Featured Slider

Mengurus Pelunasan Biaya Haji di Bank Syariah Mandiri

Pelunasan haji di bank syariah mandiri

Intermezzo:
Sore ada telpon dari pihak BSM menanyakan pelunasan haji karena tanggal 5 Mei seluruh berkas harus dikumpulkan ke Kemenag Klaten. Saya "iyain" karena sebenarnya sudah mau mengurus dari beberapa minggu yang lalu, cuma ada jeda Bapak medical check up haji lalu dirujuk opname seminggu membuat hal itu terkesampingkan *tsah*

Keesokan paginya, saya dan ibu ke BSM. Entah bagaimana dari rumah terdoktrinnya mau ke BNI Syariah. Eh gimana? Di hati tuh tahunya ya BSM, tapi di pikiran sama mulut kok bisa-bisanya bilang BNI. Sampai-sampai ngobrol di watsapp sama Mas Bedul mau pamitan ke BNI, padahal niat hati mau ke Mandiri. Kok bisa? Ya bisa, ahahaha.

Dan ternyata, posisi kedua bank tersebut berdampingan kayak sahabatan. Saya bilang sama ibu mau parkir di depan kfc saja biar bisa sekalian beli sarapan. Nah, drama dimulai! Setelah dari kfc, saya langsung nyelonong ke BNI. Ketemu satpam minta nomor antrian trus duduk manis sama ibu. Nunggu beberapa waktu, lalu satpam menyuruh kami ke lantai 2. Antri lagi, duduk manis lagi. Tiba giliran antrian, si mas teller mengucap salam-ini syariah woy, saya menceritakan bla bla bla kalau mau ngurus berkas pelunasan. Si masnya minta buku tabungan dan dari situ saya baru sadar kalau saya salah masuk bank. Huks.

Muka masnya senyum-senyum geli, satpam di belakang saya menghampiri dan bilang kalau BSM ada di sampingnya Bank ini. Ya ampun pagi-pagi bisa error begini. Saya menggandeng ibu turun tangga yang you know lah, tangga di bank-bank sedikit agak curam, dan itu membutuhkan effort yang lebih untuk ibu karena takut terpeleset.

Kenapa sih kalian berdua harus jejer kayak infomaret sama alfamaret? Ah, bahkan indo sama alfa aja masih ada jaraknya. Lha ini bener-bener sampingan banknya! Ahaha. Gitu kan ya, manusia emang nggak mau disalahin. Salah sendiri nggak teliti *selftoyor*

Proses pelunasan haji di Bank Syariah Mandiri

Sebenarnya prosesnya mudah dan relatif cepat, tapi... Kalau sudah ada "tapinya" berarti ada klausul yang harus diperhatikan. Nah, saya termasuk yang paket spesial. Ekeke. Mudah kalau berkas komplitnya dan cepat kalau nggak antri. Kedua syarat itu luput saya penuhi. Jadi pengurusan yang harusnya 15 menit, bisa molor sampai 6 jam ditambah bumbu cerita lainnya.

Kebetulan banyak yang melakukan pengurusan hal yang sama di hari itu, jadi antrian lumayan panjang. Dan kebanyakan dari mereka sudah sepuh, sehingga syarat-syaratnya juga banyak yang luput. Saya kira, syarat yang disiapkan Bapak dari rumah sudah sesuai karena sebelumnya beliau sudah dapat brief dari Kemenag, jadi saya pun tenang. Tapi ya gitu deh, sedikit saja informasi luput, bisa mempengaruhi durasi penyelesaian.
Berkas yang harus disiapkan:
1. BPIH
2. Buku tabungan
3. Materai 6000 2 lembar. Kalau nggak bawa dari rumah, bisa beli di bank
4. Foto 3x4 background putih dengan wajah nampak 80% sebanyak 5 lembar. Yang keempat ini yang luput, sehingga saya harus bolak balik ngurusnya. Soalnya yang disiapkan Bapak adalah foto berwarna dan pihak bank gak menerima.


CS banknya tetap membantu memproses sementara itu saya disuruh ke Kemenag untuk mengambil foto yang dimaksud. Jadi, di Kemenag banyak banget sisa foto yang tidak diambil oleh para jamaah. Akhirnya saya dan ibu bergegas ke Kemenag karena takut tutup terjeda salat Jumat. Alhamdulillah ketemu petugasnya dan alhamdulillah foto Bapak Ibuk nggak ada. Ahahaha. Ya ampun~~

Petugas Kemenag ramah banget. Beliau menyuruh ke foto Buana (ini kerjasama dengan Kemenag untuk memudahkan calhaj). Yaudah saya dan ibu langsung saja kesana dan ternyata pas banget masnya pergi Jumatan. Saya dan ibu nunggu 1,5 jam. Nah, masalah foto saja bisa membuat proses pelunasan jadi lama kan?

Mungkin di Kemenag hanya menginformasikan foto yang dikumpulkan 3x4 5 lembar, jadi persepsi Bapak Ibu saya foto apa saja boleh asal ukurannya 3x4. Kan orang tua pikirannya sederhana.hehe. Atau mungkin juga pihak Kemenag sudah rinci menjelaskan, tapi Bapak Ibu saya miss tentang itu. Soalnya, di BSM tadi juga banyak yang demikian. Mereka kembali karena syarat foto tidak sesuai dengan yang diminta oleh bank.

Masnya yang sholeh sudah balik dari Jumatan. Saya menyodorkan nomor porai haji Bapak dan Ibu, trus masnya ngeprint in. Seakan masnya tahu kebutuhan saya apa. Dia hanya menanyakan "Untuk bank ya Mbak?". Saya mengangguk dan dia sudah mencetak foto sesuai keperluan saya. Ini foto Bapak Ibu dari tahun 2011, dan dengan menyodorkan nomor porsi, masnya sudah langsung gerak cepat. Proses cetak fotonya sebenarnya cepat, tapi, iya ada tapinya , yang lama itu nunggu kelar jumatan.

Masalah foto udah kelar, saya balik lagi ke BSM untuk mengurus berkas pelunasannya. Disana yang antri lebih banyak dari pagi harinya. Dan masih banyak yang bingung mengenai syarat-syaratnya. Ah, kadang hal yang sederhana kalau nggak tau ilmunya bisa pusing tujuh keliling ngurusnya. Saya tinggal ngasih pas foto dan CS-nya memanggil untuk memberikan berkas tersebut. Saya disuruh tandatangan trus dikasih 2 tas kecil isi perlengakapan haji.

Masha Allah, dari jam 9 pagi dan kelarnya jam 2 siang. Kalau berkasnya komplit, bisa lebih cepat pengurusannya nggak usah pake drama. Oh iya, ini hanya mengurus berkasnya saja ya, kalau pelunasan uang sudah dsri beberapa bulan sebelumnya. Untuk tahun 2017 sepertinya biaya untuk per orang sekitar 35jt an. Itupun masih sisa.

Selesai ngurus berkas dari bank, sebenarnya saya harus ke Kemenag untuk mengumpulkan tanda pelunasan tersebut dengan disertai foto copy KTP. Tapi karena melihat ibu udah capek banget, makanya saya memutuskan drama pelunasan hari itu bersambung di keesokan harinya. Meskipun sampai postingan ini published, saya belum kesana karena jeda long weekend. Hehe

Boleh diwakilkan nggak?

Sebenarnya, berkas pelunasan haji tersebut mau diselesaikan sama Om saya yang kebetulan juga 1 rombongan. Tetapi pihak bank tidak membolehkan karena yang harus datang adalah yang bersangkutan, anak atau istrinya. Akhirnya setelah beberapa minggu saya mengurusnya sebagai wakil dari bapak ibu tanpa harus menandatangani surat kuasa. Saya juga nggak ditanyai "Anaknya apa bukan?" 

Oke, sekian ya ceritanya. Semoga kita dimampukan juga untuk berhaji. Moga juga kuota tiap tahunnya bisa banyak, sehingga gak perlu lama nunggu berangkatnya. Aamiin.
Read More »

[FILM KARTINI]: Sosok Kartini dan Impiannya


Tidak ada yang lebih berharga selain membebaskan pikiran

Itu sepenggal pernyataan Kartini yang diperankan secara apik oleh artis kawakan Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Minggu, 16 April 2017, beberapa pemain Kartini seperti Dian Sastro, Ayushita, dan Denny Sumargo mengadakan meet and greet di The Park, Solo. Sayang saya terlambat datang. Jadi pas filmnya mau mulai, para artisnya sudah dadah-dadah mau pamitan. Mereka mau keluar bioskop, saya pas banget mau masuk. Yasudah kebagian dadahnya Dian Sastro aja udah seneng. Di saat yang lain ngejar-ngejar Dian Sastro untuk selfa-selfi, saya ngatur nafas karena tadi lari-lari dari parkir ke bioskop takut film sudah dimulai *intronya kepanjangan yak*

Tubuh boleh terpasung, tetapi jiwa harus tetap bebas sebebas-bebasnya

Ini lagi, pernyataan Kartini yang memiliki makna mendalam sekali *bagi saya*. Bagaimana Kartini dibesarkan di lingkungan dengan budaya yang ketat. Dimana perempuan haknya dipasung sedemikian rupa (duh, diksinya yang pas apa yak).

Untuk menjadi Raden Ayu, Kartini harus membayar mahal. Dia harus dipingit sejak mendapatkan haid pertamanya hingga ada seorang pria melamarnya. Imajinasi saya agak liar sih, membayangkan Kartini kecil hingga menjelma dewasa dipingit di sebuah kamar gelap dan dilarang kemana-mana. Sadis! Eh tapi bukankah itu konfliknya? Konflik yang membuat Kartini ingin mendobrak budaya lama yang kolot memasung hak-hak wanita.

Dalam film juga diceritakan bahwa perempuan yang masih belia sudah menikah dan memiliki anak. Bahkan sudah menyandang janda. Secara tersirat, ada scene dimana Kartini bertanya satu satu mengenai identitas perempuan-perempuan di sekitarnya dan umur mereka. Keprihatinannya terhadap realita perempuan yang ada, membuatnya tergerak untuk menuliskannya.

Belajar Sejarah...

Tentu saja saya menyukai film-film yang mengangkat biografi seseorang, terutama tentang Kartini. Saya telah menunggu lama launchingnya film ini. Sebelumnya selalu gagal menuntaskan buku yang mengisahkan tentangnya dan sekarang jadi paham tentang sejarah mengenai Kartini. Pemikiran-pemikiran kritisnya, hobbinya hingga perjalanan cintanya. Dan daya menemukan itu semua dalam film ini.

Kisah cintanya tidak banyak diulas, dalam film ini lebih menonjolkan tentang ide-ide Kartini untuk memajukan perempuan. Dengan membaca, menulis essay, korespondensi dengan teman-teman di luar negeri bahkan sekolah sampai perguruan tinggi. Argumen-argumennya saat berdiskusi juga digambarkan dalam film ini. Sehingga, banyak mener-mener dari Belanda yang mengagumi gagasan Kartini yang dituangkan dalam tulisan.

Totalitas artis dan aktornya

Dalam film itu, artis dan aktornya total banget. Biasanya kalau nonton film sejarah, ada saja yang kurang baik dari setting, aksen bicara, penokohannya. Tapi disini artis senior dan yunio memainkan perannya masing-masing dengan apik. Mulai dari Ayushita sebagai Kartinah, Acha Septriasa sebagai Rukmini. Hingga ibu kandung Kartini pun membuat saya memesona karena aktingnya. Nova Eliza dan Christine Hakim menjadi ibu kandung Kartini (Nova masa muda-Christine masa tua). Kok ya pas keduanya punya tahi lalat ya *asli ini nggak penting*. Pokoknya peran mereka berdua TOP banget, bisa membuat saya nangis bombay *rapuh*. Oh iya, ada Djenar juga yang perannya sukses bikin geregetan. Entah dalam film itu, dia termasuk baik atau jahat :(.

3 cowok tampan juga nggak kalah mencuri perhatian saya. Reza Rahardian yang menjadi Kangmasnya Kartini menjadi jalan Kartini untuk berpikiran open minded meskipun sedang dipingit. Denny Sumargo dan Dwi Sasono juga nggak kalah bikin meleleh. Ketiganya berperan sebagai cameo, namun perannya sangat penting dalam film.

Apa yang kamu miliki saat ini, tidak ada artinya jika hanya menjadi milikmu sendiri. Berbagilah! Perubahan tidak bisa dilakukan hanya sendiri.

Saya belum pernah ke Jepara, tapi dengan melihat film ini, saya bisa membayangkan bahwa Jepara memang terkenal dengan ukirannya. Budaya mengukir dan memahat sudah membudaya di Jepara sejak dulu, mungkin hingga sekarang. Oh iya, ada scene yang menampilkan tentang permainan dakon. Ada yang pernah main atau maah belum pernah sama sekali? Hehe. Intinya, selain mengangkat sejarah, film Kartini ini mencoba menceritakan tentang budaya yang ada di Jepara.

Dialog-dialog dalam film juga kental dengan bahasa dan adat Jawa. Meskipun ada beberapa aksen yang agak meleset, misal "da" dibaca "dha". Dan yang paling menyegarkan, percakapan humornya yang membuat penonton kompak tertawa. Hihihi. Jadi tidak sepaneng nonton sejarah, apalagi sampai ngantuk. Ahahah.

Original Soundtrack

Soundtrack film Kartini digarap oleh Melly Goeslaw. Gita Gutawa yang menjadi singer-nya. Awalnya saya mengira akan booming dan menjadi hits, tapi ternyata biasa saja. Di sepanjang film, nyanyiannya hampir nggak ada. Atau saya yang nggak ngeh? Ekekeke. Tapi hal itu tidak mengurangi kesukaan saya pada film Kartini. Karena, to be honest, setelah menontonnya, saya paham dan mengerti sejarah Kartini, mulai dari keluarganya, mimpinya, dan perjuangannya. Yaaah, dunia visual mengemasnya dengan sederhana.

Rate: 7,5/10
Kalian udah nonton? Yuk buruan nonton :)
Read More »

Kiat Sehat dan Bugar Bersama SoMan

Sehat Bersama SoMan

"Dik, kok kening kamu anget ya. Lagi sakit?" Suami saya memegang kening sambil mengeryitkan dahinya.

"Tenggorokanku sakit, Mas. Mau flu mungkin, ya" jawab saya.

"Hujan-hujan ya kemarin?" Tanya suami lagi. Dan saya mengangguk pelan.

Memang waktu pulang dari acara Blogger Day di Bogor bulan lalu, cuacanya sedang hujan. Bahkan dari Bogor sampai Depok hujannya cukup deras. Sempat menunggu hujan reda di peron stasiun Pondok Cina tetapi akhirnya saya nekat memesan gojek. Saat naik gojek saya menolak mengenakan jas hujan yang ditawarkan oleh driver.

Efek hujan-hujanan baru terasa sore harinya, saya mulai bersin-bersin dan tenggorokan agak sakit untuk menelan. Menyadari terserang gejala flu dan radang tenggorokan, saya memilih untuk beristirahat total dan terpaksa membatalkan beberapa jadwal event yang sudah diagendakan sebelumnya, heuheu. Biasanya kalau sudah terserang flu, saya juga rentan radang tenggorokan. 2 penyakit itu menyerang saya ketika kondisi imun  tubuh dalam keadaan drop. Untuk recovery, biasanya saya butuh 1 minggu lebih. Huhu. Padahal banyak hal yang harus diseselesaikan mulai dari
draft proposal tesis, submit jurnal ilmiah dan beberapa tulisan yang deadline-nya di minggu itu juga. Apalagi pas di Jakarta ada beberapa event yang sudah saya konfirmasi untuk join.

Seketika saya merasa bersalah karena bandel hujan-hujanan, heuheu. Flu kedengarannya memang sepele, padahal faktanya, saya sering dibuat bed rest berhari-hari karena badan panas dingin, hidung meler dan kepala rasanya sakit sekali. Ditambah dengan radang tenggorokan yang menyebabkan nafsu makan saya berkurang drastis.huhu. Alhamdulillah sekarang sudah mengenal SoMan, jadi bisa menjadi "teman" untuk menjaga daya tubuh agar tetap prima.

Berbekal pengetahuan di Blogger Day, saya teringat khasiat SoMan yang salah satunya membantu mempercepat pemulihan sakit. Berkomitmen untuk cepat sembuh dan pulih, akhirnya mulai 21 Maret 2017, saya mengonsumsi SoMan. Dan hal tersebut masih saya lakukan sampai sekarang untuk menjaga daya tahan tubuh supaya tidak gampang lelah dan sakit.

Bulan lalu, mungkin imun tubuh saya sedang drop sehingga mudah sekali terserang flu. Badan demam, hidung mampet dan kepala kliyengan. Karena saya tipikal pemalas pergi ke dokter, waktu itu saya meminta suami untuk mengambil SoMan yang masih rapi tersegel di tas. Badan saya seakan tidak bisa diajak kompromi untuk duduk bahkan berjalan meskipun sekedar mengambil tas yang berada di atas meja.

"Ini apa, Dik?" Tanya suami.

"Obat" Jawab saya singkat. Karena itu satu-satunya clue yang ada di pikiran saya waktu itu.

Suami juga membantu mengambilkan air dan meneteskan SoMan 7 kali sesuai permintaan saya. Kemudian, saya meneguknya hingga habis. Tenggorokan rasanya segar meskipun agak perih untuk menelan. Tidak ada bau menyengat atau rasa pahit seperti obat kebanyakan karena saya seperti meminum air biasa, hanya saja penampakannya sedikit keruh.

Sehat Bersama SoMan
SoMan tidak berbau obat dan tidak pahit. Bahkan seperti minum air putih biasa

Awal mengonsumsinya, kepala saya agak pening dan keluar keringat dingin. Ternyata hal itu merupakan efek detoksifikasi saat pertama kali meminum SoMan. Tetapi setelah mengonsumsi di hari ketiga, badan saya terasa lebih enak dan segar. Saya merasa excited karena biasanya pemulihan flu membutuhkan waktu semingguan, tetapi kali ini 3 hari badan sudah merasa lebih enteng. Alhamdulillah di hari keempat saya sudah bisa mengerjakan PR yang masih menumpuk karena tertunda bed rest.

Kandungan dan Khasiat SoMan 

Sebelumnya, saya belum pernah mengenal produk SoMan.  Saya baru tahu SoMan pertama kali saat di acara Blogger Day. Karena tertarik dengan produknya, saya menyimak dengan detail penjelasan dari Mas Ario, Mbak Tatu dan Dr. Grace mengenai kandungan dan khasiatnya. Di sesi tersebut, saya memenangkan lomba live tweet *pamer detected*. Ada beberapa istilah yang tidak saya mengerti, makanya live tweet menjadi salah satu dokumentasi yang nantinya bisa saya baca lagi. Selain itu juga menginformasikan kepada masyarakat kalau ada SoMan yang khasiatnya banyak sekali. Terus terang, saat saya cerita ke keluarga, belum ada yang ngeh tentang SoMan. Ada sih, kakak ipar saya yang tahu, dia sering mendengar iklan SoMan di radio tetapi belum pernah tahu wujud dan fungsinya untuk apa 😅.
Sehat Bersama SoMan
Dari Kiri-Kanan: Mas Ario, Mbak Tatu dan Dr. Grace

Tidak hanya teori saja, setiap blogger dibagikan 1 botol SoMan secara gratis. Pas tahu harganya 210 ribu, awalnya sempat kaget “Kok harganya segitu ya?”. Ternyata setelah mendengar pemaparan mengenai kandungannya dan membuktikan sendiri khasiatnya selama sebulan terakhir, saya jadi paham kenapa produk mungil itu dibandrol dengan  harga segitu. Kalau istilah jawanya, ono rego ono rupo. Yaaah, dengan harga segitu, worth it-lah sama khasiat yang didapatkan.

Baca juga: 3 Konsep BloggerDayXSoman yang Membekas di Hariku

SoMan atau Sozo Formula Manggata 1 adalah jamu atau herbal dalam bentuk tetes yang menggunakan 39 bahan alami antara lain : buah merah, manggis, nanas, buah naga,  kiwi, mengkudu, belimbing bintang, belimbing sayur, air kelapa, anggur, nanas, tomat, buah maja, apel malang, sirsak, mangga, alpukat, jeruk bali, jeruk cina, pepaya, pisang goroho, bayam, seledri, wortel, sawi putih, kentang, kemangi, paria, umbi manggata, rosella, kayu manis, pasak bumi, temu putih, bawang putih, jinten hitam, ketepeng cina, terong ungu, kacang merah, kedelai. Kandungannya komplit banget ya!

Mendengar pemaparan Dr. Grace Maria Salindeho, konsultan medis dari PT. SoMan Indonesia di acara Blogger Day, saya tidak ragu mengonsumsinya untuk mengobati flu dan upaya pemulihan karena kandungannya berasal dari bahan alami sehingga SoMan tepat dikonsumsi untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh dan membantu dalam pemulihan sakit.

Dengan campuran 18 buah-buahan, 12 sayur-sayuran, dan 9 rempah terpilih, SoMan mengandung senyawa fitonutrien yang baik untuk memelihara daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan. Selain itu, SoMan juga mengandung multivitamin (A,C,E,K), mineral, asam amino esensial & non-esensial, EPA, DHA, dan omega (3,6,9). Makanya, tidak mengherankan jika flu yang biasanya membutuhkan waktu seminggu lebih untuk recovery, setelah meminum SoMan, badan saya terasa lebih enakan di hari ketiga.

Selanjutnya, Dr. Grace juga menjelaskan bahwa SoMan tidak hanya untuk pengobatan, tetapi juga bisa untuk pencegahan. Cara kerjanya adalah dengan meregenerasi sel yang sakit, menyehatkan, lalu menutrisi sel tersebut. Buat teman-teman yang sedang sakit dan dalam tahap pemulihan, SoMan bisa menjadi referensi dan rekomendasi untuk dikonsumsi. Bahkan SoMan juga dapat menjadi obat pendamping dari dokter untuk mempercepat pemulihan tubuh, lho! Karena saya membelikan ibu saya juga sebagai pendamping obat dari dokter untuk pemulihan stroke ringan yang pernah dideritanya.

Kiat Menuju Sehat dan Bugar

Belajar dari pengalaman, karena di semester ini saya berkomitmen untuk lulus, maka saya mulai tertib untuk menjaga kesehatan dan kebugaran supaya tidak mudah lelah dan sakit. Kiat-kiat berikut, saya terapkan 1 bulan terakhir secara disiplin untuk menjaga badan agar sehat dan bugar di tengah aktifitas yang padat:

1. Menjaga pola makan

Seringkali kalau sudah asyik menulis di depan laptop, saya lupa jadwal makan. Tetapi untuk menjaga badan agar tetap sehat dan bugar, saya berusaha tertib menjaga pola makan. Contoh sederhananya, saya tidak melewatkan sarapan sebelum berangkat ke kampus dan tidak enggan membawa bekal berupa buah atau biskuit untuk menghindari jajan fast food yang notabene tidak sehat dikonsumsi oleh tubuh.

2. Olahraga teratur

Sehat belum tentu bugar. Pada kesempatan tes kebugaran di acara Blogger Day, saya disarankan untuk melakukan senam untuk mewujudkan kebugaran tubuh saya. Hal itu dilihat berdasarkan rapor hasil tes kebugaran saya. Makanya, di sela kesibukan beraktifitas, saya menjadwalkan untuk ikut senam. Kalaupun memang tidak bisa senam, saya menyempatkan waktu jogging selama 15-20 menit di pagi hari. Komitmen olahraga teratur ini semoga dapat konsisten saya lakukan demi mewujudkan tubuh yang sehat dan bugar. Yeaaah!

3. Istirahat cukup

Banyaknya revisi tesis dari dosen tidak lantas membuat saya membabi buta begadang. Pengalaman dulu mengerjakan skripsi, saya sering begadang dan efeknya tidak bagus untuk badan. Belajar dari itu, maka saya lebih mengatur waktu istirahat. Misalnya tidur jam 9 malam dan bangun jam 2 pagi. Hal ini membuat badan lebih segar sehingga mengerjakan revisi tesis jadi fokus. Tidak hanya itu, merasakan lebih produktif melakukan segala sesuatu.

4. Mengonsumsi SoMan

Seperti yang saya ceritakan di atas, sejak bulan lalu, saya mulai mengonsumsi SoMan. Awalnya hanya untuk mempercepat proses pemulihan flu dan radang tenggorokan, tetapi hingga sekarang saya mengonsumsinya untuk menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat mampu membantu menangkal berbagai macam penyakit seperti degeneratif atau kronik seperti diabetes & komplikasinya, hipertensi, kolesterol, jantung, stroke, masalah pencernaan, hingga untuk luka luar. Makanya, mengonsumsi SoMan selama 1 bulan terakhir ini merupakan salah satu kiat saya menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.

Kenapa SoMan? Apa Keunggulannya, sih?

Sejak awal bulan April, saya pulang Klaten untuk mengurus tesis biar cepat selesai (*aamiin), dan hampir setiap hari menempuh jarak Klaten-Solo menggunakan motor untuk konsultasi dengan pembimbing di kampus. Melihat saya rutin minum SoMan, ibu jadi tertarik untuk membeli dan mengonsumsinya juga. Berbeda dengan saya, waktu pertama kali mengkonsumsi SoMan, saya sempat pusing sebagai reaksi detoksifikasi SoMan. Tetapi Ibu saya dari pertama kali minum sampai semingguan ini tidak merasakan hal itu. Mungkin karena daya tahan setiap tubuh berbeda-beda jadi adaptasi saat meminum SoMan juga berbeda. 

Sehat Bersama SoMan
Pengalaman Ibu minum SoMan
Saat ini, ibu sedang sibuk mengikuti latihan manasik untuk persiapan berangkat haji tahun ini. Beliau cerita kalau badannya lebih enak dan tidak mudah lelah. Makanya, beliau juga tertib menjaga kesehatannya, salah satunya dengan minum SoMan.

Trus keunggulan SoMan apa sih sampai saya mau mengonsumsinya bahkan Ibu juga tergiur untuk meminumnya juga, hihi.

Kata Mas Ario selaku Head of Communication and Promotion Soman, ada 7 fakta yang menjadi keunggulan SoMan dibanding produk lainnya.


1. Terbanyak

Kandungan SoMan terdiri dari 39 bahan alami yang halal dikonsumsi.

2. Terkuat

SoMan juga mengandung antioksidan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Keputusan saya tidak salah saat flu bulan lalu, langsung mengonsumsi SoMan untuk meningkatkan daya imun. Eh iya, selain itu, menurut penuturan Mas Ario, SoMan juga bisa meningkatkan vitalitas pada pria, lho. Maka dari itu, suami saya juga ikut mengonsumsi SoMan, hihi.

3. Terkompleks

Cara pembuatannya menggunakan alat-alat modern yang dilakukan selama 9-12 bulan untuk menghasilkan PH 9+. Maka tidak heran jika SoMan sangat kompleks karena langsung bekerja pada sel.

4. Tertinggi

SoMan memiliki kandungan PH tertinggi, yaitu 9+. Sebagai bahan informasi, PH yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 7. Sehingga SoMan dengan kandungan PH tertingginya, sangat baik dikonsumsi oleh tubuh.

5. Teruji dan Terpercaya

SoMan telah mendapatkan uji klinis dari beberapa lembaga yang kredibel dan terpercaya. Ah iya, SoMan merupakan satu-satunya herbal tetes yang telah melalui uji klinis diabetes di Indonesia. Hal tersebut telah diuji di UGM yang merupakan lembaga kredibel dan terpercaya.

6. Terbukti

SoMan terbukti menyembuhkan beberapa penyakit antara lain, diabetes, ambien, rematik dan bisa juga untuk obat luka luar. Pengalaman saya pribadi, SoMan membantu dalam proses penyembuhan sakit flu dan radang tenggorokan. Selain itu memulihkan daya tahan tubuh saya pasca sakit.

7. Terbaik

Produsen SoMan jelas dan pembuatannya pun melalui uji klinis yang kredibel. Di samping itu, ada Konsultan medis, konsultan produk dan pakar lainnya yang menjaga memastikan kualitas SoMan layak untuk dikonsumsi untuk masyarakat. Dari fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa SoMan merupakan produk terbaik.

Selain fakta-fakta di atas, hal yang meyakinkan saya untuk mengonsumsi SoMan adalah prestasi yang telah diraihnya, antara lain: penghargaan dari Kemenristek sebagai 100 produk inovatif tahun 2008, penghargaan dari ASEAN Development Citra Award 2009. Setelah melakukan penelusuran, SoMan jga telah terdaftar resmi di BPOM di bawah Nomor TR 083677661.

Cara Pemakaian

Sehat Bersama SoMan

Saat saya sakit flu dan radang tenggorokan saya meneteskan 7 tetes SoMan ke dalam air 50ml-100ml. Setelah sembuh, saya tetap mengonsumsinya untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang lelah dan sakit dengan meneteskan 5 tetes SoMan ke dalam air 50ml-100ml. Saya meminumnya 3x sehari; setelah bangun tidur, sebelum makan siang dan sebelum tidur.

Kemasannya yang mungil, memudahkan saya membawanya kemana saja. Sehingga, saat di kampus saat menjelang makan siang, saya bisa langsung meminum air putih yang telah ditetesi SoMan untuk menjaga daya tahan tubuh saya. Praktis kan!

Fyi, menurut referensi yang saya baca, SoMan bisa untuk menyembuhkan sariawan, jerawat dan bekas luka bakar juga. Cara pemakaiannya dengan meneteskan ke bagian sariawan atau mengoleskan ke daerah jerawatnya. Saya pribadi belum pernah mencobanya karena sejauh ini saya mengonsumsinya untuk memperkuat imun tubuh dengan cara meminumnya.

Pay Attention!

Sehat Bersama SoMan


Sssst, kalau teman-teman juga mau mengkonsumsi SoMan, ada hal-hal yang harus diperhatikan lho ya, biar efeknya lebih optimal.

1. SoMan harus habis dalam 30 hari setelah botol dibuka. Jadi jangan lupa diingat-ingat dan dihitung sendiri ya masa daluarsanya.

2. Kocok terlebih dahulu sebelum diteteskan

3. Jangan menggunakan air panas atau air dingin

4. Sekali meneteskan SoMan ke dalam air, minumlah hingga habis

5. Jika mengonsumsi SoMan untuk pendamping pengobatan, maka minumlah 2 jam sebelum meminum obat dari resep dokter.

Pembelian

Sehat Bersama SoMan
SoMan bisa dibeli di apotek, gerai SoMan terdekat dan Online
Pembelian bisa dilakukan di apotek terdekat. Eh, tapi pengalaman saya kemarin, belum semua apotek menyediakan SoMan. 2x saya datang ke apotek, stok SoMan tidak ada. Kata ibu, ada tetangga bernama Ummi yang bekerja di apotek dan saya disuruh menanyakan stok SoMan ke yang bersangkutan. Tanpa berpikir 2 kali, saya BBM Ummi. Alhamdulillah persediaan SoMan ada dan harganya lebih murah, yaitu 200rb. Waaah, tau gitu BBM Ummi dari kemarin ya. Hehe

Oh iya, SoMan juga tersedia di gerai-gerai distributor yang menyalurkannya di tiap daerah. Sayangnya, saya belum menemukan gerainya di daerah Klaten. Kalau pengen praktis, pesan online juga bisa. Kemarin saya searching, stok SoMan di lazada masih ada seharga 210rb. Itu sudah gratis ongkir lho. Yakin nggak mau beli? Intinya, produk ini mudah didapatkan. Tinggal pilih mau beli langsung di apotek, gerai SoMan atau beli online.

Demikian kiat-kiat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran ala saya bersama SoMan selama sebulan terakhir. Dengan menjaga pola hidup sehat, yaitu makan, olah raga teratur, istirahat yang cukup dan mengonsumsi SoMan, badan saya terasa lebih enak dan segar. Kalau tubuh sehat dan bugar, maka mengerjakan tesis pun bisa fokus dan lancar. Badan nggak gampang capek dan tidak mudah terserang flu lagi. Finally, bye bye Flu, thank you SoMan!

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang SoMan, baik tentang kandungan, khasiat dan ingin bertanya lebih mendalam, bisa banget cek dan ricek media sosialnya:

Website: www.somanindonesia.co.id
Twitter: @somanindonesia
IG: @somanindonesiaofficial
Customer Careline: 021-4223000

Referensi:
Pengalaman pribadi dan ibu
www.somanindonesia.com
Blogger View di acara Blogger Day 2017

Read More »

Tentang Rasa

A post shared by ayaa (@cahayatheprinces) on

Adalah rasa yang seringkali membuat kami merasa berbunga2, namun di detik kemudian terpelanting nestapa. 
Seperti pelangi, yang warna warninya tidak hakiki.

Adalah iman yang oasenya memberikan rasa tentram meski kami sedang di tengah badai. 
Tidak peduli entah warna hitam, putih bahkan pelangi yang mewarnai di dalam hati. Karena dengan "iman", warna-warna itu terasa sangaaaaaat melegakan. Dan selalu percaya bahwa suka duka hanya bergilir adanya.

Adalah ikhlas yang dengan memilikinya, kami semakin merasa bukan siapa2 dan memiliki apa2. Karena sejatinya rasa yang kami ciptakan tidak semestinya mengganggu keyakinan bahwa Tuhan selalu ada. Tinggal bagaimana kita mendekatNya.

Wahai iman, tetaplah bersemayam di hati kami. Sekeruh apapun rasa ini bergejolak untuk bilang pergi, tetaplah tinggal menjadi pengendali diri. Dan engkau keihlasan, sehipokrit kami telah menyebut memilikimu, "iya kami ikhlas", biarkan saja! Karena itu adalah cara kami untuk merengkuhmu. Menyugesti agar kami memang benar2 memilikimu dalam hati kami. Menjadi sahabat, iman yang kami jaga sekuat tenaga.

Karena dengan memiliki kalian berdua, iman dan ikhlas. Kami tidak lagi takut untuk menggambar warna dalam hati seindah pelangi meski kabut tebal menghampiri.

***

Syair itu (eeeng, lebih tepatnya curhat itu), saya buat tengah malam saat Bapak sudah tidur pulas dengan bantuan oksigen yang terpasang  di hidungnya sedangkan tangannya menjuntai selang infus yang selama ini menakutkan baginya sekaligus menjadi temannya selama 6 hari.

April ini sepertinya saya sering terkekeh sendiri. Sesekali menangis haru untuk hal-hal yang remeh temeh, yang seringkali luput saya syukuri. Saya menyusun jadwal-jadwal secara rapi, satu dan dua terlampaui sesuai rencana. Eh tapi saya kadang lupa bilang "alhamdulillah" untuk itu. Lha kok pas rada belok sedikit dari rencana yang saya rancang sebelumnya, baru menyadari, kemana saja kemarin sih syukurnya, giliran sekarang agak berliku trus protes. Saya bergumam sendiri. Lebih tepatnya menertawakan diri sendiri.

Minggu ini, hati saya kayak di on:off kan. Paginya masij haha hihi, tapi tidak berselang lama seperti roll coaster terjun payung kaget dan nanya "Kok bisa sih?". Makanya iman dan sabar dijagain baik-baik biar akur terus.

***
Jadi ceritanya beberapa hari lalu, Bapak Ibu ke Solo antri foto buat keperluan haji. Entah gimana ceritanya, Bapak ga kuat sampai harus dirawat di rumah sakit. Saya yang di kampus langsun ke rumah sakit buat tahu keadaannya sekalian ngurus administrasinya. Semua hasil lab menunjukkan bagus. Makanya rencana awal mau opname semalam, Bapak rada kuat sedikit saya pindah ke RS Klaten biar gampil wara wirinya. Mas Jundi yang mau nyusul Solo saya cegah karena kasihan pasti cuapek di jalan. Udah ngerasain jalan Klaten-Solo sekarang yg lagi perbaikan? Ampun macet banget. Naik motor aja masih tersendat-sendat apalagi mobil?

Akhirnya saya, bapak dan ibu naik taksi. Mau pesen go car nggak ada, yaudah dipesenin kosti. Di tengah jalan, bapak pules banget dan ngerasa udah enakan. Makanya gak jadi dirujuk ke RS Klaten. Toh hasil labnya bagus. Paginya saya anter ke BKPM. Dokternya lihat hasil lab dan rontgen dari RS di Solo. Katanya ada sedikit infeksi di paru bapak. Deg! Kok dokter sana bilang baik-baik saja ya Dok? Si dokter langsung melingkari hasil yang dimaksud. Sebenernya bapak udah nurut kalau misal hari itu diopname. Tapi kata dokternya rawat jalan dulu karena gak terlalu serius. Yaudah, dikasih resep sama nebuliser buat sesak nafas bapak.
***

Saya masih bolak-balik Solo, mau nginep tapi rasanya nggak sreg. Makanya di jok motor selaluafa baju ganti kalau misal mang harus nginep. Seminggu berlalu, bapak dan ibu medical cek up di salah satu Rumah Sakit Bagas Waras Klaten. Kali ini untuk kepeluan haji lagi. Pagi-pagi udah rapi, saya nganterin bapak ibu bareng Mbak Endang. Saya mboncengin Bapak. Mbak Endang mboncengin ibu. Sampe sana niatnya mau ngedrop aja, soalnya banyak teman-teman bapak ibu, lagian administrasinya gak ribet. Dan saya memutuskan untuk nemenin sampai selesai. Mbak Endang yang pulang.

Singkat cerita, dari segala cek tersebut, dokter memanggil saya. Perasaan saya sudah nggak enak banget dan udah feeling sih kalau hasil cek salah satu orang tua kesayangan saya ada yang jelek. Dan saya nebak rapor kesehatan Bapak yang jelek. Pas banget, dokyer bilang kalau ibu lulus med-ceknya, hasilnya alhamdulillah bagus semua. Kalau Bapak gimana? Mulai dari gula yang biasanya normal bisa melonjak sampai 230. Seumur-umur Bapak itu tekanan darahna rendah kayak saya, bisa sampai 160. Saya masih kalem aja waktu itu, Bapak juga masih senyum-senyum meskipun sedikit kaget.

Dokter menjelaskan hasil pamungkas yang membuat kaki saya agak lemes buat berdiri. Dari hasil EKG, Bapak ada indikasi penyumbatan jantung. Bapak Ibu sontak langsung berpandangan. Jalan satu-satunya ya diopname. Dokternya baik banget untungnya, gak pelit penjelasan dan penyampaian bahasanya enak.

Then, Bapak dibawa ke UGD. Saya ngurus administrasi, nyari kamar sambil ngabarin ketiga kakak lelaki saya. Saya berpesan sama Bapak untuk rileks biar pengambilan infusnya sekali tusuk saja. Alhamdulillah gak perlu berkali-kali.

Kira-kira jam 4 sore baru dapat kamar VIP. Setelah sampai kamar, saya selonjoran sambil menenggak aqua sebotol. Mengingat hari itu, trus malamnya nulis syair itu, "tentang rasa". Kayak hati berasa salto-salto *asli yang ini lebay*

***
6 hari berjibaku di Rumah Sakit, akhirnya Bapak dibawa pulang juga. Udah sehat di hari pertama. Dan sore ini ngeluh dadanya sakit lagi. Semalam nggak bisa tidur nyenyak. Rencananya besok pagi mau ke dokter lagi. Doakan baik-baik saja ya hasilnya. Rasanya gimana? Nggak bisa tidur, ada yang nggak enak tapi masih under controlled. Ekeke

In the end, yang mengulak alik rasa dalam hati kita adalah kita sendiri. Mau sepahit apapun yang terjadi, kalau kita settle memilih "rasanya", hasilnya tidak akan sepahit itu. Yaaah, memang pahit sih, cuma setelah itu kita akan banyak cerita bahkan bisa terkekeh dibuatnya.
Dan, segetir apapun itu, bersahabat baiklah dengan iman dan sabar. Karena keduanya benar-benar menjadi oase menyegarkan. Pun saya begitu. Hasilnya? Saya bisa menulis ini dengan lapang hati sambil cengar-cengir meski kemarin mewek-mewek di pojokan sendiri gak jelas.

Jangan lupa memilih rasa bahagia dan syukur ya teman-teman 💓
Read More »

3 Konsep BloggerDayXSoMan yang Membekas di Hariku

Assalamu'alaykum :)
Keseruan dan Kehangatan saat Acara
Source: Blogger Crony
Tidak terasa, hampir sebulan acara BloggerDayXSoMan yang diselenggarakan oleh BloggerCrony terlaksana. Jadi, pada 18 Maret-19 Maret 2017 hampir 100 blogger melakukan gathering di Kampoeng Joglo Bogor, Jalan Situ Hayang, Kampung Tegal Waru, Ciampea, Bogor. Konsep yang diusung Tim Crony yang sangat menarik membuat saya ngebet banget ingin menjadi salah satu blogger yang hadir di acara tersebut. Meskipun, banyak godaan buat nggak datang, tapi akhirnya bisa mengikuti rangkaian acara dari awal hingga selesai. Seru pokoknya!

Pagi itu, 18 Maret 2017, Depok diguyur hujan dari shubuh. Saat berangkat hingga sampai di Stasiun Bogor, hujannya masih awet banget. Eits, meskipun hujan tapi antusias para blogger tidak surut. Terbukti, di peron stasiun Bogor sudah banyak blogger yang datang. Mbak Yayat sebagai PIC transportasi ke tempat acara, terlihat wara-wiri mengabsen blogger satu per satu. Ah iya, acara ini free at no cost, hanya saja untuk transportasi angkot dari Stasiun Bogor ke Rumah Joglo, kami membayar 17 ribu. Tim Crony membantu mencarikan angkot dan mengkoordinasi karena memang lokasinya cukup jauh.

Sesampainya disana, para blogger diarahkan panitia untuk registrasi terlebih dahulu. Di momen ini, saya gunakan untuk kenalan dengan blogger-blogger lain yang biasanya hanya bisa bersapa di dunia maya. Setelah itu, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga--makan, hihi. Lebih tepatnya brunch karena memang dari pagi belum sempat sarapan *curcol. Pas momen makan juga tidak dilewatkan para blogger termasuk saya untuk kenalan satu sama lain.

Selanjutnya, sebagian blogger yang sudah selesai makan dipersilakan untuk bergabung di lapangan kecil yang lokasinya tepat di depan rumah tempat kami makan. Acara dibuka oleh Mbak Wardah Fajri, selaku founder Blogger Crony. Beliau menjelaskan tentang konsep acara yang membuat saya semakin antusias untuk mengikuti rangkaian acaranya.

3 Konsep Menarik BloggerDayXSoMan

Kenapa daritadi saya menuliskan kalau konsep yang dibuat Blogger Crony di acara Blogger Day sangat menarik? Karena konsepnya sangat applicable di dunia blogging, pun di kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak lebay kalau sampai sekarang ini, acara tersebut sangat lekat dan berkesan. Nah, bagi yang kemarin nggak ikut acaranya, berikut saya ceritakan konsep dan rangkaian acaranya:

1. Blogger Hangout

100 blogger diajak hangout untuk menginap bersama di Rumah Joglo dan mendapat workshop juga dari pemateri yang mengulas tentang sosial media. Pokoknya nggak jauh-jauh dari blogging deh materinya, hihi. Apa saja materinya?

Yang pertama, Mas Ferry Yuniardo membawakan materi dengan tema: sosial media vs real world. Mas Ferry menjadi pembuka materi pertama di acara Blogger Day yang membuat para blogger sangat antusias mengupas tuntas antara kehidupan di real life dan sosial media. Dengan gamblang, beliau menjelaskan bahwa apa yang sering nampak di sosial media belum tentu sama dengan realitanya. Lho? Iya, demi motif tertentu, hal-hal yang ada di sosial media sudah di setting sedemikian rupa sehingga masyarakat tergiring untuk beropini ke arah motif tersebut.

Ehm, Mas Ferry mengkomparasikan dunia digital di indonesia dengan Malaysia dimana netizen di indonesia cenderung pelit untuk melakukan RT/Share secara sukarela saat netizen lain mengunggah hal-hal yang bersifat informatif, apalagi yang sifatnya "lomba/kompetisi" yang membutuhkan voters. Pernah dijapri atau menjapri begini gak guys "Teman2, kalau luang bisa RT/love tweet saya ini kah? Untuk keperluan lomba euy. Tengkyu". Ada yang menanggapi dan RT dengan senang hati, tapi juga ada yang hanya di read doang *curhat*.

Berbeda halnya dengan di Malaysia, netizen disana engangement-nya bisa menjapai puluhan ribu meskipun followersnya hanya ratusan saja. Wew, amazing! Tapi please jangan ekspor saya ke Malaysia *dikeplak*. 

Materi yang bertajuk blogger hangout yang kedua adalah Mbak Ririn Rosaline yang memaparkan tentang "Attitude, penting ya?". Materi ini dipaparkan di sesi keempat. Badan mulai protes untuk istirahat dan mata sudah sudah sepet minta bobok, tapi sayang banget kalau harus melewatkan materi yang kece badai ini. Untung saja badan masih bisa diajak berkompromi untuk menyimak materinya, hihi.

Dalam sesi kali ini, Mbak Ririn menanyakan pertanyaan yang mendasar "who are you?". Mbak Ririen mengaitkan attitude dengan personal branding seseorang. Hal ini membuat saya belajar untuk mulai membranding diri dengan positive. Selain itu, dalam personal branding, Mbak Ririn menghimbau untuk menjadi diri sendiri dan tidak meniru orang lain. Ah, ini saya catat baik-baik, karena menjadi diri sendiri dan menggali potensi yang ada pada diri sendiri, tidak akan membuat kita menghalalkan cara dalam membranding diri.

Personal branding bukan suatu hal yang dilakukan sehari-dua hari tetapi bersifat terus menerus. Bahkan bisa jadi untuk membangunnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Nah, attitude menjadi dasar untuk membangun personal branding tersebut. Keunikan yang kita miliki dan kita brandingkan akan lebih mudah untuk dikenali oleh masyarakat. "Oooh, ini cahaya theprinces ya?" Ahahaha, teteup narsis.

Selanjutnya, materi blogger hangout yang terakhir dibawakan oleh Mas Anwari Natari (Away) dengan tema Review Elegan dan Berdampak. Materi ini menjadi penutup acara di hari pertama sebelum para blogger beranjak tidur, hihi.

Mas Away menghimbau supaya kita yang notabene sebagai blogger memposting informasi yang valid dan kreatif. Pemilihan kata di setiap kalimatnya tidak ambigu dan membingungkan pembaca. Atuhlah, saya pun juga malas kalau membaca berita apalagi tentang review produk yang sifatnya multitafsir.heuehu. Yah, kalau saya menafsirkan sesuai dengan maksud penulis, kalau tidak bagaimana coba? Bisa fatal endingnya.

Yang menjadi catatan saya, dalam menulis review produk tidak harus dengan menjatuhkan brand produk lain. Hal ini berkaitan dengan etika. Pun juga tidak perlu membabi buta memuji kelebihan produk yang sedang direview. Menuliskan review produk dengan jujur secara elegan dan berimbang akan membuat pembaca lebih teredukasi.

Mas Away mengkritisi beberapa judul dan kalimat yang selama ini jujur seringkali luput dari perhatian saya. Pembawaannya yang jenaka membuat malam itu lebih hidup meskipun sebagian blogger sudah letih namun tetap semangat dan happy mengikuti materi hingga pungkas.

2. Blogger Care

Tidak melulu belajar tentang materi, kali ini blogger diajak untuk mengenal mengenai "Germas" yang disampaikan oleh Drg. Kartini Rustandi, M.Kes dari Kementrian Kesehatan. Ibu Kartini meminta kerjasama blogger untuk memboomingkan germas kepada masyarakat. Kalau ini saya sangat setuju, setidaknya hal ini merupakan bentuk care terhadap masyarakat yang ingin menggalakkan pola hidup sehat. Dalam sesi itu, blogger diajak praktik langsung gerakan-gerakan yang juga bisa dilakukan di dalam ruang indoor kantor. Seru euy!
Source: Blogger Crony
Bukan cuma teori, keesokan paginya, para blogger ditantang untuk tes kesehatan dan kebugarannya. Untuk tes kesehatan, kami diperiksa tekanan darah dan kolesterolnya. Untuk tahap ini, alhamdulillah hasil saya bagus. Sedangkan untuk tes kebugaran, blogger diminta untuk lari 7x memutari lapangan 😉.

3. Blogger View

Karena acara untuk 100 Blogger ini diselenggarakan free, tentunya membutuhkan sponsor. Kali ini, Blogger Crony menggandeng SoMan. Dalam sesi penjelasannya, pihak SoMan ada Dr. Grace Maria selaku Konsultan Medis, Tatu Ratna Sari sebagai Konsultan Produk dan Ario Fajar yang merupakan Marketing Head SoMan. Dalam sesi ini, Tim SoMan tidak hanya menjelaskan kandungan dan khasiat dari produk tersebut, melainkan demo langsung membandingkan SoMan dengan produk lain. Dalam demo tersebut, SoMan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk yang lainnya. 

Selain 3 konsep yang menarik, ada 4 benefit yang saya dapatkan dari BloggerDayXSoman. Makanya nggak heran kalau acara tersebut sangat membekas meskipun 1 bulan telah berlalu. Dan berikut benefit yang saya dapatkan dari acara tersebut:

1. Teman Baru yang Hangat

Apakah sebelumnya saya mengenal 100 blogger yang hadir di acara tersebut? Tidak.  Lebih tepatnya belum mengenal. Atau meskipun sudah mengenal lewat dunia maya, tetapi belum pernah bertatap muka secara langsung. Jadi dalam acara tersebut, saat bersalaman, tidak jarang satu sama lain bilang “Ooooh, ini toh Ayaa, akhirnya ketemu juga ya”.
Saya juga kebetulan bertemu dengan member asinan blogger yang juga ikut acara blogger day: Mbak Dwina, Mbak Melly, Mbak Een, Mbak Leyla, Mbak Arin. Meski jarang bertemu, obrolannya mengalir dan tidak ada rasa canggung.

2. Networking

Benefit yang kedua ini tidak terlepas dari benefit yang pertama. Dengan mendapatkan teman baru, saya meng-add akun media social mereka, dan sebaliknya. Dari situlah terjalin networking. Kalau missal ada event, mereka mention nama saya di FB untuk ikut mendaftar di event itu. Ah, ini yang namanya the power of networking bukan? Kalau saya tidak ikut Blogger Day, mungkin tidak akan mengenal mereka dan tentunya tidak akan terjalin networking seperti yang saya sampaikan tadi.

3. Hadiah

Di acara Blogger Day, panitia menyiapkan beberapa hadiah baik berupa uang tunai maupun merchandise. Kebetulan saya kecipratan hadiah uang tunainya karena menjadi salah satu pemenang live tweet di acara tersebut. Alhamdulillah berkah.

4. Ilmu yang bermanfaat

Honestly, materi yang disampaikan dalam Blogger Day tempo hari sangat bermanfaat. Materi yang berkaitan dengan dunia blogging dan kesehatan dikonsep sedemikian rupa sehingga sangat applicable di keseharian saya.

Konsep Acara yang Menarik dan Ilmu yang Applicable

Two thumbs up untuk konsep acara Blogger Day yang sangat menarik dan yang lebih penting, ilmunya dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. Materinya Om Ferry saya rangkum sedemikian rupa dan diterapkan di dunia nyata. Pertama, menyikapi dengan arif dunia maya dan nggak gampang baper. Karena media social itu seperti 2 sisi mata uang yang saling bersisian, jadi pinter-pinter kita menggunakannya supaya nggak keblinger. Kedua, tidak pelit RT/share saat teman sedang ngebuzzer atau live tweet untuk lomba. Yang kedua ini sampai sekarang dan insya allah semoga istiqomah sampai nanti saya lakukan,hihi. Jadi yang butuh RT/love atau share, colek-colek saya :p. Karena menurut saya, itu bantuan yang paling ringan dilakukan di social media, hihi.

Materi dari Mbak Ririen juga nggak kalah menarik untuk diterapkan dalam dunia blogging, yaitu mengenai personal branding. Bukan zamannya menanyakan “blogging itu hobby atau profesi?”, tetapi yang lebih penting adalah dengan blogging, kita memberikan manfaat untuk orang lain, baik berupa informasi atau berita. Melakukan personal branding blog tidak dapat dilepaskan dari menjaga attitude blogger. Jadi, menjadi blogger yang memiliki ide kreatif di setiap konten yang dituliskannya. Tidak asal copy paste tulisan blogger lain. Dan saya masih terus belajar tentang hal itu, bagaimana membangun personal branding yang positive.

Selanjutnya, materi Mas Away. Lagi-lagi saya harus mengacungi jempol sama panitia karena menempatkan Mas Away di sesi materi terkahir. Materinya berbobot yang disampaikan di malam hari pas kondisi badan sudah letih-letihnya digeber karena padatnya rangkaian kegiatan seharian. Tetapi Mas Away mampu mencairkan suasana dengan kaliam-kalimat jenakanya yang mudah dimengerti. Saya yang awalnya menguap, jadi terhibur dan menyimak dengan seksama. Sampai sekarang pun saya juga menerapkan apa yang disampaikan Mas Away, yaitu menyingkronkan judul dengan konten tulisan agar pembaca tidak kapok berkunjung. Kan sering ada tuh, headline berita yang bombastis, pas diklik ternyata isinya Cuma 2 paragraf doang, huft. Memilih diksi yang tepat agar pembaca tidak multitafsir. Ah iya, mereview produk dengan jujur secars elegan dan berimbang tanpa menjatuhkan bran lain.

Dunia blogging dan kesehatan, kalau dihubungkan sangat berkaitan erat, lho. Pernah nggak teman-teman duduk di depan laptop berjam-jam untuk menyelesaikan beberapa tulisan atau deadline lomba sehingga lupa untuk makan atau sesekali peregangan? Saya pernah mengalaminya. Materi kesehatan dan kebugaran dari Kemenkes saya terapkan betul-betul. Apalagi setelah tes kebugaran waktu itu, saya dinyatakan tidak bugar. Terus terang saya kaget. Karena saya merasa baik-baik saja dan mengklaim bahwa diri saya sehat dan prima. Ternyata menurut penyampaian Bapak Tim Kebugaran (namanya lupa 😒, payah) dari Kemenkes, tubuh yang sehat belum tentu bugar.

Makanya saya mencatat beberapa saran dari beliau untuk makan dan istirahat yang teratur dan olahraga sesuai dengan  hasil tes kebugaran saya; senam, jogging, push up setelah bangun tidur. Nah, itu benar-benar saya terapkan, hihihi. Selain itu, saya juga mencoba mengkonsumsi SoMan 1 bulan terakhir. Pengalaman saya mengkonsumsi SoMan akan saya tuliskan di postingan yang terpisah. 

Ah, terima kasih Tim Blogger Crony. Selamat ulang tahun yang kedua, semoga sukses selalu! Ditunggu tahun depan semoga ada acara seperti ini yang lebih seru lagi 💓💓💓
See you tahun depan :)
Source: Blogger Crony


Read More »

Bingkisan Sederhana sebagai Kado Penuh Cinta Untuk Bapak

Assalamu'alaykum.


Kalau ada yang bilang bahwa seorang ayah adalah cinta pertama untuk anak gadisnya, maka saya akan menjadi salah satu orang yang membenarkannya. Sejak kecil, saya memang sangat dekat secara emosional dengan Bapak. Bahkan kalau berjauhan beberapa hari saja, Bapak selalu mengantongi handphonenya berharap kalau ada telpon dari saya, beliau akan segera mengangkatnya. Saya mengetahui rahasia kecil ini dari Ibu. Berulangkali saya bilang kalau memang mau menelpon, yaudah langsung telepon saja. Tetapi kalau week days, Bapak enggan menelepon duluan karena takut mengganggu. Atuhlah, nggak ada kamus mengganggu untuk orangtua.

Jarak usia saya dengan ketiga kakak lelaki saya memang terpaut cukup jauh. Maklumlah, dulu Bapak dan Ibu tidak menyangka akan mendapatkan anak lagi di usia ibu yang rawan untuk hamil waktu itu. Tetapi saat mengetahui hamil lagi, Bapak Ibu berdoa supaya anak keempatnya berjenis kelamin perempuan. Benar saja, Allah mengabulkan doa mereka berdua. Ibu susah payah melahirkan saya yang menurut ceritanya hampir merenggut nyawanya.

Saya hobby mendongeng dari Bapak yang sejak kecil, sehabis magrib, beliau tidak pernah absen mendongengkan saya tentang kancil. Meskipun ceritanya itu-itu saja dan tahu endingnya bagaimana, saya tetap suka. Di sela mendongeng, Bapak mengusap kepala saya dan sesekali menepuk-nepuk punggung saya. Ah, rasanya damai sekali. Kalau sedang berdua dengan Bapak, Ibu sering memberikan ruang untuk kami berdua bercengkrama. Meskipun, ibu juga suka nimbrung percakapan, tetapi beberapa kali saya merasakan kalau ibu dari dulu memang sengaja memberikan saya dan Bapak waktu untuk berdua.

"Wuk, antar bapakmu beli koran" Bapak suka sekali berlangganan koran Solo Pos. Dan biasanya saya disuruh ibu menemani Bapak membeli koran tersebut. Tanpa disuruh dua kali, saya langsung menghampiri Bapak dan naik di atas motor bebek bagian depan. Di jalan, Bapak menceritakan banyak hal, dari hal-hal remeh sampai menanyakan tentang kegiatan sekolah. Sampai pulang membeli koran, kami berdua membacanya sama-sama. Bapak mengambil bagian berita dan politik, saya mengambil bagian paling depan, "John Koplo". Satu lagi hobby saya yang ditularkan oleh Bapak, yaitu membaca.

Time flies....

Mata Bapak berkaca-kaca saya ijab pernikahan saya beberapa bulan yang lalu. Beliau yang sebelumnya hampir menyerah karena TBC yang sempat dideritanya, sangat semangat untuk sembuh demi bisa menjadi wali nikah saya. Sepertinya baru kemarin Bapak mendongengkan Saya, dan sekarang Beliau telah menyerahkan tanggungjawabnya terhadap saya kepada suami. Yes, time flies so fast. 

Cinta untuk Bapak

Setiap Orang Tua pasti mencintai semua anaknya. Termasuk Bapak Ibu yang mencintai kami (keempat anaknya). Tetapi, secara kasat mata, ada nggak yang memerhatikan kalau si Bapak lebih dekat dengan anak yang ini atau si Ibu lebih closer dengan anak yang itu. Di mata ibu, saya adalah anak yang paling dekat dengan Bapak. Ketiga kakak lelaki saya pun mengakuinya. Di handphone, ada nama kami berempat, tapi call register terbanyak adalah nama saya. Kalau Bapak punya keinginan apa-apa, terhadap ketiga kakak lelaki saya jarang terbuka, tetapi kepada saya bisa blak-blakan bercerita.

Dan, sampai saat ini, meskipun telah menikah, perhatian dan cinta saya terhadap Bapak tidak berkurang. Bahkan cerita kami berdua makin komplit karena Bapak sering menyelipkan nasihat-nasihat pernikahan yang membuat saya meleleh. Kedekatan kami berdua, sudah terjalin sejak kecil. Bounding yang diterapkan Bapak terhadap Saya sejak kecil, sangat mengena sehingga saya mencintainya dan mengidolakannya hingga sekarang. Tentang kerja kerasnya, kebijaksanaannya dan kebaikannya baik sebagai suami Ibu dan sebagai Bapak untuk kami.

Bingkisan Sederhana sebagai Kado Penuh Cinta

Tahun ini, Insya Allah Bapak dan ibu naik haji. Impian mereka berdua selama bertahun-tahun akhirnya terwujud. Untuk itu, Bapak dan Ibu sering mengikuti latihan manasik yang dilakukan cukup intens. Kalau nggak salah, sejak bulan Februari mereka berdua ikut latihan manasiknya. Nah, dari latihan itu, Bapak sering telat makan karena memang beliau agak pemilih, sehingga sedikit mengganggu kondisi kesehatannya. Pernah tempo hari Bapak didiagnosa dokter kalau beliau terkena radang lambung. Dokter menyarankan Bapak untuk makan teratur. Boleh beraktifitas tetapi lambung tidak boleh kosong.
Bapak dan Ibu semangat berangkat latihan manasik
Ada teman Bapak dan Ibu nyamperin ke rumah untuk berangkat bareng

Bapak terlalu senang mengikuti rangkaian pelatihan manasik, sehingga sering melupakan makan. Bahkan pernah, waktu ke Solo untuk urusan foto paspor di Kanim Surakarta bersama rombongan calon haji lainnya, beliau drop. Lagi lagi karena beliau tidak tertib jadwal makannya. Akibat paling fatal, Bapak dirujuk ke UGD rumah sakit terdekat. Saat diperiksa secara keseluruhan, saya takut paru-parunya lagi yang kena. Alhamdulillah hasil cek laboratoriumnya bagus. Bapak hanya kelelahan dan kurang nutrisi.huhu 
Beberapa hari yang lalu Bapak masuk UGD di salah satu RS di Solo saat antri foto paspor Haji. Dan ternyata gara-gara telat makan jadi tubuhnya drop :(

Untuk mengatasi hal itu, saya berinisiatif membelikan tempat makan tupperware yang ada tasnya sehingga bisa dibawa Bapak kemana-mana. Memberikan bingkisan sederhana penuh cinta untuk menjaga kesehatan Bapak agar tidak lupa makan meskipun sedang banyak kegiatan. Awalnya, saya tidak kepikiran untuk membawakan bekal Bapak saat latihan manasik karena sempat berpikir kalau beliau bisa beli disana. Tetapi ternyata asumsi saya keliru, sifatnya yang picky terhadap makanan membuatnya sederetan penyebab Bapak tidak nafsu makan. Kalau dibawakan bekal dari rumah, Bapak bisa meminta menu yang diminta sesuai seleranya. Dan tidak hanya itu, saya juga bisa membawakan kue kesukaannya. Lebih higienis dan sehat kan?

Biar gampang dan hemat waktu, saya memutuskan membeli tupperwarenya secara online. Karena sebelumnya saya pernah membeli alat kukus tupperware online di elevenia, maka siang itu saya memutuskan untuk belanja disana lagi. Saya mulai searching produk yang mau dibeli di kategori perlengkapan rumah tangga, http://www.elevenia.co.id/ctg-perlengkapan-rumah. Yay! Akhirnya ketemu juga produk yang saya inginkan-Tupperware untuk Bapak. Ssst, ada diskonnya lho :)



Semoga dengan bingkisan sederhana saya ini, bisa membantu Bapak untuk makan teratur meskipun aktifitas di luar sangat padat. Karena dengan bingkisan itu, saya bisa membawakan bekal biskuit atau makanan kesukaan beliau dari rumah. 

Fyi, manasik Bapak Ibu seringkali dilakukan seharian dan di tempat berbeda-beda. Kalau Ibu, saya percaya kalau beliau lebih aware dengan kesehatannya dan tertib untuk urusan makan. Tidak jarang kalau pulangnya sore, ibu mengakali membeli makan di kantin. Cuma Bapak yang susah makan karena nggak cocok sama makanan disana. Endingnya, Bapak hanya memilih minum teh tanpa makan. Dan itu yang membuat badannya drop.

Bingkisan saya memang sangat sederhana, tetapi saat ini, benda itulah yang dibutuhkan Bapak. Dengan penuh cinta saya membelikannya untuk Bapak agar beliau bisa teratur makannya. Meskipun banyak aktifitas yang dikerjakannya, ia bisa meluangkan waktu untuk makan kesukaannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya. Bapak juga setuju membawa bekal dari rumah dan berjanji untuk menjaga kesehatannya dengan makan teratur. Dan beliau sangat bersemangat mempersiapkan kesehatannya untuk berhaji tahun ini. 

"Eh Dik, di elevenia ada permainan edukasi untuk anak-anak nggak? Aku mau ngasih kado Khansa pas ultahnya besok" Tanya ipar saya.

"Ada dong Mbak. Nih, searching sendiri. Kamu bisa pilih mainan mana yang disukai Khansa" Jawab saya sambil menyerahkan laptop.

Ada yang pengen tahu nggak kenapa saya seneng banget belanja di Elevenia? Nah, ini 7 hal yang membuat saya nggak kapok belanja online di Elevenia:
  • Banjir Diskon dan Voucher. Di Elevenia banjir diskon dan voucher sehingga menghemat uang belanja saya. Kalau nggak percaya, kepoin aja websitenya! :)
  • Informasi Produk jelas. Ini yang saya suka. Saat saya membeli produk-produknya, di bawahnya tercantum informasi mengenai produk tersebut dengan jelas. Baik spesifikasinya, bahannya, ketersediaannya hingga ada garansi atau tidak. 
  • Proses pembayaran dan pengiriman mudah. Konsumen bisa memilih cara pembayaran dan pengiriman dengan mudah. Mau bayar langsung, transfer atau kredit juga nggak masalah. Selain itu bisa memilih dan mengecek biaya pengirimannya sendiri.
  • Ada Riwayat Pemesanan dan Status Klaim. Oh iya, setelah memesan barang, konsumen dapat memantau barang pesanannya. Selain itu, ada menu status klaim baik via live chat maupun email dimana seller dan buyer dilayani secara terpisah. Untuk buyer ke cs@elevenia.co.id dan seller klaim seller ke seller@elevenia.co.id
  • Hemat dan Praktis. Dengan belanja di elevenia, saya bisa hemat waktu dan uang belanja (karena ada diskon). Belanjanya praktis bukan?
  • Harga kompetitif, Di Elevenia saya bisa memilih harga yang paling murah.
  • Pilihan produknya variatif. Ada produk lokal dan luar negeri. Karena Elevenia sudah berafiliasi dengan negara Korea, Turki dan Malaysia.

"Dik, aku mau pesan yang ini ya. Harganya murah banget. Semoga nanti Khansa suka sama kadonya" Ipar saya menunjuk salah satu mainan untuk kado putrinya.

Nah, inilah cerita tentang bingkisan sederhana sebagai kado penuh cinta untuk Bapak. Teman-teman juga sedang mencari kado untuk orang-orang tercinta juga? Masih bingung milihnya? Coba cari pilihannya di Elevenia. Yuk share ceritanya :).
Read More »