Featured Slider

Bingkisan Sederhana sebagai Kado Penuh Cinta Untuk Bapak

Assalamu'alaykum.


Kalau ada yang bilang bahwa seorang ayah adalah cinta pertama untuk anak gadisnya, maka saya akan menjadi salah satu orang yang membenarkannya. Sejak kecil, saya memang sangat dekat secara emosional dengan Bapak. Bahkan kalau berjauhan beberapa hari saja, Bapak selalu mengantongi handphonenya berharap kalau ada telpon dari saya, beliau akan segera mengangkatnya. Saya mengetahui rahasia kecil ini dari Ibu. Berulangkali saya bilang kalau memang mau menelpon, yaudah langsung telepon saja. Tetapi kalau week days, Bapak enggan menelepon duluan karena takut mengganggu. Atuhlah, nggak ada kamus mengganggu untuk orangtua.

Jarak usia saya dengan ketiga kakak lelaki saya memang terpaut cukup jauh. Maklumlah, dulu Bapak dan Ibu tidak menyangka akan mendapatkan anak lagi di usia ibu yang rawan untuk hamil waktu itu. Tetapi saat mengetahui hamil lagi, Bapak Ibu berdoa supaya anak keempatnya berjenis kelamin perempuan. Benar saja, Allah mengabulkan doa mereka berdua. Ibu susah payah melahirkan saya yang menurut ceritanya hampir merenggut nyawanya.

Saya hobby mendongeng dari Bapak yang sejak kecil, sehabis magrib, beliau tidak pernah absen mendongengkan saya tentang kancil. Meskipun ceritanya itu-itu saja dan tahu endingnya bagaimana, saya tetap suka. Di sela mendongeng, Bapak mengusap kepala saya dan sesekali menepuk-nepuk punggung saya. Ah, rasanya damai sekali. Kalau sedang berdua dengan Bapak, Ibu sering memberikan ruang untuk kami berdua bercengkrama. Meskipun, ibu juga suka nimbrung percakapan, tetapi beberapa kali saya merasakan kalau ibu dari dulu memang sengaja memberikan saya dan Bapak waktu untuk berdua.

"Wuk, antar bapakmu beli koran" Bapak suka sekali berlangganan koran Solo Pos. Dan biasanya saya disuruh ibu menemani Bapak membeli koran tersebut. Tanpa disuruh dua kali, saya langsung menghampiri Bapak dan naik di atas motor bebek bagian depan. Di jalan, Bapak menceritakan banyak hal, dari hal-hal remeh sampai menanyakan tentang kegiatan sekolah. Sampai pulang membeli koran, kami berdua membacanya sama-sama. Bapak mengambil bagian berita dan politik, saya mengambil bagian paling depan, "John Koplo". Satu lagi hobby saya yang ditularkan oleh Bapak, yaitu membaca.

Time flies....

Mata Bapak berkaca-kaca saya ijab pernikahan saya beberapa bulan yang lalu. Beliau yang sebelumnya hampir menyerah karena TBC yang sempat dideritanya, sangat semangat untuk sembuh demi bisa menjadi wali nikah saya. Sepertinya baru kemarin Bapak mendongengkan Saya, dan sekarang Beliau telah menyerahkan tanggungjawabnya terhadap saya kepada suami. Yes, time flies so fast. 

Cinta untuk Bapak

Setiap Orang Tua pasti mencintai semua anaknya. Termasuk Bapak Ibu yang mencintai kami (keempat anaknya). Tetapi, secara kasat mata, ada nggak yang memerhatikan kalau si Bapak lebih dekat dengan anak yang ini atau si Ibu lebih closer dengan anak yang itu. Di mata ibu, saya adalah anak yang paling dekat dengan Bapak. Ketiga kakak lelaki saya pun mengakuinya. Di handphone, ada nama kami berempat, tapi call register terbanyak adalah nama saya. Kalau Bapak punya keinginan apa-apa, terhadap ketiga kakak lelaki saya jarang terbuka, tetapi kepada saya bisa blak-blakan bercerita.

Dan, sampai saat ini, meskipun telah menikah, perhatian dan cinta saya terhadap Bapak tidak berkurang. Bahkan cerita kami berdua makin komplit karena Bapak sering menyelipkan nasihat-nasihat pernikahan yang membuat saya meleleh. Kedekatan kami berdua, sudah terjalin sejak kecil. Bounding yang diterapkan Bapak terhadap Saya sejak kecil, sangat mengena sehingga saya mencintainya dan mengidolakannya hingga sekarang. Tentang kerja kerasnya, kebijaksanaannya dan kebaikannya baik sebagai suami Ibu dan sebagai Bapak untuk kami.

Bingkisan Sederhana sebagai Kado Penuh Cinta

Tahun ini, Insya Allah Bapak dan ibu naik haji. Impian mereka berdua selama bertahun-tahun akhirnya terwujud. Untuk itu, Bapak dan Ibu sering mengikuti latihan manasik yang dilakukan cukup intens. Kalau nggak salah, sejak bulan Februari mereka berdua ikut latihan manasiknya. Nah, dari latihan itu, Bapak sering telat makan karena memang beliau agak pemilih, sehingga sedikit mengganggu kondisi kesehatannya. Pernah tempo hari Bapak didiagnosa dokter kalau beliau terkena radang lambung. Dokter menyarankan Bapak untuk makan teratur. Boleh beraktifitas tetapi lambung tidak boleh kosong.
Bapak dan Ibu semangat berangkat latihan manasik
Ada teman Bapak dan Ibu nyamperin ke rumah untuk berangkat bareng

Bapak terlalu senang mengikuti rangkaian pelatihan manasik, sehingga sering melupakan makan. Bahkan pernah, waktu ke Solo untuk urusan foto paspor di Kanim Surakarta bersama rombongan calon haji lainnya, beliau drop. Lagi lagi karena beliau tidak tertib jadwal makannya. Akibat paling fatal, Bapak dirujuk ke UGD rumah sakit terdekat. Saat diperiksa secara keseluruhan, saya takut paru-parunya lagi yang kena. Alhamdulillah hasil cek laboratoriumnya bagus. Bapak hanya kelelahan dan kurang nutrisi.huhu 
Beberapa hari yang lalu Bapak masuk UGD di salah satu RS di Solo saat antri foto paspor Haji. Dan ternyata gara-gara telat makan jadi tubuhnya drop :(

Untuk mengatasi hal itu, saya berinisiatif membelikan tempat makan tupperware yang ada tasnya sehingga bisa dibawa Bapak kemana-mana. Memberikan bingkisan sederhana penuh cinta untuk menjaga kesehatan Bapak agar tidak lupa makan meskipun sedang banyak kegiatan. Awalnya, saya tidak kepikiran untuk membawakan bekal Bapak saat latihan manasik karena sempat berpikir kalau beliau bisa beli disana. Tetapi ternyata asumsi saya keliru, sifatnya yang picky terhadap makanan membuatnya sederetan penyebab Bapak tidak nafsu makan. Kalau dibawakan bekal dari rumah, Bapak bisa meminta menu yang diminta sesuai seleranya. Dan tidak hanya itu, saya juga bisa membawakan kue kesukaannya. Lebih higienis dan sehat kan?

Biar gampang dan hemat waktu, saya memutuskan membeli tupperwarenya secara online. Karena sebelumnya saya pernah membeli alat kukus tupperware online di elevenia, maka siang itu saya memutuskan untuk belanja disana lagi. Saya mulai searching produk yang mau dibeli di kategori perlengkapan rumah tangga, http://www.elevenia.co.id/ctg-perlengkapan-rumah. Yay! Akhirnya ketemu juga produk yang saya inginkan-Tupperware untuk Bapak. Ssst, ada diskonnya lho :)



Semoga dengan bingkisan sederhana saya ini, bisa membantu Bapak untuk makan teratur meskipun aktifitas di luar sangat padat. Karena dengan bingkisan itu, saya bisa membawakan bekal biskuit atau makanan kesukaan beliau dari rumah. 

Fyi, manasik Bapak Ibu seringkali dilakukan seharian dan di tempat berbeda-beda. Kalau Ibu, saya percaya kalau beliau lebih aware dengan kesehatannya dan tertib untuk urusan makan. Tidak jarang kalau pulangnya sore, ibu mengakali membeli makan di kantin. Cuma Bapak yang susah makan karena nggak cocok sama makanan disana. Endingnya, Bapak hanya memilih minum teh tanpa makan. Dan itu yang membuat badannya drop.

Bingkisan saya memang sangat sederhana, tetapi saat ini, benda itulah yang dibutuhkan Bapak. Dengan penuh cinta saya membelikannya untuk Bapak agar beliau bisa teratur makannya. Meskipun banyak aktifitas yang dikerjakannya, ia bisa meluangkan waktu untuk makan kesukaannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya. Bapak juga setuju membawa bekal dari rumah dan berjanji untuk menjaga kesehatannya dengan makan teratur. Dan beliau sangat bersemangat mempersiapkan kesehatannya untuk berhaji tahun ini. 

"Eh Dik, di elevenia ada permainan edukasi untuk anak-anak nggak? Aku mau ngasih kado Khansa pas ultahnya besok" Tanya ipar saya.

"Ada dong Mbak. Nih, searching sendiri. Kamu bisa pilih mainan mana yang disukai Khansa" Jawab saya sambil menyerahkan laptop.

Ada yang pengen tahu nggak kenapa saya seneng banget belanja di Elevenia? Nah, ini 7 hal yang membuat saya nggak kapok belanja online di Elevenia:
  • Banjir Diskon dan Voucher. Di Elevenia banjir diskon dan voucher sehingga menghemat uang belanja saya. Kalau nggak percaya, kepoin aja websitenya! :)
  • Informasi Produk jelas. Ini yang saya suka. Saat saya membeli produk-produknya, di bawahnya tercantum informasi mengenai produk tersebut dengan jelas. Baik spesifikasinya, bahannya, ketersediaannya hingga ada garansi atau tidak. 
  • Proses pembayaran dan pengiriman mudah. Konsumen bisa memilih cara pembayaran dan pengiriman dengan mudah. Mau bayar langsung, transfer atau kredit juga nggak masalah. Selain itu bisa memilih dan mengecek biaya pengirimannya sendiri.
  • Ada Riwayat Pemesanan dan Status Klaim. Oh iya, setelah memesan barang, konsumen dapat memantau barang pesanannya. Selain itu, ada menu status klaim baik via live chat maupun email dimana seller dan buyer dilayani secara terpisah. Untuk buyer ke cs@elevenia.co.id dan seller klaim seller ke seller@elevenia.co.id
  • Hemat dan Praktis. Dengan belanja di elevenia, saya bisa hemat waktu dan uang belanja (karena ada diskon). Belanjanya praktis bukan?
  • Harga kompetitif, Di Elevenia saya bisa memilih harga yang paling murah.
  • Pilihan produknya variatif. Ada produk lokal dan luar negeri. Karena Elevenia sudah berafiliasi dengan negara Korea, Turki dan Malaysia.

"Dik, aku mau pesan yang ini ya. Harganya murah banget. Semoga nanti Khansa suka sama kadonya" Ipar saya menunjuk salah satu mainan untuk kado putrinya.

Nah, inilah cerita tentang bingkisan sederhana sebagai kado penuh cinta untuk Bapak. Teman-teman juga sedang mencari kado untuk orang-orang tercinta juga? Masih bingung milihnya? Coba cari pilihannya di Elevenia. Yuk share ceritanya :).

12 komentar

  1. i love u pak full

    bapakku sayang sudah bersama Allah, semoga bapak selalu sehat ya ayya

    BalasHapus
  2. Mbak semoga apa yg diinginkan terkabul yaaa, senang pasti si bapak karena penuh cinta

    BalasHapus
  3. Semoga lancar ibadahnya untuk bapak dan ibunya mba Aya, sehat2 selalu dan mba Aya jg bisa menghadiahkan tuperwarenya aamiin.
    btw klo uda sepuh mungkin napsu makannya berkurang mba dulu uyut juga begitu klo makan susah klopun mau makan pengennya cuman sama kesukaannya aja itupun sedikit :/

    BalasHapus
  4. sedih ya kalo liat orang tua sakit. Semoga bapaknya selalu sehat ya, apalagi ketika nanti hendak berangkat haji, dan gak akan telat makan lagi :)

    BalasHapus
  5. Wah beruntungnya masih ada ayah dan ibu. Ibuku juga berangkat haji tahun ini, Aya. Bareng dong hehehe. Pengalaman sama ayahku juga sangat membekas tapi beliau sekarang udah wafat. Semoga tupperware bikin beliau tambah sehat ya, ga lupa makan lagi. Aku jg seneng belanja online karena praktis. Apalagi sekarang pas udah pindah ke kota kecil.

    BalasHapus
  6. Sehat-sehat terus buat bapaknya Ayaa...semoga hadiah untuk bapak terwujud ya..mumpung diskon, beli..! Hehe...tetiba saya ingat alm bapak saya...bersyukur masih punya orangtua lengkap..

    BalasHapus
  7. eh iya tuh cocok banget buat dibawa2 bapak, modelnya sederhana tapi bagus dan ada tasnya, jadi gampang dibawa2 :)

    BalasHapus
  8. Bapaaak, sehat terus ya. ada putrinya yang sangat berbakti.

    BalasHapus
  9. duh aku sedih lihat bapak mbak aya sakit, sehat terus ya pak, semoga impian mbak aya untuk bapak dan ibu tercapai, aamiin

    BalasHapus
  10. wah semoga apa yang diinginkan bapak bisa terkabul ya mbak dan ibadah haji nya lancar dan senantiasa di beri kesehatan.

    BalasHapus
  11. semoga Bapak Mba Ayaa sehat selalu yaa. Saya pun dekat dengan almarhum Papa, selalu sedih setiap kali mengingat beliau :'(

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)