Featured Slider

Suka Duka Admin ODOJ Masa Kini

2 tahun seperti baru kemarin. Berlalu seperti angin, begitu cepat. Banyak hal yang membekas dan terus belajar untuk selalu istiqomah. Membawa 3 grup yang semoga menjadi ladang pemberat kebaikan.

Kapan mengenal ODOJ?
Sebenarnya dulu hanya iseng membaca di FB dan langsung mendaftar. Alhamdulillah ditempatkan di grup yang saling peduli satu sama lain. Dulu waktu saya menjadi member, terus terang sangat vokal sekali sama member lain yang kholas dan reportnya tidak ontime, sering nyinyir kepada admin untuk menegur mereka yang akan mempengaruhi kondisi grup. Untung punya admin yang sabarnya seluas samudera (*tsaaah).
Naik-turun dinamika grup, ada yang datang dan pergi. Tetapi sampai sekarang masih terjaga tali silaturahimnya. Belum pernah bertatap muka namun seperti keluarga. Hingga akhirnya saya diminta untuk menggantikan posisi menjadi admin. Dan ternyata setelah menafakuri tugas dan tanggungjawab admin itu, masya Allah :D. Seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk tidak nyinyir dan vokal lagi. lebih ke pendekatan secara personal. Makanya, saya memastikan bahwa saya tahu alasan kenapa tidak bisa kholas tepat waktu atau sama sekali tidak bisa kholas hari itu. Sehingga saya bisa memberikan treatment-nya. Apakah harus sama’an atau membaca tarjim.
Bagaimana Tanggung Jawab?
Mengetik aksara ini saja saya bergetar. Semoga saja saya bisa mempertanggungjawabkan amanah ini. Sampai saat ini, saya memegang 3 Group. Setiap hari memposisikan sebagai teman untuk member ODOJ yang jumlahnya hampir 90 dengan karakter yang berbeda-beda dari usia sekolah, kuliah, dan berbagai profesi. Alhamdulillah banyak hal yang positif yang dapat diambil dalam masa pendekatan dengan member grup.
Kenapa saya nyinyir saat ada yang belum kholas dan anteng-anteng saja? Karena setiap member ada andil saya yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban L. Saat saya sudah menunaikan kewajiban dengan mengingatkan, atau setidaknya treatment untuk bisa kholas tepat waktu tetapi member tidak mengindahkan, itu masalah lain.
Yang perlu dijadikan catatan, saat satu member tidak kholas, oasenya akan terbawa ke member yang lain. Karena satu grup itu adalah saling tarik-menarik. Maka, tugas dan peran admin disini diperlukan untuk mengkondisikan grup tetap stabil. Memberikan motivasi agar semua member dapat kholas semua tepat waktu.
Jadi, tanggung jawab Admin tidak hanya memastikan grup-nya kholas. Tetapi menjaga ruh di grup tetap hidup, tidak hanya sekadar menjadi ajang untuk report tetapi grup sebagai sharing hangat dan bertukar energi untuk saling menyemangati.
Suka-Duka Admin
Ini poin yang akan saya bahas untuk mengevaluasi 2 tahun berada di lingkaran grup ini. Dari komunitas ini saya berlajar banyak hal. Belajar untuk tertib kholas dulu sebelum menertibkan orang lain. Belajar untuk MARAH DAN TEGAS DENGAN ANGGUN (ini asli bahasa apaan,ahaha). Marah dengan anggun itu saat menghadapi member yang report kayak puasa Daud, sekarang report-besok enggak-trus report lagi-trus enggak lagi.
Saya juga mendapat banyak kenalan dari mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, dokter, guru mulai belia sampai yang saya sebut bunda-pun ngobrolnya juga nyambung. Saya berusaha menempatkan diri sebaik mungkin, meskipun belum optimal.
Kalo lagi nggak semangat trus ngapain? Saya melihat mereka, bahwa mereka berhak melihat adminnya strong dan baik-baik saja :D. Sampai saya menulis di tembok kamar besar-besar “ADMIN HARAM BUAT GALAU—FUTUR”, AHAHA. Saya biasanya melakukan hal-hal yang membuat rileks agar kembali nyaman untuk bertugas lagi.
Dukanya apa dong? Kalau pada gak kholas jamaah L. Kalo bilang “udah merahin aja gapapa”, kalo sms gak dibalesh L, kalo whatsapp gak di read padahal status online, kalo whatsapp di read tapi gak dibaleeees. Dan kalo pada ngambek gak jelas pas ditanyain “udah kholas belum sayangku?”, huks. Itu pertanyaan udah paling natural penuh kasih dengan bumbu cinta yang pas lho. Tapi Insya Allah saya tidak akan jera, tidak akan sebal (eh sebal sebentar ding—gapapa, ya?), saya akan tetap menjalankan tugas semampu saya. Karena apa? Karena saya sayang mereka. Saya ingin ukhuwah ini tidak hanya di dunia, tetapi berlanjut ke syurga, insya Allah (T-T).
Trus Tips biar jadi Admin Masa Kini yang strong dan ketje bhadai, piye?
Satu, setiap hari saya menyetting niat dari dan untuk Allah. Selalu begitu. Mengenyahkan rasa jumawa, rasa –paling bisa dan rasa-rasa yang bisa memusnahkan semua, termasuk dengan posting ini pun saya benar-benar memerah niat karena Allah agar isinya tidak disalahpahami.
Dua, tahan banting sama memeber-member yang bandel. Mereka membutuhkan admin yang galak-tegas tapi tetap anggun memesona. Gak masalah dicuekin, yang masalah adalah kita cuek saat mereka apatis. Dekati secara personal sentuh hatinya dengan cinta yang membara :p. Cinta karena Allah maksudnya J.
Tiga, selipkan mereka dalam doa kita. Ini yang sering terlupa. Sebutkan nama mereka satu per satu. Jangan sampai nama member sendiri tidak tahu. Aduh duh. Gitu kok nyuruh member sayang sama admin #plaaak.
Empat, menjaga ruhiyah. Kondisi ruhiyah admin sangat memperngaruhi kondisi grup. Coba saja check! Saat admin sedang futur, pasti di grup juga pada males-malesan report dan kholas.
Lima, ADMIN HARAM BUAT FUTUR LAMA-LAMA. UDAH ITU AJA!
Sejak launching pertama kali ODOJ di Istiqlal 2 tahun lalu, banyak yang berbondong-bondong untuk ikut di dalamnya. Daaaan, semoga kita konsisten dalam mentadaburi Al-Qur’an yang merupakan google maps menuju surga.
Untuk para kesayangannya akuuu, maafkan bila belum maksimal dalam memandu. Semoga Allah menghimpun kita dalam golongan insan yang bertakwa. Amin :*
Sayang kalian semua #peluksatu-satu
Cheers,


Ayaa-- 
Read More »

Belajar dari Delisa

Kalau ditanya buku apa yang paling disukai? Jawaban saya BANYAK. Tetapi saat pertanyaannya diubah lebih spesifik menjadi “Buku apa yang paling menginspirasi dan gak bosan dibaca berkali-kali?. Pilihan saya jatuh ke novel Hafalan Salat Delisa.
Saya membaca novel ini tahun 2009 dan novel inilah yang membuat saya jatuh cinta dengan karangan Tere Liye lainnya. Bahasa, setting dan penokohannya kuat membuat saya terharu saat membacanya (lagi dan lagi). Apalagi di bagian Delisa yang mencoba menghafal Inna sholati, wanusuki, wamahyaya, wamamati, Lillahirabbil” (asli hati jadi gerimis—lebhaaay).
Novel ini mengisahkan tentang Delisa, gadis berusia 6 tahun yang sedang berjuang mengkhatamkan hafalan sholatnya. Umminya menjanjikan kalung emas jika Delisa dapat menghafal sempurna hafalan sholatnya.

Tere Liye menggunakan setting di Aceh dengan peristiwa tsunami dalam novel ini dan ending-nya mampu membuat saya bertanya-tanya apakah ini based on true story gak ya?
Read More »

Tribute untuk Ibu & Calon Ibu [Refleksi tentang Kehamilan & Keguguran]

Allah menguji hamba-Nya di titik yang paling lemah. Kuat ya, Diii :)
Anak merupakan salah satu rejeki yang merupakan hak penuh Allah untuk memberikannya kepada siapapun dan kapanpun. Bisa jadi hal itu mudah untuk beberapa pasangan, tetapi bisa jadi juga butuh perjuangan bagi pasangan lainnya untuk mendapatkannya. Karena bisa jadi Allah memberikan 1 bulan setelah nikah bahkan 10 tahun menikah baru mendapatkan kepercayaan itu. Siapapun dan kapanpun.

Dian mengabarkan bahwa rahimnya bersemayam janin. Yes, she is in pregnancy. Aku pun ikut berbahagia saat mengetahui kabar tersebut. Tidak berlangsung lama, saat aku iseng mengetik keyword “apa kabar?” di group Whatsapp SMA. Ada yang bilang sedang mengajar, ada juga yang bilang sedang menidurkan anaknya. Sementara aku sedang berdesak-desakan di kereta. Dan perhatianku tertuju pada Dian yang meminta doa untuk kesembuhannya. Awalnya aku berpikir kalo dia sedang ngidam akut, maklumlah hamil muda biasanya teler luar biasa di trimester pertama. Tetapi tidak, Dian diopname sudah 5 hari.

Sore harinya, aku memutuskan untuk menjenguknya di Rumah Sakit swasta yang ia sebutkan di chat pribadinya. Saat tiba di Rumah Sakit, wajahnya pucat, senyuman tipis itu tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena telah kehilangan berlian-nya. Dia menceritakan lengkap badai yang mampu ia lewati bersama suaminya. Bibirnya komat-kamit merapalkan dizkir untuk menguatkan ruhnya. Berkali-kali wanita itu mendapatkan kekuatan, tetapi berkali-kali hati dan keyakinannya diuji. Tidak sekalipun ragu bahwa Rabb-nya selalu ada di sisinya, meskipun janin yang dinantinya telah luruh dan mengancam rahimnya.
Read More »

Dasi bergaris biru


Ramona Diani memainkan keypad HP-nya. Jemarinya fasih memencet huruf, matanya lekat serius sekali. Gadis yang memiliki alis tebal, hidung mancung dan berkulit langsat itu baru berhenti saat Sienna menghampiri kursinya.


“Lo udah ngerjain tugas Pak John, Mon?” Sienna menyorongkan kursi di depan Mona. “Eh gue salah nanya ya. Pasti lo udah ngerjainlah. Maksud gue mau minjem buat kroscek,” Sienna menyeringai.


Mona meletakkan HP-nya di meja, tangan kanannya merogoh buku di dalam tas selempangnya yang berwarna coklat. Sienna melirik sekilas HP Mona sebelum layarnya meredup. Ia membaca beberapa sajak yang diketik Mona di note HP-nya. Aplikasi yang ada di HP Mona kebanyakan adalah buku dan note untuk menulis sajak, quote atau apa saja. Kadang-kadang Sienna diijinkan membaca beberapa tulisan hasil karyanya.
Read More »

Pulang...


Cuti sudah ACC. Tiket pulang juga sudah di tangan. Pulang membuat hati menjadi sumringah.


Awas lho wuk, aja ngapusi Ibuk” Wanita yang surgaku ada di telapak kakinya meyakinkan. Kangen alasannya.


Seberapapun jauh pergi melangkah, rumah adalah tempat kembali.


Nggih Buk. Insya Allah”


Ijinkan aku membayar lunas rindu itu. Yang entah bagaimana gersang di pucuk waktu. Aku yang linglung dibuatnya, terjaga dalam doa yang selalu dieja.


Bapak manut, Wuk. Kemanapun jalanmu, moga Gusti Allah tempat bergantung dan tempat menujumu”


Aku tersenyum simpul memegang gagang handphone.
Read More »

Like father like son


Mendiskripsikan kata “Bapak” tidak akan pernah ada habisnya. Aku termasuk salah satu fans berat dengan sosok tersebut. Ia yang menjadi cinta pertama bagi anak gadisnya dan hero bagi anak lelakinya.

 

Dio (4y, 11m) memiliki beberapa kesamaan dengan Bapaknya. Entah itu gen sejak lahir atau hasil dari pengamatan dari Bapaknya yang berulang-ulang. Keduanya lengket satu sama lain, kemarin waktu Bapak dan Mamanya pergi ke Bali selama 2 hari. Mamanya bercerita bahwa Bapaknya tidak melupakan Dio sedetikpun. Setiap ada ayunan atau kuda-kudaan, ia tanpa sadar mengucapkan “Coba kalo Dio ikut, pasti udah naik itu.” Mamanya hanya tersenyum.

 

Membahas tentang anak-anak juga tidak kalah serunya. Mereka meniru apa yang dilihat sehari-hari. Merekam detail dan seringkali melakukan hal-hal yang menjadi kebiasaan orang tuanya. Salah satunya adalah sholat.
Read More »

Menagih


Dari judulnya saja sudah kentara, arah tulisan ini akan bermuara kemana. Hari ini, aku berinisiatif untuk menagih outstanding para Klien yang nunggak. Ada sebaba musababnya sih, karena outstanding itu berhubungan dengan pengerjaan divisi Legal. Sempat terbesit bahwa ini akan membutuhkan manajemen emosi yang baik, nagih gitu lho.

 

Sempat dipesan agar nagihnya dengan sopan dan menawan. Mikir juga sih, debt collector ada yang tampan? Pasti gagah dan bermuka garang. Selain itu nagih nya make maksa—kebanyakan. Lha ini, disuruh nagih dengan sopan, menawan dan jangan terkesan nagih. Garuk-garuk kepala.

 

Jangan pernah berkomentar tentang apa yang dikerjakan seseorang, sebelum kamu menyelami dengan melakukannya. Dengan begitu, kita tidak akan memandang sebelah mata sebuah pekerjaan yang kita anggap remeh temeh. Dulu aku nyengir saat Mbak Fulan (nama samaran :D) Bagian accounting nangis gara-gara nagih ke Klien dan dimaki-maki. Ternyata memang benar, menagih apalagi masalah uang, butuh manajemen emosi yang baik, setrong poll.
Read More »

Rumor


Bau tanah pagi ini sangat khas. Hujan semalam mengguyur seluruh pelosok desa. Tidak begitu deras, namun gerimisnya ajeg selepas isya hingga shubuh. Kondisi tanah yang sebagain tidak beraspal membuat suasana semakin dingin. Gorengan yang dibelikan Ibu tadi pagi menjadi kombinasi yang pas dengan seduhan teh hangat manis. Tidak terlalu manis, tapi pas di lidah. Berbeda dengan Bapak yang lebih menyukai teh tanpa gula.

“Widi temanmu SD kemarin melahirkan anak kedua, wuk”, Ibu menata gorengan di piringan.

“Ah iya Buk?”, aku menoleh.

Ada arah pembicaraan yang mungkin akhir-akhir ini membuatku sedikit sentimentil, tetapi begitu baiknya wanita yang kusebut sebagai ibu di depanku. Ia tidak pernah memaksakan saat arah pembicaraannya tidak bersambut dengan tanggapan dariku. Ibu kembali ke belakang untuk mengerjakan pekerjaan yang lain. Aku masih memegangi jarum dan menghentikan jahitanku. Nafasku melenguh pelan.

“Bapak udah mendingan?”, pandanganku beralih pada sosok lelaki yang baru keluar dari kamar yang lantainya tidak dikeramik. Padahal seluruh rumah telah rapi dipasang keramik berwarna putih agar nampak lebih rapi. Berbeda dengan kamar Bapak, hanya beralas semen saja dan tidak mau dipasang keramik. Bapak dan Ibuk sudah cukup dengan alas seperti itu agar tidak terlalu nyaman untuk tidak bangun salat malam, jawaban Bapak klise.
Read More »

Challange Pojok WB Tutorial Hijab Style dan Make Up Menyambut Lebaran

Key word : Cantik Syari’ di hari nan Fitri
Tulisan ini diikutkan pada challange #PojokWB yang diikuti 29 peserta. Thank you so much buat Ajen Angelina yang bikin ide kreatif ini. Bisa memberikan stimulus untuk memunculkan ide-ide kreatifitas anak WB keluar dari comfort zone. Saling menantang untuk menulis di luar kebiasaan kita. Dan untuk kali ini, saya dapat challange dari Erin Julia buat nulis tutorial make up sama hijab style untuk menyambut lebaran.

Gak ada tretament khusus sih sebenarnya, tapi saya akan mencoba untuk menguraikan beberapa tips nyaman berhijab di hari lebaran, teteup cantik syari’i di hari nan Fitri.
Read More »

Perpanjangan STNK di Samsat Depok

Bawa tempat duduk lipet ya :p
Adanya Outlet Samsat sangat membantu masyarakat untuk pengurusan pajak motor. Sebelum minta bantuan Om Bob, saya searching terkait tentang syarat dan caranya. Karena penasaran, saya memutuskan untuk mengurusnya sendiri. Ternyata mudah dan sederhana.
Read More »

Tes Masuk Pascasarjana UI


Hai #NulisRandom2015, aku megap-megap belum istoqomah nulisnya. Banyak waktu tetapi belum bisa maksimal nulis dan posting.

 

Minggu lalu, aku persiapan ikut tes ujian masuk pasca UI, Hukum HKI, semoga diterima (dapet beasiswa), AMIN. Sebelumnya nervous kayak  de javu ikut tes SNMPT tahun 2007. It’s too loooong to repeat that moment. Sempat mau daftar di beberapa perguruan tinggi sebelumnya, tetapi baru kali ini benar-benar melalui sampai akhir. Tahun 2011 sempat daftar S2 UNS, pas mau ujian Bapak bilang “Please kerja dulu aja”, dulu belum punya keberanian untuk bilang “Oh Dad, it’s my passion. Please understand my choice”. Udah bener-bener bayar dan tinggal ujian, memang restu orang tua itu ajaib banget, karena sesuatu hal, aku gak bisa dateng ujian. 6 bulan kemudian, daftar masuk UGM, tetep sama, gak bisa ikut ujian juga. Finally, i choose to move Jakarta.
Read More »

Give a gift #NulisRandom2015


Kalian suka tukar kado gak? Barter sesuatu dengan teman, rekan atau saudara mungkin? Saya lagi pengen cerita tentang “saling memberikan hadiah”. Bulan Juni banyak banget yang merayakan ulang tahun, salah duanya adalah Bapaknya Dio dan Athania—one of  my nieces in Semarang.

 

Apakah ulang tahun juga salah satu momen memberikan hadiah kepada seseorang? No, gak harus demikian. Saya kadang-kadang memberikan hadiah buat Dio atau Dea dan keponakan lainnya tanpa harus menunggu momentum. Meskipun kebanyakn untuk meomentum tertentu, saya melakukannya.
Read More »

...Love and Hate You at the same time #NulisRandom2015

Pernahkah kamu mencintai seseorang sekaligus membencinya? Aku sedang mengalaminya. Aku berpikir itu hanya mitos, tapi ternyata itu benar adanya. Mencintai dan membenci seseorang dalam waktu yang bersamaan. Keduanya linier.

Sebesar aku mencintaimu, sebesar itu pula aku membencimu.
Read More »

Quote - 4 #NulisRandom2015

Seringkali kamu tahu keputusanmu itu salah, namun kamu tetap melakukannya hingga kamu benar-benar membuktikan sendiri bahwa itu benar-benar salah.


Ps : today is Indonesia open. Hope Indonesian player could be the winner
Read More »

Untold Love #NulisRandom2015


Bu, beberapa hari ini aku memikirkanmu. Ah, putra kesayanganmu itu mau ulang tahun. Ada titipan doa apa? Pertanyaan macam apa aku ini, pasti Ibu marah tiap aku bilang begini.

 

Semua anak adalah anak kesayangan. Karena darah daging dan melalui rahim yang sama, bernama Bu Sugi. Ibu selalu tersenyum saat aku memanggil namanya. Berkali-kali rindu itu hadir, berkali-kali aku mendoakan untuk kesehatanmu, Bu.

 

Bu, doamu sampai. Aku tidak kekurangan apapun. Mungkin Ibu lupa, besok anak kesayangannya ulang tahun. Tetapi ia tidak akan pernah lupa mendoakannya dan kami (karena masih ada 3 anak lagi-red).

 

Terima kasih telah memberikan Mas yang berhati berlian. Dia baik sekali, Bu. Sungguh. Banyak yang memanggilnya Joko. Tetapi kamu lebih suka memanggilnya, Le. Tanda sayangmu. Sesekali memanggil Tri, karena ia anak ketiga dan sekaligus Mas ketigaku setelah Mas bernama Agus dan Jundi.
Read More »

Wishes for You #NulisRandom2015


Seperti menghitung jemari sebelahku

Mengawal pergantian usiamu yang kutatap tetap sama seperti dulu

Wajah yang selalu berseri, menentramkan

Senyum yang teduh, menghangatkan

 

Aku pikir kamu akan berubah, sekalinya tidak

Tetap sama

Menahan amarah dengan balutan bijaksana

Membuatku bisa menerjemahkan diammu
Read More »

Say Sorry

Surya siang ini terik sekali. Telapak tanganku yang tidak terbungkus kain kumasukkan ke dalam saku jaket berwarna peach hadiah dari ibu. Kondektur kopaja mengetuk-ngetuk koin di bagian besi pegangan penumpang sambil fasih menghitung uang kembalian salah dua penumpang. Aku sesekali mendongak keluar jendela untuk memastikan tujuanku tidak terlewat. Beberapa meter kopaja melaju, aku melihat mall yang dulu sering aku datangi dan aku meminta sopir untuk menepi. Kondektur mengetuk koin lagi.

Aku beranjak turun dari kopaja. Bau solar yang menusuk hidungku membuat kepalaku sedikit pening. Tangan kananku refleks memijit-mijit pelipisku.

Gedungnya masih seperti beberapa tahun yang lalu. Beberapa toko berjajar.  Di bagian aula ada pameran mobil dengan hingar bingar suara musik. Baru 2 hari aku tinggal di kota ini dan entah mengapa Mas Mario dipindah tugaskan kesini, sehingga permintaan Mas Mario untuk berkunjung tidak dapat kutolak.  Banyak cerita yang kutitipkan di setiap sudut kota sehingga setiap inchi-nya membuatku harus melenguh panjang. Bahkan derit macet kopaja dan mobil biru itu tertulis sebagian cerita tentang kamu.
Read More »

Challange #NulisRandom2015

Source
Gak ada syarat dalam challange ini, jadi kalian bisa menuliskan apapun asalkan setiap hari pada periode 1 Juni - 3- Juni. Ah sama aja bo'ong, katanya gak ada syaratnya. Dih, maksudnya gak ada tema-tema tertentu untuk kalian menulis sesuatu. Yang penting nulis aja udah seneng. Ahaha.

Awalnya merasa menyepelekan karena gak ada tema tertentu untuk menulis. Tetapi jangan salah, konsistensi menulis selama 1 bulan penuh, seperti halnya event dulu #30harimenuliscinta dulu kayaknya mudah banget. Tetapi dalam prakteknya saya terseok-seok, lebay.

Paham ya, nulis trus posting di media apapun, entah blog, tumbler, note FB, atau apalah apalah.

Saling mendoakan moga sampai tanggal 30 Juni dengan selamat, ahaha.

Yes, i'm joint this event!

#NulisRandom2015
Read More »

Taman Buah Mekar Sari

 
Welcome to Mekar Sari :)
Beberapa Minggu yang lalu, kami sekeluarga tidak memiliki rencana apapun untuk berpiknik. Awalnya, ingin ke mall untuk pijat sambil menemani anak-anak bermain di Margocity atau di Mezanin ITC. Di perempatan jalan keluar perumahan, saya mengusulkan untuk mengajak anak-anak ke area terbuka yang dapat digunakan untuk tempat bermain mereka. Clue-nya menyempit menjadi tempat terbuka, ada tempat bermainnya sehingga bisa sekaligus bersantai dan di area Depok atau Bogor.
Read More »

Budaya Mendongeng

Google
Apakah mendongeng masih menjadi budaya untuk menyampaikan pesan melalui cerita? Ataukah juga masih menjadi pilihan para orangtua untuk akrab dengan anaknya sehingga ritual mendongeng masih diadopsi untuk menidurkan mereka?


Pertanyaan itu mengendap di benak saya akhir-akhir ini. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar anak-anak gemar sekali mendengarkan dongeng, apalagi dibarengi dengan mimik atau musikal yang mendukung. Dulu, saya hanya sebatas didongengi cerita kancil oleh Bapak saya. Meskipun seperti kaset rusak karena ceritanya berulang-ulang, saya tetap mendengarkannya dengan takzim. Bapak juga sering mendongengkan cerita fabel lain dengan alur dan setting yang membuat saya tertarik untuk bertanya.

Google
Beranjak SD, saya  mulai menyukai pelajaran bahasa. Dan saya baru menyadari bahwa hingga SMA, Bahasa Indonesia merupakan pelajaran favorit yang mendompleng nilai rata-rata karena menyumbang nilai paling banyak  dibanding mata pelajaran lainnya. Selain itu, mulai SMP saya mengikuti lomba-lomba yang berbau bahasa, mendongeng adalah salah satunya. Saya pernah mendapatkan juara 3 se-Kabupaten Klaten waktu kelas 2 SMP. Selain itu, saya (tergabung dalam kelompok yang berjumlah 3 orang) juga mendapat juara 2 untuk Lomba Karya Tulis.
Read More »

LIPOMA, KEYAKINAN & DOKTER BEDAH

Judul di atas saling berkaitan. Aku ingin membahas lebih mendalam tentang LIPOMA meskipun aku sendiri belum yakin bahwa aku mengidap lipoma yang berujung pencarian pada dokter bedah. Apa harus dibedah? Itu kembali lagi ke keyakinan masing-masing. Kenapa keyakinan? Karena memang ada yang yakin langsung dibedah, ada juga yang yakin menempuh pengobatan herbal karena takut dibedah.

Iya, aku mengetahui istilah LIPOMA beberapa bulan yang lalu dari seorang teman yang karyawannya operasi karena ada benjolan tersebut. Ternyata belum lama, ada juga teman kantor yang juga operasi lipoma di punggungnya. Di bercerita, baru 6 bulan merasakan benjolan tersebut dan langsung yakin untuk operasi di salah satu puskemas di daerahnya. Biayanya 25ribu. Aku sempat menganga mendengar nominal tersebut. MURAH BANGET. Dibedah, dijahit juga, dibius lokal juga. Biayanya hanya segitu. Aku baca di beberapa testimoni, harga operasi LIPOMA memang beragam. Ada yang 300 ribu hingga range jutaan.

LIPOMA itu apa sih?


Lipoma adalah tumor lemak yang pertumbuhannya lambat dan berada di antara kulit dan lapisan otot. Seringkali lipoma mudah diidentifikasi karena tumir ini langsung bergerak juka ditekan dengan jari. Lipoma dapat terjadi pada segala usia dan tumor ini dapat bertahan dikulit selama bertahun-tahun. Tumor ini seringkali dapat terdeteksi pada usia pertengahan.

Penyebabnya Apa?

Lokasi. Lipoma terletak di bawah kulit dan tidak menonjol.. Lipoma sering terjadi di leher, punggung, lengan dan paha.



Rasa. Lipoma jika disentuh terasa empuk dan mudah bergerak jika sedikit ditekan dengan jari.



Ukuran. Paling sering lipoma berukuran kecil, dengan diameter kurang dari 2 inci (5 cm).

Tapi lipoma dapat tumbuh besar dengan diameter mencapai lebih dari 4 inci (10 cm).


Sakit. Lipoma bisa juga menyakitkan jika tumor lemak ini tumbuh dan ditekan di dekat saraf, atau jika mengandung banyak pembuluh darah.
Read More »

Du-du-du Random


Saat aku tidak percaya siapapun, please jangan hilangkan perasaan percaya yang sepenuhnya ini terhadap-MU ya Allah.

Saat semua terlihat abu-abu, aku yakin bahwa Kau akan berbeda. Pasti ada bedanya.

Kenapa semua orang begitu? Karena kamu sedang bermain dengan asumsimu.

Biarkan percayaku tertambat pada-Mu. Agar tidak ada lagi kegamangan dalam memilih pilihan.
Read More »

Tips Beli eMas Putih

Aku merasa dibodohin. Sejak di Jakarta, aku belum pernah beli mas putih. Selain gak ada yang 24 karat, kalo dijual dipotong 10% dari harga beli. Oke fine, kali ini lain. Aku beli untuk sesuatu yang lebih penting. Di tempat langganan, konon emas di situ bagus banget, kalo dijual harganya gak jatuh.

Setelah sampai di rumah, aku iseng melihat kuitansi. Isengnya ketagihan usil menghitung detail. Harga per gram ditambah % biaya bikin. Di kuitansi tertulis 10%. Aku hitung-hitung selisih banyak banget dengan yang kubayar. How stupid i am! Tadi pas beli gak nanya detail seperti biasanya.

Semalaman gak bisa tidur, browsing harga emas, cara penghitungannya. Dan harusnya ini kulakukan sebelum membeli.

Paginya memutuskan kembali ke toko mas untuk klarifikasi kuitansi untuk meminta penghitungan harga tersebut. Dari malem bawaannya udah gak tenang aja, suudzon melulu. Berkali-kali menepis tetapi kepo itu gak bisa ditahan. Pengen dapet jawaban biar lega.
Read More »

Kalo HP Ilang, [gak harus cepat-cepat beli]


Jih, judulnya enggak banget siiy. Bukannya “kalau”, tapi emang “udah kejadian”, udah hampir sebulanan eyke lagi males banget nulis, eh bukan ding, masih nulis tapi postingnya yang entar-an agara-gara internet yang subhanallah  lambatnyaaaaaaa.

*Kapan hari bersejarah itu, Ay?

What? Bersejarah? Kehilangan HP bisa bersejarah gitu? Tapi baiklah, sepertinya sebulan yang lalu, pasnya lupa tanggal berapa. Cuma yang aku ingat, di suatu pagi yang sedang hujan deras-derasnya dan di taksi **press. Fyuh.

*Gimana rasanya, Ay?

Itu juga ditanyain? Dasar gelo! Gado-gado, bingung, shock dan merasa ada seperempat hidup ilang. Karena HP sangat krusial. Dan mungkin itu awal dari tulisan ini dibuat. Kehilangan pertama mungkin sangat menyakitkan, tapi ada pelajaran besar yang membuat eyke bersyukur karena kehilang. Loh kok antitesis jawabannya? Iya, suka-suka dong. Ahaha

*Trus apa yang harus dilakukan kalo HP ilang, Ay?

Ambil pulpennya, catet baik-baik.

  1. Karena di taksi, telpon center taksinya untuk pengaduan barang hilang. Nah, yang wajib dicatet pas naik taksi, kita harus tau nomer sama pengemudinya. Biasanya aku catet si, Cuma nge pas aja pagi itu bersejarah. Yasudahlah. Kalo tidak ingat nomer-pengemudinya, ceritakan kronologi kepada petugas biar dibuat laporan, tetapi 85% meskipun mereka pake GPS, gak ketemu guys.ikhlaskan.
  2. Ganti pasword semua akun, FB, Twitter dan akun yang terdaftar di HP.
  3. Gunakan FB, Twitter dan akun lain untuk pengumuman kehilangan. Penting gak penting sih, Cuma menjaga biar nomer dan akun-akun gak disalahgunakan.
  4. Beli kartu baru sebelum dapat memulihkan kartu lama. Untuk pemulihan kartu indosat, ntar eyke tuliskan terpisah ya. Etapi gak janji. Ahaha
  5. Dan terakhir, aku menemukan hikmah besar atas kehilangan itu. Lebih tau siapa diriku. Lha sebelumnya emang gak tau? Bukan begitu, tetapi sebelumnya handphone seperti kebutuhan primer. Baca buku, baca alqur’an, sosialisasi pake HP. Dan memang memutuskan untuk tidak terburu-buru memiliki. Baru 3 hari setelahnya, akhirnya memutuskan membeli. Maha Besar Allah yang Maha Kaya dan Memiliki segala sesuatu. Bahkan nafas ini bukanlah milikku.

*Jadi sekarang HP-nya baru, Ay?

Eh, no comment. Ahaha

*Oke cukup ya kemayu, interview-nya hari ini. Dan please nulis jangan lupa, biar jeleknya maksimal.

Senyum pepsodent
Read More »

Feel Guilty


Tumpukan rindumu itu harus bermuara pada yang berhak. Pada siapa? Ah kembalikan saja pada pemberinya. Bulan ini semua surat-suratmu beronggok di folder tanpa kau berniat untuk mengirimkannya.
Apa maksudnya pergi dengan gundukan tanya yang seakan sengaja kau tinggalkan untuknya. Bagaimana bisa kau setega itu. Membiarkan luka menganga dan menaburkan garam dan cuka di atasnya. Kamu telalu hiperbola tentang ini.
Tidak juga. Aku biasa saja menanggapinya.
Apa begini treatment-nya? Saat kamu gundah. Kamu resah hanya kau biarkan membusuk di hatimu. Kenapa tidak menuliskan surat saja. Bercerita kepadaku. Kemarilah akan kupeluk. Dan kamu akan merasakan bahwa pelukan adalah penawar yang menghangatkan.
Yah, rasanya seperti “agak” lega. Perasaan bersalah itu berangsur memudar meskipun tidak bisa sepenuhnya hilang. Sekarang giliran kamu menunggu ya. Iya disitu, di kedai mocca yang sering kita datangi sebelumnya.
Tunggu aku. Please.
Continue....
Read More »

Pejabat Pembuat Surat Pengantar Nikah


Assalamu’alaykum Pak,

Bisa saya minta satu? Iya surat yang berbundel di lemari dekat meja TV. Bapak membuatkan untuk mereka, tetapi kenapa Bapak belum pernah menyiapkannya surat pengantar untuk saya? Padahal kan dalam tubuh saya ada darah bapak juga. Saya kecewa, Pak.

Saya membawakan nampan berisi teh hangat dengan komposisi gula sebagai pemanis. Ada seorang tamu yang meminta sesobek surat yang berisi bubuhan tanda tangan Bapak. Wajahku sumringah menyuguhkannya. Di samping lelaki yang mungkin masih sebayaku. Ada sosok lelaki yang aku kira adalah Bapaknya. Ah tetapi bukan, beliau adalah paman si lelaki, jelasmu.

Aku mendadak ingin membawa kembali nampanku. Ia tidak sopan. Itu menurutku. Tapi senyummu seakan-akan membuatku urung dan tanganku tetap menyorongkan 3 gelas teh manis yang sebelumnya aku buat dengan ketulusan dan akhirnya sedikit cedera akibat pemahamanku yang keliru.

Kalian mengobrol basa-basi, tanganmu masih asyik memainkan penamu di secarik kertas itu, sesekali meminta keterangan lelaki sebayaku untuk mencocokkan dengan isi di kertasmu.

Bapak membuatkan surat itu untuk warga, tapi kapan membuatkan untuk adiknya”, kata-kata itu berkeliaran menjadi penyulut kesalahpahamanku. Dan kamu kenapa hanya tersenyum, Pak? Tidak membelaku? Menjawab apa gitu? Aku kecewa.

Kamu bilang tidak elok menjelaskan panjang lebar kepada mereka. Buat apa? Aduh, bagaimana mungkin kamu lebih memilih kekecewaanku dan bibirku yang seakan layu dari senyumanku daripada harus menjawab pertanyaan yang jauh lebih tidak elok.

Tidak perlu menjelaskan kepada orang lain bagaimana keadaan kita bukan, wuk?”, kata-katamu seperti mendelete pernyataan tamumu. Kamu percaya sepenuhnya padaku. Aku menjadi terharu. Kamu akan membuatkan surat yang spesial sesuai permintaanku bukan karena komentar dan cemooh orang lain.

Kamu sudah menghabiskan berbendel surat pengantar itu. Dan aku menunggu giliranku. Semoga kamu segera memiliki “adik ipar laki-laki” ya Pak.

Terima kasih untuk pemahamanmu yang baik. Aku bangga padamu. Menjadi bagian darimu sungguh sesuatu yang menyenangkan, Pak.

Dariku : Dik Nur

For : Bapak Jundi Istnanto, PPSPN (Pejabat Pembuat Surat Pengantar Nikah)
Read More »

Untuk seseorang yang tak bernama


Kemarin aku bermimpi tentangmu. Kedua tanganmu memegang pipiku dan mengatakan sesuatu. Aku meminta untuk memperjelas suaramu agar aku mengerti maksudmu. Kamu berbicara lagi, sesungging senyum itu membuatku ikut menyeringai karena aku tetap tidak mengerti pesan yang ingin kau sampaikan.

Badanku berat sekali. Mataku tertutup rapat-rapat. Senyummu masih terngiang hanya saja aku ingin menolak sesuatu. Ada kesalahan. Aku paham, kamu memaksaku untuk menikmati senyummu dalam impian hanya untuk menyakitiku saat terbangun. Mimpi buruk!

Aku berusaha untuk sadar sempurna tapi belum bisa. Kamu mengoceh dan aku mendengarkan dengan seksama. Tapi hatiku memberikan sugesti untuk menolak membalas senyumannya.

Aku mengalah, tidak memberontak lagi. Mataku perlahan terbuka. Nafasku memburu. Wajahku nampak letih seperti habis kalah dalam medan peperangan. Aku terduduk dan mencoba mengingat. Ada senyummu yang semu. Aku membalasnya. Kamu mimpi buruk. Pasti!

Kamu hadir manis dalam mimpi, hanya untuk merajamku saat bangun. Silakan pergi.

*no mention. Seringkali kita menulis surat tanpa harus mengirimnya bukan? Ini salah satu surat yang hanya aku titipkan kepada pak pos tanpa membubuhkan nama dan alamat penerima. Karena aku berharap surat ini akan kembali padaku.

**Salam sipirilly

***Ditulis sebelum mabuk ngerjain korespondensi dari kolega yang menyebalkan :p
Read More »

Teman lama


Assalamu’alaykum Teman Lama,

Skripsinya sudah Bab berapa? Semoga pertanyaanku tidak menghilangkan nafsu makanmu. Aku yakin kamu hanya sulit untuk memulainya, setelah kamu melakukannya, percayalah padaku kamu akan ketagihan untuk menyelesaikannya.

Bagaimana kabar gadis yang kamu ceritakan terakhir kita bertemu? Masih manja gak karuan? Merajuk tak menentu? Atau semakin menjadi gadis yang sering ngambek waktu kamu tidak memberikan kabar barang sehari. Kalian sudah putus ya? Alhamdulillah kuucapkan. Semoga kamu lebih fokus untuk skripsi. Kalau memang jodoh pasti kamu akan menyandingnya dengan gagah.

Kenalkan padaku, biar aku bisa beradu galak dengannya. Aku penasaran dengan gadis itu, sampai sekarang. Yang memaksamu untuk ini dan itu. Kamu selalu mengomel bercerita tentang dia padaku. Tapi di sisi lain kamu tidak mau meninggalkannya. Cinta macam apa itu, huh? Untung aku tidak seribet itu (gak punya pacar maksudnya) :D

Mmm, aku ikut bahagia untuk status jomblo syariahmu, guys. Kamu berhak memiliki masa depan yang cerah. Atau kalau kamu tetap ngeyel  untuk mencintainya dalam diam, aku berikan resep? Ada beberapa langkah Sob, baca baik-baik ya.

  1. Nawaitu Bismillah
  2. Udah jangan dipikirin lagi gadis itu yang membuatmu cemburu
  3. Itu skripsinya diselesein, kasih deadline aja 3 bulan sebelum lebaran kelar, gampang kan?
  4. Kalo udah selesai, mungkin kamu sudah lupa apa itu cinta
  5. Jalan terakhir kalo gak manjur melakukannya, bawa itu ijazah, bikin CV sungguh-sungguh, lamar gadis itu dengan gagah berani.
  6. Kalo ditolak lagi? Culik aja. Ahahaa

Just kiddin, Bro! Aku mengirimkan surat ini untuk kamu hanya untuk mengucapkan selamat menempuh skripsi, semoga lancar.

Masih berhubungan dengan gadis yang membuat hatimu hancur berkeping-keping di tahun baru? Salam kenal dariku ya. Sesama galak harus saling menghormati :p. Semoga bisa datang saat pernikahanmu nanti, iyeee gue dateng. Insya Allah.

Salam senyum simpul

 

Dari aku—sahabat lamamu yang galak.

For : corse_one@yahoo.com
Read More »

Surat Buat Desy


5 hari berturut-turut aku tidak menulis surat, lebih memilih menulis hal lain yang membuatku nyaman. Beberapa hari yang lalu, banyak yang ingin kukirimi surat, termasuk kamu, entah mengapa menguap begitu saja niatku. Mataku menyipit ke arah layar, buku yang ada di tanganku tidak khatam sejak kemarin dan hanya terbaca 3 lembar hari ini.

Kali ini aku ingin mengirim surat untuk Desy Aditiana, sahabat SD dan SMP ku. Banyak hal yang mengingatkanku dengannya. Nasi goreng, Solo, Mie Ayam, Bakso dan cinta. Akhirnya surat ini kutulis, untuknya. Teman sebangku SMP-ku.


Assalamu’alaykum, Des.

Sehat selalu sayangku? Hebat sekali ya, sekarang sudah jadi Ibu untuk 2 putrimu, Hafsah dan Hanifah. Ah, tiba-tiba memoriku kembali pada 6 tahun yang lalu, waktu kita masih sama-sama duduk di bangku kuliah. Aku sempat hadir dalam wisudamu, dan kamu mengenalkan dengan lelaki yang sekarang menjadi suamimu. Tolong jangan mengolokku tentang ini, ya. Kamu lari beberapa kilo sementara aku masih berjalan beberapa langkah. Namun, sesekali kamu menoleh untuk sekadar bertukar cerita tentang hidupmu sekarang.

Semoga pahala senantiasa mengucur untukmu yang senantiasa mengabdi sebagai ibu sekaligus istri. Mendoakan ini saja rongga dadaku lega sekian senti, lapang sekali. Aku rindu, saat tanganmu mengusap kepalaku. Kamu tau sekali bagaimana cara menenangkanku. Dan kamu tau siapa saja yang mampu melakukan treatment ini. Aku nyengir kuda menuliskannya.

Aku masih phobia tentang “itu”, bukan berarti aku takut menikah. Bukan sama sekali. Karena aku sudah menyusun untuk itu. Nanti aku ceritakan bab ini, kamu akan percaya aku tidak phobia lagi :p.

Hallo Hafsah dan Hanifah, salam kenal dari Bulik ya. Shalihah selalu. Ada kesempatan waktu untuk bertemu, entah kapan. Aku akan mendongengkan kalian juga cerita lucu, salah satunya tentang ibumu.

Des, dapat salam dari Ibuku. Minggu kemarin beliau telepon dan mengabarkan Ana mau menikah. Kabar baik, aku menyusun perjalanan pulang. Itu juga berarti bahwa aku harus menyiapkan ruangan yang luas untuk menerima masukan-masukan mereka. Hey, ibuku sudah menginginkan cucu. Kamu sudah memiliki 2, Widy punya 1, Ana segera memulai. Dan aku, insya Allah juga demikian. Aku mempertimbangkan syarat terakhirmu. Tidak akan lagi terpaku untuk menunggu. Terima kasih untuk ini. Allah knows our needs.

Masih begini tabiatku, menginginkan bulan, padahal bintang mengendus-endus meminta perhatianku. Ah kamu paling tau, dan kamu akan mengirimkan massage setelah membaca surat ini, menyuruhku untuk memilih, padahal aku bukan pemilih. Memberikan ketentraman pada ibuku, hanya jawaban “iya” akan membentuk rekahan di bibirnya. Iya, aku akan mencobanya, Des. Seharusnya aku mencobanya daridulu.

With love,

 

Dariku, sahabat yang masih phobia tentang “itu”—kamu tau.

*aku membaca beberapa surat-suratku dan kusimpulkan bahwa isi kebanyakan mengarah kepada “pernikahan”. Mendadak aku menghela nafas panjang.
Read More »

Cat Kuku Rana

Source
Ada yang lain dari diri Rana. Bukan di alis, bibir atau matanya. Melainkan di jemari tangannya. Kuku-kukunya di cat berwarna hijau tua. Cantik sebenarnya. Tapi untuknya yang memakai hijab, memakai cat kuku yang model seperti itu akan menimbulkan banyak pertanyaan bagi beberapa orang. Ada yang disampaikan dan kebanyakan hanya memendamnya dan berprasangka sendiri.

Kukunya memang mengkilat. Nampaknya setelah diberi kutex, ia juga melapisi dengan cairan berwarna putih agar nampak lebih bagus hasilnya. Tarraaa, memang hasilnya indah sekali. Yang menjadi titik tulisan bukan keanggunan warna cat kuku itu. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

“Kamu tumben pake kutex, Ran?”, Tobi teman sekantornya memulai dengan pertanyaan pertama.

“Karena pengen. Suka aja ngeliatnya. Ini juga Cuma minta, gak beli”, Rana menjawabnya taktis.

Point pertama, kadang kita melakukan sesuatu hanya karena ingin dilihat orang, bagaimana ekspektasi mereka. Bagi Rana tidak, dia lebih melakukan sesuatu karena keinginannya, karena dia suka. Itu yang menjadi dasar utamanya. Kalau orang lain tidak suka? Yaa, itu urusan mereka. Jawab Rana simple.

Pernah saat dia membeli tas gendong, banyak komentar-komentar yang menyarankan kalau Rana tidak cocok memakainya. Dan mereka menyuruh Rana tampil lebih modis menggunakan tas selempang. Rana berdalih tas selempang sakit di bahunya karena barang bawaannya banyak sekali. Buku, mukena, mushaf cs. Rana tidak menghiraukannya, karena ia memakai tas itu karena rasa nyamannya, bukan karena ingin dilihat orang lain.

“Kamu jangan pake jilbab bergo gitu ah Ran, kata suamiku kalo cewek make jilbab bergo kayak pembantu”, kelakar senior Rana yang selalu memerhatikan kesesuaian baju, tas dan sepatunya.

“Karena simple aja, gak ribet. Kalo mau ke kantor langsung make. Dan semoga saja suamiku kelak suka dengan apa yang aku pakai”, jawab Rana lugas dan disambut tawa seniornya itu.

Kita memakai sesuatu karena kebutuhan, rasa nyaman dan seberapa besar kita percaya diri saat memakainya. Selera setiap orang berbeda-beda, jadi tidak semua orang akan menyukai apa yang kamu pakai.

Back to the topic ya, tentang cat kuku. Ada pertanyaan lagi yang muncul.

“Lho Ran, kamu make cat kuku kayak gitu sih. Kan gak syah kalo buat wudhu”, ini pertanyaan kedua dari Sinar. Ada beberapa hal yang terselip dalam pertanyaan ini. Prasangkanya wudhu dan shalatnya tidak syah karena memakai cat kuku hijau itu.

“Emang iya Nar, aku lagi cuti. Nanti kalo udah sholat, aku bakal hapus kok”, Jawaban Rana ini membuat Sinar hanya ber “ohh” kecil.

Point kedua, apa yang kita lakukan, selain menimbulkan pertanyaan, selipan prasangka juga setidaknya akan ikut. Kadang-kadang Rana sebal dengan prasangka orang lain, yang mendadak menghakimi tanpa konfirmasi. Tetapi orang lain juga tidak sepenuhnya salah, karena mereka berkomentar terhadap apa yang dilihat, entah prasangkanya bennar/salah.

Cat kuku itu berkaitan erat dengan jilbab yang dipakainya. Akan aman jika cat kuku yang Rana pakai tembus dengan air. Tetapi begitulah, Rana tidak bisa menyalahkan prasangka orang lain. Ia hanya bisa meluruskannya. Ia juga tidak perlu menjawab atau memberikan penjelasan terhadap prasangka yang ada dalam batin orang-orang yang tidak tersampaikan. Karena Rana tau betul bahwa yang dilakukannya tidak salah. Tetapi, membuat orang lain berprasangka buruk, apakah itu hal yang dapat dibenarkan? Entahlah.


Berprasangka baik. Allah akan ada di dalamnya. Cheers!
Read More »

Atas Nama kehilangan


Assalamu’alaykum,

Maafkan aku saat kemarin harus meminta jeda untuk menulis surat. Bohong jika aku tidak memiliki waktu—karena aku punya luang yang melimpah. Dusta juga bila aku menjawab bingung mau memilih siapa yang akan kukirimi surat—karena aku banyak teman untuk membaca suratku, termasuk kamu? (emote kedip).

Atas nama kehilangan, yang sejujurnya suatu saat aku juga akan hilang. Raga yang sebenarnya aku tak berpunya. Jiwa yang sejujurnya bukan hakku sepenuhnya. Lalu mengapa bersedih saat hilang seonggok barang yang sebetulnya menjadi rongsokan pada akhirnya? Mengapa hatimu begitu sendu seperti itu seharian ini?

Dalam bulan ini, ada beberapa kesayanganmu yang hilang. Atas nama kehilangan, hatimu dibuat bingung bukan kepalang. Mood-mu seakan dibuat berkecamuk tidak menentu. Apa sih yang hilang? Hal yang sebenarnya bisa kau tebus kemudian. Hasratku untuk marah karena keteledoranku yang begitu akut. Kalau saja tadi tidak... Coba saja tadi aku harus... Andaikan aku tidak... Aish, pernyataan-pernyataan yang hanya membuat keruh rasamu.

Kamu kehilangan barang seakan-akan kehilangan duniamu. Ibarat lampu yang saklarnya putus, tetapi kamu marah-marah kebingungan karena gelap di sekitarmu. Padahal kamu bisa memilih menyalakan lilin atau menciptakan penerangan sendiri untuk ketenangan hatimu. Lalu apakah kehilangan membuatmu se-nelangsa itu?

Oke. Sekarang pertanyaannya diubah sedikit konsepnya, bagaimana level kehilangannya dinaikkan kadarnya beberapa tingkat. Bukan barang, tetapi seseorang. Kamu kehilangan barang kesayanganmu saja begitu semrawut. Bagaimana kalau kamu kehilangan seseorang yang kamu sayang? Aduh cukup, aku tidak mau dengar lagi.

Trus kalau kamu kehilangan barang, kamu bisa membeli lagi, mencari lagi. Tapi, kalau kamu kehilangan seseorang yang kamu sayangi mau menebus pake apa? Mencari dimana? Iya, udah cukup penjelasannya. Aku minta maaf untuk ini. Allah Maha Baik.

Kepada sopir taksi yang baik hati. Terima kasih pemahaman pagi ini. Atas nama kehilangan, aku tidak akan nelangsa sedemikian rupa. Tidak sama sekali. Kalau kamu mau barang itu, ambillah. Semoga berguna. Atau aku salah prasangka? Bukan kamu orangnya. Melainkan musafir yang menumpang setelahku?

Atas nama kehilangan, aku tidak benar-benar merasa kehilangan, karena sebenarnya nafasku bukan milikku.

Regards,

Ayaa yang selalu bahagia J
Read More »