Featured Slider

Ustad Jefry Al Buchory, Pergi tak Kembali

Di dalam mobil, saat ngobrol-ngobrol santai nebeng Bapak-Mamanya Dio ke kantor, alert­ hpku menunjukkan sms masuk, setelah kubuka ternyata dari sahabat SMPku

“Uje Wafaaaat”, Dia penggemar tausiyah-tausiyah beliau.
“Beneran?”, aku reply dan langsung membuka operaminiku, mengkroscek.
 Ternyata benar, saat aku bilang tentang kabar tersebut, suasana mobil menjadi lengang. Bapak Dio langsung menghidupkan radio mencari-cari berita kebenaran tersebut.

 “Ustadz Jefry Al-Buchory (Uje) meninggal semalam dini hari pukul 02.00 karena kecelakaan. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah tetapi nyawanya sudah tidak tertolong lagi…bla bla bla”, kabar radio yang aku sarikan dengan bahasaku.

Acaraku selesai jam 13.30, dan memutusakn pulang duluan, tidak menunggu Bapak-Mama Dio pulang kantor. Naik bis-kereta-ojek-sampai rumah.
Klik, remote tivi ku balik-balik, hampir keseluruhan channel televise menyiarkan prosesi pemakaman (Alm) Uje. Aku mencari yang lengkap dari kronologi kejadian sampai proses pemakaman. Tiba-tiba saja, air mataku meleleh, merinding dibuatnya. 

Betapa negeri ini kehilangan seorang pendakwah yang luar biasa. Melihat sholat ghaib yang dilaksanakan untuk beliau. Menyaksikan padatnya masjid Istiqlal seperti hari raya. Iring-iringan tangis, takbir saat pemakaman beliau.

 Sampai detik ini, aku menuliskan note ini, kabar berita meninggalnya beliau masih menjadi headline news beberapa stasiun televisi. Lagi-lagi aku merinding dibuatnya, saat di Tv one menyiarkan Opick sedang menyanyikan lagu 

“Bila waktu tlah berakhir” dengan klip prosesi pemakaman beliau dengan tangis anak istri serta jamaah yang sedang bertakziah.

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yg sementara
Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
Meninggalkan dirimu


Aku tertegun, menahan nafas sambil lekat melihat televisi.wajah-wajah sayu, sedih menggelayut. Dan aku juga ikut berduka.

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masikah ada jalan bagimu untuk kembali
Mengulangkan masa lalu


Mulai hanyut dengan syairnya,yang ada di pikiranku? Entahlah. Tanganku mulai bergetar. Hatiku, apalagi.

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yg ada akan
Kembali padaNya


Mulai flashback kembali, memikirkan dosa, alpa. Ah rasanya, Dia begitu sangat cinta. Memberikan berbagai kesempatan untuk berbenah diri.

Bila waktu tlah memenggil
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi


Lirik ini sempurna menjadi penutup lagu. Sudah siapkah kita? Tidak tau kapan, tapi itu yang akan membuat kita dituntut untuk mawas diri, menyiapkan amal terbaik.

Mengutip dari salah satu hadist :
"Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi).
Semoga Ustadz Jefry Al Buchory khusnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisiNya. Amin

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)