Selama masa kehamilan dan pasca melahirkan kemarin, ada hal yang membuat saya tidak nyaman sekali, huhu. BESER! Terdengarnya sepele, tapi ternyata berdampak serius kalau tidak segera diatasi. Sebenarnya saya juga pernah mengalami hal tersebut, dan parahnya saya mengabaikannya karena belum memiliki pemahaman kalau beser itu memiliki efek yang seserius itu. Dan ternyata saya tidak sendirian, karena berdasarkan penelitian, 40% pasien yang beser tidak berkonsultasi mengenai gejala yang mereka alami kepada dokter *sad*.
So, saya perlu banget sharing tentang ini biar teman-teman lebih aware. Beser atau overactive bladder (OAB) merupakan kondisi dimana sistem berkemih kita tidak bekerja secara semestinya. Buang air kecil lebih sering saat ada kontraksi kandung kemih. Kalau kata lagu sih, LOS DOLL! Wkwkw.
Kenali Gejala Beser Yuk!
Saya sempat memiliki asumsi kalau saat hamil dan pasca melahirkan memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami beser. Ternyata asumsi saya keliru! Ternyata resiko beser bisa dialami oleh siapa saja. Usia muda maupun tua juga bisa banget mengalaminya, huhu.
Fakta lainnya, beser ini tidak disebabkan karena terlalu banyak minum. Jadi, yang selama ini merasa ketakutan minum air putih karena takut beser, please stop pemikiran tersebut, karena ternyata tidak ada hubungannya. Justru kalau kekurangan air putih bisa membuat infeksi kandung kemih *cry*.
Untuk kesehatan tubuh, kita dianjurkan untuk mengonsumsi air sebanyak 6-8 gelas tiap hari. Sebaiknya dalam sekali minum, tidak sekaligus dalam jumlah banyak, seperti saat sedang makan. Demi menghindari nocturia (BAK di malam hari), sebaiknya minumnya lebih banyak di siang hari dibanding malam hari. Sssst, jumlahnya tetap 6-8 gelas, hanya manajemen waktu minumnya saja yang diatur. Please, jangan malah mengurangi asupan air karena takut beser.
Saya mau sharing tentang gejalanya nih, biar teman-teman lebih aware dan tidak mengabaikannya kalau mengalami gejalanya. Apa saja? Yuk simak beberapa gejala beser yang pernah saya alami:
- Urgensi. Gejala ini terjadi saat ada hasrat berkemih yang sangat urgen dan suuuuulit diabaikan. Pengalaman saya dulu, saya biasanya menyilangkan kaki dan menangkupkan kedua tangan di kemih karena saking nggak bisa nahan pipis.
- Inkontinensia Urgensi. Kondisi ini lebih dari urgen, yaitu ketika kita sampai nggak bisa nahan pipis dan ngompol. Saya pernah memakai pembalut karena takut banget ngompol, huhu. Karena kalau ngompol, otomatis saya harus ganti celana dalam tiap mau salat. Jadi saya prefer ganti pembalut saja waktu kena beser.
- Frekuensi berkemih meningkat. Kalau sering buang kecil lebih dari 8 kali dalam sehari, berarti harus waspada. Karena salah satu gejala beser saya dulu juga karena sering bolak balik kamar mandi lebih dari 10 kali ☹.
- Nokturia. Kalau teman-teman terbangun untuk berkemih lebih dari sekali di malam hari, please be aware, ya. Karena itu juga salah satu gejala beser.
Dampak Beser yang Perlu Kita Ketahui
Biar teman-teman nggak mengabaikan dampak beser, sekalian saya ulas deh dampaknya yang wajib kita ketahui bersama:
- Nggak nyaman dan merasa tidak bebas. Ketika rapat, saya merasa tidak nyaman ketika mengalami beser. Ada perasaan tidak bebas dan was-was “jangan-jangan di tengah acara nanti saya beser”, batin saya.
- Rasa percaya diri berkurang. Setelah melahirkan, saya mengalami beser selama 2 hari, huhu. Percaya diri saya terjun bebas karena sering mengompol. Saya berkemih sebelum sampai ke kamar mandi, huhu. Untung bidannya baik banget.
- Cenderung mampu terserang infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan masalah tidur. Sehingga menyebabkan kualitas hidupnya rendah.
- Berdasarkan penelitian, penderita beser juga memiliki resiko terjatuh sebesar 26% dan 1/3-nya mengalami patah tulang, huhu.
Masih yakin mau abai terhadap beser?
Tips Terhindar dari Beser
Nah, setelah mengalami betapa tidak enaknya beser dan efeknya, saya sekalian mau sharing tipsnya biar kita bisa terhindar dari beser
- Kegel. Setelah melahirkan kemarin, bidan menyarankan untuk senam kegel agar beser saya tidak semakin parah. It’s work! Senam ini melatih otot dasar panggul agar lebih kencang. Otot ini menopang organ di dalam panggul termasuk kandung kemih, sehingga bisa membantu mengendalikan pola berkemih kita pada 3-4 jam sekali.
- Menjaga pola makan. Yang demen makan pedas, minum kopi atau soft drink yang beralkohol, yuk dikurangi. Bagi yang mengalami obesitas bisa menurunkan berat badannya pelan-pelan, karena meningkatnya berat badan bisa menyebabkan tekanan kandung kemih, bahkan bisa mengompol. Pokoknya kuncinya di menjaga pola makan.
- Hindari tertawa dan batuk berlebihan. Saya pernah mengalami kondisi keduanya. Tertawa sampai ngompol, wkwkw. Batuk juga pernah terpingkal-pingkal sampai ngompol. Hayo ngaku, kalian juga pernah kan? Ahaha. Jalan ninjanya cuma menghindari trigger biar nggak ketawa atau batuk berlebihan sih.
- Don’t smoking!
- Usahakan BAB lancar ya. Untuk poin ini, teman-teman bisa melakukan poin 2 dengan konsisten. Yok bisa yok!
- Konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Kalau sudah tidak bisa menghindar, wajib ke dokter biar besernya nggak berlanjut. Kalau permasalahan ini, datangnya ke dokter spesialis urologi. Biasanya dokter akan meresepkan obat antikolinergik/antimuskarinik yang dapat merelaksasikan kandung kemih.
Buat teman-teman yang mau tahu tentang informasi mengenai pencegahan dan penyembuhan beser, bisa follow akun Instagram @beser_indonesia atau like fanspagenya Facebooknya Beser Indonesia. Selain itu bisa mengunjungi website www.beser.id juga, lho. Beberapa tipsnya bisa kita aplikasikan biar terhindar dari beser dan tentunya tahu lebih mendalam tentang mitos dan fakta mengenai beser 😊.
Referensi:
• Pengalaman pribadi
• https://www.beser.id/index.php/dampak
• https://www.beser.id/index.php/penanganan
• https://www.beser.id/index.php/kenali
Tidak ada komentar
Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)