Bulan ini, banyak novel
diangkat ke layar lebar. Salah satunya 5cm, karangan best seller Donny
Dhirgantoro yang rilis di tanggal cantik dan unik, 12122012. Menurut saya, film
ini seapik dengan novelnya. Biasanya, para pembaca mencibir film yang diangkat
dari novel. Karena imajinasi para pembaca kadang mengalahkan visualisasi film,
dan akhirnya mereka dibuat kecewa. Berbeda dengan karya satu ini. Hari pertama
sudah dibanjiri banyak penonton dari berbagai kalangan. Bahkan sampai hari ini,
2 studio dibuka untuk menampilkan film ini dan full audience.
Apresiasi kepada sineas
yang seakan-akan mati suri, dibangkitkan lagi dengan karya 5cm ini. Penggambaran
plot, setting, audio dan visualisasi alam Indonesia yang berhasil membuat
nasionalisme penonton ikut bangkit kembali.
Film ini menceritakan
tentang persahabatan Genta, Zafran, Ariani, Arial dan Ian. Cerita yang dibumbui
dengan kisah cinta yang menarik semakin membuat detik demi detik film ini
mengesankan. Kelima sahabat tersebut mempunyai impian masing-masing. Suatu saat
Genta merasakan ada yang aneh dari persahaban mereka, sehingga dia membuat
keputusan besar, yakni berpisah untuk sementara waktu selama 3 bulan. Waktu tersebut
digunakan masing-masing untuk meraih mimpi yang belum tercapai. Selama kurun
masa tersebut, mereka dilarang baik via telepon, sms bahkan bertemu.
Genta sibuk dengan
project acaranya, Ariani pun demikian. Arial yang giat fitness untuk mendekati
cewek bernama Indi. Zafran sibuk bersyair dan Ian yang mati-matian
menyelesaikan skripsinya. Hingga deadline pertemuan mereka tiba, tanggal 13
Agustus. Pada tanggal itu, mereka bertemu di stasiun pasar senen. Perjalanan dimulai.
Selain kelima sahabat itu, Arinda, adik Arial juga ikut serta.
Disinilah inti
ceritanya. Perjalanan ke Mahameru, puncak gunung tertinggi di Jawa dimulai. Naik
kereta ekonomi, dalam perjalanan mereka menceritakan pencapaian selama 3 bulan.
Yang paling mengharukan adalah Ian, akhirnya dia dinyatakan siding skripsinya.
Sesampai di stasiun
Malang, mereka menaiki jeep. Untuk menaiki Mahameru bukanlah hal yang mudah, karena
area yang menanjak dan curam. Setting pemandangan alam yang menakjubkan
ditampilkan. Berkali-kali penonton (waktu saya menonton) emosionalnya naik
turun, karena sisipan humor, pemandangan alam di create secara bersamaan.
Saya dibuat menangis, saat
mereka satu per satu mengucapkan azimat ajaibnya, sebelum menaiki Mahameru, ini
dia.
Yang kedua, saat
melihat panorama gunung, air dan pepohonan yang indah (Subhanallah, Engkau
sebaik-baik penciptaan alam semesta, puji saya dalam hati sambil menggigit-gigit
tangan saya).
In
the end, film ini menyuguhkan hal yang luar biasa. Perpaduan
antara nasionalisme dan romantisme. Selain itu, mengajarkan para penonton untuk
selalu mempercayai impiannya, jangan biarkan menempel, biarkan mengambang 5 cm
di depan kita, agar kita tak pernah lupa dengan mimpi-mimpi kita. Gak bakalan nyesel nonton ini. Mau nonton? Sebaiknya
siap-siap 1-2 jam sebelumnya untuk mengantre tiket. Let’s Watch guy’s :)
Saat ini, kita hanya perlu kaki yang
akan berjalan lebih jauh dari biasanya. Mata yang akan menatap lebih lama.
Leher yang akan lebih sering melihat keatas. Lapisan tekad yang lebih keras
dari baja. Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang
akan selalu berdoa--saya merinding mendengar mantra ini, dan saya menangis di
tengah ramai.
asli film ini bikin putus asa.... pengin banget liat ranu kumbolo di depan mata T.T
BalasHapusColek Ibunya Adni Sholawati :D
Hapuskata temenku, medannya emang ngeri, Nik.