Featured Slider

Hidayah Sulistyowati, Blogger yang Care dengan Orang Terdekat


Hai guys, how are you? Semoga sehat selalu ya. Dalam postingan kali ini saya akan mengenalkan teman blogger saya asal Semarang sekaligus PIC di Arisan Link Blogger Perempuan grup 3, Hidayah Sulistyowati. Blogger yang membagikan kisah-kisah inspiratif ini pertama kali getol menulis di blognya setelah pulang berhaji. Alasan "berbagi" adalah hal yang membuatnya makin rajin ngeblog hingga saat ini.


Mbak Wati, panggilan akrab saya kepadanya, care dengan  orang-orang terdekatnya. Pernah di salah satu postingan beliau, dia menuliskan tentang alternatif hadiah apa saja yang dapat diberikan kepada orang terdekat kita. 

Mbak Wati sangat bahagia saat orang terdekatnya menyukai hadiah pemberiannya, apalagi hadiahnya sangat berguna dan bermanfaat untuk orang tersebut. Hari Minggu adalah hari favorit untuk mencari hadiah, karena mungkin hari libur bisa santai dan lebih lega jalan ke mall atau menyusuri toko-toko. Berbeda dengan Mbak Wati, saya lebih menyukai week days kalau mencari hadiah atau ingin berbelanja sesuatu. Karena suasananya lebih sepi dari weekend jadi nggak uyel-uyelan. Masalah waktu buat teman-teman bisa disesuaikan lebih nyaman weekend atau week days.

Nah, hadiah apa saja yang menjadi alternatif untuk diberikan kepada orang-orang terdekat? Berikut saya rangkumkan tips dari Mbak Wati ya:

Buku, hadiah ini juga sering saya berikan kepada orang-orang terdekat saya. Senada dengan Mbak Wati, saya berpikiran kalau hadiah buku (tentunya yang tepat sesuai usia si penerima) selain harganya terjangkau juga awet. Yang menikmati tidak hanya yang kita beri buku, bisa jadi buku tersebut dipinjam-pinjamkan kepada yang lain. Manfaatnya dobel kan?

Pakaian, saya hampir jarang memberikan kado pakaian karena takut tidak sesuai selera atau ukuran. Tetapi mungkin bisa juga sesuai saran Mbak Wati, kalau mau memberikan hadiah pakaian, kita mengajak yang mau diberikan. Atau bisa juga menciptakan obrolan mengenai model, warna baju yang disukai dan sekaligus ukurannya. Jadi kita bisa memperkirakan pakaian mana yang pas untuk dijadikan hadiah untuk teman terdekat kita.

Sepatu, untuk barang ini saya juga belum pernah memberikannya sebagai kado. Karena terus terang takut salah ukuran. Biasanya ukuran sepatu brand satu bisa berbeda dengan brand lain padahal dengan size yang sama. Eits, tetapi bukan berarti gak bisa memberikan kado sepatu lho ya. Kita bisa menjadikannya alternatif kado, apalagi teman kita penggemar sepatu. Agar tidak salah ukuran, kita harus tepat meperkirakan ukuran kaki teman yang akan kita berikan kado.

Smartphone, saya pernah memberikan kado berupa barang ini kepada keponakan saya. Dia senang bukan kepalang. Untuk alternatif barang ini juga bisa untuk kado orang terdekat, tetapi pastikan terlebih dahulu kalau misal yang dikasih anak kecil, biasanya  saya mengingatkan kalau smartphone ini agar tidak mengganggu jadwal belajarnya.

Perhiasan, wanita mana yang gak suka dihadiahi perhiasan,hihihi. Perhiasan tidak hanya sebagai perhiasan tetapi sekaligus untuk investasi. Jadi, kalau mau memberikan kado perhiasan bisanya saya sesuaikan dengan budget. 

Itulah alternatif kado dari Mbak Wati. Meskipun saya belum pernah bertemu, saya bisa merasakan dekat dengan beliau krena tulisan-tulisannya yang informatif. Kalau teman-teman mau kenalan lebih dekat dengan beliau, kepoin aja sosmednya, ubek-ubek blognya :)


FB : Hidayah Sulistyowati
Twitter : @Hidayah_Art
IG :@Hidayah_Art
Read More »

Serunya Belajar Editing Video dengan Smartphone Bersama Teguh Sudarisman di Hotel Morrissey

Keceriaan para peserta workshop :)
Tahun lalu, Mas Teguh pernah mengadakan workshop tentang fotografi dan videografi yang bertempat di Setu Babakan. Saying sekali saya belum berjodoh waktu untuk belajar di kesempatan tersebut. Di penghujung tahun ini, beliau kembali membuka workshop yang tidak kalah menarik dengan topik “Create Your Travel Stories with Smartphone”. Alhamdulillah saya terpilih dan dapat menghadiri acara tersebut di Hotel Morrissey, Jakarta.

Kurang lebih ada 25 blogger yang mengahadiri acara tersebut yang juga antusias belajar mengenai tips dan trik editing video dengan smarphone. Bapak Wisnu Reza selaku General Manager Hotel Morrissey mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung penuh dengan menyediakan tempat dan makanan selama acara berlangsung at no cost. Keren! Kami  juga diijinkan mengeksplore hotel sebagai obyek foto dan video kami.
Bapak Wishnu Reza, GM Morrissey Hotel Residence
Kekuatan Video

Serius tapi santai

Mas Teguh memiliki selera humor yang tinggi, jadi selama acara berlangsung meskipun sesekali saya agak roaming dengan istilah-istilah dalam videografi, tetapi saya tidak boring. Dalam materinya, Mas Teguh memaparkan bahwa video sangat meningkatkan conversion rates di website eCommerce karena pengunjung lebih merasakan personalitas produk yang ditawarkan. Selain itu, video juga bisa untuk narsis, mengenalkan profil, wawancara singkat dan hal yang baru trend saat ini—vlogging. Kyaa, jadi getol pengen belajar tentang video.

Durasi video yang ideal adalah 2-3 menit. Dengan durasi tersebut, kita bisa mengemas konten video yang ingin kita sampaikan. Untuk konten video bisa berupa informasi dan entertainment. Atau bahkan bisa gabungan dari keduanya. Ada juga yang berisi iklan produk, tutorial dan expert insight (seminar, webinar). Sayangnya, untuk tutorial dan expert insight masih sangat kurang di Indonesia.

Saya tertegun saat Mas Teguh menjelaskan tahap-tahap membuat video. Salah satunya adalah ask yourself: Penting gak sih bikin video? Kalau saya sih of course iya. Karena selain untuk promosi, video juga bisa sebagai dokumentasi visual kita. 

Ah iya, saya baru benar-benar tahu kenapa Mas Teguh menyuruh kami membawa Tripod saat datang ke acara ini. Karena ada 10 hal yang bisa dilakukan dengan tripod: Menstabilkan shoot, dapat zoom in dan zoom-out, low angle shot, high angle shot, selfie (ah gue mau!), 360 derajat rotation, timelapse, tilt, pan. Ngerti kan kenapa saya menyebutkan di awal kalau ada beberapa istilah videografi yang membuat saya agak roaming? Ehehe. Tetapi tetep semangat belajar kok. Yup, doing by learning.

Dalam proses editing video via smartphone, hal yang tidak boleh lupa disiapkan adalah menyiapkan database music latar. Music latar yang free royalty dapat diunduh di youtube, Bensound.com, FreeMusicArchive.org, JoshWoodward.com, FreeSoundtrackMusic.com, Incompetech.com

Hal-Hal yang Urgen Diperhatikan

Saat proses syuting, rekamlah dalam posisi mendatar (landscape) bukan vertikal (portrait). Oke saya ingat-ingat ya Mas Teg, sebelum acara ini saya masih sering khilaf merekam dengan posisi vertical :D.

Siapkan alat dan pastikan sudah ON ya! Karena bukan hal yang mustahil udah merasa cekrak-cekrek atau cuap-cuap di depan kamer, eh ternyata blututh tongsisnya belum di sambungin. Kelar deh! Ahaha.

Tiap 10 detik proses syuting, tahan napas dulu kalau gak pake tripod. Cek dulu hasilnya. Ulangi yang shaking atau scene yang belum pas.

Kosongkan memori handphone, makin besar (more than 5G lebih bagus), dan full charged. Gak lucu kan kalo mau syuting batrei HP tinggal seuprit? Parahnya lagi memorinya sisa 500MB doang. Ahaha.

Upload yang full resolution. Kalo filenya besar, bisa diperkecil dengan aplikasi HandBrake (handbrake.fr)

Gunakan link youtube untuk sharing di social media (IG, Blog, FB). Note to my self!

The last, jangan cuma teori doang, come on praktek. Lagi lagi ini buat saya sendiri. Editing video butuh ketelatenan. Untuk menghasilkan 2 menit video yang sudah diedit, mungkin butuh waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Jadi, try try  and try.

Eksplore Morrissey

Setelah teori, kami dibagi beberapa kelompok untuk mengeksplore hotel Morrissey. Honestly, hotel ini hommy banget *kode*. Santai untuk menginap, meeting atau sekadar makan di restorannya. Sudut-sudut hotel ini instagramable banget.
Coffe break di Morrissey
Salah satu ruang meeting di Morrissey

Untuk memudahkan klien, di ruangan dilengkapin tombol yang terhubung pada petugas
Lorong hotel yang instagramable :)
Salah 1 kamar yang bisa jadi rekomendasi untuk menginap :)

Berasa kayak rumah sendiri dengan adanya dapur yang cozy di kamar hotel
Desain kamar mandi kamar hotel gak kalah eye catching
Lagi-lagi berasa kayak di rumah kan ya? Nyuci bisa ambil nonton tivi :D
behind the scene saat pengambilan foto dan video 😅😅
Kalo berkunjung ke hotel, jangan lupa mencicipi kiwi ice tea nya. Sumpah seger banget!

Finally, terima kasih Mas Tegus for having me. Kemarin sangat berarti sekali. Then, semoga sukses selalu untu Morrissey Hotel Residence yang telah menyambut kami dengan hangat.


Keep inspiring, Mas Teguh 😊😊

Oh iya, untuk teman-teman yang mau main ke Morrissey untuk icip-icip hidangannya, atau bahkan mau menikmati kenyamanan kamarnya, bisa booking melalui wesitenya http://iammorrissey.co/ atau datang langsung saja ke Jalan KH. Wahid Hasyim No.70, Menteng, Jakarta 10340



Dan tadaaaa, ini video sederhana saya *agak telat upload ke youtube sih, karena jaringan lelet pol trus habis itu dihajar preparing nikahan, ahaha*



Read More »

Inovasi Baru iCarAsia: Launching Fitur Chat di Asia Tenggara yang Memudahkan Pengguna


Dewasa ini, perkembangan teknologi digital mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal-hal yang dulunya dilakukan serba konvensional, saat ini telah dimudahkan dengan layanan online. Hal tersebut merangsang ide-ide kreatif bermunculan dari para pengusaha agar bisnisnya dapat berkompetisi secara berkesinambungan. Inovasi dibutuhkan agar produk-produk yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman.

Baru-baru ini, iCar Asia Limited (ASX:ICQ), yang pemilik jaringan portal otomotif nomor 1 di ASEAN, merayakan keberhasilan platform komunikasi baru di Indonesia untuk bisnis Mobil123.Com. Inovasi terbarunya adalah peluncuran fitur chat yang memudahkan transaksi jual beli mobil. Jadi, yang dulu masih bingung mau beli mobil atau capek keliling ke dealer-dealer hanya untuk mencari mobil yang sesuai budget dan selera, saat ini bisa tinggal chit chat saja dengan fasilitas chat tersebut.

Di minggu pertama peluncuran fitur chat, platform itu mendapatkan tanggapan positif dari penggunanya, baik dari penjual maupun pembeli. Para pengguna dapat berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan teknologi chat. Tidak berhenti pada inovasi fitur chat, iCar Asia juga meluncurkan Dealer App baru, sebuah aplikasi yang khusus dibuat untuk dealer mobil. Hal itu semakin memudahkan para dealer untuk mengelola bisnis jual-beli dari perangkat mobile mereka. Ah, seperti dunia dalam genggaman ya teman-teman?
Aplikasi fitur chat

Dengan launching tersebut, maka saluran desktop, mobile serta dealer dan consumer apps telah memiliki layanan chatting yang terintegrasi di semua platform. Hal ini memberikan angina segar bagi para pengguna, dimana saat ini chat merupakan saluran komunikasi paling dominan di Asia Tenggara. Adanya komunikasi yang efektif dari pihak dan pembeli akan memudahkan mereka terhubung satu sama lain dan memperlancar proses jual beli mobil.

iCar Asia mengembangkan Dealer App khusus untuk memenuhi kebutuhan dealer mobil dan memisahkannya dari aplikasi untuk konsumen. Chat adalah fitur kunci App tersebut, di mana fitur ini akan membantu dealer mobil untuk secara efektif mengelola lead, menyimpan informasi dan pertanyaan dari pelanggan serta semua percakapan terjadi di satu tempat. Desain aplikasi ini juga membantu dealer untuk berbagi foto dan lokasi. Selain kemampuan chatting, beberapa feature juga telah diintegrasikan ke dalam App sehingga memudahkan Dealer untuk mengelola account, membuat iklan dan mengelola iklan-iklan mereka.

Menurut penuturan Hamish Stone, iCar Asia CEO, lebih dari 135 juta orang telah terhubung antara satu dengan yang lain menggunakan aplikasi chatting di Thailand, Malaysia, dan Indonesia, dengan 79 juta sendiri ada di Indonesia. Dengan mengintegrasikan kemampuan chatting ke dalam interaksi antara penjual dan pembeli, hal ini akan membuka potensi platform digital miliknya. Menjadi digital otomotif marketplace pertama yang memberikan inovasi tersebut di kawasan ASEAN akan lebih memperkuat posisi kepemimpinan pasar  dalam bisnis yang dikelolanya dan menambah nilai yang diberikan kepada penjual dan pembeli.
Hamish Stone, CEO iCarAsia

Ia menambahkan, dalam minggu pertama peluncurannya, platform telah berhasil menghubungkan ribuan calon pembeli dan dealer melalui chat. Dengan lebih dari 2,1 juta pengguna aktif per bulan di Mobil123.com. Harapannya yang disampaikan saat peluncuran agar pengguna chat ini akan tumbuh secara eksponensial dalam beberapa minggu mendatang. CEO iCar Asia ini berencana untuk meluncurkan fungsi chat dan Dealer Apps di Malaysia dan Thailand 2 bulan mendatang.

Sebagai bentuk dari pengembangan app, Stone mengatakan bahwa perusahaanya telah meningkatkan proses pemasangan iklan dengan memudahkan dealer untuk membuat iklan hanya dalam beberapa menit - dengan atau tanpa koneksi internet. Dengan peningkatan ini, diharapkan akan lebih memperkuat kemitraan bisnis Mobil123 dengan dealer, di mana platform Mobil123 bisa memberikan nilai lebih kepada mereka. 
Nah, dari launching tersebut, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa inovasi yang dilakukan iCar Asia ini memiliki beberapa keuntungan:
  1. Mudah, karena  bisa mengunduh aplikasinya dengan mudah di playstore.
  2. Informatif, aplikasinya sangat informative baik untuk penjual dan pembeli.
  3. Memasang Iklan dengan Praktis, dealer dapat mengelola iklan yang ada pada akunnya dengan praktis.
  4. Desain yang aplikatif, karena dealer dapat membagi foto dan lokasinya
  5. Komunikatif, adanya aplikasi tersebut memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dengan dealer dimana saja dan kapan saja.

Teman sudah tahu benefit yang ditawarkan aplikasi itu kan? Yuk coba download aplikasinya untuk memudahkan kita mencari mobil sesuai budget dan selera kita 💕.

Read More »

Hospitality New Saphir Hotel Yogyakarta


Selain menjadi kota pelajar, Jogja juga sekaligus menjadi kota wisata yang menawarkan obyek-obyek menawan
Tidak dapat dipungkiri kalau pesatnya wisata di Jogja juga dibarengi dengan banyaknya bangunan hotel, salah satunya adalah New Saphir Hotel yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto No. 38, Yogyakarta. Sehingga investasi dalam bisnis perhotelan di kota gudeg tersebut banyak diminati para pengusaha.
Media dan Blogger
Sebagai upaya promosi, tim manajemen New Saphir Hotel menggelar gathering media yang dihadiri dari kalangan media dan blogger. Di pool terrace, saya sebangku dengan salah satu reporter dari Tribun Jogja dan beberapa blogger dari Solo. Kami juga sempat berdiskusi dengan Ibu Maria, salah satu tim manajemen dari hotel, yang menjelaskan seluk beluk New Saphir Hotel.


Sambutan dari pihak hotel sangat hangat. Ada alunan musik yang mengiri acara dan ditutup stand up comedy. Mbak Dinda Amira Joice selaku PR New Saphir Hotel yang mengundang kami, ikut menyumbang suara emasnya, hihi. 

Sambil menikmati hidangan, Bapak Mirza Rahadian yang menjabat sebagai General Manager memperkenalkan satu per satu timnya. Kesolidan dan kekeluargaan yang menjadi kunci dalam menjalankan hotel sehingga dapat survive hingga saat ini.
Bapak Mirza yang memegang Mic
Setelah itu, kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan hotel tour dan dikenalkan dengan kamar dan ruangan hotel. Kelompok kami dipandu oleh Mas Arnov yang dengan lugas menjelaskan sejarah nama dalam hotel dan rate kamar yang ditawarkan.

Kamar-kamar di New Saphir Hotel sangat nyaman dengan harga yang variatif, jadi kita bisa menyesuaikan dengan budget kita. Ada beberapa tipe yang bisa dipilih; Superior Room, Deluxe Room, Superior Triple, Family Room. Junior Suite. Executive Suite, Royal Suite.
Superior Room (Source : www.newsaphirhotel.com)
Dekat dengan Obyek Wisata

Oh iya, banyak tempat wisata yang bisa teman-teman kunjungi dan tentunya jarak tempuhnya dekat dengan Hotel New Saphir, sehingga hemat waktu, biaya dan energy. Ini nih obyeknya : Candi Prambanan, Monumen Tugu, Kotagede, Keraton Yogya, Goa Pindul, Parangtritis.

Kalau lagi malas kemana-mana, pengunjung juga bisa memanfaatkan fasilitas hotel lho. Ada kolam renang, fitness center dan lapangan tenisnya.
Swimming Pool
Ruangan Meeting yang Serbaguna

Selain menawarkan penginapan yang nyaman, New Saphir Hotel juga menawarkan ruang meeting serbaguna. Nama-nama ruangan meeting pun diambil dari nama obyek wisata di Yogyakarta dan tokoh dalam pewayangan, sehingga memudahkan pengunjung untuk mengingatnya. Malioboro, Samas, Baron, Prambanan, Kaliurang, Bima, Nakula, Sadewa, Arjuna, Rama, Shinta dan Parangtritis. Namanya nyentrik ya? 💓💓

Kapasitas di setiap ruangan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dapat dibuat type thetre, class room, banquet, cocktail dan U-shape. Tergantung tujuan pemakaian ruangan untuk apa dan tamu yang diundang berapa.

Total ruangan meeting ada 14 dengan jumlah seat mulai 5 orang hingga 800 orang, New Shapir Hotel dapat menjadi pilihan untuk mengadakan event; corporate event, keynote function, social party, wedding or meeting with client.

Strategis

Lokasi New Saphir Hotel sangat strategis. Persis di jantung kota Yogyakarta. Hanya butuh 15 menit waktu tempuh dari Bandara Adi Sutjipto. Selain itu juga tidak menyita banyak waktu jika ingin berkunjung  ke Malioboro atau Keraton.

Ah iya, kalau mau shopping, New Saphir Hotel juga dekat dengan business center, sehingga pengunjung bisa belanja sepuasnya. Di samping hotel juga ada Lippo Mal yang bisa menjadi rekomendasi untuk hang out kalau lagi pengen cuci mata.

Makanan Tradisional yang yummy!

Saat makan siang, kami dimanjakan dengan makanan tradisional yang so yummy! Baik dari jajanan pasarnya maupun makanan besar. Saat chef menanyakan taste dari masakannya, kebanyakan dari kami merasakan puas dengan jamuan yang dihidangkan karena memang rasanya benar-benar enak. Bahkan ada beberapa yang nambah,hehe.







Kalau teman-teman mau booking hotel untuk menginap atau meeting, bisa pesan langsung di traveloka, agoda atau juga bisa langsung ke Hotel New Saphir Jalan Laksda Adisucipto No. 38, Yogyakarta. Phone:(+62-274) 566 222
Read More »

Merawat Orang Tua yang Sakit, Wajib Strong Lahir Batin


Hellooow teman-teman yang budiman, selamat malam Minggu bagi yang merayakan *kedip-kedip*. Semoga sehat selalu ya. Ah iya, kali ini saya pengen sharing tentang bagaimana menjaga kesehatan kita saat harus dituntut ekstra dalam merawat salah satu atau dua sanak saudara kita yang sedang sakit. 

Karena apa? Seringkali kalau kita gak menjaga kesehatan lahir batin kita, bisa jadi malah kita tertular sakit. Yang sakit udah sembuh, eh malah kita giliran yang sakit. Pernah gak sih ngalamin sakit bergiliran dalam keluarga. Bapak sembuh, eh gantian Ibu, Ibu sembuh, eh gantian kakak pertama yang giliran sakit, trus kakak kedua, terus aja begitu. Kayak rantai makanan aja, fyuh.

Itu bukan mitos lho guys, di keluarga saya beneran pernah ngalamin itu. Kayak sakitnya muter bergilir. 

Curhatan Pertama

Nah, sebelumnya, saya pernah mendapat curhatan dari seorang teman yang rela PP Jogja-Solo untuk kuliah dan menjaga ibunya yang sedang sakit ginjal. Singkat cerita, setahun terakhir ini dia udah mulai gak betah dengan ibunya yang mulai komplain ini-itu, dari mulai teman saya gak lulus-lulus, sampai perkara belum kawin-kawin.

Sebagai teman (yang baik), saya mendengarkan ceritanya tanpa menyela. Dari mulai kegemasannya menghadapi ibunya yang semakin kesini makin tidak dimengerti. Dan pernah saat mengantarkannya cuci darah, teman saya dan ibunya itu berantem hebat cuma gara-gara mbahas "kok kamu gak kawin-kawin?". Saking emosinya, teman saya meninggalkan ibunya di ruang UGD waktu itu. Saya yang mendengarkan cerita kok ikutan prihatin sambil ngepuk-puk teman saya.

Saya lebih banyak mendengarkan sih, dan paling banter komentar saya adalah "Sabar saaaay, semoga pahala tercurah deras untukmu". Dan saat kami berdua bercakap-cakap, handphone-nya berdering dengan nama "Ibuk" yang tertulis di layar hpnya. Sekali tidak diangkat, dua kali tidak diangkat. Kami masih bercakap-cakap. Saya menanyakan kenapa tidak diangkat, dan dia menjelaskan panjang lebar yang intinya kalau diangkat akan berujung "berantem". 

Saya kok jadi inget Bapak ya. Sesekali menyebalkan sih, tapi ya gak pake banget kalo dibandingkan dengan ibu teman saya tadi.

Curhatan Kedua

Ini dari salah satu member ODOJ saya yang sudah beberapa tahun terakhir ini merawat ibunya yang stroke. Awalnya, saya hanya menanyakan kenapa dia sering telat report kholas, ada kendala apa dalam menyelesaikan juz yang dibaca? Di grup, saya akrab dengan member-member yang saya pegang, jadi meskipun usia para member ODOJ beragam dari yang SMA, kuliah, emak-emak sampai pekerja kantoran, saya melakukan pendekatannya satu per satu, gak sama.

Dari sharingnya, dia merasa agak kelelahan merawat ibunya yang gak sembuh-sembuh, bandel minum obat dan hal-hal lain yang membuatnya moody

Saya hanya memberikan saran paling ampuh dan klise seperti teman saya yang pertama "Sabar ya Mbak, semoga pahala tercurah untuk Mbak". Dan memberikan solusi untuk report mandiri sama saya mengenai tilawah ODOJ nya. Beruntungnya, sekarang beliau sudah lumayan bisa mengelola waktu dan emosinya. "Ibu sudah sehat Mbak?" tanya saya beberapa waktu yang lalu. "Sedang ihtiar Mbak Aya, namanya juga sudah sepu, jadi saya harus pinter2 sabar" begitu jawabnya yang bikin saya sumringah. 

Kuncinya apa? SABAR.

Jadi, merawat orang tua yang sakit memang harus strong lahir batin kan ya. Jangan sampai, emosi kita justru membuat kita malah sakit. Lha trus siapa yang ngerawat dong?

Jangan percaya teori sebelum membuktikan sendiri

Sejak Maret, merawat Bapak-Ibuk, duet sama Mas Jundi dan Mbak Endang di rumah membuat saya belajar seperti cenayang, ahahaha. Iya, Bapak-Ibu saya itu tipikal orang yang gak mau merepotkan anak-anaknya, tapi di sisi lain secara tidak sadar, kami yang diposisikan harus tanggap. 

Kayak dulu waktu awal Bapak batuk berdarah, Ibu tidak boleh bilang ke kami karena takut membuat khawatir dan merepotkan. Padahal kami sama sekali gak repot. Hasilnya, di Bulan Maret, Bapak harus diopname untuk penyembuhan TBC-nya, dan sampai sekarang masih minum obat dan kontrol rutin.

Di 2 bulan pertama, Bapak harus disuntik setiap hari dan gak boleh bolong sekalipun. Dan Ibu juga masih terapi untuk stroke ringan yang sempat menyerangkan 3 tahun yang lalu. Hawa-hawa rumah sakit kan gak enak, jadi butuh stamina yang fit biar gak ikut-ikutan sakit.

Dan untuk menguatkan batin adalah dengan mengkonsumsi SABAR setiap saat. Tidak hanya menerima tekanan dari dalam, tetapi juga tekanan dari luar. Mulai tetangga yang mendadak bijak luar biasa dan menasehati A sampai Z untuk mengkonsumsi obat-obat dari segala ramuan. Sampai menghadapi emosi Bapak yang labil.

Emosi Bapak labil karena kombinasi ketakutannya dan rasa bosan karena mengkonsumsi obat setiap hari. Atau karena keterbatasannya berbaur dengan lingkungan. Ini cuma kemungkinan lho ya, sudah saya bilang, kadang saya bisa menjadi cenayang yang harus menafsirkan situasi hati Bapak.

Tempat makan yang dipisahkan, padahal dari dokter sudah menjelaskan panjang lebar dan Bapak manggut-manggut, eh sampai rumah praktiknya kan tidak demikian. Beliau agak tersinggung karena mungkin "agak sedikit dibedakan" dengan alasan kesehatan. Kan memang kudu strong luar dalam, braaaay. Yaaaa, setelah dijelaskan lagi-lagi dan lagi, akhirnya Bapak mengerti.

Belum lagi, menu makan. Kita sudah capek-capek masak makanan yang sudah dianjurkan dokter. Eh diicip aja enggak. Minta menu lain, sudah dibelikan, lha katanya udah gak selera. Selera makan orang sakit memang menurun, jadi balik lagi ke tagline kita kali ini, "kudu setroooong". Jangan menyamakan selera kita dengan orang sakit, nanti malah kita yang beneran sakit hati. Solusi saya sih, waktu itu sampai sekarang, saya selalu sedia pisang di kamar Bapak. 

Emosi yang naik-turun, membuat yang merawat kadang gemas sendiri. Saya jadi membayangkan bagaimana strong-nya teman-teman yang menjaga dan merawat Bapak Ibunya yang sedang sakit. 

Teori SABAR yang sebelumnya saya nasehatkan ke beberapa teman saya sebelumnya yang juga berjuang mengihtiarkan kesehatan orantuanya, saya pakai dan aplikasikan sendiri. Meskipun seringkali terseok-seok, tapi sejauh ini, saya menang,ahaha. Bapak dan Ibu masih bisa diajak kerjasama.

Oh iya, sebagai cenayang yang merawat Bapak-Ibu, ini ada beberapa tips yang mungkin bisa membuat strong lahir batin teman-teman yang merawat orang tua yang sedang sakit :
  1. Ajak ngobrol. Mungkin merasa bosan, orang sakit juga pengen diajak ngobrol. Ceritakan saja apapun sehingga mereka merasa tidak sendirian. Sesekali minta pendapat, meskipun sudah punya keputusan. Maksudnya, libatkan mereka dalam diskusi agar mereka juga merasa dibutuhkan.
  2. Jangan memaksa makan. Selera makan orang sakit itu unik, jadi kalau mereka susah makan, ya jangan marah-marah. keep calm and stay woles *ngomong sama kaca ah*
  3. Diemin dulu saat mood-nya jelek. Mood orang sakit tuh labil banget. Pagi bisa cerah ceria, agak siang dikit aja kalo kesenggol yang gak disenengin, bisa terjadi badai. Eh, mungkin gak cuma orang sakit kok ya? Tapi menurut saya, mood labil juga rentan dirasakan orang sakit.
  4. Tawarkan sesuatu. Kalau saya pergi-pergi, saya hampir selalu pamit, kecuali Bapak-Ibu sedang tidur lho ya. Dan menawarkan "Mau dibawakan apa?". Entah kenapa, kalo ditawari kayak begitu, wajahnya jadi cerah. Meskipun jawabannya "gak usah wuk, ati-ati"
  5. Siklusnya berubah. Saya menggigit baik-baik nasihatnya Mas Joko sih, kalau siklus Bapak Ibu sudah hampir berubah menjadi anak-anak, maksudnya nanya berulang-ulang, atau selalu pengen dimengerti (kayak slogan Ada Band). Pokoknya kadang banyak pertanyaan-pertanyaan retoris yang kalau batin kita gak strong, endingnya bakalan gak mau jawab. Makanya, jawab aja meskipun pertanyaannya sama dan ditanyakan berulang-ulang.
  6. Ah iya, menjaga dan merawat orang tua itu bukan sebuah pilihan, tetapi hal itu adalah kewajiban *note to my self*. "Lho, kamu milih di rumah njagain orangtuamu to? Trus gak nyari kerja lagi?" ada pertanyaan tengil begitu. Alhamdulillah saya bisa disambi. Kuliah jalan, nyari uang jajan jalan, jagain Bapak Ibu juga jalan. Saya yakin, yang kerja jauuuuuuuh, sebenernya juga pengen merawat Bapak-Ibunya dengan tangan sendiri, tapi mereka tidak punya pilihan lain. DAn untuk hal ini, kasuistis ya, kewajiban kita mendoakan dari jauh.
  7. Jaga kesehatan. Kalo 1-6 itu asupan untuk kekuatan batin,ahaha. Nah, yang poin 7 adalah untuk kekuatan lahir. Seperti yang saya bilang tadi, jangan sampai kita menjaga orang sakit malah ikut-ikutan sakit.

Teman-teman juga sedang merawat orang tua yang sedang sakit? Kalo iya, semoga segera sembuh dan pulih ya :). Apakah ada yang punya pengalaman lain saat mereka berdua? Sensasinya bagaimana atau malah mulus-mulus saja (alhamdulillah). Feel free for sharing yaaaaaa.
Read More »

Memaknai Hidup Agar Lebih Hidup di Usia Cantik

Mbak Endang saat memasuki Usia Cantik

“Mbak, dulu waktu kamu seusiaku, kamu udah ngapain aja?” pertanyaan saya waktu ngobrol dengan Mbak Endang di teras.

“Aku habis melahirkan Ihsan kali ya. Eh, sekarang kamu udah 27 tahun kan Dik? Iya, aku udah punya anak 2, hihihi” Jawabanya sambil terkekeh. Kakak ipar kedua saya memang nyantai banget, enak diajak ngobrol tentang apapun. 

Di usianya 37 tahun, dimana sebagian orang menyebutnya dengan #usiacantik, Mbak Endang menyadari bahwa ia semakin dewasa memaknai hidup, lebih legowo dalam menyikapi sesatu hal. Obrolan senja itu benar-benar membuat kami berdua tersenyum simpul. Mungkin dia sedang bernostalgia masa lalu dan merayakan perjalanan hidupnya yang semakin komplit. Menjadi ibu dan istri dari keluarga yang 13 tahun sudah dibinanya.

Kali ini, saya ingin menggambarkan peran Mbak Endang yang membuat saya kagum dan belajar banyak tentang pengalamannya hingga sekarang mencapai usia cantik.

Menjadi Anak

Mbak Endang merupakan anak sulung dari 2 bersaudara. Masa-masa sekolah, dia sangat rajin dan jarang sekali ijin kalau gak kepepet. Bahkan saat demam pun, dia memaksakan untuk masuk karena gak mau ketinggalan pelajaran. Ia berpedoman kalau ingin membanggakan orang tua, ya harus rajin belajar dan tidak membolos sekolah. Ya Allah lempeng banget niatnya. Hal itu juga diterapkan saat kuliah. 

Setelah kuliah, Mbak Endang sempat bekerja di Jakarta. Sebagai anak, dia ingin mandiri dan mencukupi kebutuhannya sendiri. Sesekali menyisihkan gajinya untuk kedua orangtuanya. 

Dalam benaknya, hidup itu adalah sekolah-kuliah-lulus-kerja-dan menikah. Meskipun proses yang dilalui demikian, ia merasakan ada yang kurang. Di usia cantiknya, ia baru menyadari bahwa hidup tidak melulu tentang diri sendiri, tetapi bagaimana bisa hidup bermanfaat dan melalui proses belajar tiada henti.

Mbak Endang resmi menjadi kakak ipar saya saaat usia 24 tahun. Sejak saat itulah, ia hijrah ke PIM (Pondok Mertua Indah). Rumah orang tuanya dengan rumah kami hanya berjarak 4 kilo, jadi selain menjadi istri, ia masih tetap bisa menjadi anak yang berbakti merawat kedua orangtuanya. Bahkan saat kemarin Bapaknya masuk Rumah Sakit, Mbak Endang yang menjaga saat malamnya. Dan paginya pulang ke rumah untuk mengurus keperluan sekolah ketiga anak dan suaminya.

Lha terus istirahatmua kapan, Mbak? Gumam saya. 

Menjadi Istri

“Kok dulu mau sih Mbak, nikah sama Mas Jundi” tidak jarang pertanyaan itu saya lontarkan saat ada Mas Jundi juga.

“Sudah mantap lahir batin, mau gimana lagi?” Jawabnya sambil tertawa jenaka. Saya juga yakin itu jawaban klisenya. Cuma, dalam beberapa kesempatan saat kami ngobrol berdua, dia bilang kalau restu orang tua itu sangat penting dan kedua orang tuanya sudah ridho kalau dirinya dipersunting Mas Jundi. Dia juga bilang kalau kemapanan bisa direngkuh berdua sama-sama. Pernyataan itu membuat saya termenung lama.

Mbak Endang mengaplikasikan nasihat  “Murahkan maharmu, Mahalkan Cintamu”. Saya yakin Mbak Endang tidak pernah tahu status yang ditulis Bang Arham di timeline facebook miliknya. Saat saya Tanya dulu maharnya apa, dia menjawab lupa. Hehehe.


Saya masih ingat sekali setelah menikah, Mas Jundi masih bekerja serabutan. Mengurus sawah, beternak sapi hingga beternak burung. Pernah melamar di beberapa perusahaan tetapi ditolak. Akhirnya Mas Jundi memutuskan untuk wiraswasta. Sebagai istri, saya bisa menjadi saksi bahwa Mbak Endang benar-benar menemani suaminya dari titik nol. 

Mbak Endang juga mendampingi Mas Jundi saat-saat masa kampanye Pilkades, door to door menawarkan program kepada warga. Satu tahun sebelum pemilihan, Mas Jundi sudah menyusun strategi politiknya, memilih kader terbaiknya. Itu berarti hampir tiap malam ada rapat dan kumpulan di rumah kami. Mbak Endang yang menyiapkan minuman dan makanan meski larut malam. 

Saat ada black campaign, biasanya wanita yang paling frontal menanggapinya. Tetapi Mbak Endang bijak sekali menyikapi isu-isu itu. Mbak Endang benar-benar melengkapi suaminya. Tidak hanya saat senang tetapi saat susah pun, ia menjalaninya bersama.

Menjadi Ibu

Sebagai Ibu dari ketiga anaknya—Iqbal (12 tahun), Ihsan (10 tahun) dan Khansa (6 tahun), ia tidak membanding-bandingkan potensi satu sama lain. Di usia 25 tahun dia sudah melahirkan anak pertamanya. Rasanya hidupnya sudah lengkap saat memiliki Iqbal. Setahun kemudian, dia hamil Ihsan yang membuatnya lebih bersyukur lagi. Dia menjadi ibu rumah tangga sejati.

Hal yang membuat saya salut, meskipun tidur larut malam, dia bisa bangun pas adzan shubuh. Ya Allah, kadang-kadang saya malu sendiri. Mbakyuku ora nduwe udel (ini istilah Jawa yang mendeskripsikan seseorang tidak pernah punya rasa capek). 

Pagi sudah berjibaku di dapur untuk memasak sarapan. Jam 7 pagi saat Iqbal dan Ihsan berangkat ke sekolah, dia mengantar Khansa ke sekolah TKIT. Setelah sampai rumah, dia siap-siap belanja di tukang sayur lalu memasaknya untuk seisi rumah. Rutinitas itu hampir setiap hari dilakukan. 

Untuk mengenal potensi anak-anaknya, dia termasuk ibu yang jeli dan telaten. Iqbal lebih condong ke akademisnya, jadi dia cenderung anak yang pemikir. Sangat memperhatikan sekali kebutuhan sekolahnya. Ada PR dari gurunya atau gak, besok ada ulangan apa gak. 

Sedangkan Ihsan lebih slow dari Iqbal dan lebih menyukai hal-hal bersifat verbal seperti olahraga. Saat ini, dia tergabung dalam salah satu club badminton di Klaten. Secapek apapun urusan sekolah, kalau jadwal badminton yang benar-benar menguras fisiknya, dia tetap semangat berangkat latihan. Tidak heran kalau 3 bulan terakhir ini, teknik bermainnya berkembang pesat. 

Anak balita memang dilarang diajarkan calistung (baca tulis hitung), tetapi kita tidak boleh membendung pengetahuannya. Sejak usia 3 tahun, rasa ingin tahu Khansa membuat Mbak Endang kewalahan. Khansa mulai mengeja huruf-huruf, belajar berhitung, menuliskan apapun yang diketahuinya. Kalau sudah ketemu kertas dan pulpen, dia bisa anteng sekali menuliskan apa saja yang ada di benaknya, entah nama orang, benda atau hewan yang familiar menurutnya. 

Gurunya sampai bertanya kepada Mbak Endang, apakah Khansa ikut les calistung atau tidak, karena di kelas, Khansa sudah fasih membaca, menulis dan berhitung. Mbak Endang menggeleng karena Khansa yang belajar sendiri dan rajin bertanya kepada ibunya. 

Mbak Endang memang sangat care kepada mereka bertiga. Bisa menjadi ibu sekaligus sahabat yang mendengarkan cerita dan keinginan anak-anaknya. Gak heran kalau anak-anak pada lengket semua sama ibunya.

Menjadi Ipar dan Menantu

Bulan Maret kemarin, saat pertama kali saya pindah dari Jakarta ke Klaten untuk merawat Bapak, saya sering ikut Mbak Endang belanja ke pasar. Ada tukang jamu langganannya yang melihat kami berdua tertawa sambil berpelukan. Mukanya kecut sekali habis mengomel tapi kami tidak tahu dia mengomel sama siapa.

“Itu siapa Mbak?” Sambil berbisik tukang jamunya bertanya kepada Mbak Endang.

“Oooh, adikku Mbak. Baru pulang dari Jakarta” Jawab Mbak Endang sambil melirik ke arah saya. Penjual jamunya heran karena adik kandung Mbak Endang postur tubuhnya tinggi dan gemuk. Seakan Mbak Endang tahu apa yang dipikirkan penjual jamu, Mbak Endang menjelaskan kalau saya adalah adik iparnya.

“Walah, adik ipar kok mesra banget…..” masih ada kalimat seterusnya tapi saya tidak mengerti pokok bahasannya.

Saya memang akrab dengan ketiga ipar saya, termasuk Mbak Endang. Saya tinggal bersama Mbak Endang saat saya masih duduk di bangku SMP Kelas 2. Jadi, kami berdua sudah tahu sifat satu sama lain. Bahkan kadang tanpa diucapkan pun, kami berdua sudah tanggap harus melakukan apa. Sehingga kami jarang sekali berselisih paham.

Terbuka adalah kuncinya. Jadi saat mengetahui salah atau khilaf, kami lebih baik menegur langsung daripada harus ngedumel di belakang. Kehangatan kami memang mengalir apa adanya dan bukan dibuat-buat. Saya perhatian dengan Mbak Endang dan anak-anaknya. Pun juga dia memperlakukan saya seperti adiknya sendiri. 

Salah satu bukti nyata perhatian Mbak Endang kepada saya adalah saat saya masuk rumah sakit beberapa waktu yang lalu karena tipes. Dia yang mengurus semua kebutuhan saya. mengajak anak-anak ke rumah sakit setiap sore sampai malam agar saya tidak merasa bosan, padahal saya tahu kalau dia sangat lelah karena ada beberapa program PKK yang waktu itu sedang dijalankan. 
Pict by Mbak Endang :)
Kebetulan saya kemarin belum dicover BPJS, sehingga biaya rumah sakit dan obat-obatan lumayan mahal. Saat mau melunasi administrasi dan saya menyodorkan ATM, dia bilang sudah dilunasi Mas Jundi. Dia sama sekali tidak perhitungan masalah uang dan saya merasa seperti adiknya sendiri. Selama pemulihan, Mbak Endang juga sangat memperhatikan asupan makanan saya, mengantarkan kontrol ke dokter. 

Sebagai menantu, hampir lebih dari 13 tahun, Mbak Endang bisa ngemong Bapak Ibu. Menurut saya, tidak ada 2 wanita yang menjadi ratu di dalam rumah kecuali salah satu dominan di antara yang lain. Seringkali orangtua masih ingin ikut mengatur urusan rumah tangga anaknya, apalagi yang tinggalnya seatap. 

Masalah kecil bisa menjadi besar saat salah satu (menantu atau mertua) salah dalam menyikapinya. Gesekan-gesekan kecil pasti ada, tetapi hal tersebut bisa diatasi karena kedewasaan Mbak Endang. Dia juga merawat Bapak Ibu seperti orang tuanya sendiri. Kalau saya atau Mas Jundi ada kegiatan yang bertepatan dengan jadwal kontrol Bapak atau Ibu, Mbak Endang lah yang mengurus semuanya. 

Menjadi Ibu Negara

Saat Mas Jundi terpilih menjadi Kepala Desa pada tahun 2013, Mbak Endang baru berusia 34 tahun. Menjadi Ibu Kepala Desa, sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya, dia harus mengurus PKK, Posyandu dan bertanggung jawab menyusun program untuk ibu-ibu. 
Mengkoordinir Posyandu
Sebagai Ibu Negara untuk warganya, Mbak Endang memulai langkahnya dengan menghidupkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dia mencari pengajar yang kompeten yang mau diajak untuk mengajar anak-anak disana. Tidak hanya memperhatikan PAUD, tetapi Mbak Endang juga diharuskan memperhatikan kesejahteraan gurunya. Dia belajar otodidak tentang hal itu dan tidak malu bertanya dengan orang lain.
Paling kiri Ibu Tris (Pengajar PAUD), Ibu Lestari (Kader), Mbak Endang
Saya mengajarinya tentang internet untuk memudahkannya mencari informasi-informasi yang dibutuhkan. Membuatkannya email dan menjelaskan kepadanya sampai bisa menggunakannya. Sehingga informasi dari pusat bisa langsung diterima lewat emailnya.

Menggandeng Bidan setempat, Mbak Endang membuat program untuk anak-anak dan ibu-ibu. Mulai dari mengaktifkan lagi Posyandu dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), mengadakan penyuluhan untuk ibu hamil dan lansia. Untuk program kesehatan dan kebugaran bagi Ibu-Ibu, Mbak Endang mengusulkan olahraga senam dipandu oleh instruktur.  Alhamdulillah, antusias ibu-ibu dan remaja perempuan sangat positif. Senam telah berjalan satu tahun terakhir

Saat ada informasi dari Puskesmas tentang pemasangan papsmer gratis, Mbak Endang menyebarluaskannya kepada ibu-ibu. Pertama tidak ada yang ikut mendaftar, padahal itu gratis dari pemeringah sehingga kuota diberikan kepada desa yang lain. Mbak Endang mencari tahu kenapa Ibu-Ibu tidak tertarik untuk papsmer padahal itu penting bagi wanita sebagai upaya mendeteksi kanker serviks sedini mungkin. Setelah adanya penyuluhan mengenai pentingnya papsmer, di kesempatan selanjutnya kuota untuk papsmer gratis di puskesmas terpenuhi.

Dalam menjalankan tugasnya, tentunya banyak kritikan dan masukan mengenai program yang dijalankan. Baik secara teknis maupun keuangan. Mbak Endang tidak sungkan meminta pendapat Ibu-Ibu bahkan mencari tahu informasi lainnya saat perkumpulan para Ibu Kades di Kabupaten. Mbak Endang mengelola masyarakat dengan segala konflik yang terjadi di dalamnya dengan bijak.

Politik tidak hanya terjadi di ibukota, namun desa sebagai lingkup sekumpulan masyarakat juga terjadi politik yang sering mengkritik pemerintahan desa. Rival-rival pendukung yang kalah dalam Pilkades seakan belum move on dan sering mengkritik kebijakan-kebijakan desa. Masukan yang membangun sih sah-sah saja, yang menjadi persoalan adalah ketika masukan tersebut lebih mengarah untuk menjatuhkan. Dalam hal ini, Mbak Endang sering mengingatkan suaminya untuk tidak frontal menghadapi kritik yang mencoba menjatuhkannya. Masyarakat yang dapat menilai kebijakan pemerintah desa dan merasakan secara nyata hasilnya. 

Mbak Endang sangat santai dan menikmati dalam menjalani peran-peran tersebut. Sejak memasuki usia cantik, dia seperti lebih berenergi dalam mengisi kesehariannya. Betapa tidak, selain menjadi anak, istri, ibu, kakak ipar dan menantu, dia harus menjadi ibu Negara untuk warganya. Dia harus menyeimbangkan kepentingan keluarganya dan masyarakat yang membutuhkannya.

Mengerti dan memahami orang lain bukan berarti mengabaikan diri sendiri. Ada waktu untuk menyenangkan diri sendiri, melakukan kegiatan yang disukai, tentunya dengan momen dan budget yang pas. Bahasa bekennya adalah Me Time.
Me Time di Usia Cantik

Dan inilah me time Mbak Endang di sela rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga dan ibu Negara yang menurut saya, kalau gak pandai memanage diri dan hati, akan rentan terserang stress dan dilanda kebosanan. 

Belanja. Aktifitas ini bisa menjadi pelarian saat kegiatan-kegiatan Mbak Endang padat merayap. Belanja tidak harus datang langsung lho, karena sekarang jaman canggih banyak online shop yang menawarkan diskon menarik. Ada tas, sepatu, sandal, kerudung dengan harga yang masih realistis. Mbak Endang jago menyisihkan uang belanja, sehingga saat belanja apa yang dia sukai tidak mengganggu pos keuangan yang lain. 

Kuliner dan Plesir. Me time untuk seorang ibu tidak harus dilakukan sendiri. Apalagi yang sudah memiliki anak. Kalau sedang bosan memasak atau ingin keluar makan malam, biasanya Mbak Endang mengajak dinner Mas Jundi dan anak-anak. Sering juga Bapak Ibu dan saya ikut serta. Menikmati bakmi Jogja langganan kami sambil ngobrol isu politik di desa sudah membuat Mbak Endang bahagia,hehe. Selain itu, sebulan sekali, Mbak Endang juga merencanakan plesir. Plesir gak harus jauh lho, karena di daerah Klaten juga banyak tempat-tempat yang kece untuk menghilangkan penat.

Ke Salon. Pergi ke salon untuk creambath dan facial dilakukan sekalian mengantar Khansa ke sekolah. Jadi, Mbak Endang lebih memilih week days daripada weekend untuk ke salon. Ada yang hobby ke salon juga? Sssst, saya kenal salon juga karena dikenalin sama Mbak Endang. Dan ternyata bisa bikin bahagia, hihihi. 

Merawat Diri. Untuk menjaga kesehatan badannya, Mbak Endang rajin olahraga dan minum air putih. Dia tidak merasa minder dengan tubuhnya yang sempat over weight. Dia pernah melakukan diet ketat namun sekarang lebih memilih menjaga pola makan demi kesehatan tubuhnya. 

Sedangkan untuk merawat kecantikannya, ia sering luluran sendiri dan memakai produk kecantikan. Bagi perempuan yang memasuki usia canti seperti Mbak Endang, konsekuensi logis yang harus dihadapi adalah tanda-tanda penuaan kulit yang semakin terlihat. Garis kerutan bertambah dan kekencangan kulit makin hilang.

“Dik, biar kulit wajah kenceng, pake produk apa ya enaknya” 

“Coba pake Revitalift Dermalift L’Oreal Paris Skin Expert, Mbak. Kata temenku produk itu bisa mencegah penuaan dini dan meremajakan kulit". Kami berdua browsing tentang produk yang direkomendasikan teman saya. Ada 3 produk Revitalift Dermalift L’Oreal Paris Skin Expert Day Cream, Night Cream dan Milky Face Foam. Ternyata produk terbaru L’Oreal Paris Revitalift Dermalift mengandung tanaman Centella asiatica, Pro retinol A dan Dermalift Technology yang dapat mengurangi kerutan serta meningkatkan kekencangan kulit.

Source : Lorealparisindonesia.com


"Coba ada demo produknya di kelurahan ya, Dik. Pasti diserbu ibu-ibu. Secara mereka kan juga pengen kulitnya kenceng" kami berdua tertawa dan saya manggut-manggut.

Dari perjalanan Mbak Endang, saya tidak merasa takut lagi untuk menua. Dia membuktikan bahwa di usia cantiknya bisa lebih memaknai hidupnya. Saya jadi pepatah yang menyebutkan bahwa Urip iku kudu urup. Falsafah Jawa itu benar adanya bahwa kita harus memaknai hidup agar lebih hidup dengan memberikan manfaat bagi orang lain. 


“Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”

Read More »

Merencanakan Liburan ke Bandung, Jangan Pernah Lewatkan Destinasi Wisata Berikut Ini, Guys!


Liburan merupakan obat paling ampuh untuk mengatasi kejenuhan. Bandung bisa menjadi salah satu kota pilihan saat weekend atau libur panjang. Nah, kalau teman-teman pernah melewati alun-alun Bandung, pasti akrab dengan kutipan "Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan sedang Tersenyum" yang ditulis oleh M.A.W Brouwer. Siapa pun pasti dengan mudahnya jatuh cinta dengan Bumi Pasundan ini, bagaimana tidak? Pembangunan gedung dan wisata kuliner kian melesat, dan keindahan alamnya yang tetap asri, berhasil membuat saya jatuh hati dan berharap ingin kembali ke Bandung lagi dan lagi.
Itu baru melewati alun-alun lho ya, belum mengeksplore tempat-tempat lainnya.

Kalau teman-teman merencanakan liburan ke Bandung, mungkin tempat destinasi wisata ini bisa menjadi rujukan:

Balai Kota

Balai kota Bandung kini telah disulap menjadi taman yang indah dan dilengkapi dengan labirin berlantai granit yang memiliki 4 sisi pintu masuk. Kita bisa menyusuri labirin sambil menikmati rindangnya pohon Trambesi yang konon, berusia sekitar 1 abad.
Source: 60menit.com
Ingin memasang gembok cinta? Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Korea, lho! Di Balai Kota Bandung pun bisa! Kita tinggal pergi ke taman tersebut kemudian mencari konstruksi besi dan kawat ram berbentuk prisma berukuran 2,5 meter persegi dan tinggi sekira 2 meter yang bertuliskan LOVE.

Taman Vinta Villa De Dago’s
Masih kurang Romantis? Mungkin Taman Cinta Villa De Dago's bisa membuat kita betah berlama-lama. Disana ada simbol hati yang tersusun dari bunga-bunga yang indah, biasanya banyak anak muda yang befoto bersama pasangannya dengan latar tersebut.
Source : @arirachman via insharee.com
Letak Taman ini, berada di Jalan Cijenggol, Taman Makam Pahlawan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Pada awalnya tempat ini akan dijadikan Villa, tetapi akhirrnya dijadikan Taman. Dan di sini juga terdapat gua-gua peninggalan sisa jajahan Jepang. Karena lokasi ini merupakan situs purbakala yang dikelola oleh Pemkab Bandung, jadi selain bisa menikmati wisata romantis bersama keluarga, kita juga bisa melakukan wisata sejarah bersama-sama.

Villa Istana Bunga

Sehari rasanya kurang jika ingin menikmati suguhan romantis lainnya yang ada di Kota Bandung. Jadi kalau ingin berlibur agak lama di Bandung, salah satu Villa yang bisa disewa dan menyuguhkan manisnya kota Bandung adalah Villa Istana Bunga yang bisa dipesan secara online. Villa yang terletak di Jalan Kolonel Masturi KM 9 Parongpong Cisarua, Lembang – Bandung, memiliki fasilitas yang banyak. Di antaranya ada kolam renang, juga ada jogging track yang bisa dimanfaatkan bersama keluarga untuk berolahraga di pagi hari.

Saya dan anak-anak yang hobby mainan air, pasti betah banget mainan di kolam. Anak-anak juga sering merajuk minta tambahan waktu untuk berkecipak-kecipuk di pinggiran kolam. Kalau saya tahu diri, pas badan sudah merasa capek dan dingin, langsung buru-buru menepi ke kolam lanjut mandi dan ganti baju. Takut kena tipes lagi 😟

Kafe Rotensia

Ingin menyuruput secangkir teh atau kopi dengan atmosfer Bandung? Jangan khawatir, hal tersebut bisa dinikmati di Kafe Rotensia yang letaknya dekat dengan Villa Istana Bunga.
Bisa dikatakan Villa Istana Bunga sebagai tempat penginapan yang cukup strategis dan juga karena dekat dengan wisata alam yang ada di Lembang.

Dusun Bambu Lembang
Source : http://rjsyahrulloh.blogspot.co.id/

Di Dusun Bambu Lembang, kita bisa menikmati makan siang  yang tersedia di sana atau bercengkrama bersama pasangan di rumah pohon. Untuk mengabadikan kemesraan keluarga, di dusun Bambu juga terdapat banyak spot menarik untuk berfoto, seperti sungai kecil, taman bunga, atau berfoto diatas perahu dan mengitari danau buatan dengan biaya sekitar Rp. 30.000, – Rp. 50.000,- saja.

Farmhouse

Bagi para pecinta olahan susu, teman-teman bisa mampir ke Farmhouse yang berlokasi di Jalan Raya Lembang No. 108, Lembang, Bandung Barat, Kota Bandung, Jawa Barat. Dan dengan tiket masuk sebesar Rp.20.000,- kita bisa mendapatkan segelas susu murni dengan menukarkan tiket ke loket yang telah disediakan, atau bisa juga ditukar dengan menu makanan lain yang tersedia di sana.

Well, di salah satu toko yang ada di Farmhouse, kita bisa menyewa baju tradisional ala Noni-noni Belanda biayanya sekitar Rp. 75.000,-/Jam, lho. Dan jangan lupa untuk berfoto sambil berkeliling mengenakan pakaian tersebut.

Omah Maja

Masih di kawasan Lembang, ada restoran yang pernah dipakai artis Fitri Tropica sebagai tempat resepsinya, namanya  Omah Maja, restoran yang terdiri dari beberapa lantai ini menawarkan suasana yang santai tapi tetap menyatu dengan alam.

Spot terbaik untuk menyantap makan siang keluarga? Lokasinya ada di lantai 2. Kita bisa berbaring di atas Bed yang menghadap ke gunung sambil menunggu pesanan datang.

Jika masih penasaran dengan wisata kuliner yang ada di Bandung dan ingin mencicipi bakso cuangki Bandung yang terkenal,  datang saja ke Bakso Cuanki/Batagor Serayu di Jalan Serayu No.2, Cihapit, Bandung, Kota Bandung. Disarankan untuk tidak datang terlalu malam karena Bakso Cuanki/Batagor Serayu hanya buka dari jam 11 siang hingga 8 malam saja. Kalau udah jajan kalap di Bandung, biasanya jadi lupa masak di rumah 😄

Jadi, kapan nih ke Bandung lagi? 💜💜



Read More »

Semangat Berbagi Bersama Bursa Sajadah


Setiap perusahaan memiliki Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai perhatian terhadap lingkungan sekitar. Dalam hal ini, Bursa Sajadah memiliki SKV Berbagi sebagai bentuk CSR perusahaan yang peduli terhadap masyarakat sekitar. Pada hari Jum’at, 18 November 2016, Bursa Sajadah menggelar charity secara serentak di 7 kota—Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo dan Malang.

Di Solo, kegiatan charity dilakukan di Rumah Setia Senyum Yatim Indonesia. Kebetulan kemarin blogger diundang untuk meliput kegiatan tersebut. Acara dibuka oleh Ustadz Doby sebagai pengurus Rumah Setia. Beliau memaparkan tentang pembangunan Rumah Setia yang tanahnya merupakan wakaf untuk anak-anak yatim dan dhuafa.

Pembangunan Rumah Setia dimulai sejak bulan Agustus 2015 dan insya Allah akan diselesaikan bulan Desember tahun ini. Hal tersebut dikarenakan masa kontrak rumah lama akan habis di bulan tersebut. Ustadz Ian, pembina Rumah Setia, mengucapkan terima kasih kepada pihak Bursa Sajadah atas kunjungannya. Dana, produk dan merchandise yang dibagikan sangat bermanfaat dan berarti bagi mereka.
Pak Rudi (kiri) dari Bursa Sajadah Solo dan Ustadz Ian (kanan) 
Nah, untuk teman-teman yang berniat sukarela membantu donasi pembangunan, bisa banget lho hubungi Rumah Setia. Karena untuk penyelesaian tersebut masih butuh banyak dana. Yuk sebarkan semangat berbagi :).


Untuk acara berbagi seperti ini, sebenarnya Bursa Sajadah telah melakukannya beberapa kali. Hal tersebut menjadi program rutin disamping ada kegiatan infak dan sodaqoh. Nah, Jum’at kemarin dilaksanakan serentak sebagai surprise untuk Bapak H. Syahir Karim Vasandini, selaku owner Bursa Sajadah, yang ulang tahun pada tanggal itu.
Keceriaan Santri saat pembagian marchandise
Santri putri Rumah Setia

Bursa Sajadah

Bursa sajadah merupakan retail pusat perlengkapan muslim dan oleh-oleh umroh/haji termurah dan terlengkap. Beroperasi sejak tahun 1998, hingga sekarang berkembang pesat dan memiliki 8 cabang di 7 kota, salah satunya di Solo.

Di Solo memang hanya menjualkan produknya saja, sedangkan produk-produknya diproduksi di Bandung. Meskipun baru 2 tahun, Bursa Sajadah Solo berkembang cukup pesat. Banyak konsumen-konsumen dari Magelang, Jogja dan Semarang mencari oleh-oleh haji. Untuk yang pergi umroh dan haji tidak perlu khawatir over baggage karena oleh-oleh, karena Bursa Sajadah bisa menjadi rekomendasi dan solusi untuk berbelanja murah dan terjangkau. Mulai dari sajadah, tasbih, peci, sorban dijual dengan harga kompetitif. Konsumen dapat memilih sesuai budget dan selera.
Kacang yang dijual di Bursa Sajadah
Selain pernak-pernik barang, disana juga menjual makanan khas Arab dan Turki juga lho teman-teman. Ada kismis, madu, zam-zam, buah tin, kacang. Kalau ingin membeli dalam jumlah yang banyak dan mendapat diskon, konsumen bisa menjadi member dengan membayar pendaftaran sebesar 50 ribu. Lumayan kan J. Paket untuk oleh-oleh juga dijual secara eceran dan grosiran. Untuk grosiran tentunya akan mendapat harga yang spesial.

Oh iya, bagi calon pengantin yang mau mencari hantaran untuk nikah seperti alqur’an, seperangkat alat salat juga bisa datang ke toko. Kalau gak mau ribet, kita bisa meminta untuk membungkus dan menghiasnya sekalian. Ah, kemarin langsung saya catet  untuk persiapan hantaran nikah *eh*.

Peduli dengan Branding Produk

Menurut Pak Rudi, Direktur Bursa Sajadah Cabang Solo, ada beberapa produknya yang telah didaftarkan di Direktorat Merek. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi hak intelektual agar tidak dijiplak oleh pihak lain.

Setelah saya search di portal Direktorat Merek, saya menemukan bahwa beberapa merek dari Bursa Sajadah Aarti Jaya telah terdaftar, yaitu Merek SKV di kelas 27 dengan spesifikasi jenis barang: sajadah, karpet dan permadani. Tidak hanya itu, mereknya yang lain juga terdaftar di kelas 5 dengan nama Merek Arofah untuk jenis barang suplemen makanan dan makanan berenergi.

Hal ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk menggunakan dan memasarkan merek yang telah terdaftar. Bukan tidak mungkin, brand lokal seperti SKV atau Arafah milik Bursa Sajadah Aarti Jaya bisnisnya bisa berkompetisi di kancah internasional.

Toko Offline dan Online

Untuk berbelanja alat muslim, konsumen bisa datang langsung ke tokonya. Untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan berbelanja, Bursa Sajadah membuka layanan belanja online di www.bursasajadah.com dan fasilitas mobile store. Ada lebih dari 7000 produk yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi, yang jauh dari tokonya, bisa banget mengakses website online-nya untuk berbelanja. Bagaimana? Praktis dan mudah kan!
Bursa Sajadah Cabang Solo. Source : website Bursa Sajadah
Toko Bursa Sajadah Cabang Solo:
Jl. Kapten Mulyadi No. 261 (Sebelah RS Kustati)
Pasar Kliwon, Solo.
No. Telp: 0271-655190
Jam Operasional: 08.00 – 20.00

Read More »