Mendiskripsikan kata “Bapak” tidak akan pernah ada habisnya. Aku termasuk
salah satu fans berat dengan sosok tersebut. Ia yang menjadi cinta pertama bagi
anak gadisnya dan hero bagi anak
lelakinya.
Dio (4y, 11m) memiliki beberapa kesamaan dengan Bapaknya. Entah itu gen sejak lahir atau hasil dari
pengamatan dari Bapaknya yang berulang-ulang. Keduanya lengket satu sama lain,
kemarin waktu Bapak dan Mamanya pergi ke Bali selama 2 hari. Mamanya bercerita
bahwa Bapaknya tidak melupakan Dio sedetikpun. Setiap ada ayunan atau
kuda-kudaan, ia tanpa sadar mengucapkan “Coba kalo Dio ikut, pasti udah naik
itu.” Mamanya hanya tersenyum.
Membahas tentang anak-anak juga tidak kalah serunya. Mereka meniru apa
yang dilihat sehari-hari. Merekam detail dan seringkali melakukan hal-hal yang
menjadi kebiasaan orang tuanya. Salah satunya adalah sholat.
Sholat adalah kebutuhan kami (bukan lagi sekadar kewajiban). Sebisa mungkin
saat di rumah, kami usahakan untuk sholat berjama’ah. Karena itu dilakukan
berulang-ulang dan mereka tanpa sadar meniru apa yang kami lakukan tanpa
disuruh.
Aku melihat ada aura bangga saat Dio dengan terbata-bata menyelesaikan
iqamahnya. Bapaknya langsung mengacung jempol sambil bilang “Anak sholeh”. Mamanya
juga tersenyum ke arah mereka berdua.
Bagaimana saat Dio, melafadzkan Surat-Surat pendek yang dihafal di
sekolahnya, Bapaknya lalu memeluk dengan hangat. Dio tertawa.
Kali ini tidak hanya Mamanya yang memerhatikan Bapak dan Dio, aku dan
Deandra pun tidak luput dengan pemandangan yang beberapa detik tersebut. Iya,
anak lelaki berkiblat kepada Bapaknya. Bagaimana Cakra dan Satya sangat
mengagumi Bapaknya, dalam Buku Sabtu Bersama Bapak (Adhitya Mulya), saat Dam
terbentuk oleh didikan Ayahnya, dalam Ayahku Bukan Pembohong (Tere Liye). Dio pun
juga demikian, sangat mengidolakan Bapaknya.
“Pak, besok shubuh di Mushola aja yak. Bangunin aku pagi-pagi pas
adzan.” Dio meminta polos dengan menatap Bapaknya. Aku hampir tersedak mendengarnya
sendiri. Bapaknya mungkin juga tidak percaya. Anggukan dan pelukan sebagai
jawaban untuk permintaan Dio.
Rrrrrrrr... Baru tadi malem posting tentang Bapak juga. Makin kangennn.. :(
BalasHapusDio pinter banget..
Endang juga ngidolain Bapaaak jugak? :3.. Tos /-\
Hapussegala sesuatu yang berkaitan tengtang orang tua pasti selalu mengharukan. ada terselip rindu, kekhawitran. dan segala rasa yang selalu berkecmuk dalam hati.
BalasHapusparagraf pertama bikin nangiiisss :''(