Rasanya, tidak ada yang bisa menengok masa depan. Meramal apa dan dengan siapa akan melepas tawa. Tapi setidaknya, saat ini kamu bisa menilik kembali, bahwa yang lalu menjadikanmu lebih tabah berdiri kini.
Untukmu yang tetap tangguh, terimakasih. Kamu mampu belajar dalam sunyi. Merengkuh damai dalam ramai. Sebenci apapun kamu menerimanya, kamu tetap melaluinya dengan sepenuh hati. Iya, kamu yang berdiri tegak di cermin, terimakasih sekali lagi.
***
Sudah berterima kasih pada diri sendiri hari ini? Hebat ya yang mampu beradaptasi di tengah pandemi. Kalo mau ngeluh boleh , banget. Nangis juga ga apa-apa biar lega. Saya sudah tak terhingga melakukannya, ahaha.
Abaikan orang-orang yang menyuruhmu berhenti mengeluh. Menghambat air matamu untuk menetes. Karena yang tahu pasti tentang hatimu adalah dirimu.
Peluk! :)
Menulis memang bisa 'menyembuhkan' dan menenangkan ya Ay ^^
BalasHapus