Assalamu’alaykum sayangku,
Mungkin ini terlihat aneh,
mengirim surat untukmu yang belum mampu mengeja aksara. Bulik yang sering
mendongengkanmu, Nak. Bulik tidak mengapa menuliskan ini untukmu, mungkin kelak
kau akan membacanya saat kau besar.
Sebenarnya, Bulik ingin
mengirimkan surat untuk Bapakmu. Tapi Bulik tak sanggup untuk merangkainya. Ah,
belum mampu, tapi lain waktu akan kutulis juga untuknya.
Saat menuliskan surat ini, kamu
terlelap di pangkuanku, Nak. Sprei dan stella
baru Bulik ganti tadi pagi. Kamu bisa merasakan bau khasnya bukan?
Kamu sudah 3 tahun ya sekarang. Badanmu
sudah berisi. Pipimu gembil. Namun sampai sekarang, kamu masih belajar untuk
mengunyah nasi. Bulik andil besar dalam hal itu. Seharusnya kamu sudah mampu
mengunyah dengan baik, sayangku. Tidak melulu makanan dengan tekstur halus. Tapi
tidak mengapa, Bulik tidak akan memaksamu. Bapak dan Mamamu pun tidak
mempermasalahkan itu.
Saat kamu demam dan ingin
digendong memakai kain olehku, aku bisa merasakannya kalau seakan-akan 3 tahun
lalu aku telah menjadi Ibu. Merawatmu. Saat pulang dari kantor. Kamu menyambut
dengan suka cita, memeluk dengan penuh asih, mencium dengan ketulusanmu. Iya,
aku merasakan bahwa aku telah menjadi Ibu. Darimu.
Balitaku sayang,
Terima kasih untuk ini semua. Cukup.
Semoga shalihah selalu ya.
Salam hangat dariku,
Bulik
For : Deandra Kalista Putri
ininih, bulik kesayangan :-)
BalasHapuslama nggak buka blog, senyum2 baca ceritamu ^^
Hallo, Nik. You will get one like her, inshaa Allah :)
Hapusaamiin :-)
HapusBalita memang merindukan :)
BalasHapusYes, you're right Fikri :)
Hapus