Featured Slider

Agar Berkendara Motor Lebih Aman dan Nyaman


"Kamu itu, setang motor nggak presisi, masih aja dipake. Besok diservis!"

Kalimat Kakak lelaki saya yang ketus setelah memakai motor saya yang menurutnya tidak nyaman. Padahal menurut saya sih, oke-oke saja. Wkwkwk. Kapan terkahir servis motor? *lalu hening*.

***

"Sayang, ini terakhir ganti oli kapan?"

"Kayaknya aki-nya tekor nih, lupa matiin mesin ya?"

"Kok ban depan sama ban belakang kempes lagi. Bocor ya?"

"Remnya seret banget. Udah diservis belum sih?"

Pertanyaan dan pernyataan di atas adalah dari suami saya yang tidak kalah rewel setelah memakai motor saya. Entah kenapa ya, soal motor, laki-laki cenderung pereksionis. Padahal menurut saya masih bisa dipakai dan nyaman-nyaman saja. Tapi ternyata demi kemaslahatan keluarga, saya harus meningkatkan kepekaan untuk merawat motor yang menjadi alat transportasi sehari-hari. Tidak hanya soal kenyamanan, tapi juga sekaligus keamanan. 

Meluangkan Servis Motor Rutin

Jadi, beberapa waktu lalu, ban motor bagian depan dan belakang saya bocor. Tapi saya nggak ngeh dan masih saya pakai untuk mobilitas kemana-mana. Pas dipakai suami, belum ada beberapa menit pergi kok balik lagi, ternyata beliau mengeluhkan kalau ban depan-belakang bocor. Saya tanpa rasa bersalah kekeuh kalau ban tersebut hanya kempes, nggak bocor. 

Akhirnya suami cek keseluruhan dan kali ini saya lagi-lagi yang keliru. Bannya memang bocor, remnya seret, akinya mati dan harus ganti oli. Sebagai bukti nyata untuk meningkatkan kepekaan merawat motor, saya berjanji meluangkan servis motor rutin. Saya sudah dibekali beberapa hal oleh suami agar nanti disampaikan pada mekaniknya saat servis motor. Harus cek saluran baha bakar, kondisi rem yang seret, kondisi mesin, oli mesin, oli gardan dan ban. Sebelumnya saya hanya paham oli motor matic saja, tapi sekarang saya sudah paham beberapa hal *ehm!

Nah, biar tidak lupa, setidaknya ada 8 hal ini yang saya catat, setidaknya tiap bulan bisa saya baca dan buka lagi tiap mau servis motor rutin. Here we go:

1. Oli Mesin

Oli mesin fungsinya sebagai pelumas, pendingin dan pelindung mesin. Saya jadi ingat insiden mau ganti oli ternyata olinya kering, huhu. Ketahuan banget saya nggak rutin servis motor. Jadi, biar aman dan nyaman, oli perlu diganti sesuai jarak tempuh yang tercapai. Rata-rata pabrikan merekomendasikan penggantian oli 2500 km. Biaya yang harus dibayar meliputi biaya pembelian oli, yang harganya tergantung merek olinya, dan biaya jasa ganti olinya.

Btw, beberapa tahun terakhir sudah ada pabrikan otomotif yang memberikan rekomendasi penggantian sampai 5000 km, 2x lebih lama dari oli biasanya. Hal ini dikarenakan oli yang dipasarkan telah menggunakan teknologi ester. Klaim ini wajar karena memang ini adalah base oil tertinggi di kelasnya. Hal ini sekaligus kabar yang menyejukkan untuk saya karena bisa lebih lama untuk jadwal servisnya *kalem :).

2. Oli Gardan

Buat pengguna setia motor matic wajib rutin ganti oli gardan *note to my self*. Karena fungsi penting oli gardan untuk melumasi gear yang ada di continuously variable transmission (CVT). Biar mudah mengingatnya, penggantian oli gardan ini adalah setelah 2x ganti oli mesin. Jadi setelah 2x ganti oli mesin, kemudian dibarengi dengan 1x ganti oli gardan.

3. Busi

Spare part motor ini berfungsi untuk mengubah aliran listrik koil menjadi percikan api, sehingga mesin dapat menyala. Jika busi tidak berfungsi dengan baik, hal ini akan menyebabkan motor sulit dinyalakan. Jadi, ketika servis juga wajib melakukan pengecekan busi, perlu diganti atau tidak.

4. Kampas Rem

Bagian ini krusial sekali karena berkaitan dengan keamanan dan keselamatan dalam berkendara. Saya pernah tidak peka saat kampas rem motor saya habis, huhu. Alhamdulillah suami selalu melakukan pengecekan berkala dan lagi-lagi mengingatkan kalau motor sudah waktunya untuk diservis. FYI, kalau kampas rem motor sudah tipis, rem pun jadi kurang pakem, dan ini bisa menyebabkan bahaya kecelakaan. Makanya, pastikan bagian ini juga dilakukan pengecekan ketika servis motor rutin.

5. Filter Udara

Honestly, saya kurang paham tentang bagian ini, tapi menurut suami, filter udara fungsinya tidak kalah penting dari bagian lainnya karena berfungsi untuk mneyaring udara yang masuk ke ruang pembakaran sehingga mencegah adanya kotoran yang masuk yang dapat menyebabkan penyumbatan sistem injeksi dan karburator. Biasanya pemeriksaan ini akan dilakukan terlebih dahulu di tahap awal sebelum mekanik memutuskan apakah filter udara masih bisa dibersihkan dipakai lagi atau harus diganti.

6. Aki

Yang sering lupa matiin kunci motor unjuk tangan, wkwkwk. Hal itu bisa menyebabkan aki tekor. Tegangan pada aki idealnya berada pada 12,3-12,6 Volt dalam kondisi mesin motor mati. Sementara jika mesin motor menyala, maka tegangan aki berada pada 13,7 - 14,2 Volt. Nah, kalau tegangan aki tidak sesuai dengan ketentuan tersebut, maka ada kebocoran atau kondisi terminal berkarat. Jadi, mekanik harus melakukan pemeriksaan mendetail. Kondisi aki yang sudah tidak layak harus segera diganti agar bisa berkendara motor dengan aman dan nyaman.

7. Ban

Pemeriksaan ban juga penting banget dilakukan secara berkala. Ngeri banget kalau kejadian ban selip, n'udzubillah. Kemarin saya nggak sadar kalau ban depan dan belakang ternyata bocor, huhu. Kirain cuma kempes doang. Makanya setelah itu, saya selalu memeriksa kondisi ban sebelum bepergian. Ketika servis motor pun biasanya mekanik akan fokus memeriksa tekanan udara di dalam ban. Selain itu kondisi ban secara keseluruhan, apakah bannya gundul atau tidak, masih layak pakai atau perlu diganti.

8. Tune Up Motor Rutin

Servis motor tune up adalah servis berkala yang dilakukan secara rutin yang meliputi semua komponen motor. Terutama komponen yang berkaitan dengan performa motor secara keseluruhan. Mekanik akan memeriksa tekanan ban, kondisi lampu, membersihkan saringan udara, tegangan rantai, rem dan klakson. Biasanya sih, tune up disertai dengan ganti oli mesin, oli gardan atau penggantian spare part. Pengalaman saya sebelumnya, mekanik akan menginformasikan terlebih dahulu kondisi motor bagian mana yang perlu diganti dan biayanya, ketika saya oke, maka mekanik akan langsung melakukan perbaikan.

Bengkel Servis Motor Terbaik

Demi berkendara motor yang lebih aman dan nyaman, saya mencari bengkel servis yang terbaik. Salah satu bengkel yang saya andalkan adalah Planet Ban. Di bengkel ini terkenal dengan sistem servis terpadu. Tujuan servis ini adalah mengupgrade motor atau meningkatkan performa dan ketahanan motor dengan cara yang tepat dan biayanya lebih terjangkau. Sehingga saya mendapatkan servis motor rasa mesin baru. Jadi, fokus pemeriksaan dan perbaikannya adalah pada servis motor rasa baru, yaitu bagian vital yang letaknya tersembunyi dan jarang diservis, termasuk jarang dicek dan disetel rutin.

Di Planet Ban menggunakan oli dan cairan khusus berteknologi tinggi sehingga dapat meningkatkan performa motor dan memproteksi memsin. Otomatis mesin jadi lebih awet dan jarang rusak. Jatuhnya lebih hemat kan. Selain itu, jika dipadukan dengan penggunaan sparepart asli, maka pemakaian menjadi lebih nyaman, tahan lama, mesin dingin dan tarikannya enteng. Gas yuk!

Yang bikin saya makin jatuh cinta, ganti oli cukup setiap mencapai jarak tempuh 5000 km saja. Jadi, saya cukup ganti oli antara 4-6 bulan sekali, sehingga nggak perlu sering ke bengkel dan saya bisa berhemat biaya servis. Nah, saya bisa ikut andil dalam menjaga lingkungan hidup karena emisi dan polusi motor jadi berkurang.

Keunggulan Servis Motor di Planet Ban

Kalau servis di tempat lain sebelum kenal Planet Ban, biasanya ada bagian motor yang masih banyak kotoran, debu dan sisa pembakaran yang tertinggal, huhuhu. Bahkan yang bikin sedih, suami saya sering menemukan kotoran dan debu di blok CVT yang membuat tarikan motor menjadi terasa berat. Untung sudah kenalan sama Planet Ban!

Keunggulan Planet Ban, ketika melakukan servis motor rutin, maka seluruh bagian mesin akan dibersihkan hingga seperti mesin baru. Mulai dari kepala silinder, blok CVT, klep mesin, piston, throttle body dan semua bagian mesinnya bersih dari sisa-sisa pembakaran, debu dan kotoran. Nggak salah kalau setelah servis jadi kayak naik "motor baru", karena memang mesinnya diupgrade. Hasilnya, tarikan jadi lebih enteng, emisi turun lebih dari 70%, lebih hemat BBM dan mesin jadi bersih total.

Dengan keunggulan itu, harga servisnya saaaaangat terjangkau. Dengan servis selengkap itu di Planet Ban, saya pikir harganya mahal, tapi ternyata tidak! Mekaniknya pun kooperatif menjelaskan dengan bahasa yang saya mengerti. Nah, untuk servis motir injeksi, harganya 20.000, servis CVT sekaligus rantainya, 19.500, bahkan servis throttle hanya dibandrol 20.000 saja.

Nah, teman-teman sudah tahu kan tips agar berkendara motor lebih aman dan nyaman adalah dengan servis motor rutin untuk memastikan bagian-bagian mana saja yang perlu diservis. Kalian juga bisa coba ke Planet Ban untuk mendapatkan layanan terbaik untuk servis motor rasa baru dengan harga yang terjangkau.



Read More »

Post Partum Depression Warior

2022 seperti roll coaster buat saya. Fisik dan psikis saya ditempa. Rasanya tiap pagi isinya hanya keluh kesah *cry*.

Belajar menjadi Ibu sepanjang masa

Saya belum sempat menceritakan tentang persalinan Sea. Bahkan Sea juga sudah disunat pun belum sempat mendokumentasikannya seperti Ray dan Ben. Bukan karena tidak mau, tapi setelah melahirkan Sea, saya merasa ada yang berbeda. Sinyal seperti saat setelah melahirkan Ray. Tiap hari rasanya lelah tidak berkesudahan. Pagi, siang, sore rasanya gelisah dan cemas. Yang ujungnya adalah AMARAH. 

Saya tidak baik-baik saja

Dulu, ketika melahirkan Ray, saya merasa dipaksa bahagia. Disuruh bersyukur yang ternyata membuat makna blur. Padahal, bersyukur sambil merasakan capek itu tidak apa-apa. Tidak selalu menjadi perempuan yang kuat juga tidak mengapa. Sesekali menampilkan sisi rapuh, juga manusiawi. Sayangnya, saya tidak ada yang mengajari untuk memeluk emosi-emosi negatif itu. Cenderung disuruh mengabaikan dan diburu-buru diusir pergi. Sehingga ketika perasaan itu datang lagi, seperti membangunkan sisa emosi negatif lainnya yang membekas. 

Perasaan tidak nyaman yang mengendap

Sejak kecil, saya dilatih untuk sat set wat wet. Merasa bangga kalau bisa mengerjakan sesuatu dalam satu waktu. Istilah kerennya adalah multitasking. Tapi semakin kesini, saya justru belajar untuk pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa. Kelihatannya mudah, tapi praktiknya menguras tenaga. Karena kebiasaan yang sudah terbangun tadi. Jika tidak melakukan apa-apa, padahal memang waktunya istirahat, rasanya seperti tidak produktif, huhu. 

Setelah melahirkan Sea, memori masa kecil saya hadir. Hal yang dulu saya kira baik-baik saja, ternyata tidak. Saat ini seperti menggerus dan meremas nadi tanpa ampun. Hal ini membuat saya tidak bergairah dan menikmati obrolan dengan Ibu saya. Pola pengasuhan beliau membangunkan memori-memori lain yang membuat saya terluka. 

Saya benci dengan sikap Ibu (dulu) waktu saya masih kecil, tetapi saya merasa kasihan dalam waktu yang bersamaan. Ibu seperti mendikte saya harus bisa apa saja. Mengkritik apa yang saya lakukan. Padahal sebelumnya saya tidak apa-apa. Tapi ternyata saya hanya menahan diri dan memaklumi. Doktrin kalau dikasih tau orang tua tidak boleh membantah dan harus patuh, saya lakukan tanpa sungkan (waktu itu). Dan hari ini, saya seperti terlihat tidak penurut (lagi), karena tidak diberi ruang untuk diskusi. Tidak ditanya apakah saya suka atau tidak. Apakah sedang sedih. Atau perasaan tidak nyaman lain yang tidak mendapatkan validasi. Di sisi lain, saya merasa kasihan pada Ibu. Karena mungkin dulu Ibu tidak atau belum memiliki keterampilan untuk mengolah perasaan anak-anaknya. Bahkan mungkin belum bisa memvalidasi perasaan sendiri. Menganggap dirinya selalu baik-baik saja. Tidak mengizinkan badannya istirahat padahal sedang sakit dan terus mengurus rumah dan keempat anaknya. 

Selama ini kami berdua ternyata tidak terlalu bagus cara komunikasinya. Karena ada penengah Bapak. Saya sefrekuensi dengan Bapak yang sekaligus bisa mempengaruhi keputusan Ibu. Jadi selama menikah, apa yang diputuskan Bapak, maka Ibu akan makmum. Saya cukup ngobrol sama Bapak saja tentang apa-apa, karena pada akhirnya Ibu akan setuju kalau Bapak setuju.Setelah Bapak tidak ada, Ibu seperti hilang arah dan mulai belajar untuk memutuskan apa-apa sendiri. Emosinya pun kacau balau yang berpengaruh pada fisiknya. Yang biasanya check up 1 bulan sekali, jadi ada tambahan fisioterapi 2 minggu sekali bahkan pernah seminggu sekali. 

Menghadapi Ibu

Ada momen dimana Ibu sulit sekali diajak kompromi. Melanggar pantangan Dokter sampai mau menyerah untuk mati saja (karena merasa badannya sakit semua). Kami pernah mengobrol empat mata dan sesenggukan sama-sama, dan ini bisa beberapa kali saking Ibu merasa bingung terhadap perasaan dan badannya. 

Sikap tegas saya dianggap keliru. Ibu merasa sering dimarahi, sehingga hubungan tidak nyaman itu muncul lagi. Ibu butuh terapi tapi tidak mau berangkat. Tidak boleh angkat-angkat berat tapi mentah saja nasihat dokter. Badannya tidak bisa dibohongi, keesokan hari pasti kaku dan tidak bisa jalan. Diskusi dan bujukan-bujukan itu hampir setiap hari saya lakukan. Seperti membujuk Ray yang harus ke dokter untuk vaksin, tapi dengan cara yang elegan tanpa harus ada amarah. 

Kami berdua jatuh bangun mengelola emosi setelah ditinggal orang yang kami cintai. BAPAK. 

Baca juga: merawat orang tua wajib sehat lahir batin

Tidak mudah, tapi harus dijalani. Untuk menghadapi Ibu, saya harus memastikan kalau kondisi badan dan emosi saya harus oke. Karena ketika dalam posisi capek, saya justru akan terpancing marah. Ibu menyuruh saya lebih bersyukur karena punya ina inu. Harus kuat momong anak seperti beliau dulu. Menganjurkan punya anak perempuan yang diulang berkali-kali padahal saya tidak nyaman dan merasa kerepotan. 

"Sekalian repot", ungkapan yang membuat saya marah. Karena yang repot adalah saya, bukan mereka. 

Menghadapi Ibu, mengurus anak-anak, pekerjaan, menjadi istri membuat saya melupakan jadi diri sendiri. Hal-hal ini yang membangunkan inner child saya. Kabar baiknya, saya menyadari sedang tidak baik-baik saja dan tidak sungkan meminta bantuan. 

Post Partum Depresion

Setiap hari merasa kelelahan, malas makan padahal sehari tidak makan, emosi labil, menangis tergugu, napas pendek-pendek, cemas, dada rasanya sesak. Sebulan terakhir kondisi ini yang saya rasakan. 

Koneksi sebagai anak, ibu, istri bahkan diri sendiri seperti hilang. Saya sama Ibu obrolannya memilih topik yang aman, yang tidak menyebabkan kami berdebat panjang. Saya cerita kondisi dan perasaan saya pada suami. Semula kami baik-baik saja dan lebih merasa tenang. Tapi pada akhirnya saya lebih defensif ketika suami tidak bisa memberikan arahan seperti yang saya mau atau butuhkan. 

Sepanjang jalan nangis, rasanya kepala banyak kunang-kunangnya

"Kalau aku capek, aku harus ngapain ya?", saya ingat betul isakan tangis di mobil dan bertanya demikian. Suami menjawab " Istirahat". Jawaban sederhana yang membuat saya marah. Bagaimana bisa istirahat kalau anak-anak nempel terus. Rutinitas yang rasanya membosankan dan melelahkan dari pagi ke pagi lagi. Isi kepala penuh sekali dan saya bingung harus menguraikannya darimana. 

Hingga akhirnya saya menjadwalkan ke psikolog. Btw, suami mungkin juga bingung menghadapi saya. Dan lebih memilih diam karena takut reaksinya membuat saya lebih marah. Padahal saya menganggap diamnya adalah bentuk tidak peduli. Koneksi ini yang membuat kami kaku. Sama-sama merasa serba salah. 

I need help


Selain suami, setiap hari, jika sensasi rasa cemas dan ketidaknyamanan itu mulai hadir, saya whatsapp sahabat saya. Texting segala hal. Dia juga menanyakan hal-hal yang kelihatannya sepele. Ayaa sehat? Sudah makan? Semoga hari ini menyenangkan yaa. Hal-hal seperti itu. 

Ketika bertemu psikolog, belum mulai sesi saja saya sudah bercucuran air mata. Beliau tidak menjeda dan memberikan tisu. 1,5 jam saya menceritakan kondisi saya. Ada beberapa hal yang disarankan yang membuat saya lebih baik (saat ini) 

1. Penerimaan 

Menerima segala perasaan yang ada. Ketika cemas dan emosi hadir, tidak buru-buru diusir. Kalau selama ini selalu mengusir rasa tidak nyaman, dilatih pelan-pelan. 

Saat Dokter menyampaikan hal itu, untuk tahap ini saya sudah menerima kalau sedang tidak baik-baik saja. Berlatih untuk pelan-pelan padahal sebelumnya saya ga tau ilmunya. Dan ternyata saya benar, tinggal melatih dan mengasahnya saja. Plis, jangan denial kalau misal kalian sedang tidak baik-baik saja dan justru pura-pura kuat atau bahagia. Karena menurut saya itu sangat menyakitkan dan menyedihkan :(

2. Memeluk diri sendiri setiap bangun tidur atau mau tidur

Saya diajari memeluk seperti posisi kupu-kupu. Belajar berterimakasih dan minta maaf sama diri sendiri. Untuk hal ini, sebenarnya saya juga pernah dan sempat melakukan, tetapi tidak menjadikannya kebiasaan secara konsisten. 

Selama ini, mungkin kita tanpa sadar terlalu keras pada diri sendiri, sehingga lupa mengapresiasi. Kalau pikiran saya lagi beneran ruwet dan bundet, selain memeluk diri sendiri, saya memanjangkan napas. Teknik yang pernah diajarkan bidan kita saaaaangat bermanfaat untuk pemulihan PPD ini. Sadar napas kalau kita berharga :) 

Baca juga: belajar napas di bidan kita

3. Reframming dan memunculkan memori baik

Kalau kondisi saya saat ini, memori masa kecil berkelindan dan merangsek tanpa permisi. Membuat dada saya sesak. Menjadi Ibu itu seperti ditodong rasa bersalah dari segala arah. Sudah merasa memberikan yang terbaik, tapi ada ruang yang menuntut dengan pertanyaan yang menyerap emosi; apakah keputusanku benar? Apakah sudah menjadi Ibu yang baik? Hingga pada satu titik mengulang mantra "Anak-anakku tidak butuh Ibu sempurna, tapi Ibu yang tenang", sambil menerapkan poin 2.

Jika kenangan buruk pola asuh Ibu yang dulu saya anggap keliru hadir, saya disarankan menghadirkan momen-momen manis dan terbaik dari Ibu. Mencari dan mengingatnya pelan dan berulang *menuliskan ini saja saya bisa menangis*. Saya yakin, Ibu dulu sudah memberikan versi terbaiknya tanpa bermaksud mengabaikan saya. Saya memaafkan dan menghadirkan ingatan baik bersama Beliau. 

4. Beri batasan dan ruang

Kita tidak berteman tidak apa-apa. 5 tahun terakhir sejak menjadi Ibu, circle saya mengerucut. Merasa tidak harus berkewajiban untuk memiliki teman yang banyak. Percaya diri melakukan apa-apa sendiri yang bagi sebagian banyak orang terasa aneh. Ternyata makan atau nonton sendiri memberikan ruang untuk mengenal lebih jauh apa mau kita tanpa harus pura-pura. 

Memberikan batasan apa yang perlu dipikirkan atau apa yang perlu diabaikan. Jangan sampai kita justru terbalik melakukan keduanya. Caranya bagaimana? Ada di poin 5.

5. Journalling

Menuliskan hal-hal yang membuat kita harus atau tidak harus dilakukan. Menuliskan apapun yang kita rasakan ternyata bisa lebih membuat lega. Untuk hal-hal yang lebih privasi, saya menulis dengan tangan di buku. Tulisan di blog ini saya publish untuk mengenang, bahwa nanti ketika saya insya allah lulus dari PPD, saya bisa membacanya sambil tersenyum :) 

Untuk yang merasa tidak baik-baik saja, pelan-pelan pulih ya. Rasakan sensasinya. Khususnya yang sedang mengalami PPD. Jangankan mengurus bayi, memeluk diri sendiri rasanya butuh energi. Tidak apa-apa. Rasamu valid. Tidak perlu membandingkan dengan yang lain prosesnya. Karena semua memiliki path masing-masing. 

Tidak melulu lekas pulih demi bayimu, tapi untukmu terlebih dulu. Himpun seluruh hal baik untuk mendukungmu. Siapapun yang membuat nyaman, genggam erat-erat dan peluk mereka agar bisa tersalur energi positifnya. 


Tertawa itu hanya chasingnya.  Tapi Rasa tenang itu ada dalam hati yang tahun ini aku usahakan setengah mati

Ketika kamu merasakan hal sama di atas dan mengganggu aktifitas sehari-hari, cari bantuan profesional. Curhat pada teman, keluarga bahkan suami belum tentu menjadi jalan keluar karena memang mereka mungkin tidak paham harus apa dan bagaimana. Ke psikolog atau psikiater bukan berarti kamu gila, justru kalau kamu tidak diobati akan mengarah kesana. Ke Dokter tidak melulu diresepkan obat, diagnosis yang tepat akan membantumu pelan-pelan pulih. 

Mari songsong 2023 dengan berani dan berenergi! :) 


Read More »

Kangen Bapak

Kemarin adalah hari ayah. Banyak sekali post tentang ayah yang semakin kubaca, dadaku semakin terasa diremas. Aku berusaha menahan sekuat tenaga, tetapi malam-malam, sebelum tidur, nyatanya tumpah juga. Aku menangis, padahal seharian sudah tidak membaca postingan tentang hari ayah. Iya, aku kangen Bapak. Kangen sekali.

Ada yang pincang, mencoba mengisinya dengan hal yang lain, ternyata tidak ada gantinya. Jujur, sampai detik ini aku belum ke makam beliau lagi. Meskipun Mas Joko atau Mas Agus pulang dan menyempatkan ke makam, aku masih belum mampu ikut kesana (lagi). 

Bapak manis sekali memahatkan momen yang membuatku hangat. Ketika aku merasa kesulitan, Beliau bisa menjadi teman diskusi yang seimbang. Justru pemikiran Beliau terlalu jauh yang membuatku bisa memiliki insight lebih luas. Duluuuuuuu, aku benci ketika Beliau overthinking terhadap suatu hal, nanti kalau A, B atau C. Nanti kalau begini atau begitu. Beliau menebak berdasarkan pola-pola. Dan itu menurun padaku.

Setiap kali aku memikirkan kemungkinan-kemungkinan atas suatu hal, aku otomatis ingat Bapak. Memberikan jeda, napas panjang dan membaca al fatihah, biasanya membaik. Tapi pernah juga gagal. Aku malah tersedu-sedu. Seperti malam ini. Hingga aku menuliskannya.


Read More »

Cukup

 Ada waktu dimana kita berdua saling beradu ego. Hampir menyerah satu sama lain. Menahan diri sekuat tenaga agar tidak saling menyakiti. 



Ada jeda ketika kita berdua sama-sama saling lelah. Mengisi diri membasuh emosi. Malam ini, ada percakapan yang menghilangkan rasa kaku. Momen yang membuat kita saling gagu mencari jalan keluar untuk menyaksikan kalau kita berdua saling peduli. 


Untuk kamu. Terima kasih. Karena mau sama-sama saling belajar. Tidak harus sama seketika. Tapi menghargai apa-apa yang beda.

Read More »

Review Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum: Lebih Mencerahkan dan Melembabkan Kulit Keringku

2 bulan terakhir ini, cuaca di tempat saya ekstrem sekali. Selain berdampak pada badan yang mudah sekali masuk angin, ternyata kulitku makin terasa kering. Huhu. Nah, 2 Minggu yang lalu, saat belanja susu Ben, saya melewati pojok skincare dan make up sebelum ke kasir. Mata saya kepincut sama Produk Pond’s yang dipajang SPG. Saya mengambil beberapa sachet serum untuk mengatasi kulit saya yang saat ini mudah sekali kering—Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum dan Bright Beauty Triple Glow Mask.


PR besar pada kulit saya sejak kuliah sampai punya anak adalah kulit kusam dan mudah kering, huhu. Jadi, kemarin rasanya senang sekali bisa nyobain produk dari Pond’s ini agar kulit lebih sehat karena terhidrasi :). Nah, kali ini saya mau sharing hasil review produk Pond’s yang membuat jatuh hati pada pandangan pertama. Here we go!

Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum

Yang mau saya review duluan adalah Pond’s Bright Beauty Triple Serum yang klaimnya bisa mencerahkan, menghaluskan sekaligus melembabkan kulit dengan kandungan Gluta-Boost-C nya.

Packaging

Kemasannya dalam bentuk sachet yang aman kalau dibawa kemana-mana. Dimasukkan ke dalam pouch atau saku pun tidak khawatir tumpah karena tutupnya kuat dan kokoh. Bonusnya, ketika serumnya sudah habis, kemasannya bisa dipakai mainan anak-anak pasaran. Ray suka mainan buka tutupnya yang menurut perabaannya terasa kasar. Hal itu memudahkannya membuka karena tidak licin. See ya! Ibu dapat manfaat halus serumnya, anaknya dapat mainan buat melatih sensorik tangannya *nggak mau rugi* :D.


Sebenarnya ada yang berbentuk botol dengan isi yang lebih banyak, tapi karena baru pertama kali mencoba, saya memutuskan memakai yang sachet terlebih dahulu. Warna kemasannya elegan dan menawan, yaitu warna salem, kesukaan saya! :). 

Kandungan

Konsentrat serum yang berfungsi sebagai pencerah ini menggabungkan 3 kekuatan terbaik. Klaimnya mampu bekerja 60X lebih efektif dari Vitamin C, sehingga bisa memancarkan Triple Action Glow kita *yay!*. 3 kandungan utamanya dalam serum ini adalah:

Gluta-Boost-C mengandung glutathione sebagai antioksidan yang dikenal mampu mencerahkan kulit. Berdasarkan referensi yang saya ketahui, Formula unik Gluta-Boost-C efektif menyamarkan flek hitam, untuk wajah tampak cerah dan membuat warna kulit lebih merata.

Vitamin B3+ yang berfungsi untuk menyamarkan pori untuk wajah tampak mulus. Sehingga, kulit bisa lebih halus.

Hyaluronic Acid yang menyerap mendalam ke setiap lapisan epidermis kulit untuk wajah tampak lembap berkilau. Kulit wajah lebih lembab dan kenyal.

Tekstur


Tekstur serumnya cair berwarna putih tulang. Tidak terlalu kental atau cair. Aromanya lumayan enak dan tidak menyengat ketika diaplikasikan. Sensasi dingin ketika diaplikasikan di kulit pertama kali.

How to use

Menggunakan serum ini mudah kok! Pencet sachet serum, ambil 2-3 tetes POND'S Bright Beauty Triple Glow Serum ke wajah. Tepuk perlahan untuk membantu menyerap ke kulit.

Harga

Harganya affordable kok, apalagi yang baru mau nyobain pertama kali. Satu sachet seharga 16 ribu :)

Pond’s Triple Glow Serum Mask


Produk kedua yang saya coba adalah Pond’s Triple Glow Serum Mask. Fungsinya sama dengan serum, hanya saja kalau yang tadi berbentuk cair, yang ini bentuknya mask. Sensasi pertama kali saat diaplikasikan di kulit sama-sama dingin :).

Packaging


Kemasannya juga sachet berwarna salem. Sekilas kemasannya seperti serum, tapi ini lebih besar. Kalau serumnya bisa dipakai 2-3x pemakaian, kalau kemasan mask ini sekali pakai saja.

How to use

Kalau yang sering pakai sheet mask, pasti tidak kesulitan memakai Pond’s Triple Glow Serum Mask ini. Pertama, sobek kemasan sachet dan keluarkan lembaran maskernya perlahan. Setelah itu, sesuaikan masker dengan bentuk wajah kita lalu aplikasikan. Biarkan masker menutrisi wajah selama 15-20 menit.

Jika sudah, lepaskan masker dari wajah, lalu pijat perlahan serum yang tersisa pada wajah dan leher. Tidak perlu membilasnya dengan air ya! :)

Harga

1 sachetnya 13 ribu. Masih terjangkau di kantong kok. Apalagi belinya kalau pas ada promo.

Testimoni

Buat yang punya wajah kusam dan kering seperti saya, bisa dicoba juga 2 produk ini. Ketika mengaplikasikan serumnya, saya butuh beberapa menit agar meresap ke kulit. Awalnya terasa lengket tapi lama kelamaan bisa menyerap sempurna. Untuk lebih optimal, setelah menggunakan serum, saya mengoleskan pelembab agar kulit wajah lebih terhidrasi.

Untuk maskernya juga enak dan nyaman dipakai. Saya juga tidak perlu membilas dengan air karena setelah dipakai di wajah, saya bisa memijat pelan area wajah dan leher untuk mengoptimalkan sisa serum maskernya. Jadi kalau pas lagi santai, kita bisa bablas tidur :p.

Apakah bekerja di kulit saya? Lebih cerah iya, tapi belum terlihat signifikan. Karena mungkin baru memakai beberapa kali. Tapi efek yang terasa banyak adalah kulit saya lebih lembab dan terhidrasi. Wajah jadi lembab dan sehat. Produk ini menjadi serum pencerah wajah andalan saya!


Read More »