Assalamu’alaykum Su,
Ini hari ke-11 pengiriman surat cinta, namun bagiku ini hari pertama. Dan
aku memilih mengirimkannya untukmu, Su. Iya, untuk kamu.
Hujan menyeruak pagi ini dengan derasnya, dan kamu mengomel seperti
biasa. Aku hafal sekali intonasinya, Su. Saat kita hanya berdua, seakan dunia
melihat kita bercakap mesra. Panggilan “Su”, yang dianggap orang lain agak
kasar, dan tidak jarang yang menegur kita mengapa harus dengan panggilan
seperti itu. Jawaban kita hanya saling menatap dan lalu tersenyum simpul pada
akhirnya.
“Su dalam bahasa berarti baik atau cantik. Sugiyarti—Giyarti yang
cantik. Tetapi pikiran orang terpacu pada arti yang konotatif, kalau Su itu
panggilan untuk anjing—ASU”, Makna
ini hanya kita yang tau ya, Su? Atau beberapa yang lain sudah mengetahui
tentang ini? Ah aku tidak memedulikannya. Yang aku mengerti, kita berdua
sama-sama paham tentang ini.
Kapan kita berkenalan, Su? 2 tahun yang lalu, saat perkenalan pertama
di kantor, waktu aku menjadi as new legal
employee. Kamu tau Su, aku baru tau beberapa hal tentang cara perkenalanku
yang mereka anggap ekstrim. Iya, cara berjabat tanganku. Apa kamu juga
merasakan hal yang sama waktu itu? Dan sepertinya tidak, karena kita 11-12 :D
Kapan kita mulai dekat seperti ini? Duh, pertanyaan ini tidak bisa
mengulik kapan tepatnya. Hanya saja yang kuingat, kita pernah tertaut beberapa
hal yang membuat kita lebih dekat. Maafkan aku, yang tidak membungkus kado saat
ulang tahunmu—yes, i’m a lazy girl
sometimes. Kamu meledekku, saat buku-buku itu raib di kereta yang
kutumpangi. Masih banyak moment lain
yang membuat kita sama-sama mengerti bahwa tanpa bicara pun, kita tau apa yang
akan kita ucapkan.
Dan kamu teman diskusi yang nice
meskipun kadang-kadang kita sering berbeda pandangan tentang sesuatu. Tapi cenderung
banyak kesamaan. Bakso, jalan-jalan, buku, ah surat ini akan menjadi panjang
kalo hanya menjelaskan tentang persamaan kita, Su.
Just the way you are, Su.
Sehat selalu. Sungkem buat Ibu yang selalu memberikanmu sayap untuk berani
bermimpi. Ah iya, salam hangat untuk (dik) Dyah yang seksi juga.
Finally, semoga aku segera menjadi
pager ayu di pernikahanmu ya. Allah mendengar ini, trust me.
With Love,
Aya – Su
To : Dindin – Su (canopus.betelgeuse@yahoo.com)
Tengkyu Mas Fikri :)
BalasHapus