Cuti sudah ACC. Tiket
pulang juga sudah di tangan. Pulang membuat hati menjadi sumringah.
“Awas lho wuk, aja ngapusi Ibuk” Wanita yang surgaku ada di telapak
kakinya meyakinkan. Kangen alasannya.
Seberapapun jauh pergi melangkah, rumah adalah tempat
kembali.
“Nggih Buk. Insya Allah”
Ijinkan aku membayar
lunas rindu itu. Yang entah bagaimana gersang di pucuk waktu. Aku yang linglung
dibuatnya, terjaga dalam doa yang selalu dieja.
“Bapak manut, Wuk. Kemanapun jalanmu, moga Gusti Allah tempat bergantung dan
tempat menujumu”
Aku tersenyum simpul
memegang gagang handphone.
Tidak ada komentar
Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)