Featured Slider

Wajah Baru Terminal Ir. Soekarno Klaten dan Kisah Sendu Siang Ini

Judul postingannya nanggung banget ya? Mau dibikin serius tapi ujungnya kayak kisah fiksi. Biarin! Ini rumah saya kok 😆.

Hari ini pertama kali saya masuk dan menyusuri terminal Ir. Sorkarno Klaten. Tidak hanya itu, saya juga duduk di peronnya lumayan lama. Ngapain? Nganterin suami yang mau berangkat ke Jakarta. Ini udah mulai nanggung lagi kan bahasannya. Hish. Random. Biarin!



Jadi, mulai akhir tahun 2015, terminal ini sudah beroperasi. Menurut beritanya sih, terminal Ir. Soekarno termasuk kelas A yang klasifikasinya untuk hilir mudik bis nasional, AKAP (antar kota antar provinsi). Selain itu juga untuk angkutan regional juga yang mengurusi transportasi daerah-daerah (tapi ini belum dioperasikan).

Duluuuuu, terminal Klaten letaknya di jantung kota, yang sekarang dibangun masjid al-aqsa. Tetapi sekarang lokadinya lebih strategis karena seberang terminal adalah stasiun. Jadi, kalau misal kehabisan tiket kereta, penumpang bisa melipir ke terminal untuk naik bis. Kalau di Solo kayak Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan, tapi lokasi terminal Klaten dan stasiun lebih dekat daripada Tirtonadi dan Balapan.

Biasanya saya cuma sebatas lewat saja kalau mau ke arah Solo naik motor via Buntalan. Karena sejak Januari, Dishub sudah memberlakukan jalur memutar--setiap pengendara harus memutar melewati terminal dulu dan tidak boleh melewati pintu masuk bis. Ide bagus sih, sehingga bisa meminimalisir macet.

Wajah Baru Terminal

Lalu apa wajah baru terminal Klaten?

1. Namanya. Dulu kayaknya belum ada namanya deh. Sekarang ada dong, terminal Ir. Soekarno Klaten. Nama presiden RI pertama selain jadi nama bandara juga jadi nama terminal.

2. Lokasi. Dulu lokasinya di perempatan arah by pass Klaten, yang sekarang sudah didirikan Masjid Al-Aqsa. Sekarang ada di seberang stasiun Klaten. Arah jalan by pass Solo-Jogja.

3. Kelas. Sekarang terminalnya sudah kelas A. Kalau dulu kayaknya di bawah itu deh. Soalnya lingkupnya kecil sih.

4. Sar-pras. Sarana dan pra sarananya lumayan sudah bagus. Saya malah takjub pas tadi masuk ke terminalnya. Bersih dan luas. Kios makannya juga sudah banyak yang buka. Selain itu agen-agen bisnya juga sudah mulai merintis. Kalau biasanya saya dan suami pesan Rosalia Indah di pool-nya yang berdekatan dengan Polres Klaten. Per hari ini pemberangkatannya disuruh ke terminal. Benar saja, agen Rosalia Indah akan dibuka di terminal untuk memudahkan penumpang. Ah iya, entah dari dulu sudah ada atau belum, tapi baru kali ini saya melihat ada beberapa troli barang di terminal. Beberapa penumpang bisa menggunakannya untuk mengangkat barang dan tasnya.



5. Lebih bersih dan teratur. Saya merasa pengaturan terminal lebih teratur. Kabarnya, untuk beberapa hal, kendali diserahkan di pusat bukan daerah. Dan pembangunan akan diteruskan untuk mengqkomodir angkutan regional yang makin kesini makin lesu peminatnya. Saya lupa kapan terakhir naik angkot karena saking lamanya menunggu. Biasanya prefer naik ojek.



Jujur, bis menjadi alternatif terakhir setelah kereta. Jadi melihat bis-bis dan pengaturan terminalnya jadi teratur begini membuat saya mempertimbangkan untuk menjadikannya alat transportasi untuk bepergian. Karena selama ini untuk berangkat kuliah ke Solo saja, saya menggunakan prameks.
Nah, yang mau ke Klaten atau bepergian dsri Klaten menggunakan bis, tenang saja! Terminal Klatennya enak dan letaknya strategis. Mungkin saya juga akan mencobanya sesekali kalau mau ke Jakarta *gak janji* 

Kenapa Sendu?

Tadi siang nganterin suami karena mau balik ke Jakarta. Dia kehabisan tiket kereta, jadi saya pesanan Rosalia saja. Di peron saya menunggu lama sampai bis benar-benar pergi. Suami sudah naik ke dalam bis dan tidak lupa minum antimo biar boboknya nyenyak. Ah, padahal kami berdua 1 mazhab kalau naik mobil kadang-kadang masih suka mual.ahaha

Sebenarnya kalau nganterin teman pun juga begitu lho, nunggu dulu sampai benar-benar pergi. Yang bikin sendu bukan karena ditinggal ke Jakarta lagi, tapi tiba-tiba ada watsap dari suami titik dua bintang sebanyak 2x. Saya madih kalem sih nanggepinnya. Tapi lama-lama kok hatinya gerimis dan mendadak sendu.

Ini malam-malam nulis ini karena nggak bisa tidur. Mau ngerjain revisi proposal tapi tenaganya menguap *tampol*.

Maafkan tulisan tanggung ini ya, yang mengulas terminal penuh kesenduan. Maafkan sekali lagi. Adios.

4 komentar

  1. Wah, bersiiih banget ya terminal Ir. Soekarno Klaten. Aku belum pernah ke sana, mbak.Bakalan ada Rosalia Indah juga ya? Kios2 bersih dan tertib, sarana prasarana lumayan komplit gitu ah jadi betah deh berlama2 di sana, ga mau beranjak deh hehehe....

    BalasHapus
  2. Aku belum pernah ke Klaten mba, kmarin pas dari Solo nek kereta lewatin stasiunnya aja. Bersih ya terminalnya ga buluk kek disni hahaha
    Ciyeh sendu aku puk..puk y mba :p

    BalasHapus
  3. Terminal Klaten lama adalah sebagian kecil dari kenanganku. Tapi terminal baru ini, mengapa aku belum mencicipinya? Insya Allah nanti, suatu saat nanti, ku akan mampir (lalu ngapain???) hehehe ... #salam hanagt dari Jogja ya, Mbak

    BalasHapus
  4. aku jg masih menganggab bus option transport yg paling akhir deh mba... malah kdg kalo cuma tersisa bis, aku lbh milih batal berangkat ;p... soalnya slama ini ga begitu suka naik bus, krn masalah akunya sendiri agak phobia ama bus, dan krn macetnya ;p.. tapi moga2, kalo bis dan terminal di indo ini udh sama bagus, kayak singapur aja deh, mungkin aku mulai mau deh naik bis :)

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)