuk
golongan hamba-hamba yang sholihah, bermanfaat bagi sesama. Semangat meraih
Lailatul Qadar. Alhamdulillah, Terimakasih untuk anugerah, kesempatan dan
kesehatannya Ya Allah. Beningkan hati kami, tepatkan lisan kami dan pahamkanlah
ilmu kami. Amin
Negeri Para Bedebah-Tere Liye
Kamis, 02 Agustus 2012
Pengarang
: Tere Liye
Halaman
: 433 halaman
Penerbit
: Gramedia Pustaka
Utama
Harga
: Rp
60. 000
Buku
yang menceritakan tentang intrik, akal bulus untuk mengakali krisis-krisis yang
terjadi demi keuntungan pribadi. Teori ekonomi yang dikemas menarik dengan
bahasa novel. Krisis dunia, perbankan, investasi dijelaskan dengan ‘apik’ tanpa
menggurui. Serta yang tidak kalah penting, novel ini kalah seru dengan
intrik-intrik para ‘bedebah’ yang menggerogoti uang rakyat. Para koruptor,
penyuap negeri yang gemar berkelit dengan pasal hukum sehingga mencuri uang
triliunan hanya diganjar tida seperti mencuri telur ayam yang kalau ketauan
bisa digebuk mati sekampung.
Tommy
yang belia harus menyaksikan Papa Edward dan ibunya terbakar akibat amukan
massa yang meminta uang mereka kembali. Om Liem yang seakan menjadi alasan
semua kejadian itu, membuat Tommy membencinya sampai dia dewasa. Massa
terprovokasi oleh Polisi dan Jaksa yang serakah, bernama Wusdi dan Tunga.
Mereka berdua yang dipercayai menjaga amukan massa malah membawa kabur seluruh
aset, sertifikat tanah dan surat-surat berharga. Inilah penghianatan pertama.
“Sejak
kejadian menyakitkan masa lalu itu, aku selalu mengambil keputusan, tindakan,
aksi, intervensi apapun namanya, untuk menentukan takdirku sendiri. Tidak ada
rumus, biarkan mengalir apa adanya, apalagi tergantung pada takdir orang lain”,
hal itu prinsip dasar yang membuat Tommy menjadi pembelajar tangguh, tanggap
keadaan sehingga saat dewasa dia menjadi konsultan ekonomi yang hebat, sering
menjadi pembicara konferensi, masuk koran-koran yang memuat orang-orang yang
berpengaruh di dunia. Tetapi, dunia mengenalnya sebagai Thomas, dan Tommy
hanyalah sebutan di kalangan keluarganya saja, dan dirinya tidak ada dalam
daftar silsilah dari keluarga yang ada sangkut pautnya dengan Om Liem, cerminan
kebenciannya yang sangat mendalam.
Bertemu
dengan Julia, wartawati senior dari sebuah majalah ekonomi terkenal yang pada
akhirnya Julia membantu Tommy untuk menyelamatkan Bank Semesta milik Om Liem. Bank
Semesta yang dinyatakan pailit membuat Tommy mau tidak mau harus ikut andil
dalam penyelamatannya sekalipun dia sangat membenci Om Liem. Tommy berusaha
mengumpulkan data, mempengaruhi menteri, melobi sana sini agar Bank Semesta
diberi talangan.
Meskipun
beraliran ekonomi, buku ini juga tersirat beberapa pesan yang terselip lewat
dialog antara Tommy dan Opanya. Berikut kutipan Opa saat bercerita pada Tommy :
“Semuanya
dipelajari sendiriii, Tommy. Dicoba, gagal. Dicoba, gagal lagi. Teruskan saja
kaulakukan. Lama-lama kau tau sendiri bagaimana seharusnya trik terbaik dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama. Itulah sekolah terbaik. Sepanjang kau
punya semangat untuk itu, kau bisa ahli dalam banyak hal tanpa harus duduk di
kelas”
“Ada
banyak momen spesial ketika kita belajar sesuatu. Termasuk saat kita sudah
remaja. Melakukan perjalanan, bertemu banyak orang, membuka diri, mengamati,
mencoba sendiri, memikirkan banyak hal adalah cara tercepat belajar. Kau bisa
jadi tukang kayu yang baik jika berhari-hari mengunjungi lapak tukang kayu yang
sedang sibuk membuat meja, kursi, pintu dsb. Kau juga bisa menjadi tukang las,
tukang cat, pembalap, penembak, penjahat atau apapun jika menghabiskan waktu
dengan orang-orang dengan profesi itu. Sayangnya, banyak orang yang tidak
menyadarinya, mengahbiskan hari dengan rutinitas itu-itu saja tetapi
pengetahuannya tidak berkembang. Bagaimana mungkin, misalnya kau setiap hari
menumpang kereta, tapi tidak pernah tahu bentuk ruangan masinis? Kalau kau
otodidak yang baik, kau bahkan sudah bisa mengemudikan kereta, Tommy”.
Nah,
masih ada penghianatan di atas penghianatan lainnya, dimana orang kepercayaan
keluarga Tommy ternyata menjadi antek-antek musuh, orang yang paling dekat,
menusuk, menghujam tanpa ampun dan dia yang paling menginginkan Bank Semesta collapse. Siapa penghianat itu? Baca
sendiri ya :p
Kalau
kalian gak bisa beli sebenarnya ada cara lain, karena naskah novel ini sudah
diposting jauh-jauh hari oleh penulisnya di multiply dengan judul "Bangsat-Bangsat Berkelas.
Selamat
mebaca :D
Langganan:
Postingan (Atom)