Featured Slider

Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

Saya sudah suudzon dulu waktu mau berangkat ke Samsat. Karena stereotip di benak saya tentang pengurusan administrasi di Indonesia seperti sudah terkenal berbelit-belit dan rumit seperti halnya sangkaan saya terhadap pengurusan BPJS sebelumnya. Apalagi kali ini saya harus mengurus perpanjangan STNK sekaligus ganti plat nomornya!
Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

Mbak Endang pun juga berpikir demikian. Karena pengalamannya mengurus STNK di Samsat Klaten sebelumnya, memerlukan waktu seharian.


Tapi hari itu kami keliru. Karena pelayanannya mudah dan cepat, tidak seperti apa yang kami sangkakan. Mudah karena dokumen kami lengkap. Cepat karena tidak banyak antrian.

Jadi, ceritanya Mbak Endang belum lama juga pernah memperpanjang STNK motor yang satunya lagi. Dia berangkat pagi dan pulang sore. Makanya dari rumah pun, kami juga berangkat pagi agar antrian tidak bejibun. 

Belum lagi harus ganti plat juga yang "katanya" harus dilakukan di Polres Klaten yang notabene lokasinya lumayan jauh dari Samsat. Kemungkinan pas Mbak Endang mengurus perpanjangan STNK kemarin, saat banyak-banyaknya orang yang kebetulan juga semangat memperpanjang juga. Sehingga antriannya berjubel yang mempengaruhi pelayanannya juga. Bayangkan kalau pas Mbak Endang yang datang pajak STNK 100 orang, sementara saya cuma 25 orang.

Untungnya, Samsat dekat dengan KFC, jadi kalau pengurusannya lama seperti drama pelunasan haji kemarin, bisa melipir kesana.hehe


Fyi, saya kemarin memperpanjang STNK dan ganti plat hanya membutuhkan waktu 2,5 jam. Memang sih cepat atau lama seseorang itu bersifat relatif, tapi menurut saya, rentang waktu segitu untuk mengurus dokumen secara offline sudah termasuk cepat.

Kalau teman-teman juga mau mengurus hal sama. Pastikan dokumennya lengkap:

1. BPKB
2. KTP pemilik motor
3. STNK
Kalau hilang bagaimana sist? Yaaaaah, harus ngurus administrasi lainnya dulu dong :p. Pertama, bikin surat kehilangan ke kantor polisi. Then, bawa BPKB asli atau fotokopy yang dilampiri surat keterangan dari leasing/dealer. Iklan koran. Iklan radi. Surat rekomendasi dari Kasat Lantas. Bawa kendaraannya buat cek fisik. Duh ya panjang bener kalau STNK hilang, ahaha.

Biasanya bukan STNK sih yang hilang, tetapi dompet dan seperangkat dokumen di dalamnya yang bikin rempong jaya. Makanya suka sering nyebut kan, udah deh ambil dompet sama duitnya tapi kembaliin SIM STK sama yang lainnya. Maunya sih nggak hilang ya sist, wkwkwk.


Kebetulan motor yang sedang saya urus adalah milik Bapak. Sehingga saya membawa dokumen asli untuk pengurusannya atas nama beliau.

Langkah-langkahnya:

1. Foto copy dokumen. Di dalam Samsat ada tempat foto copy kok. Tapi saya lupa kemarin di copy berapa. Saya hanya bilang sama petugasnya minta foto copy untuk perpanjangan STNK. Dan tanpa dkminta 2x, masnya memberikan foto copu tersebut. Cukup 2 ribu saja.

2. Cek fisik. Karena saya mau ganti plat baru, saya mendaftar untuk cek fisik motor dengan memberikan foto copy dokumen tadi. Saya dikasih beberapa lembar kertas dan disuruh untuk cek fisik dibantu petugas. Bayar 5 ribu.
Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

3. Ke bagian SPOPD
4. Dari SPOPD disuruh ke lantai 2 bagian pendaftaran.
5. Bagian pendaftaran. Saya diairuh mengisi formulir dan dikembalikan lagi ke petugas untuk diinput
Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

6. Ke bagian kasir buat pembayaran. Tidak berapa lama STNK yang baru sudah jadi.
Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

7. Mengambil plat nomor baru dengan mengumpulkan STNK. Dari beberapa proses, menurut saya poin 7 ini yang paling lama. Hehe
Memperpanjang STNK dan Ganti Plat Nomor Motor di Samsat Klaten

Setelah selesai, saya sama Mbak Endang cuma senyum-senyum karena prosesnya memang mudah dan cepat. Padahal dari rumah sudah menyiapkan energi dan waktu untuk mengurus perpanjangan STNK. Ah, maafkan prasangka kami yang sempat under estimate dengan administrasi di Indonesia.
Read More »

#MemesonaItu: Mampu Mengatasi Moody dan Nervous dengan Elegan


Moody dan nervous merupakan suatu hal yang berbeda. Kesamaan dari keduanya adalah sama-sama tidak mengenakkan apalagi jika tidak dikelola dengan baik. Teman-teman pernah merasakan salah satu perasaan itu? Kalau saya pernah mengalami keduanya bahkan untuk “moody” intensitasnya lebih sering dari nervous.

Jadi, moody adalah perasaan yang gampang sekali berubah. Detik ini bisa saja cerah ceria, tetapi beberapa detik kemudian bisa sebal bahkan ingin marah tanpa sebab. Istilah lainnya mood-nya naik turun. Sebagai perempuan yang setiap bulannya mengalami siklus haid, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Premenstrual syndrome (PMS). Nah, sering banget kalau PMS, mood saya bisa berubah-ubah, heuheu. Rasanya ingin marah, mudah capek dan yang paling fatal kalau saya tidak dapat mengendalikannya, saya bisa menangis sendiri. Karena memang benar, saat PMS suasana hati lebih sensitive. Makanya tidak jarang kalau pas PMS, saya cenderung tertutup.

Karena itu, jika sudah mulai dekat dengan siklus haid, saya mencoba se-rileks mungkin agar bisa mengatasi PMS dengan elegan sehingga saya juga nggak gampang moody lagi. Dan 3 hal yang biasanya saya lakukan untuk mengatasi moody dengan elegan saat PMS adalah sebagai berikut. 

1.    Nonton Film Action. Sebenarnya, saya penggemar segala genre film, kecuali horror. Tetapi kalau pas PMS, saya lebih suka film-film action dibandingkan genre yang lain. Karena kalau action itu lebih bersemangat apalagi kalau ada adegan perangnya. Seakan-akan mewakili suasana hati yang rasanya pengen “ngamuk” tapi nggak bisa diterjemahkan alasannya. Saat menyadari PMS, saya menghindari film yang menye-menye dan gampang membuat penonton baper, karena ending-nya saya terbawa baper juga. Nggak usah nonton itu saja sudah menye-menye dan baper, apalagi nonton kan? Bisa tambah parah kadar moody-nya.

2.  Mengganti sprei dan suasana kamar. Hal ini kelihatan sepele, tetapi buat saya, dengan mengganti sprei atau paling tidak menggeser-geser posisi kamar membuat mood saya membaik. Oh iya, biasanya saya memilih karakter sprei yang soft, tergantung suasana hati sih pengennya mau warna apa. Entah mengapa kalau PMS hawanya pengen beres-beres kamar, termasuk mengganti sprei. Dan ajaibnya, hal tersebut bisa membuat suasana hati lebih enakan. Apa teman-teman juga pernah memiliki pengalaman demikian?

3.      Menghirup aroma wewangian
Nomor 2 dan 3 biasanya saya lakukan di rumah sambil me time. Tetapi kalau menghirup aroma wewangian ini bisa saya lakukan dimanapun dan kapanpun. Nah, untuk mendapatkan aroma wangi ini, saya mendapatkannya dari vitalis body scent yang harumnya soft dan awet. Honestly, saya selektif sekali memilih wangi-wangian, karena itu berpengaruh dengan mood juga.

Vitalis Body Scent Bizzare dan Breeze
Sebelum menemukan vitalis body scent saya pernah dikasih parfum sama teman, dan ternyata baunya sangat menyengat, heuheu. Akhirnya saya hanya menggunakan sekali saja dan tidak pernah lagi memakainya. Dalam memilih aroma parfum, saya sependapat dengan John Stephen yang beranggapan kalau wewangian itu seperti musik. Kita akan memainkan music yang berbeda di setiap kesempatan yang berbeda dan suasana hati yang berbeda. Begitu juga dengan parfum. Kita bisa memilih dan memakainya sesuai dengan suasana hati.

Kalau lagi PMS saya memilih vitalis body scent bizarre. Biasanya saya semprotkan ke pergelangan tangan dan leher. Wangi bunga-bunga menawan dari violet, lotus, blackcurrant, sandalwood dan marine-nya membantu saya meningkatkan mood sehingga lebih rileks saat PMS. Selain itu, saya juga sering mencoba aroma vitalis body scent breeze yang kesempurnaan wanginya sangat lembut. Paduan bunga-bunga cyclamen, lily of the valley, peach, cedarwood dan amber sangat menyejukkan dan membangkitkan rasa damai sehingga tidur saya lebih nyenyak dan berkualitas. Memang sih, seringkali saya menyemprotkan Vitalis di sarung bantal dan guling juga. Jadi, saat tidur, nggak cuma badan saja yang wangi, tapi kamar pun juga ikut wangi. hehe. 
Vitalis Body Scent Bizzare membantu meningkatkan mood saya :)
Vitalis Body Scent Breeze wanginya lembut, membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas :)
Hal-hal si atas sering saya lakukan untuk mengatasi moody saat PMS dengan elegan. Ah iya, kalau moody diturutin, berdampak ke rasa malas dan uring-uringan lho. Duh, untung saya sudah punya Vitalis Bizzare dan Breeze untuk mengatasinya.

Lain hal dengan moody, saya juga mau menceritakan pengalaman saya saat dilanda nervous. Perasaan nervous ini biasanya saya rasakan saat presentasi atau berbicara di hadapan umum. Jantung berdetak lebih cepat, dan sering bolak-balik ke kamar mandi. Efek lainnya yang pernah rasakan saat nervous adalah tangan menjadi dingin. Hal-hal tersebut jika tidak diatasi bisa menurunkan rasa percaya diri kita lho. Yang aling fatal, kita bisa lupa materi apa yang dihafal untuk dipresentasikan ke audiens.

Nah, hal-hal ini yang saya lakukan untuk mengurangi rasa nervous saat melakukan presentasi baik ilmiah atau saat berbicara di hadapan umum adalah sebagai tersebut:

1. Menyiapkan materi dengan baik. Ini penting sekali! Meskipun kita sudah menghafal materi itu, bukan berarti malam sebelum hari H tidak mempersiapkannya sama sekali. Bisa jadi di bawah panggung, kita menguasai materi tetapi pas di atas panggung jadi lupa semua saking nervous-nya. Merangkum materinya dalam poin-poin bisa membantu. Saya biasanya menulis poin-poinnya dengan tulisan tangan. And it is work!

2.  Berlatih. Setelah mempersiapkan materi, hal yang tidak kalah penting adalah berlatih. Saya biasanya berlatih di depan cermin sambil direkam. Kalau di depan cermin, kita bisa melihat intonasi dan mimic wajah kita sehingga bisa mengoreksi sendiri. Sedangkan merekam dengan HP bisa mendengarkan lagi suara kita sudah nyaman atau belum. Jangan salah, kadang kalau kita bicara dengan audiens sudah merasa enak, ternyata kalau pas direkam dan kita mendengarkannya sendiri bisa tertawa geli. Dengan berlatih, kesalahan-kesalahan tersebut dapat diminimalisir

3. Menjaga Penampilan
Kalau di acara formal usahakan memakai pakaian formal juga, misal kemeja dan celana bahan. Soalnya pernah dalam forum ada salah satu peserta yang memakai celana jeans saat menghadiri kegiatan ilmiah. Padahal di dalam undangan panitia sudah menuliskan dreescode dilarang memakai jeans. Sontak saja dia menjadi pusat perhatian peserta lain. Dalam acara-acara formal seperti ini, kalaupun tidak tertulis, saya lebih memilih memakai pakaian formal. Hal itu bisa mengurangi rasa nervous karena kita tidak menjadi perhatian orang hanya gara-gara “salah kostum”. Hehe.
Vitalis Body Scent Bless & Belle
Selain itu, memilih parfum yang tepat juga dapat menambah percaya diri. Nggak mau dong kalau bertemu banyak orang di acara yang seharian tetapi badan kita kucel dan bau,hehe. Fyi, biasanya acara seminar atau presentasi ilmiah itu diselenggarakan seharian. Dalam hal ini, saya memilih vitalis body scent bless untuk menunjang penampilan dan aroma wanginya membuat rileks sehingga mengurangi rasa nervous saat presentasi. Aroma wangi bunga jasmine, dewberry, apple, freesia dan gourmand dari vitalis body scent bless memberi saya rasa percaya diri lebih dalam saat berbicara di depan umum.

Aroma wangi vitalis body scent bless memberi rasa percaya diri saat berbicara di depan umum
Aroma wanginya enak banget :)
Aman  kok disemprotkan di kulit :)
Saya juga senang memakai vitalis body scent belleWangi semerbak kombinasi rose damask, muguet, peach, melon dan sandalwood sangat menawan dan tahan lama. Sehingga sangat cocok kalau dipakai seharian saat acara seminar. 2 varian ini sering saya pakai bergantian untuk menunjang penampilan.


Vitalis Belle salah satu favorit saya. Aroma wanginya tahan lama :)

Oh iya, aroma parfum kita juga jangan sampai menggangu orang lain. Karena pernah terjadi, teman 1 chamber saya dalam call for paper minta pindah hanya karena tidak tahan bau parfum peserta lain. Dia berpindah di belakang saya sambil menahan mual efek tidak tahan mencium aroma parfum peserta yang semula di sampingnya. Mendadak mbak yang mual terlihat badmood. Mungkin karena sebal mencium aroma yang tidak sesuai dengan seleranya. hehe.

Pengalaman presentasi di depan umum dan sempat nervous sebelum tampil
Ternyata aroma wewangian bisa mengurangi rasa moody saat PMS dan nervous saat presentasi. Vitalis yang merupakan produk wewangian dan perawatan pribadi sangat bermanfaat untuk keseharian saya. Vitalis juga membantu memancarkan rasa percaya diri untuk mencapai kesuksesan dan meningkatkan mood wanita agar dapat menikmati hidup. Kalau teman-teman mau mencoba aroma wanginya yang lembut dan awet bisa juga lho! Dan ini koleksi saya:

Koleksi Vitalis body scent yang membantu saya mengatasi moody dan nervous
Ini cerita #Memesona saya dengan Vitalis. Kalau teman-teman punya pengalaman dengan Vitalis juga? Yuk sharing..
Nah, #MemesonaItu memang sederhana ya, sesederhana saat wanita mampu mengatasi rasa moody dan nervous-nya sehingga tidak mengganggu aktifitas lainnya. Sssst, kalau moody nggak bisa diatasi, seharian bisa uring-uringan euy! Makanya saya suka bawa vitalis bodyscene di tas.  Kalau moody atau nervous bisa langsung semprot biar aroma wanginya menjadi mood booster, hihi. Be a good mood, guys!

Nah, boleh dong sharing pengalaman teman-teman mengatasi moody dan nervous? 💓 Aroma Vitalis mana yang teman-teman punya?
Read More »

Manfaat BPJS untuk Bapak Ibu

Manfaat BPJS

"Ah ribet banget pake BPJS. Aku kemarin caesar pake biaya mandiri. Soalnya kata temenku ngurus administrasinya ribet sih. Dan satu lagi say, antrinya luamaaa" kata sahabat saya tempo hari.

"Kata ini kata itu" ini saya garis bawahi. Dulu waktu sanya bertanya cara memperpanjang SIM juga jawabannya hampir hopeless. Lama dan ribet. Padahal kalau sudah dilakukan, sepertinya mudah-mudah saja.

Baca juga: Mudahnya Memperpanjang SIM

Kalau memang punya uang lebih sih nggak masalah, tapi BPJS bisa sangaaaaat membantu meskipun harus ngurus ini-itu. Yaiyalah harus ngurus administrasinya dulu kalau mau gratis. Bukankah setiap hal yang berbau gratis memiliki prosedur? Kalau masalah ribet itu tergantung masing-masing individu.

Terkait dengan antrinya pengurusan pengobatan dengan jalur BPJS memang saya akui demikian. Dari mulai pendaftaran, di poliklinik dan penebusan obat antrinya masya Allah. Tapi kan itu dampak dari pemakai BPJS yang menggunakan haknya. Kalau memang nggak mau antri, yaaaa pakai jalaur mandiri.

Dulu saya berpikir mending bayar daripada harus antri lama. Tapi setelah mengurusi pengobatan Bapak Ibu yang menggunakan BPJS (dulu Askes), saya memahami mengapa BPJS antri dan prosedurnya "terkesan" rumit. Iya, kalau kesan pertama sudah rumit bawaannya akan rumit, ekekeke. Padahal sebenarnya tidak! Prosedurnya mudah kok.

Syarat berobat dengan BPJS:

1. Ada surat rujukan dari dokter keluarga atau puskesmas. Bisa juga surat kontrol dari dokter rumah sakit. Misalnya: Bapak dan Ibu saya kontrol rutin ke dokter di rumah sakit. Biasanya setiap bulan dikasih surat kontrol dari dokter yang bersangkutan yang berlaku 1 bulan ke depan. Kalau kontrolnya lewat sebulan, berarti harus minta surat rujukan baru ke dokter keluarga/puskesmas.

2. Foto KK

3. Foto copy KTP

4. Foto copy BPJS (kalau Bapak Ibu masih askes dan sampai sekarang kadang masih bingung, BPJS itu sama dengan Askes atau tidak? Tapi kata dokternya, sama sih. Cuma BPJS itu ada macamnya, apa dan apa gitu). Jangan ikut bingung, please.

Untuk nomer 2-3, banyaknya tergantung kebijakan masing-masing rumah sakitnya. Mengurus beginian memang nggak boleh tergesa-gesa, siapkan saja dengan teliti administrasinya dan ikuti prosedurnya. Apalagi jika menguruskan untuk orang tua. Wajib antri dengan sabar,

Baca juga: Tips Merawat Orang Tua yang SakitMengurus Orang tua wajib sabar

BPJS untuk Bapak

Bapak mulai sering menggunakan BPJS-nya sejak tahun lalu sejak dokter mendiagnosis TBC Paru. Srbelum itu juga sudah menggunakan sih, tetapi tidak rutin setiap bulan.

Per Februari-Desember 2016, Bapak cek rutin ke BKPM untuk menuntaskan pengobatan TBC-nya. Dengan BPJS, mulai dari konsultasi sampai penanganan lain (cek dahak, injeksi, rongsen) dan obatnya GRATIS.

Dan tahun ini juga sama, meskipun bukan TBC. Tetapi ada beberapa aspek kesehatan Bapak yang dinilai tidak memenuhi syarat untuk pemberangkatan haji. Sehingga dokter merujuk untuk opname dan rawat jalan sampai sekarang. Lagi-lagi saya paham, kalau BPJS sangat membantu dalam hal ini. Memang ada beberapa obat yang tidak tercover dengan BPJS, tetapi tetap saja sangat membantu karena sudah mengcover hal lainnya.

BPJS untuk Ibu

Lain lagi cerita Ibu yang menggunakan BPJS secara rutin sejak mengalami stroke ringan per April 2013 (4 tahun lalu). Tangan kanan ibu hampir lumpuh dan tidak dapat digerakkan. Awalnya hanya kesemutan biasa tapi lama kelamaan tidak bisa digerakkan sama sekali. Butuh waktu pemulihannya dengan obat dan terai rutin setiap bulannya.

Ah, jadi nggak ngerasain kalau tiap bulan selama 4 tahun ini Ibu rutin kontrol dan minum obat. Fyi, dengan BPJS semuanya GRATIS. Dengan catatan, ada beberapa yang memang harus membayar sendiri. Tetapi tetap saja BPJS sangat membantu.

Prosedur

Kalau jadwalnya kontrol, Bapak dan Ibu sudah mengingatkan 2-3 hari sebelumnya supaya diantar. Saya atau Mbak Endang menguruskan administrasinya, dan selebihnya Bapak atau Ibu tinggal menunggu giliran. Hampir mirip sih prosedurnya:

1. Mengambil antrian pendaftaran. Kalau mengantar Bapak masih agak santai, jam 08.00 pagi saja nanti dapat antrian yang manusiawi. Tapi kalau pas mengantar Ibu, yang habis shubuh saja sudah effort buat antri, kadang dapat antriannya bisa sampai 80-an.

2. Ke loket pendaftaran menyerahkan berkas-berkas yang saya sebutkan di atas

3. Dari pendaftaran, baru diarahkan ke poliklinik

4. Antri manis dan sabar

Kebanyakan yang mengantri sudah sepuh-sepuh. Tidak jarang yang harus kembali karena kurang syarat-syaratnya, misal surat rujukan. Biasanya yang datang periksa ya cuma itu-itu saja. Karena sering ketemu, terbentuklah persahabatan di rumah sakit antara Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sepenanggungan. Bahkan pernah Ibu kesiangan datang (padahal udah berangkat jam 06.00 pagi lho), ada temannya yang dengan sumringah ngasih nomor antrian kepadanya.

Jadi prosedur ribet dan antri lama saat pengobatan BPJS itu mungkin berasa banget kalau mereka hanya menggubakan sekali atau dua kali saja. Akan tetapi hal tersebut tidak akan berlaku untuk mereka yang memang harus berobat RUTIN seperti Bapak Ibu saya. Selama ini saat jadwal kontrol, Bapak berangkat jam 08.00 dan selesai jam 13.00 (paling pol jam 14.00). Kalau ibu berangkat habis subuh-14.00 (paling pol jam 15.00).

Poliklinik penyakit dalam dan poliklinik syaraf jadi antrian favorit. Apakah ribet? Sudah tidak lagi. Apakah antri banget? Yaudah dinikmati. Ahaha. Artinya, prosedur yang ribet dan antrian lama sudah tidak jadi masalah lagi. Kalau pengen jalur tol yaaaaaa bayar sendiri aja shaaay.

Ps : Minggu ini jadwal Bapak dan Ibu vuat kontrol berdekatan. Bapak hari Selasa dan Ibu hari Rabu. Dan entah kenapa pengen nulis tentang ini sebagai ucapan terima kasih sama BPJS yang selama ini memberikan manfaat untuk Bapak Ibu.
Read More »

Pengalaman Pertama Ikut Call for Paper

pengalaman call for paper

Mengalami masa transisi kebijakan kampus membuat saya harus sedikit ekstra lebih effort-nya untuk lulus. Ada 2 syarat yang dibebankan (iya sebagian besar menganggapnya beban) mahasiswa untuk menyandang predikat MH.

Yang pertama adalah menjadi speaker di seminar nasional/internasional dan tulisannya diterbitkan berstatus isbn. Kedua, mahasiswa harus mempublikasikan karya tulisnya di jurnal nasional yang terakreditasi. Beberapa teman mengeluhkan hal tersebut, tapi mau nggak mau harus menjalaninya kan?

Alhamdulillah Februari kemarin saya mencoba submit paper ke UMS Solo yang temanya memang linier dengan judul tesis yang saya ambil, tentang perizinan.

Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut call for paper dan sebelumnya merasa under estimate kepada diri sendiri setelah sekian lama absen presentasi ilmiah. Kebijakan ini memang membuat sebagian mahasiswa harus belajar otodidak membuat paper, mulai dari sistematika penulisan dan substansi yang akan ditulis.

Prosedur call for paper

1. Mengirimkan abstrak dan full papet. Kalau ini tiap kampus memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang abstraknya dulu dikirimkan dan full paper belakangan. Ada juga yang langsung disuruh mengumpulkan full papernya.

2. Paper akan direview kalau misal lolos maka penulis akan diundang untuk mempresentasikan paper tersebut.

3. Pembagian chamber. Jadi, dalam call for paper itu ada sub-sub temanya sehingga yang mengirim paper akan dibagi per chamber berdasarkan tema yang ditulis.

4. Presentasi dan Diskusi. Nah, setelah itu waktunya mempresentasikan paper yang ditulis. Dari hasil presentasi itu akan didiskusikan dengan yang lain di chamber yang sama. Kemarin saya 1 chamber dengan dosen-dosen UMS dan salah satu pegawai instansi pemerintahan Gorontalo. Jauh amat yak ikut call for papernya. Itulah ilmu!
Ssst, awalnya sempat nervous pas presentasi, tapi alhamdulillah terkendali.

5. Revisi. Biasanya kalau papernya diterbitkan, panitia mempersilakan revisi terlebih dahulu.

Ah iya sampai lupa, call for paper itu berbayar. Nominalnya variatif sih tergantung dari penyelenggara. Acaranya kayak serangkaian dengan seminar yang diselenggarakan dengan tema serupa. Biasanya seminarnya pagi, dan call for papernya siang.

1 syarat terpenuhi. Semoga lancar sampai akhir. Ternyata kalau dipenuhi satu per satu, syaratnya tidak berat. Cuma ya gitu, kadang bayangan yang ada di pikiran udah terkesan berat saja jadi endingnya mau menjalani terasa beban. Heuheu

Teman-teman sudah pernah ikut call for paper juga? Feel free for sharing pengalamannya ya :)

Lots of love,
Ayaa
Read More »

Wajah Baru Terminal Ir. Soekarno Klaten dan Kisah Sendu Siang Ini

Judul postingannya nanggung banget ya? Mau dibikin serius tapi ujungnya kayak kisah fiksi. Biarin! Ini rumah saya kok 😆.

Hari ini pertama kali saya masuk dan menyusuri terminal Ir. Sorkarno Klaten. Tidak hanya itu, saya juga duduk di peronnya lumayan lama. Ngapain? Nganterin suami yang mau berangkat ke Jakarta. Ini udah mulai nanggung lagi kan bahasannya. Hish. Random. Biarin!



Jadi, mulai akhir tahun 2015, terminal ini sudah beroperasi. Menurut beritanya sih, terminal Ir. Soekarno termasuk kelas A yang klasifikasinya untuk hilir mudik bis nasional, AKAP (antar kota antar provinsi). Selain itu juga untuk angkutan regional juga yang mengurusi transportasi daerah-daerah (tapi ini belum dioperasikan).

Duluuuuu, terminal Klaten letaknya di jantung kota, yang sekarang dibangun masjid al-aqsa. Tetapi sekarang lokadinya lebih strategis karena seberang terminal adalah stasiun. Jadi, kalau misal kehabisan tiket kereta, penumpang bisa melipir ke terminal untuk naik bis. Kalau di Solo kayak Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan, tapi lokasi terminal Klaten dan stasiun lebih dekat daripada Tirtonadi dan Balapan.

Biasanya saya cuma sebatas lewat saja kalau mau ke arah Solo naik motor via Buntalan. Karena sejak Januari, Dishub sudah memberlakukan jalur memutar--setiap pengendara harus memutar melewati terminal dulu dan tidak boleh melewati pintu masuk bis. Ide bagus sih, sehingga bisa meminimalisir macet.

Wajah Baru Terminal

Lalu apa wajah baru terminal Klaten?

1. Namanya. Dulu kayaknya belum ada namanya deh. Sekarang ada dong, terminal Ir. Soekarno Klaten. Nama presiden RI pertama selain jadi nama bandara juga jadi nama terminal.

2. Lokasi. Dulu lokasinya di perempatan arah by pass Klaten, yang sekarang sudah didirikan Masjid Al-Aqsa. Sekarang ada di seberang stasiun Klaten. Arah jalan by pass Solo-Jogja.

3. Kelas. Sekarang terminalnya sudah kelas A. Kalau dulu kayaknya di bawah itu deh. Soalnya lingkupnya kecil sih.

4. Sar-pras. Sarana dan pra sarananya lumayan sudah bagus. Saya malah takjub pas tadi masuk ke terminalnya. Bersih dan luas. Kios makannya juga sudah banyak yang buka. Selain itu agen-agen bisnya juga sudah mulai merintis. Kalau biasanya saya dan suami pesan Rosalia Indah di pool-nya yang berdekatan dengan Polres Klaten. Per hari ini pemberangkatannya disuruh ke terminal. Benar saja, agen Rosalia Indah akan dibuka di terminal untuk memudahkan penumpang. Ah iya, entah dari dulu sudah ada atau belum, tapi baru kali ini saya melihat ada beberapa troli barang di terminal. Beberapa penumpang bisa menggunakannya untuk mengangkat barang dan tasnya.



5. Lebih bersih dan teratur. Saya merasa pengaturan terminal lebih teratur. Kabarnya, untuk beberapa hal, kendali diserahkan di pusat bukan daerah. Dan pembangunan akan diteruskan untuk mengqkomodir angkutan regional yang makin kesini makin lesu peminatnya. Saya lupa kapan terakhir naik angkot karena saking lamanya menunggu. Biasanya prefer naik ojek.



Jujur, bis menjadi alternatif terakhir setelah kereta. Jadi melihat bis-bis dan pengaturan terminalnya jadi teratur begini membuat saya mempertimbangkan untuk menjadikannya alat transportasi untuk bepergian. Karena selama ini untuk berangkat kuliah ke Solo saja, saya menggunakan prameks.
Nah, yang mau ke Klaten atau bepergian dsri Klaten menggunakan bis, tenang saja! Terminal Klatennya enak dan letaknya strategis. Mungkin saya juga akan mencobanya sesekali kalau mau ke Jakarta *gak janji* 

Kenapa Sendu?

Tadi siang nganterin suami karena mau balik ke Jakarta. Dia kehabisan tiket kereta, jadi saya pesanan Rosalia saja. Di peron saya menunggu lama sampai bis benar-benar pergi. Suami sudah naik ke dalam bis dan tidak lupa minum antimo biar boboknya nyenyak. Ah, padahal kami berdua 1 mazhab kalau naik mobil kadang-kadang masih suka mual.ahaha

Sebenarnya kalau nganterin teman pun juga begitu lho, nunggu dulu sampai benar-benar pergi. Yang bikin sendu bukan karena ditinggal ke Jakarta lagi, tapi tiba-tiba ada watsap dari suami titik dua bintang sebanyak 2x. Saya madih kalem sih nanggepinnya. Tapi lama-lama kok hatinya gerimis dan mendadak sendu.

Ini malam-malam nulis ini karena nggak bisa tidur. Mau ngerjain revisi proposal tapi tenaganya menguap *tampol*.

Maafkan tulisan tanggung ini ya, yang mengulas terminal penuh kesenduan. Maafkan sekali lagi. Adios.
Read More »

Sharing Pengetahuan Kehamilan dan Launching Aplikasi “Hallo Bumil” di Prenagen Pregnancy Educational Journey 2017 Yogyakarta [Part 2]

Sharing Kehamilan PPEJ

Setelah puas mengelilingi booth-booth dari pagi, akhirnya panitia menyuruh seluruh peserta untuk ke ballroom mengikuti talkshow interaktive dengan pakar ahli dan sharing session dengan Andien Aisyah yang merupakan brand ambassador Prenagen. Oh iya, cerita keseruan di booth bisa teman-teman baca di postingan saya sebelumnya disini ya.

Siap menyerap dan menyimak ilmu dari para pemateri 💓

Di awal acara, Mona Ratuliu selaku MC sekaligus moderator membuka dan menyapa para peserta. Tidak lama kemudian ada Ibu Desi dari Kalbe dan Dr. Diah perwakilan dari POGI. Dalam diskusi, ketiganya sepakat kalau ibu hamil dan calon ibu hamil harus memerhatikan nutrisi janinnya. Ibu Desi mengatakan kalau acara ini bertujuan untuk mengedukasi para bumil dan calon bumil untuk mempersiapkan kehamilannya dengan baik. Senada dengan penuturan Ibu Desi, Dr. Diah mengatakan kalau nutrisi bayi harus dipenuhi ibunya sejak ia dalam kandungan. Nah, untuk mengetahui  artikel tentang nutrisi untuk bayi dan memonitor perkembangan janin, bumil bisa banget mengunduh aplikasi "Hallo Bumil".

Acara semakin menarik saat suara merdu Andien yang menyanyikan lagu "iklan Prenagen" terdengar. Tepuk tangan peserta riuh ketika Andien dan suaminya hadir di stage. Sumpah! Itu tubuh Andien habis melahirkan masih kayak gitar aja ya *envy*.
Sharing Kehamilan di PPEJ
Andien dan suami sharing tentang pengalaman saat masa kehamilannya

Nutrisi dan Porsi Makan Saat Kehamilan

You are what your mother eat
Dengan senyumnya yang merekah, Andien menceritakan pengalaman kehamilan dan menjadi ibu baru untuk anaknya yang bernama Kawa. Baginya, mempersiapkan nutrisi untuk anaknya dimulai sejak mengandung bahkan sebelum proses kehamilan. Jadi, setelah menikah, Andien mengonsumsi susu Prenagen essensis yang mengandung asam folat. Hal itu ia lakukan untuk mempersiapkan kehamilannya. Dukungan dan cinta sang suami juga membuatnya bisa mempersiapkan kehamilan dan proses persalinannya dengan baik. Hingga sekarang, keduanya memutuskan merawat baby boy-nya sendiri tanpa baby sitter

"Kok bisa langsung langsing setelah melahirkan sih, Ndin?"

Pertanyaan itu terlontar dari Mona Ratuliu dan mungkin juga menjadi pertanyaan ibu-ibu yang merasa envy melihat postur tubuh Andien yang sudah pulih seperti semula.

Saat hamil, kebanyakan ibu makan 2 porsi karena berasumsi bahwa mereka juga ingin memberikan asupan tersebut pada bayinya. Padahal itu keliru. Yang benar adalah porsi nutrisinya bukan porsi makannya. Misal, sebelum hamil, ibu-ibu makan 1 porsi bubur ayam. Setelah hamil bukan berarti harus makan 2 porsi bubur ayam. Yang diperhatikan adalah nutrisi dan jenis makanan yang bergizi seimbang bukan kuantitas jumlah makanannya. Nah, Andien memperhatikan nutrisi makanan yang dikonsumsinya itu bahkan sebelum kehamilan. Tidak hanya itu, selama hamil, Andien mengimbanginya dengan olahraga. Makanya nggak heran kalau setelah melahirkan, badannya cepat ideal seperti semula.

Suaminya juga berperan penting dalam proses kehamilannya: menemani olahraga, memakan apa yang juga dimakan istrinya dan kooperatif mendukung istrinya dalam memberikan ASI eksklusif. Pasutri itu kompak banget menjaga asupan dan nutrisi yang dikonsumsinya karena mereka beranggapan bahwa apapun yang dimakan sang ibu akan berpengaruh untuk bayinya. Andien menyinggung sedikit tentang korelasi nutrisi dengan kesehatan plasenta yang sangat penting untuk kehidupan si kecil.

Para pemateri di PPEJ Yogyakarta. Ki-Ka: Dr. Soeroyo, Dr. Martina, Andien dan Mona


Pentingnya Plasenta untuk Kehidupan si Kecil


Honestly, pemahaman saya tentang plasenta hanya sampai pada "tempat makan bayi" saat dalam kandungan. Udah gitu aja! Tapi ternyata masih ada penjelasan lain tentang plasenta yang wajib dimengerti oleh para calon ibu. Sebelum sharing dimulai, Dr. dr. Martina Hutabarat, SpOG melemparkan pertanyaan ke audiens mengenai "Apa plasenta itu?". Para peserta bersahutan menjawab: Mulai dari bantalan bayi, tempat makan janin dan jawaban serupa yang intinya sama seperti pemahaman saya kalau plasenta itu tempat makan bayi.

"Plasenta sangat penting karena membawa dampak untuk ibu dan bayinya di masa mendatang," Jelas Dr. Martina.

Jadi, plasenta tidak hanya sekadar bantalan untuk bayi. Itu mitos! Plasenta sebagai organ nutrisi dalam kaitannya dengan developmental programming. Dr. Martina menekankan pentingnya plasenta dan menjelaskan kepada kami dampak-dampak yang ditimbulkan jika kesehatan plasenta diabaikan. 

Dari penjelasan Dr. Martina, saya mencatat beberapa poin peran plasenta terhadap kehamilan yang sehat ada beberapa hal, yaitu: membawa zat nutrisi dan oksigen kepada janin, membuang zat bercaun, mekanisme imunoligi, produksi hormon untuk perkembangan janin. Dan dampak dari plasenta yang tidak dijaga dengan baik adalah timbulnya preeclamsia, diabetes melitus gestasional, prematuritas dan bahkan hal yang paling fatal adalah kematian pada janin. Makanya nggak salah kalau ada istilah "kehamilan tanpa kesehatan plasenta adalah semu". 

Untuk menjaga kesehatan plasenta, Dr. Martina menghimbau calon ibu untuk mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dan seimbang. Kalau dulu namanya 4 sehat 5 sempurna, hehehe. Ibu jamil harus memikirkan asupan nutrisi untuk berdua, si ibu dan janinnya. Ingat lho ya, yang doble itu kandungan nutrisinya, bukan porsinya. Selain dari sayur dan buah, asupan nutrisi bisa juga didapat melalui susu yang memiliki sumber energi, protein dan lemak.

Susu ibu hamil berbeda dengan susu segar, karena dalam susu segar tidak ada kandungan DHA, omega 3 & 6, kolin, serat pangan, inulin dan yodium yang kesemuanya terdapat pada susu hamil. Ah, makin paham kenapa para bumil semangat banget minum susu waktu hamil. Karena susu ibu hamil adalah vehicle  untuk membawa zat nutrisi kepada janin.

Ah iya, kembali membahas tentang plasenta, peran penting lainnya adalah sebagai pembentukan sistim saraf dan mekanisme transpor DHA. Jadi jangan menghakimi seorang balita jika pertumbuhan kognitifnya cenderung lamban, tetapi tanyalah pada ibunya apakah saat kehamilan ia aware dengan asupan nutrisi dan menjaga kesehatan plasentanya.

Nutrisi dan Pembentukan Sistem Saraf Si Kecil


Materi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, SpA (K), seorang dokter senior sekaligus konsultan  tumbuh kembang anak. Beliau menekankan pentinganya pemberian ASI terhadap bayi. Untuk dapat memproduksi ASI, sang ibu wajib menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsinya. Nah, hal ini ada korelasinya dengan yang disampaikan Andien kalau "You are is your mother eat". Jadi asupan selama hamil harus diteruskan setelah melahirkan. Selain memberikan nutrisi yang baik, para orang tua harus memberikan stimulasi kepada sang anak untuk tumbuh kembangnya.

1000 hari pertama kehidupan dimulai dari janin dan terbentuk dalam kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun.

Anak sehat dan cerdas perlu dipersiapkan, salah satu caranya dengan menjaga tumbuh kembangnya agar optimal. Hal yang menjadi pengetahuan baru untuk saya dan beberapa peserta yang lain adalah tentang pentingnya 1000 hari pertama sang anak. Orang tua wajib memonitor tumbuh kembang si kecil di 1000 hari pertamanya yang juga disebut masa kritis. Menurut Dr. Soeroyo, jika ada nutrisi dan stimulasi yang tidak terpenuhi di 1000 hari pertama tersebut, rentan menyebabkan kerusakan permanen di masa mendatang dan tidak bisa diperbaiki. Be aware!

Selanjutnya, Dr. Soeroyo menjelaskan tentang proses tumbuh kembang anak dan redflag yang seringkali menghantui para ibu. Saya asyik menyimak karena baru pertama kali ini mendengar istilah redflag.

Tumbuh menyangkut bertambahnya ukuran fisik, kuantitatif, ukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala. Sementara kembang menyangkut bertambahnya struktur dan fungsi, kualitatif, motorik kasar, motorik halus, bahasa dan persona-social. Ada 2 faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yang pertama faktor internal: genetik, ras, usia dan jenis kelamin. Kedua faktor eksternal, dimana faktor ini dapat diintervensi dan diupayakan: nutrisi, lingkungan, penyakit dan stimulasi.

Contoh hal yang dapat diupayakan agar tumbuh kembang bayi optimal adalah menjaga nutrisi sang ibu saat kehamilan yang dapat berdampat pada kesehatan janinnya. Dalam kandungan, otak bayi sudah terbentuk 50%, sehingga sang ibu wajib memperhatikan asupan nutrisinya. Dalam kesempatan ini, Dr. Soeroyo menekankan pentingnya pemberian ASI yang mempengaruhi pembentukan sistem saraf pusat. Pada ASI terkandung laktosa yang setelah melalui perubahan berperan dalam pembentukan memori jangka panjang. Kolostrum pada ASI mengandung kolesterol tinggi pembentukan mielin (selubung penghantar impuls). Oleh karena itu, untuk membentuk anak yang sehat dan cerda harus dimulai sejak masa kehamilan dan menyusui. 

Selain memerhatikan nutrisi dan stimulasi anaknya, orang tua wajib peka dengan redflag, yaitu batas perkembangan yang harus dilewati oleh anak di usia tertentu. Nah, berikut contoh Redflag untuk referensi teman-teman juga:



Setelah acara saya jadi menghubung-hubungkan sendiri kalau materi satu dengan yang lain memiliki korelasi yang erat. Andien yang berpendapat kalau nutrisi yang dimakan ibu saat hamil sangat berpengaruh dengan janinnya. Dr. Martina mengemukakan kalau nutrisi sang ibu saat hamil berpengaruh pada kesehatan plasenta yang merupakan nutrisi untuk si janin. 

Ah iya, setelah materi selesai, Chef Eddrian gabung ke stage untuk melakukan demo menu lagi. Jadi yang bosan minum susu secara langsung bisa mencoba membuatnya di rumah. Alhamdulillah seluruh peserta dapat buku menunya, hehe. Hasil demo menunya dibagikan langsung ke audiens sama Andien. 

Setelah demo menu, seluruh peserta diajak senam PrenaFit yang dipandu oleh Adianti Reksoprodjo. Senam khusus ibu hamil dan ibu pasca melahirkan memberikan manfaat yang baik untuk pernafasan, menguatkan otot panggul, otot perut dan paha. Senamnya praktis kok, bisa dilakukan di rumah sesuai dengan petunjuk dokter. Sssst, Andien juga melakukan senam ini, lho! Kabar baiknya, para peserta juga dibagikan kaset untuk senam PrenaFit. Jadi besok kalau hamil bisa langsung dipraktikkan *lirik Mas Suami*.

Acara diakhiri dengan pembagian doorprize dan hadiah dari panitia untuk para peserta. Alhamdulillah hari itu saya juga menang lomba live tweet. Aaaaah, terima kasih Prenagen untuk ilmunya yang sangat bermanfaat dan voucher hadiahnya juga 💓

Ibu-ibu semangat ikut senam PrenaFit

Nah, bagi teman-teman yang kemarin belum bisa ikut acara PPEJ, berikut cuplikan videonya ya.



Kalau misal ada keluhan atau pertanyaan mengenai kehamilan, teman-teman bisa add sosial media Prenagen sebagai berikut:

Websitewww.prenagen.com
Facebook: Prenagenworld
Twitter: @Prenagenworld
Instagram: @prenagenworld

Event-event Prenagen dipublikasikan di media sosialnya juga kok, jadi kalau berjodoh waktu, teman-teman bisa langsung ikut mendaftar.

Pengalaman Pasca Ikut Acara PRENAGEN

Setelah ikut acara PPEJ, orang-orang rumah mengira saya hamil! Apalagi Khansa, keponakan saya yang berumur 5 tahun. Sampai sekarang dia suka banget mengelus perut saya sambil bilang "Adik bayi yang sehat ya". Saya sudah menjelaskan, tetapi Khansa menyimpulkan sendiri kalau susu dan jus Prenagen di kulkas, yang merupakan isi goodie bag Prenagen adalah tanda kalau saya sedang hamil. Ah, tetapi saya mengaminkan, semoga saya segera dipercaya Allah untuk hamil.

Lagi-lagi saya harus mengakui kalau Branding kuat PRENAGEN sebagai ahlinya nutrisi kehamilan dan menyusui berhasil! Ternyata tidak hanya keluarga saja yang mengira saya hamil, tetapi teman-teman saya juga mengira demikian. Banyak yang massage menanyakan "Udah isi Mbak? Berapa bulan? Alhamdulillah". Ada juga teman saya yang menyemangati saya untuk mengonsumsi Prenagen Essensis setelah saya menjawab kalau saya belum hamil dan ikut PPEJ memang ingin ikut karena tema acaranya menarik. Teman saya yang bernama Esti tersebut lebih semangat menyemangati karena dia membuktikan sendiri, setelah rutin mengonsumsi Prenagen Essensis, saat ini dia hamil 5 minggu. Saya langsung melirik suami, mengkode untuk membelikan susu Prenagen dan mempraktikkan tips-tips di ranjang yang disarankan dokter di booth PPEJ tempo hari  *eh

Sampai jumpa di event Prenagen selanjutnya 💓💓💓
Read More »

Sharing Pengetahuan Kehamilan dan Launching Aplikasi “Hallo Bumil” di Prenagen Pregnancy Educational Journey 2017 Yogyakarta [Part 1]


“Ikut acara Prenagen di Ambarukmo, yuk?” Isi watsapp saya kepada seorang teman.

“Nggak ah, Mbak. Pasti disana banyak ibu hamil. Aku kan masih single, nanti aku dikira bunting..hehehe” jawabnya.

Branding Prenagen sebagai ahlinya nutrisi kehamilan dan menyusui oleh Kalbe Nutritionals sudah sangat melekat di masyarakat, sehingga saat menyebutkan namanya pun, mereka tidak jauh-jauh menghubungkan dengan “kehamilan”. Di satu sisi, branding tersebut sukses, tetapi di sisi lain, ada banyak informasi yang belum diketahui oleh masyarakat mengenai Prenagen. Contohnya, konsumsi Prenagen tidak hanya saat hamil saja, tetapi Prenagen juga bisa dikonsumsi untuk pasutri yang telah menikah dan sedang mempersiapkan kehamilan. Ada juga yang masih berasumsi bahwa susu prenagen hanya dikonsumsi untuk perempuan saja sedangkan suami tidak boleh meminumnya. Padahal, Prenagen bisa juga lho diminum oleh para suami.hehe

Asumsi-asumsi seperti itulah yang perlu diluruskan, termasuk mendapatkan pengetahuan mengenai kehamilan tidak hanya saat perempuan dinyatakan benar-benar hamil, tetapi pengetahuan itu sebaiknya diperoleh sedini mungkin. Jadi, untuk mengikuti event seperti PPEJ ini juga penting untuk perempuan yang mengaku single. Karena nantinya mereka juga akan menjadi calon ibu.

Adanya event PRENAGEN Pregnancy Educational Journey (PPEJ)—Siapkan Awal Kehidupan Terbaik si Kecil & Launch Pregnancy Apps dengan tema utama “Yang Terbaik untuk yang Teristimewa” sangat bermanfaat dan mengedukasi. Rangkaian acara pada 7 Mei 2017 yang berlokasi di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta tersebut sarat akan informasi dan pengetahuan mengenai kehamilan dan tumbuh kembang anak. Bagi saya pribadi, pengetahuan tersebut menjadi bekal untuk mempersiapkan kehamilan agar 1000 hari pertama kehidupan si kecil kelak tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Jam 07.30 saya sudah sampai di Hotel Royal Ambarukmo, yang kebanyakan mulai dipadati oleh ibu hamil yang antusias mengikuti PPEJ. Peserta PPEJ di Yogyakarta tidak hanya dari Yogyakarta lho, tetapi ada juga rombongan keluarga yang berasal dari Solo dan Semarang. Meskipun didominasi oleh ibu hamil, ada juga peserta yang masih single yang tidak kalah semangat mengikuti acaranya. Seperti yang saya bilang tadi, pengetahuan kehamilan sebaiknya dicari sedini mungkin sehingga saat benar-benar hamil, perempuan tidak gagap menghadapinya.

Setelah registrasi, saya berkeliling di booth-booth yang disediakan panitia. Saya menyimak di setiap booth karena masing-masing booth memiliki informasi yang sayang untuk dilewatkan. Nah, berikut cerita dari tiap booth yang disediakan panitia:

1. Bump to Birth Consultation

Saat sesi konsultasi, pihak dokter menjelaskan secara rinci menjawab keluhan ibu-ibu
Booth ini tepat berada di pintu masuk sebelah kiri meja registrasi, jadi nggak heran kalau banyak ibu-ibu muda yang mengantri untuk konsultasi. Sesi konsultasi berjalan hangat dan tidak kaku. Bahkan di booth konsultasi, sharing terjadi 3 arah: antara dokter, si ibu yang berkonsultasi dan ibu-ibu yang sedang antri. Mereka saling bertukar pengalaman dan sesekali menyimak solusi dan arahan dari dokternya. Dari konsultasi tersebut juga, saya disarankan untuk minum prenagen essensis untuk persiapan kehamilan. Dokter juga menjelaskan tips berhubungan sex agar cepat hamil. Dalam kesempatan itu, saya berkenalan dengan seorang perempuan yang usianya sebaya saya. Dia menceritakan sedang hamil muda setelah 4 bulan mengonsumsi prenagen essensis. 

2. Bump to Birth Nutricion

Nah, di booth ini seperti magnet yang menarik ibu-ibu. Ada Chef Eddrian Tjhia yang langsung mempraktikkan cara membuat smoothies. Kalau memang bosan minum susu, cara lain adalah dengan mengolahnya menjadi smoothies, ungkapnya bersemangat. Menu pertama yang dipraktikkan adalah smoothies ubi ungu. Chef Eddrian dengan luwes menjelaskan langkah-langkah membuatnya dan sekaligus menjelaskan kandungan ubi ungu yang kaya akan nutrisi. Kami yang hadir disana dibagikan hasil smoothies-nya. Enak sekali!

Chef Eddrian in action
“Suami saya boleh ngicipin, Chef?” tanya seorang seorang bumil yang menggandeng tangan suaminya.

“Oh tentu saja boleh. Bahkan anak-anak juga boleh kok menikmatinya” jawab chef Eddrian sambil tersenyum.

Ibu tersebut bertanya mungkin karena tahu Chef Eddrian mencampurkan Prenagen ke smoothies-nya. Sekarang paham kan? Kalau Prenagen juga bisa dikonsumsi oleh para suami, tidak hanya ibu hamil saja.

Dalam event ini, alhamdulillah setiap peserta mendapatkan buku menu yang isinya resep mengolah makanan sehat yang di-mix dengan Prenagen. Jadi, kalau bosan minum susu, para peserta bisa langsung praktik di rumah dengan panduan menu tersebut.

3. Bump to Birth Expert

Di booth ini peserta bisa berbelanja produk-produk Prenagen. Banyak peserta yang memanfaatkan momen ini karena selain belanja, mereka juga mendapatkan hadiah. SPG-nya menjelaskan dengan ramah kandungan dan fungsi dari masing-masing produk. Bagi yang sudah mengonsumsi tiap hari, mungkin sudah tahu manfaat Prenagen. Tetapi untuk yang baru pertama kali mengonsumsi, penjelasan tersebut sangat penting dan mencerahkan. 

Nah, mau tahu juga produk-produk dari Prenagen dan kandungannya? Here we go:
Prenagen menyediakan nutrisi terbaik untuk kehamilan Bunda 💓



4. Bump to Birth Corner

Di Booth ini, ada peragaan langsung bagaimana cara memandikan dan memijat bayi. Sebagian orang tua, apalagi yang baru pertama kali memiliki bayi, ada rasa takut untuk memandikan bayi. Apalagi saat membersihkan tali pusarnya. Padahal hal tersebut tidak perlu ditakutkan karena tali pusar itu jaringannya sudah mati. Jadi tali pusar memang harus dibersihkan agar tidak bau dan mencegah bakteri. Para orang tua juga teredukasi bahwa sebaiknya tidak menggunakan bedak setelah memandikan bayi karena taburan bedak rentan mengganggu pernafasannya.
Di booth ini dipadati peserta yang ingin menyaksikan cara memandikan dan memijat bayi dengan benar



5. Photo Booth

Saya juga ikut mengantri di photo booth ini. Ada pernak pernik dan ornament untuk kelengkapan saat foto. Booth ini tidak dilewatkan para pasutri untuk mendokumentasikan momen istimewanya.
Sharing Kehamilan di PPEJ Yogyakarta
Nggak mau ketinggalan untuk berpose di photo booth :)


6. Booth Launching Aplikasi Hallo Bumil

Booth terakhir yang saya datangi adalah booth launching aplikasi Hallo Bumil. Saya memang belum hamil, tetapi menyimak launching aplikasi Hallo Bumil bisa menjadi pengetahuan untuk mempersiapkan menjadi calon ibu. Karena setelah saya mengunduh aplikasinya, banyak artikel-artikel seputar kehamilan yang up to date.

Fenomena masyarakat yang beralih ke gadget-nya membuat PT Cakra Radha Mustika berinovasi untuk membuat aplikasi yang menyediakan informasi dan panduan kehamilan bagi ibu hamil. Maka, di tahun ini dalam acara PPEJ di Yogyakarta, PT Cakra Radha Mustika meluncurkan aplikasi Hallo Bumil.

“Kami sengaja meluncurkan aplikasi HALLO BUMIL di Prenagen Pregnancy Educational Journey karena sadar bahwa kami harus berusaha sedekat mungkin dengan konsumen terutama ibu hamil dan menyusui. Kami juga senantiasa memberikan yang Terbaik untuk yang Teristimewa sebagaimana tema yang kami usung di acara ini”, ungkap Pak Andreas Setiawan Santoso selaku Direktur PT Cakra Radha Mustika.

Hallo Bumil, Aplikasi untuk Para Calon Ibu


Aplikasi Hallo Bumil merupakan aplikasi kehamilan pertama di Indonesia yang interaktif dan memberikan informasi kepada para bumil. Bekerja sama dengan tim medis berpengalaman, aplikasi ini dikembangkan untuk mengakomodir kebutuhan para calon ibu dari kacamata medis melalui fitur-fiturnya. 4 fitur unggulan tersebut antara lain:

Panduan Mengunduh Aplikasi Hallo Bumil dan Fitur yang ada di aplikasi tersebut

Fitur Timeline Kehamilan. Dengan fitur ini, calon ibu bisa memonitor perkembangan janinnya dari minggu ke minggu hingga melahirkan.

Fitur Artikel. Selain memonitor perkembangan janinnya, calon ibu juga membutuhkan informasi mengenai nilai gizi dan nutrisi yang dibutuhkan sesuai dengan masa kehamilan. Di fitur artikel ini tersedia berbagai artikel yang up to date setiap minggunya dan dapat menjadi referensi para bumil.

Fitur Kontrol Kehamilan. Fitur ini tidak kalah penting dengan fitur lainnya, karena calon ibu bisa memonitor kehamilan lewat berat badan setiap minggunya.

Fitur album foto kehamilan. Dengan fitur ini, calon ibu dapat mendokumentasikan kehamilannya dari minggu ke minggu. Keren kan? 

Nah, untuk para ibu hamil, saya rekomendasikan untuk mengunduh aplikasi HALLO BUMIL di playstore atau bisa juga mengunduhnya disini karena informasi dan artikelnya bermanfaat sekali. Aplikasinya mobile friendly dengan bahasa artikel yang mudah dimengerti. Di acara PPEJ kemarin, beberapa calon ibu juga langsung mengunduhnya dipandu Tim Prenagen. 

Setelah puas berkeliling di booth-booth, peserta diarahkan panitia untuk segera ke hall room karena talkshow interaktif dan sesi sharing bersama para pakar serta brand ambassador Prenagen, Andien Aisyah, akan segera dimulai. 

Karena materi yang disampaikan oleh para pakar cukup banyak, maka saya menuliskannya di postingan terpisah. Ditunggu ya 💝💝


Read More »