Featured Slider

[FILM] Dear Zindagi, Belajar Berdamai dengan Masa Lalu

Poster diambil dari Indicine[.]com

"Kalau kamu sudah mengetahui dirimu sendiri, kamu tidak memerlukan penilaian dari orang lain"

Kalimat itu sepenggal nasihat dari Dr. Jehangir Khan (Shah Rukh Khan) kepada Kaira (Alia Bhatt). 40 menit pertama nonton terasa membosankan dan belum ngeh inti sari dari film ini.Tetapi setelah peran Jug, panggilan Dr Jehangir Khan, film ini terasa hidup dan mulai mengerti alur ceritanya. 

Film yang berdurasi kurang lebih 2,5 jam ini membuat saya merenung dan belajar banyak hal. Pesan moral yang ingin disampaikan sangat mengena, baik untuk anak, orang tua maupun orang-orang yang ingin berdamai dengan diri sendiri.

Kaira, seorang gadis yang memiliki profesi sinematografi memiliki sifat yang sangat perfeksionis. Ia digambarkan sebagai sosok yang mandiri dan tidak membutuhkan orang lain. Padahal jiwanya sangat rapuh dan membutuhkan perhatian. Ternyata ia menyimpan kekecewaan yang mendalam saat masa kecilnya, sehingga ia membangun benteng agar tidak tersakiti oleh orang lain. Sehingga dia memilih jalannya sendiri, termasuk menjadi sinematografi.

Dia memutuskan hubungan dengan Sid pacarnya karena lebih memilih Raghuvendra yang menjadi partner kerjanya. Dengan Raghu, Kaira tidak berterus terang kalau dia mencintainya karena merasa takut untuk tersakiti. 
Kaira malu-malu tapi mau. Diajak komitmen gak mau, tapi  mewek juga pas Rhagu tunangan sama cewek lain.. Ah wanita!

Pokoknya intro film ini membosankan sebelum Jug muncul. Bukan berarti akting Kaira jelek, tetapi saya belum bisa nangkep maksud cerita film. Awalnya teman saya bilang kalau dia nonton film ini gak sampai selesai karena membosankan. Tapi saya bertahan sampai akhir. 

Jug muncul sebagai terapis Kaira yang sedang patah hati karena ditinggal Raghu bertunangan di New York. Ceritanya Kaira sok jual mahal sama Raghu tapi pas ditinggal tunangan sama orang lain malah kelabakan gak karuan. 

Kaira galau mau meneruskan kerjasama dengan Raghu dalam pembuatan film yang merupakan impian terbesarnya atau tidak. Kalau "iya", berarti dia harus siap 1 lokasi dengan Raghu yang notabene mantan pacar yang meninggalkannya. Tetapi kalau "resign", berarti dia membuang kesempatan untuk menggarap film di New York.
Gagal fokus sama buku yang ada di belakan Jug
"Terkadang kita memilih jalan yang sulit hanya karena merasa meraih hal-hal yang penting. Dan kita harus mengambil jalan yang sulit itu. Terkadang kita merasa menghukum diri kita. Trus kenapa? Kenapa kita tidak memilih jalan yang mudah?Apa salahnya? Apalagi kita belum siap menempuh jalan yang sulit?
Sesi Pertama Terapis
Pokoknya jangan bosan dulu! Karena sesi-sesi terapis seperti ini kayak berasa penonton juga sedang ngobrol sama Jug. Iya, untuk beberapa hal, kita bisa jadi mengalami apa yang sedang dialami Kaira. Memilih sesuatu yang jalannya sulit tanpa persiapan apapun.

Analogi-analogi yang disampaikan Jug membuat Kaira memahami bahwa hidup itu sesederhana pemikiran kita. Selama ini, Kaira banyak berasumsi tentang hal-hal dari sudut pandang negatif. Seperti halnya ia enggan mengangkat telpon ibunya karena dia tahu apa yang akan ditanyakan ibunya. Atau ia malas pulang ke rumah karena tidak menemukan kebahagiaan yang ia "inginkan".

Di sesi pertemuan kedua dengan Jug, Kaira memiliki PR untuk menelpon Ayah Ibunya minimal 10 menit. Ia sudah mencoba menelpon dan ternyata percakapan dengan orang tuanya hanya bertahan 4menit saja. Adakah yang demikian juga dengan orang tuanya? Ini yang saya tuliskan tadi kalau kadang-kadang, sosok Kaira itu bisa menjelma kita dalam kehidupan sehari-hari.

Terapi sesi ketiganya di pantai
Sesi ketiga, Jug menanyakan memori Kaira saat masa kanak-kanak. Kaira menjawab hampir tidak memiliki momen manis saat masih kecil. Tetapi ada satu hal yang membuatnya bahagia yaitu saat mendongeng untuk adiknya yang bernama Kiddo.

Ternyata Kaira menyimpan luka yang mendalam kepada kedua orangtuanya. Saat masih kecil, Kaira dititipkan kepada kakek neneknya. Ia merasa dibuang karena ayah ibunya lebih memilih ekspansi bisnis ke luar negeri daripada mengurusnya. Masa lalu itulah yang membuatnya sedikit introvert untuk bisa dekat dengan pria.

Klimaks cerita adalah saat Kaira dibandingkan dengan Kiddo. Orang tuanya menyepelekan pekerjaannya
Rangkaian konflik-konfliknya apik banget disampaikan. Kaira sebagai tokoh utamanya tidak timpang banget aktingnya dengan Jug yang diperankan oleh aktor sekaliber Shah Rukh Khan.

Ada masalah dan solusi yang ditawarkan hingga tuntas dan tidak menggantung. Konflik klimaks yang terjadi antara Kaira dan orangtuanya bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk penonton. Mau tahu bagaimana Kaira bisa memaafkan orang tuanya dan berdamai dengan masa lalunya? Tonton filmnya, dijamin gak nyesel. Ada rekomendasi film India gak? Kalo ipar saya lagi gandrung-gandrungnya sama sinetron India yang di Anteve 😏

Happy Sunday everyone! Ah iya, Dear Zindagi itu artinya Hai Kehidupan. Mari kita sapa senin dengan ceria agar hidup lebih bahagia bisa move on dari weekend.

💗💗💗💗💗
Read More »

Pembatalan Tiket Kereta di Solo Balapan


Assalamu'alaykum,

Minggu ini rasanya plong karena salah satu syarat kelulusan sudah kami lalui bersama-sama. Kenapa "kami"? Karena syarat itu terlaksana berkat kekompakan 1 angkatan yang sangat kooperatif. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang persiapannya sempat menguras waktu saya bulan ini akhirnya beres.

Sebelumnya saya sudah berhitung kalau Jum'at sudah tidak ada agenda kampus jadi bisa nengokin suami, (((NENGOKIN))). Tiket kereta sudah di tangan, packing sudah rapi. Rencananya saya setelah KKL selesai, keesokan harinya langsung berangkat naik kereta ke Jakarta. 

Qodarullah, ada satu hal yang  tidak saya perkirakan membuat saya harus mengundur keberangkatan 😣. Dosen yang saya perkirakan bisa ketemuan di hari Jumat, ternyata beliau tidak bisa karena di luar kota. Beliau menjadwalkan Senin untuk ketemu. 

Biasanya saya mengubah jadwal kereta, tetapi kali ini tidak karena takut dosennya mengganti jadwal lagi. Mending nanti beli lagi, pikir saya. Alur dan prosedur pembatalan tiket dan refund cepet kok, ASAL GAK ANTRI. 
  1. Warning. Di Solo, pembatala hanya dilayani di stasiun Solo Balapan. Stasiun Jebres hanya melayani penggantian jadwal tiket kereta saja. Jadi, meskipun kita beli tiket dan pemberangkatan dari Stasiun Jebres, kalau mau membatalkan tiketnya HARUS ke Stasiun Solobalapan. Karena kemarin banyak banget yang kecelik mau mbatalin tiket di Jebres. 
  2. Ambil antrian ke Costumer Servise. Letak CS Stasiun Balapan berada di paliiiiing ujung.
  3. Dokumen yang dibutuhkan. KTP. Nanti CS nya akan bertanya "tiket atas nama sendiri kan?". Kalau tiket atas nama orang lain, biasanya dimintakan surat kuasa dan fotocopy KTP. Ini tergantung kebijakan masing-masing stasiun, kalau dulu saya di stasiun Gambir gak pake, meskipun sudah jaga-jaga surat kuasa.
  4. Refund di stasiun mana? Atau transfer? Kalau saya kemarin minta diambil di stasiun Balapan karena masih wira-wiri di Solo. Pengambilannya minimal 30 hari kerja. Kalau yang gak mau ribet bisa via transfer ke rekening yang dikirimkan minimal 30 hari kerja dan maksimal 90 hari kerja.
  5. CS akan memberi selembar kertas yang berisi data-data pembatalan untuk dibawa ke loket 2. Di loket 2 data diinput dan saya dikasih selembar untuk pengambilan refund  30 hari ke depan.
  6. Fyi, uang refund yang diterima dipotong 25% dari harga tiket kereta.
  7. SELESAI.
Weekend pada kemana? Meskipun batal (((NENGOK))) suami, teteup #WeekendCeria kok bagi saya *senyum*

Lots of love from me 💓💓💓



Read More »

Muthi Haura, Blogger Belia yang Berusaha Menekuni Passionnya

Assalamu'alaykum,

Arisan Link kali ini jatuh pada Blogger belia yang memiliki nama asli Muthi'ah al Haura atau sering disapa Muthi Haura. She is already 22 years old. Itulah mengapa saya menyebutnya masih belia 😅. Karena di usia segitu masih menggebu-gebunya berbicara "idealisme". 

Ia sempat galau dalam menentukan passion yang pada akhirnya klik dengan menulis. Muthi berusaha menekuni passion itu dengan membuat jadwal rutin untuk menulis dan salah satunya membuat blog untuk sarana berbagi ide-idenya.


Hobby menulisnya memang sudah tertanam sejak kecil, bahkan suka mengkliping artikel-artikel koran.Pokoknya usahanya untuk fokus dengan passionnya dijalani agar impiannya menjadi penulis tidak menguap begitu saja.

Teman-teman di awal usia 20 an sempat galau gak? Kalau saya pernah mengalami galau juga, pertanyaan liar yang muncul di kepala, "kapan lulus?" "skripsi sampe bab berapa?" "kalau lulus mau jadi apa dan ngapain?". 

Muthi juga sempat mengalami ternyata, atau masih  mengalaminya, Muth? hihi. Dia memposting tulisan dengan judul "Kegalauan di Umur 20 an". Saya masih masuk doooooong. Kan sama-sama 20, meski plus-plusnya beda 😅😅.

Ada Masanya
Setiap masa punya cerita. Masa skripsi, masa lulus, masa job seeker atau masa milih-milah jodoh. Yang dirasakan Muthi memang wajar terjadi, sentimentil dan gampang nangis, sehingga dia memposting tulisa itu untuk mengusir gundah gulananya.

Rumput tetangga (terlihat) lebih indah, Muth. Itu bukan isapan jempol. Ada rasa pengen kok yang lain pada gampang banget skripsinya. Tetapi kita tidak pernah melihat behind the scene nya. Bagaimana mereka begadang untuk mengerjakannya. Atau mengorbankan waktu bermainnya untuk menyusun per bab nya. Itu baru tahap skripsi, belum lagi di dunia perbloggeran pastinya banyak yang baper, kok itu menang terus sih, artikelnya kece badai, nulisnya kapan cobak? Semua ada masanya dan wajib melewatinya. 

Dear Dik Muthi (sok ikrib), seperti apa yang kamu tuliskan bahwa usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Pun apa yang kamu usahakan. Masa galau skripsi akan berlalu bahkan akan menjadi cerita paling dirindukan saat masuk dunia kerja. Jadi, enjoy your process, semoga dimudahkan dan dilancarkan skripsinya ya. Masalah orang lain yang sepertinya lebih mudah mendapatkan ini-itu, jangan mneyurutkan usahamu untuk tekun dan menjadi yang terbaik di bidang yang kamu sukai. 

Selain untuk mencurahkan ide, Blog menjadi pelarian positif Muthi. Gak hanya curhat-curhat saja, tetapi kesehariannya dituliskan di blog. Resep masakan, travelling, tips-tips bahkan cerpennya pun juga diposting di blog yang merupakan rumah kedua baginya.

Salut buat Muthi yang tetap berusaha menekuni passionnya meskipun saat galau melanda. Tanpa dia sadari, ia mengemas kegalauannya dalam tulisan. Mungkin, cerpen karyanya merupakan based on her true story, hihihi.

Teman-teman yang ingin mengenal Muthi lebih dekat bisa menambahkannya sebagai teman di media sosial 

FB : Muthi Haura
Instagram@muthihaura1
Read More »

Cara Mudah Mengundi Pemenang Kuis dengan Random.Org

Assalamu'alaykum,


Tanggal 14 Februari kemarin saya mengadakan kuis di twitter. Honestly, itu kuis pertama saya dan alhamdulillah banyak yang ikut meskipun hadiahnya tidak seberapa. Hihi

Kebetulan hari itu Telkom sedang persiapan launching satelit Telkom 3S di Guyana Perancis. Jadi, yaa pertanyaannya gak jauh-jauh dari hal itu. 

"Satelit Telkom 3S punya berapa transponder, twiiiips?"

Ada yang jawab 32, 49, 42. Jawabannya memang kayak eksak, jadi kalo salah nyebut angka yaudah salah jawabannya 😆. Jawabannya ada 42 transponder. Jawaban tercepat, benar dan sesuai ketentuan mendapat uang tunai 250ribu. Dan waktu itu saya langsung catat di note. Karena kuis berlangsung hanya 3 jam, hal itu memudahkan saya untuk mendata siapa-siapa saja yang masuk kualifikasi.

4 pemenang hiburan lainnya mendapat pulsa. Awalnya saya mau bikin model kayak arisan. Nulis nama-namanya dulu, trus dipilih 4x. Tapi kok kayak ribet banget. Trus akhirnya saya pilih saja dengan random.org. Praktis dan ekonomis.

Berikut caranya:

  1. Buka Random.Org di browser
  2. Di bagian paling atas pilih menu List & More [PART ONE]
  3. List nama Kuis. Saya menyortir nama-nama yang benar menjawab pertanyaan dan sekaligus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. RT, pake tagar, mention 3 orang teman.
  4. Klik Randomize sambil bilang Bismillah biar berkah 😀 [PART TWO]
  5. Nah, nantinya akan muncul nama-nama random pemenang. Karena saya mengambil 4 orang pemenang hiburan. Maka saya ambil 4 urutan teratas hasil random.
  6. SELESAI. Alhamdulillah hemat kertas. Paper less euy
Oh iya, ini juga bisa buat arisan nih :D.


Read More »

Rindu Bapak pada Baitullah


Tahun 2011, mata Bapak berkaca-kaca. Beliau bercerita keinginannya untuk pergi ke Baitullah, salah satu rukun Islam yang terakhir yang sangat ingin ia jalani bersama Ibu. Saya membantu pengurusan administrasi dan pembayarannya.

Waktu tunggu pada tahun itu belum seekstrim sekarang. Padahal, menurut Bapak, waktu tunggu 5 tahun itu rasanya lama sekali. Lha kok ternyata sekarang malah hitungan belasan bahkan puluhan tahun. Ya Allah.

Bisa dibayangkan, Bapak hampir seluruh hidupnya mengabdi menjadi guru. Gajinya disisihkan sedikit demi sedikit untuk pergi haji bersama ibu. Untuk urusan keuangan dan skala prioritas, saya tidak perlu mempertanyakan lagi. Bapak mampu menyekolahkan kami sampai perguruan tinggi. Ah iya, dulu pamor guru belum segemerlap sekarang yang ada tunjangan ini itu dan sertifikasi untuk pegawai negeri.

Bapak sangat yakin dan meniatkan dirinya dengan ibu untuk pergi kesana berdua. Meskipun waktu itu belum ada biayanya.

Kado Umroh

Kalau lancar, seharusnya Bapak dan Ibu bisa berangkat haji di tahun 2016. Bapak dan Ibu menguatkan diri baik secara lahir dan batinnya agar masa tunggu itu terasa tidak terlalu lama. 

Pandangan Bapak waktu itu sangat sederhana. Punya uang, bayar haji, dan berangkat. Kalaupun harus menunggu, masa tunggunya tidak sampai 2-3 tahun. Saya juga paham, bahwa mulai muncul kekhawatiran Bapak Ibu, dan pertanyaan-pertanyaan kuat gak ya kalau 5 tahun pergi haji. Mengingat Bapak Ibu sudah sepuh. 

Iman memang selalu begitu bukan? Kadang menggelitik dengan pertanyaan yang menguji keyakinan kepada Allah. Bahwa Allah yang Maha memampukan. Maka, Bapak memberikan pengertian kepada Ibu untuk sabar menunggu. Yang penting kita sudah niat, Bu. Ujarnya menenangkan.

Benar saja. Tahun 2012 Bapak dan Ibu mendapat kado istimewa. Umroh berdua. Jangan tanya ekspresinya, mereka berdua menangis! Tiketnya dibelikan Mas Joko dan Mbak Era. Berangkatnya bareng sama besan. Dalam perjalanan umroh itu, rasanya banyak sekali kemudahan, dari mengurus persiapannya hingga sampai disana. Padahal sebelum berangkat umroh, kesehatan Bapak dan Ibu agak menurun.

Sepulang dari umroh, wajah Bapak dan Ibu sangat sumringah. Banyak cerita dari Makkah dan sudut Madinah yang mencuri perhatiannya. Seakan kegelisahan mereka tentang masa tunggu haji, dijawab oleh Allah dengan umroh.

Oh iya, setelah mengumrohkan Bapak Ibu, Mas Joko juga pergi ke Mekkah dapat umroh gratis dari tempat kajian di kantornya. Dia saja gak percaya pas cerita, karena seumur-umur belum pernah menang undian, apalagi langsung umroh gratis tis tis.
Allah Maha Memampukan…

Saat Masa Tunggu Berlalu


Sejak tahun 2016, Bapak selalu meminta tolong saya untuk mengecek web Kemenag untuk keberangkatan hajinya. Saya disuruh mencatat nomor kursinya, sehingga bisa setiap saat ngecek sendiri.

Setiap obrolan di telpon kami, Bapak tidak luput dari pertanyaan “Di website belum ada kabar, wuk?”, jawaban saya masih sama. Belum. 

Sampai di penghujung November 2016, saya iseng-iseng ngecek website Kemenag lagi dan Alhamdulillah Bapak Ibu insya Allah masuk daftar pemberangkatan tahun 2017. Meski kesehatan Bapak dan Ibu sempat berangsur menurun—Bapak sempat TBC dan Ibu pernah  stroke ringan yang menyebabkan tangan kanannya tidak dapat digerakkan. Tetapi kabar ke Baitullah seperti oase penyemangat mereka berdua.

Awal tahun ini, mereka jadi lebih semangat menjaga pola makan, jalan-jalan pagi untuk melatih staminanya, membaca amalan-amalan dan doa untuk di Mekkah. 

Allah apikan banget ya, wuk” kata Bapak saat kami duduk berdua.

Saya hanya diam sambil senyum-senyum saja.

“Alhamdulillah Bapak wis mari, kowe wis rabi, lha iki trus dikon haji”, Bapak melanjutkan kalimatnya.

Hari ini, Bapak genap 69 tahun. Semoga berkah usianya ya, Pak. Semangat sehat karena rindu ke Baitullah akan segera terobati. 

Semoga Allah selalu mencurahkan cinta padamu dan Ibu ya, Pak. Bahagia selalu!

Read More »

Berenang Seru di Green Lake View Waterpark Depok



"Bulik berenang yuk?" Pagi-pagi Dio udah ke lantai atas ngajakin renang.

"Iya Liiik. Ayoo!" Deandra gak mau ketinggalan heboh padahal dia habis demam 3 hari dan absen sekolahnya.

Depok cuacanya sedang galau. Beberapa hari terakhir, setiap shubuh sudah gerimis. 

"Dea kan belum sembuh bener, Dik?". Mereka berdua kompak pengen BERENANG. Gak peduli mau gerimis, cuaca galau, atau Buliknya yang galau, pokoknya berenang.

Kalo Dio ngebet, gak ketinggalan adiknya ikut di garda paling depan. Pokoknya renang. Titik.

Dio keluar ke balkon lantai atas. "Udah gak gerimis Lik. Tuh liat, kolam renangnya keliatan dari sini. Ayo ah!"

Saya pikir, Dio mau renang ke BCI, tempat renang yang biasanya dia datangi dengan nanny nya. Tapi ternyata bukan. Green Lake View Waterpark ini baru sebulan dibuka. Jarak dari rumah cukup dekat sih--1,5 kilo.

Saking semangatnya, anak-anak menyiapkan baju renang dan baju gantinya sendiri. 

"Tuh Lik, kata Mama, boleh renang kok. Nih bajunya" Dio kalo udah PENGEN, kayak pegawe marketing deh. Rayuannya bikin ampun.

Suami yang mager daritadi, tiba-tiba beranjak dan nawarin mau nganter. Akhirnya, kami naik motor berempat, Dio di depan, Dea di belakang. Sepanjang perjalanan, Dio menjadi pengarah jalan, karena memang cuma dia yang tahu tempatnya.

Welcome to Green Lake View Waterpark


"Dio, kok sepi? Belum buka kali, Mas" Tanya suami saya.

"Udah Om. Sana parkirnya" 

Di depan kolam renang ada bangunan tinggi. Sepertinya mau jadi apartemen. Benar saja, sampai di kolam renang baru beberapa pengunjung yang datang. Saya membeli tiket masuk di loket. Fyi, harga tiket masuknya kalo weekdays 25 ribu, weekend 40 ribu. Kalo punya KTP Depok dan lingkup Jabar, dapat diskon 10%. 

Pintu masuk dan keluar dibagi terpisah, jadi untuk yang mau masuk ke kolam renang belok kiri sedangkan pintu keluarnya dipusatkan di sayap kanan. Enak sih, karena gak akan bentrok dengan pengunjung yang mau keluar.

Cuacanya masih galau. Sebentar gerimis, deras, reda. Beberapa kali seperti itu. Tetapi semangat anak-anak tidak kalah hanya dengan gerimis. Mereka berteduh saat hujannya mulai deras. Itupun tidak bertahan lama.

Dio dan Dea mencoba semua wahana. Dio sudah berlari kesana kemari. Dea masih agak takut-takut mencoba satu per satu. 

"Om, temenin naik ituan Om" Dea meminta Omnya untuk nemenin mainan perosotan yang kanan kirinya ada kincir airnya. 

Di area kolam dewasa, ada 3 perosotan yang menantang adrenalin pengunjung. Perosotannya berwarna kuning, hijau dan biru. Untuk perosotan yang warna kuning, race nya agak pendek dan masih friendly lah untuk dicoba karena race nya lempeng. Yang berwarna hijau, race yang dicoba suami, agak berkelok-kelok dan lumayan membuat hati dag dig dug. Yang terakhir, perosotan berwarna biru, race nya sama dengan  perosotan warna hijau, tetapi untuk perosotan warna biru harus menyewa ban, karena memang penopangnya agak lebar dibanding yang lainnya.


Oh iya, tempatnya instagramable. Di beberapa spot kolam, angle nya bagus buat foto. Jangankan di kolamnya, di pintu masuk saja tangan saya udah gatel banget pengen ngambil foto anak-anak dan Omnya. Dan apesnya, saya gak ada yang motoin 😁.

Di pinggir-pinggir kolam renang ada tempat santai untuk keluarga dengan payung sponsor 😆. Saya prefer duduk di salah satunya karena memang hujan. Sebenarnya ada locker yang disediakan, tetapi saya kemana-mana bawa tas baju ganti mereka takut tiba-tiba minta pulang. Eh dugaan saya keliru, ternyata mereka betah banget sampe adzan dhuhur belum selesai.

Pas Adzan, Dio Dea berlari ke arah saya, "Liiiiiiik, bawa makanan gak?" ahahaha. Saya menggeleng. Saya jadi inget Mamanya Dio yang komplit banget alat perangnya kalo mau pergi ke suatu tempat. Pampers, susu, makanan, mainan, baju doble dan remeh temeh lainnya kebawa. Kalo saya? Tadi mau bawa plastik buat baju kotor aja LUPAAAAAAK!

Kurang lebih, berikut testimoni kami (karena anak-anak sama omnya ikutan ngasih testi juga ⚽😄)

Parkir luas. Buat suami, kenyamanan parkir adalah nomer 1. Parkirnya luas banget (apa gara2 masih baru ya?). Karena hujan, ada petugas yang berjaga buat ngasih mantel di tiap-tiap motornya. Pas mau keluar motor, petugasnya juga mbantuin. Selain itu, jarak parkir dengan kolam gak jauh. Kan ada tuh, parkirnya dimana, kolamnya dimana. Sebelum renang udah gempor duluan kakinya, huhu. 


Foodcourt. Bagi yang gak bawa makanan kayak saya, tenang ibuk-ibuk, disana ada foodcourt. Indomie, ketoprak, roti bakar, nasi ayam. Oh iya, untuk membeli di foodcourt, pengunjung harus to up dulu di kasir. Di pintu masuk tadi, selain membeli tiket, kita juga diberikan gelang yang berfungsi untuk alat membeli atau makanan di foodcourt. Top up nya juga di sekitar  food court kok, jadi gak harus bolak balik ke loket lagi.  

Mushola. Nah ini penting banget. Kalo udah berenang, waktu kayak berasa cepet banget. Seringkali anak-anak susah banget diajak pulang. Di Green Lake, ada mushola yang cukup luas dengan wudhu yang terpisah. Jadi cowok sama cewek gak berbaur. Ini testimoni jujur saya 💓. Makasih untuk musholanya yang bersih, Green Lake!


Loker. Ada fasilitas loker juga lho. Jadi yang gak mau ribet bawa-bawa tas, bisa banget ditaruh di loker. Lokernya pun terpisah antara boys and girls. Ah sukak! 

Wahana Permainan. Anak-anak suka banget sama wahana yang disediakan disana. Kombinasi tangga, air mancur, perosotan. Dio dan Dea nyobain dari ujung ke ujung.
Green Lake View Waterpark Depok



Kaporit. Alhamdulillah kaporitnya gak menyengat banget. Saya suka sebel kalo berenang, aroma kaporitnya pekat banget. Jadinya berenangnya gak khusuk! Lha emangnya mau salat? Hish.

Wanna Come Again? Kalo anak-anak sih sebelum saya pulang, Dio selain bilang makasih, dia juga bilang "Besok kalo Bulik ke Depok, kita beranang kesono lagi yak?". Dea juga demikian. Suami masih penasaran pengen nyobain perosotan yang warna biru. Kalo saya cuma manggut-manggut aja. Iya, besok kita ke Green Lake lagi.

Dio cerita ada salah satu spot seru di salah satu wahana kolam renang

Dio sedang membujuk Omnya buat ikutan berenang, dan akhirnya beneran ikut pas yang ngerayu Deandra :D

Yang deket Depok dan nyari alternatif kolam renang yang menyenangkan, Green Lake View bisa menjadi rekomendasi tempat renang di akhir pekan. 

Terima kasih telah membaca cerita #WeekendCeria Saya, kalo teman-teman menghabiskan kemana weekend kemarin?

Ah iya, ini video kesereuan di waterpark :)







Read More »

Taman Kaulinan, Tempat Bermain dan Belajar yang Mengasyikkan di Bogor

Bogor

Sabtu dan Minggu kemarin, saya main nginep di Depok. Rasanya kangen banget sama Dio dan Dea. Karena suami ada kerjaan, makanya saat izin buat main ke Depok langsung di acc. Malam Minggunya, tiba-tiba saya pengeeeeen banget senam atau jogging, karena memang rasanya 2 minggu terakhir ini belum olahraga. huhu

Kebetulan Asinan Blogger mau ngumpul di Lapangan Sempur, Bogor untuk menghadiri peresmian Taman Kaulinan. Aaaah, hidup seperti kebetulan yang menyenangkan. Bisa ketemu Asinan Blogger, olahraga sekalian ikut peresmian Taman Kaulinan. 

Minggu pagi habis shubuh, saya udah rapi. Mamanya Dio sempat kaget karena pagi-pagi saya udah manasin motor. Awalnya pengen ngajak Deandra sih, tapi melihat wajahnya yang pulas, saya gak tega membangunkannya.

Naik KRL, Sambung Gojek

Depok-Bogor itu didekatkan dengan KRL 👯. Jadi, 5 tahun saya tingga di Depok, kalau ada acara di Jabodetabek tidak merasa was-was karena ada KRL. Dulu sebelum ada ojek online, saya menghafal rute busway. KRL sambung busway, aman sampai tujuan. Sekarang mau kemana-mana lebih enak lagi sejak ada ojek online. Mau buta arah peta, asal bisa tahu stasiun mana paling dekat dengan tempat tujuan, tinggal nyambung dengan gojek. Udah deh sampai. 

Meskipun masih pagi, Stasiun Pondok Cina sudah banyak penumpang yang antri untuk membeli tiket. Saya ikut kereta yang jam 5.45 ke arah Bogor.

Sesampainya di Stasiun Bogor, saya langsung memesan Gojek biar lebih cepat sampainya. Dan ternyata, untuk keluar dari Stasiun Bogor menuju si abang Gojek, saya harus muter agak jauh. Niatnya kan emang jogging, ya? 😆. 

Beruntung saya dapet driver Gojek yang baik. Di luar ekspektasi saya, jalan menuju lapangan Sempur ramai sekali. Di jalan raya penuh dengan mobil, motor dan angkot, sedangkan di sayap kanan dan kiri jalan dipenuhi warga Bogor yang jalan sehat menuju Sempur.

Teman-teman sudah menunggu di area taman Kaulinan dekat sungai, tetapi pas saya mau turun lewat tangga, pak polisinya gak ngebolehin, huhu. Si abang gojeknya nawarin ngedrop di pintu masuk taman ekspresi. 
Suasana di Lapangan Sempur
Banyak banget warga Bogor yang antusias datang ke lapangan Sempur. Sepanjang jalan saya masuk dari taman Ekspresi hingga taman Kaulinan, saya mengamati banyak muda mudi bahkan keluarga yang jogging.

Taman Kaulinan, Tempat Bermain dan Belajar

Bertemu dengan Teman Blogger
Akhirnya setelah mencari-cari, saya menemukan taman Kaulinan. Ada adik-adik yang menari dengan alunan lagu tradisional. Mereka sedang berlatih untuk penyambutan Bapak walikota Bogor, Bima Arya, yang nanti akan meresmikan taman Kaulinan. Saya juga cipika-cipiki dengan Asinan teman-teman Blogger. Yes, finally we met.


Taman Kaulinan berasal dari bahasa Sunda yang berarti permainan. Bukan tanpa alasan, pemilihan nama ini dikarenakan kota Bogor memiliki latar belakang sejarah Sunda yang sangat kental. Taman ini dirancang secara modern, namun tetap memegang konsep kebudayaan daerah setempat. Dengan adanya taman Kaulinan, diharapkan anak-anak di sekitar Bogor dapat aktif di alam terbuka sehingga dapat melatih kemampuan motorik mereka. Di saat peresmiaannya, dibuka dengan tarian dengan alunan nyanyian tradisional yang apik.
Dibuka dengan tarian tradisional

Oh iya, taman ini dibuat khusus dan telah memenuhi standar keselamatan serta keamanan anak-anak untuk bermain. Sehingga para orang tua tidak perlu was was jika putra putrinya bermain di taman Kaulinan. Di taman Kaulinan juga dibangun gazebo dimana anak dan orang tua dapat bersosialisasi dan bercerita setelah bermain. Gak salah dong ya kalau Taman Kaulinan menjadi tempat bermainan dan belajar yang mengasyikkan?
Anak-anak asyik bermain



Berdasarkan informasi yang disampaikan Bapak Solihin selaku Corporate Affairs SAT, waktu pengerjaan taman Kaulinan ini bersamaan dengan revitalisasi lapangan Sempur per 25 Juli 2016. Taman seluas 600 meter persegi selesai dan dioperasikan lengkap dengan beragam permainan tradisionalnya per Januari 2017. Asyik banget kan? Permainan yang dapat dinikmati anak-anak sangat edukatif: engklek, enggrang, rumah pohon dan permainan ular tangga. Disana juga ada spot selfie juga lho, lengkap banget kan?



Dalam sambutannya, Bapak Bima Arya selaku walikota Bogor menyampaikan apresiasinya. Beliau mengatakan bahwa pembangunan taman-taman kota tidak hanya dipandang sebagai penambahan ruang terbuka hijau. Namun, hal tersebut juga bertujuan untuk membangun karakter warga. Taman adalah oksigen jiwa Jadi, dengan adanya taman-taman tersebut membuat kota Bogor sebagai kota untuk keluarga dimana saat Sabtu dan Minggu, warga berbondong-bondong ke taman karena ingin berinteraksi, bercengkrama dan menghabiskan waktu dengan keluarga.
Pak Bima Arya meresmikan Taman Kaulinan

Berdonasi dan Berbagi

Taman Kaulinan adalah bentuk nyata kepedulian bersama antara pemerintah, perusahaan, lembaga sosial dan masyarakat luas terhadap perkembangan kreatifitas anak. Pasalnya, taman ini dibangun dar hasil penggalangan dana masyarakat yang dikenal dengan program DonasiKu. DonasiKu dihimpun melalui kasir Alfamart Alfamidi bekerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa.

Uang kembalian teman-teman yang mungkin hanya 100 atau 200 rupiah dikumpulkan di seluruh toko Alfamart Alfamidi dan jadilah taman publik yang dapat dinikmati semua orang, Taman Kaulinan. Semoga tidak ada pertanyaan lagi saat kasir Alfamart Alfamidi menawarkan "uang kembaliannya mau disumbangkan  untuk donasi pak/buk?". 

Selain melalui uang kembalian, kita bisa juga lho berdonasi dengan nominal tertentu di kasir-kasir alfamart alfamidi terdekat. Jangan khawatir, pelaksanaan program sosial DonasiKu dilakukan yayasan mitra PT. SAT, Yayasan Berani Bhakti. Pelaksanaan DonasiKu juga dinaungi oleh Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Banuan Sosial Kementrian Sosial. Penyebaran donasinya juga bersifat transparan. Masyarakat atau donatur dapat mengakses di web www.alfamartku.com

Tuh kan, selain berdonasi, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan cara yang sederhana. Sesederhana mengikhlaskan uang kembalian saat berbelanja di alfamart alfamidi. Kembalian yang sering kita anggap "receh" namun sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Untuk info lebih lanjut, cek di website Yayasan Berani Bhakti
Page FB :Yayasan Berani Bhakti Bangsa
Twitter : @YayasanBerani
IG : @Yayasan Berani

***

Yuk, warga Bogor dan sekitarnya, kita main ke Taman Kaulinan. Saya aja pengen kesana lagi ngajak Dio Dea. Pengen nyobain rumah pohonnya ❤.

Fyi, saya joggingnya gak setengah-setengah lho. Pulang dari Kaulinan, saya, Mbak Nunu, Mbak Teti, Mbak Leyla jalan sehat ke stasiun 😁. Anak-anak mereka juga gak protes diajak jalan kaki yang lumayan bikin capek. Ah yang penting bahagia kan ya 💖💖. Semangat sehat semuanya!


Read More »