Featured Slider

Bertumbuh Bersama

Kamu yang secara otodidak membuatku merasa "cukup", padahal sebelumnya merasa berapi-api dipenuhi ambisi.

Kamu yang entah mulai kapan, menjadi tukang puk-puk dan peluk yang sangat menenangkan di tengah isakanku yang sebelumnya meletup-letup.

Sulit untuk memahami diriku sendiri, tapi kamu selalu bilang "Coba lagi dan belajar" sambil tersenyum.

Kamu yang mengajari tanpa menggurui bagaimana arti mertua adalah juga orangtua kita. Bagaimana aku melalui lebaran pertama dengan sendu dan kamu tanggap dengan rautku sambil memeluk bilang "terima kasih". Dan entah terima kasih untuk apa. Aku baru menyadari bahwa itu apresiasimu karena aku bisa membiasakan diri.

Saat ujian kamu datang jauh-jauh hanya ingin bertanya "Bisa kan?". Huft sekali. Dan sorenya aku harus berpacu gas motorku agar bisa menghampirimu di stasiun peron itu. 10 menit akhirnya aku menemukan siluet jaketmu di tempat duduk seperti biasa.

Aku duduk di sebelahmu yang memainkan gadget, beberapa detik kemudian kamu menoleh dan melontarkan senyum itu. Ah, 10 menit berlalu. Kamu memeluk sambil bilang "See you yaa". Huft lagi.

Semalam kita bercengkrama berdua. Kamu menjelaskan tentang game of thrones terbaru. Entah mengapa tiba-tiba kamu tidur dengan lelapnya sambil melingkarkan tanganmu memelukku. Sedang aku masih menyelesaikan film korea di layar Viu.

Jam 12 lewat sedikit aku meletakkan handphone dan membalas pelukanmu lebih erat sambil mengecup keningmu. "Selamat ulang tahun, Mas" aku mengusap rambutmu.

Kamu membuka matamu sebentar untuk kemudian tidur lagi. Aku mendoakanmu sebelum benar-benar lelap.

Kamu yang saat ini tidak pernah alpa untuk kurapalkan dalam setiap doa. Terima kasih untuk saling mengisi, menggenapkan dan mengingatkan. Semoga kita bertumbuh bersama. Doa terbaik selalu mengiringimu.
Lots of love,

Adik.

6 komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)