Featured Slider

Liburan Tanpa Macet? Ke Embung Nglageran Aja


Kalau libur panjang, kayaknya jalanan ibukota pindah ke Jogja-Solo. Macetnya bikin hati ini malas untuk kemana-mana. Eits, tapi sebenarnya ada lho obyek wisata yang ditempuh dengan nyaman tanpa macet dan uwel-uwelan pas libur panjang. Liburan yang cukup panjang ini, saya diajak pergi ke Embung Nglanggeran. Saya sempat menolak karena menyadari jalanan macet banget meskipun naik motor. Pengalaman kemarin Jogja-Klaten yang biasanya 1 jam, ternyata bisa sampai 2 jam lebih,huhu.
Hawanya enak, viewnya jugak :)
Saat diyakinkan bahwa rute yang ditempuh berbeda dengan rute biasanya. Ditambah ia menunjukkan jarak GPS hanya 15KM dari rumah, membuat saya luluh. Dari semangat lowbat 25% bisa up jadi 75% :D. Saya pernah lewat jalan gunung kidul yang menanjak tapi imbalannya view kanan-kiri jalan sangat asri. 

Baru pertama kali datang kemari dan pake acara kesasar dulu, aroma pegunungannya sudah terasa saat sudah mau sampai lokasinya. Memang sih, Embung Nglageran berada di kawasan Gunung Purba yang merupakan Kawasan Desa Wisata. Jadi, area ini juga sering dipakai untuk outbond, makrab, berburu sunset dan sunrise serta climbing

Welcome Embung Nglageran!
Benar yang diceritakan teman saya kalau Embung Nglageran hawanya enak dan nyaman dikunjungi. Lokasinya tidak begitu menanjak, dan ada gubug peristirahatan untuk para pengunjung. Tangga-tangganya pun juga friendly di kaki, sehingga pengunjung gak gempor saat naik turun ingin melihat pemandangan sekitar.

Saya penasaran muterin Embung yang berada di Patuk, DIY ini, karena ternyata airnya mengalir di setiap sisinya (tidak mengendap). Embung tersebut sengaja dibuat untuk pengairan. Awalnya Embung Nglageran dikelola oleh Karang Taruna setempat sejak tahun 1999. Karena adanya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, maka karang taruna dipercaya untuk mengembangkan area seluas 48H untuk kawasan wisata. Dan pada tahun 2007, keseriusan  tersebut mendapat dukungan penuh dari Dinas Budpar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Udara Sejuk & Pemandangan Asri

Sebelumnya saya membayangkan macetnya jalanan saat liburan, tetapi setelah tiba di Embung Nglageran, bayangan tersebut berubah menjadi kegembiraan yang luar biasa. Berkali-kali menghirup udara yang sejuk dan menikmati pemandangan yang asri. Baik menikmati gemericik aliran air embung maupun semilir angin sekitar.





Kalau teman-teman mau  liburan di daerah Jogja-Klaten tanpa macet, mungkin kawasan ini dapat menjadi referensi. Cocok membawa balita karena kalaupun minta gendong gak bikin pegel tanjakannya. Bawa tikar dan bekal juga bisa lho. Jadi pikniknya gak setengah-setengah :D. Kalaupun gak bawa bekal, di sekitar kawasan juga ada warung yang harganya ekonomis. Menjual makanan tradisional.


Transportasi

Nah, sepanjang pengamatan saya kemarin (bahasanya gak kuat banget), yang berkunjung kemari adalah yang menggunakan motor dan mobil pribadi. Mungkin karena areanya semi pegunungan kali ya, jadi rute angkutan belum ada (atau saya belum tahu?). Tapi, semoga saja ke depan, obyek Embung Nglageran bisa menjadi salah satu wisata yang nyaman untuk dikunjungi keluarga. Jadi, selain menambah pemasukan untuk karang taruna dan warga sekitar, di sisi lain bisa memanjakan pengunjung dengan pesona alamnya.

Kalau saya pribadi sih, lebih prefer naik motor. Honestly, bisa benar-benar menikmati udara dan view di kanan kiri yang merupakan pertanian terasering. Sssst, pengakuan paling dalam sih, karena kalau naik mobil, saya kebanyakan tidur karena mual bau kamper mobil, huks.

Btw, selamat liburan lebaran teman-teman. Maaf lahir batin :)

2 komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)