Masjid Istiqlal nampak dengan menaranya |
Beberapa waktu yang lalu, aku menuliskan
2 impian adventure, memasukkan
beberapa tempat yang ingin kukunjungi, salah satunya Istiqlal dan Ragusa. Hari ini no plan kesana, tapi gak tau kenapa pas
selesai reservasi tiket buat liburan akhir tahun, langsung pengen kesana. Dari gambir
naik busway melewati 2 shelter. Jam stengah
11 gerbang Istiqlal masih tutup.
Tiba-tiba ada satpam mendekati gerbang
dan melihatku diluar gerbang.
“Mau masuk Mbak?”, tanyanya. Aku hanya
menangguk pelan. Dia langsung mengambil kunci dan membuka gemboknya.
“Lho, kan gerbangnya harusnya buka jam
11kan, Bang?”, aku membaca plang yang tertempel di gerbang.
“Khusus buat Mbak, silakan masuk”,
Satpamnya menutup gerbangnya lagi.
Aku menganggukan kepala sambil terima
kasih. Dia juga member arah jalan masuk ke Masjidnya. Ternyata memang
benar-benar luas. Aku lupa seketika, kapan aku menuliskan untuk mengunjungi
tempat ini, sekarang benar-benar nyata aku di halamannya. Melihat monas dari
kejauhan, kebun yang luas dengan bunga-bunga yang sedang mekar.
Telihat monas drngan bunga yang mulai semi |
Area keluar-masuk Msjid |
Sejarah
Masjid
Istiqlal
terletak di Jakarta
yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu,
Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid
Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen protestan.
Dalam Masjid terlihat dari lantai 2 |
Lokasi kompleks masjid ini berada di
bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monas. Di seberang timur
masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama
masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki
gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi
ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu
kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal
setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid
ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah
Masjid
Istiqlal berdaya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang yang terdiri dari:
- Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
- Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
- Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
- Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.
Lorong Masuk ke dalam Masjid |
Pintu masuk
Terdapat
tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Masing-masing pintu itu
diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu
yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu
adalah:
- Al Fattah (Gerbang Pembuka): pintu utama yang terletak sisi timur laut berhadapan dengan Gereja Katedral. Pintu ini adalah pintu untuk masyarakat umum yang senantiasa terbuka dan terletak di bangunan pendamping dengan kubah kecil diatasnya.
- Al Quddus (Gerbang Kesucian): pintu yang terletak di sisi timur laut terdapat di sudut bangunan utama masjid.
- As Salam (Gerbang Kedamaian): salah satu pintu utama ini terletak di ujung utara pada sudut bangunan utama. Pintu ini langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VIP, seperti ulama, tamu asing, duta besar dari negara muslim, dan tamu penting lainnya pada acara keagamaan penting.
- Al Malik (Gerbang Raja): pintu VVIP di sisi barat pada sudut bangunan utama masjid. Seperti pintu As Salam pintu ini juga langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VVIP seperti presiden dan wakil presiden Indonesia serta tamu negara yang berkunjung.
- Al Ghaffar (Gerbang Ampunan): pintu ini terletak di ujung selatan pada bangunan selasar pelataran, tepat di bawah menara masjid Istiqlal. Pintu ini adalah yang paling dekat gerbang tenggara sekaligus yang terjauh dari mihrab masjid.
- Ar Rozzaq (Gerbang Rezeki): salah satu pintu utama ini terletak di tengah-tengah sisi selatan selasar pelataran Istiqlal. Dari pintu ini terdapat koridor yang lurus menghubungkannya dengan pintu Al Fatah di sisi timur laut.
- Ar Rahman (Gerbang Pengasih): pintu ini terletak di sudut barat daya bangunan selasar masjid, dekat pintu Al Malik.
Masjid
yang menakjubkan, arsitektur yang indah. Tak ayal pengunjungnya dating-pergi. Pas
aku dating kesana, ada rombongan turis dari Korea juga datang kesana, berfoto,
melihat-lihat sekitar Masjid.
Semakin menakjubkan
lagi, di seberang masjid juga berdiri gereja yang menjulang, Gereja Katedral. Bangunan-bangunan
itu berdiri sama tinggi, meski tidak saling melengkapi, tetapi menghargai dan
menghormati perbedaan yang ada.
Gereja Katedral |
Btw, aku
menuliskan beberapa masjid lain yang dalam waktu dekat ingin kukunjungi, At-Tin dan Masjid Kubah
Mas :)
Tidak ada komentar
Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)