Featured Slider

Mengulik Kisah di Istana Bunda Vian

Assalamu'alaykum semuanya, bagaimana puasanya? Semoga lancar ya :)

Diambil dari Blog Mbak Sri Rahayu
Di postingan kali ini, saya pengen banget mengulas tentang bullying terhadap anak. Beberapa waktu yang lalu, ada teman yang sharing kalau anaknya mengalami hal serupa, pulang dengan baju kumal, kotor dan wajah yang sedikit ketakutan. Terus terang, waktu duduk di bangku SD, saya juga pernah mengalaminya. Diolok-olok, dikasarin pake tangan sampai saya menangis. Karena takut, saya tidak cerita kepada orang rumah. Sampai akhirnya, teman saya mengadukan perlakuan kasar teman lelaki saya kepada Mas Jundi, dan beliau datang ke sekolah menemuinya untuk memperingatkan agar tidak mengganggu saya lagi. Setelah itu, teman lelaki saya mengintimidasi saya, menakut-nakuti tetapi tidak pernah lagi main tangan. Fyi, perlakuan tersebut juga dilakukan kepada teman-teman wanita saya yang lain.

Bela diri buat anak, pentingkah?

Maraknya bullying, membuat orang tua sangat was-was. Karena disadari atau tidak, efek bullying itu tidak hanya mengenai fisik saja tetapi juga bisa psikis. Bisa jadi anak minder dan serba takut untuk mengeksplore kemampuannya karena dibayang-bayangi dengan intimidasi orang lain. Ternyata, teman blogger saya juga pernah mengalami juga kasus bullying yang terjadi pada anaknya. Namanya Mbak Sri Rahayu. 

Pemilik blog Istana Bunda Vian ini mengisahkan di salah satu postingannya bahwa anaknya juga pernah menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Anaknya mengalami kekerasan fisik sehingga saat pulang sekolah merasakan kesakitan di bagian tubuhnya. Saking sebalnya, ia memutuskan untuk mengajari beladiri yang aman sebagai bentuk pertahanan diri anaknya jika mengalami bulliying lagi. Setelah beberapa informasi dikumpulkan, maka pilihannya jatuh ke olahraga wushu, sebuah seni beladiri dari daratan China yang menitikberatkan pada keindahan dan kelenturan serta kecepatan dan teknik bermain tongkat dan pedang.

Saya pribadi sepakat kalau beladiri merupakan salah satu pertahanan diri yang penting diajarkan untuk anak. Bukan untuk menyerang, tetapi membela diri saat si anak dalam posisi terintimidasi dan bullying berupa kekerasan fisik. Tugas orang tua mengarahkan dan menjaga agar anaknya terhindar dari efek bullying. Memberikan pemahaman mengenai fungsi beladiri kepada anak juga tidak kalah penting. Jangan sampai hal tersebut digunakan untuk membulying temannya.

Salut buat Mbak Sri Rahayu deh. Ia tidak sekadar memilihkan beladiri yang menurutnya cocok untuk anaknya, tetapi juga mendampingi sang anak dalam berlatih. Hal itu bisa menjadi semangat untuk anak-anak jika orangtua memberika support dan mendampingi hal-hal yang dianggap baru baginya.

Berkunjung ke blog ibu 2 anak ini ternyata juga dimanjakan dengan postingan jalan-jalan dan kuliner lho. Cerpen-cerpennya juga bisa jadi hiburan saat senggang. Berawal dari kasus bullying dan beladiri untuk anak, waktu 1 jam tidak terasa saking asyiknya baca-baca postingan lain Mbak Sri di blognya.

Nice to know you Mbak Sri :)


       

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)