Featured Slider

"Sekali" yang Menyesakkan


Slassssh, sekelibat bayangan menyingsak
Menyaksikan aku terisak entah kenapa
Ah, rasanya duka-suka hanya setipis tabir
Kadang isak duka, kadang isak suka
Aku takut, takut sekali
Aku benci, benci sekali
Dan karena “sekali” itu aku merasakan sesak sekali
Memberikan kadar berlebih dari rasa, kupikir itu yang menyesakkan
“Pas-pas” saja untuk menjadi apa adanya
Karena rasa itu mutlak ramuan kita
Memberikan “sekali” untuk “berlebihan” yang menyesakkan?
Atau “Pas” untuk “kelegaan” yang menentramkan?
Read More »

Berita--Berita


Kemarin heboh berita keluarnya Ariel ‘Peterpan’. Konon, kasus Ariel membuat kepala negara “SBY” dan Ibu Mega angkat bicara. Waaa, sepertinya menjadi isu nasional yang menggelegar. Karena bad news is good news,  semua bisa jadi bahan berita, sampai-sampai bebas bersyaratnya Ariel menjadi beberapa headline surat kabar dan menjadi topik media berita, entah gosip bahkan politik.  In the end, semoga kesempatan kedua dipergunakan sebaik-baiknya.
Hari ini heboh langka tahu-tempe, gara-gara harga kedelai yang biasanya 5000 ribu /kg melonjak menjadi 8000 ribu/kg. Pedagangnya mogok jualan hingga pemerintah campur tangan mengatasi harga kedelai di pasaran. Pemerintah berdalih, kalau melonjaknya harga kedelai diakibatkan di Amerika sono noh lagi kekeringan panjang, jadi para petaninya juga lagi kalang kabut gagal panen kedelai. Hei, bukannya Indonesia banyak lahan pertanian, banyak potensi SDM yang bisa diberdayakan? Lalu kemana proteksi pemerintah kalau PR rakyat aja berdalih ini-itu. So, apakah pemerintah juga akan menunggu “alam menjawab” permasalahan ini? Kita tunggu pemirsa.

Bye.

Read More »

Prosedur Pembuatan SKCK dan Kartu Kuning


Cap cip cup, akhirnya pemerintah tobat juga mengakhiri moratoriumnya. Imbasnya, setiap kementrian membuka lowongan CPNS, Masya Allah kompaknya ; Kemenkeu, BKPM, Kemendagri, LPPP, Kemenlu, ah sampai-sampai jariku gak muat buat menghitung kementrian mana saja yg sudah mengakhiri masa moratoriumnya.
Nah, setiap Kementrian menerapkan syarat2 yang lumayan ketat untuk bisa apply sesuai jurusan pelamar. Kemarin setelah mbaca2 ternyata ada “SKCK+Kartu Kuning” yg wajib dilampirkan sebagai salah satu syarat melamar. Padahal keduanya harus didapetin sesuai domisili KTP. Bisa mbayangin gak, pelamar yg berada di daerah nun jauh disana..heuheu
Berbagi tips mencari keduanya yang harus sy bela-belain pulang, dalam 5jam sy kesana-kemari dibuatnya :D.. ternyata banyak juga yang mencari si kembar (SKCK+Kartu Kuning-Red), yaiyalah kan Moratoriumnya udah macet..haha
A.    Prosedur Membuat SKCK
1.     Foto Copy KTP
2.  Foto 4x6 (3lbr), 3x4 (2lbr), 2x3 (2lbr), udah mirip mau foto ijasah ajaa :D..Foto ini ditempel pada formulir yg kita isi di Polres, ditempel buat arsip sama ditempel di SKCK yang sudah jadi.
3.     Ngisi formulir berlembar-lembar yang diberikan petugas, yg isinya ttg bentuk kuping, rambut, hidung dll. Selain itu catetan ttg kejahatan yg pernah kita buat sebelumnya (kalo punyaaaa), hehe.
4.     Dan siapkan uang sawerannya. Kemarin aku dimintain uang saweran buat biaya administrasi. Bawa aja 25 rb, dikasih pas cap jari 10rb, setelah itu SKCK udah jadi dimintain 15 rb lagi.
5.     Penting juga diinget, kalo mau nglamar selain CPNS ternyata bisa bikin SKCK di Polsek (Kepolisian Sektor), dulu aku udah pernah buat, sawerannya 15rb. Tapi kalo buat nglamar CPNS, yah silakan berantri ria di Polres (Kepolisian Resort).
6.     Kalo kita udah cap 10jari, petugas akan ngasih kartu kuning, ukurannya mirip KTP. Kartu itu berisi nama dan rumus sidik jari kita. Kelak, kartu ini dapat langsung dipake untuk mencari SKCK tanpa mengisi formulir2 petugas yg isinya bejibun tadi (hidung,muka,telinga dll).
7.     Jangan lupa difoto copy trus dilegalisir yg banyaaak sekalian.
8.     Selamat mencari dan mengantri yaa :D

B.     Prosedur Membuat Kartu Kuning (AK 1)
Mencari Kartu kuning AK 1 ternyata lebih simpeeel, padahal sebelumnya, sy berasumsi bahwa mencari si AK 1 lebih rumit dari SKCK, tapi tidaaaaaak nyata :D
1.  WAJIB datang sendiri, gak boleh diwakilkan Bapak-ibuk apalagi Mbahnya yg sudah sepuh :D
2.     Membawa ijasah yg dimiliki, dari SD-terakhir
3.     KTP
4.   Pas Photo 3x4 (1lbr), iya kan simple, fotonya aja ngirit gak kayak bikin SKCK
5.     Stopmap bebas
6.     Jangan lupa dicopy trus dilegalisir yang banyak ya teman2

Kemarin sy mencari keduanya dalam waktu 5jam.. semoga bermanfaat :)

Update per 15 Januari 2019

Siang tadi saya mencari SKCK lagi. Kalau dulu gratis, sekarang bayar 30 ribu, ahaha. Tadi di Polres Klaten antri banget, karena barengan sama para calon kades yang nyari SKCK juga buat syarat pemilihan.

Nggak nyangka ya, dulunya nyari SKCK sama kartu kuning buat persiapan CPNS juga. Tahun 2012! Ahaha. Niat banget jadi CPNS sampai ikut 6 kali. 

Oh iya, syarat perpanjangan SKCK, cukup bawa SKCK lama asli atau fotocopy. Foto berwarna 3x4 selembar sama 4x6 2 lembar, fotocopy KTP. Meskipun antri banyak, tapi pelayanannya cepet kok.

Satu lagi, tadi juga disuruh ngisi form kayak pembuatan SKCK baru. Pas mau ngambil SKCK yang sudah jadi, kita menyerahkan form yang sudah diisi tersebut.
Read More »

Khasiat Jeruk-Kecap


Eits, ati2 lagi musim batuk paketan. Kenapa paketan? Karena batuk ini komplit, ada batuknya, migrainnya, kadang demam trus endingnya bikin betul hidung tersumbat. Pas tidur, miring kiri-sebelah kanan tersumbat, miring kanan-sebelah kiri yang tersumbat. Nah, batuknya pun pada awalnya batuk yang bikin tenggorokan sakitnyaaaaa L.. kering-kering-kering, kalo tidak ada penanganannya bisa 1-2 minggu sembuhnya, malahan bisa 1 berbulan-bulan.

Eksperimen nih, pas tau tenggorokan gatel pengen digaruk-garuk, aku beli jeruk nipis. Disini 1biji harganya seribuuuh :D, tapi kalo ngepasin sama penjual yg lagi pemurah bin penyayang, uang seribuh bisa dapet 3 biji.
Fokus ke pembahasan, di sela itu aku setiap jamnya meres jeruk nipis yang udah tak potong-potong jadi beberapa bagian, Yah 1sdm lah, ditambah kecap dikit, diaduk-aduk pake tangan. Lumayanlah, gak gatel-gatel lagi di tenggorokan. Sebelum minum peresan itu, aku menikmati hidung tersumbat semaleman, sehabis minum itu, lancar jaya deh nafasnya. Oh khasiat jeruk bikin napas lancar-car-caaaaaaar :D

“Saat kamu merasakan sakit, kamu akan merasakan nikmatnya sehat yang tiada tara, merasakan juga kadang kita kufur tidak berterimakasih karena diberi paru2, jantung, hati dan organ lain gratis yg sehat... Alhamdulillah untuk semuanya ya Allah”

Bye.
Read More »

Gagal vs Postpone

Gagal? Ah bukan, aku menyebutnya tertunda saja. Karena siklus itu selalu berputar atau hal tersebut merupakan akumulasi dari hal-hal lain yang nantinya waktu berbaik hati untuk menyebutnya “Berhasil Sukses". Hari ini, di tengah flu berat membuka-buka, lumayan deg-degan (juga), klik-klik, tarraaaa, namaku gak ada :D

Senyum-senyum, entah kenapa ada yang menarik untuk dicoba setelah ini. DIA menyediakan yang terbaik dari yang baik. Aku menulisnya hari ini supaya aku bisa membacanya lagi saat aku menemukan puncak siklusnya. Teri makasih

Btw, hari ini warga Jakarte lagi punye hajatan besar, nyoblos gubernur. Siapapun yang menang moga aje bisa ‘amanah’, dan yang gagal jadi gubernur, bisa tetep nglakuin visi-misinya tanpa bergelar jadi gubernur :p..

Read More »

Bahagia Sederhana


Cicak-cicak berdecak dengan riang
Demikian pun kalian tetap pulas tak terganggu
Jujur, teduh dan menentramkan
Hei bidadari dan jagoanku!

Abjad demi abjad kau eja
Ba-ba-ba--ba sambil kau telunjukkan jemarimu
Aku mencoba menerjemahkannya
Lelah? Oh tidak, justru aku antusias belajar semuanya darimu

Detik-menit-jam bergulir seperti komet
Kalian tetap belajar mengeja dan melangkah
Dari kejauhan aku memastikan
Bahkan "ini lebih indah dari mimpi-mimpiku"

---Terkadang kita melewatkan bahagia yang sederhana. Melihat senyum bapak, ibu, adik, ponakan. Saat kita menyadari bahwa kita mencari-cari bahagia yg semu, kita akan merasa betapa gobloknya (maaf) bahwa kita telah membuang-buang waktu karena telah menyia-nyiakan momen-momen kecil nan indah demi ambisi dan obsesi yg terkadang malah selalu membelenggu kita.. Hei JAgoan dan bidadariku, trima kasih telah mengajariku pemahaman baik ini..

Bye
Read More »

SYAWAL DULU APA QADLA DULU YA?

Bolehkah Berpuasa Sunnah Syawal Sebelum Membayar Puasa Ramadhan
Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya.
Secara global, para ulama berselisih pendapat tentang bolehnya berpuasa sunnah sebelum selesai melaksanakan qadla Ramadlan dalam dua pendapat.
Pertama, boleh berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla Ramadlan. Ini merupakan pendapat Jumhur, baik bolehnya secara global ataupun makruh. Madzab Hanafi membolehkan untuk langsung berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla Ramadlan karena puasa qadla tidak wajib untuk disegerakan, bahkan kewajibannya sangat luas (lapang), dan ini merupakan satu riwayat dari Ahmad.
Sedangkan madhab Maliki dan Syafi’i berpendapat: boleh tapi makruh. Sebabnya, karena menyibukkan diri dengan amal sunnah dari yang qadla berupa mengakhirkan yang wajib.
Kedua, haram berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla’ Ramadlan. Ini merupakan pendapat madhab Hambali.
Yang shahih dari dua pendapat ini adalah yang menyatakan bolehnya berpuasa Sunnah enam hari di bulan syawal sebelum membayar puasa Ramadlan. Karena waktu (kesempatan) qadla’ (membayar puasa Ramadlan) luas. Sedangkan pendapat yang tidak membolehkan dan menyatakan tidak sah membutuhkan dalil, dan tidak ada satu dalilpun yang bisa dijadikan sandaran untuk hal itu. Sementara dalil yang ada menunjukkan bolehnya untuk melaksanakan puasa sunnah sebelum puasa qadla, yaitu firman Allah Ta’ala, “. . . Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185) dan hadits Aisyah radliyallaahu 'anha, “Aku memiliki hutang puasa Ramadlan, tetapi aku tidak sanggup menggantinya kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan tidak diragukan lagi bahwa Aiysah radliyallaahu 'anha melaksanakan puasa sunnah di sela-sela tahun itu, dan pastinya perbuatan Aisyah itu diketahui oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Ini berarti beliau menyetujuinya.
Sedangkan persoalan yang berkaitan dengan puasa enam hari di bulan Syawal sebelum selesai melaksanakan qadla Ramadlan, di kalangan ulama, terdapat dua pendapat:
Pertama, keutamaan puasa di bulan syawal tidak bisa diraih kecuali oleh orang yang sudah menyelesaikan hutang puasa Ramadlan yang pernah ditinggalkannya karena udzur. Mereka berdalil dengan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim dari Abu Ayyub al-Anshari)
Dan seseorang disebut telah berpuasa Ramadlan jika telah menyelesaikan jumlah hari di bulan tersebut. Imam al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj (3/457) menjelaskan keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal diraih dengan puasa Ramadlan, yaitu keseluruhannya. Jika tidak maka keutamaan tersebut tidak akan diraih.
Ibnu Muflih dalam kitabnya Al-Furu’ (3/108) berkata, “Keutamaan puasanya (enam hari dari bulan Syawal) ditujukan bagi orang yang melaksanakan puasa tersebut dan telah mengqadla puasa Ramadlan, dan tidak puasanya di bulan Ramadlan itu dikarenakan udzur. . . .” Dan sejumlah ulama kontemporer juga berpendapat demikian seperti Syaikh Abdul Aziz bin Bazz dan Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahumallaah.
Kedua, bahwa keutamaan puasa enam hari dari bulan Syawal bisa diraih bagi siapa yang melaksanakannya sebelum mangadla’ puasa yang ditinggalkannya di bulan Ramadlan karena ada udzur. Karena orang yang tidak berpuasa beberapa hari di bulan Ramadlan dikarenakan udzur bisa dibenarkan kalau dia telah berpuasa Ramadlan. Lalu apabila dia mengiringinya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal sebelum melaksanakan qadla’, maka dia mendapatkan pahala yang dijanjikan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam.
Al-Bajirami dalam Hasyiyahnya menukil tentang bantahan terhadap pendapat yang mengatakan tidak akan diperoleh pahala puasa enam hari dari bulan Syawal oleh orang yang mendahulukan puasa tersebut atas puasa qadla’ dengan hujjah bahwa sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam “Lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal”. Beliau beralasan bahwa kata tab’iyah “mengikuti” bisa bermakna taqdiriyah, artinya kalau puasa tesebut dilaksanakan sesudah melaksanakan puasa di bulan Ramadlan (walau masih memiliki hutang karena udzur), maka berpuasa enam hari di bulan syawal disebut telah mengikuti.
Ada sejumlah ulama kontemporer yang condong kepada pendapat kedua, seperti Syaikh Abu Malik Kamal bin al-Sayyid Salim dalam Shahih Fiqih Sunnahnya. Setelah beliau menukilkan pendapat ulama yang melarang untuk mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengadla’ puasa Ramadlan yang ditinggalkannya karena udzur, beliau mengatakan, “Kecuali bila dikatakan sabdanya: ‘kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal’, terucap secara umum, dan tidak memiliki konteks mafhum sama sekali, maka ketika itu boleh melaksanakan puasa enam hari di blan syawal tersebut sebelum melaksanakan puasa qadlan Ramadlan. Terutama apabila bulan syawal terasa sempit bagi seseorang jika harus mengadla terlebih dahulu. (Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik Kamal Salim, Pustaka al-Tazkia, Jakarta: 3/182)
. . . Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan keutamaan khusus untuk bulan ini yang akan hilang dengan berlalunya bulan Syawal. . .
Syaikh Khalid bin Abdullah al-Mushlih juga termasuk yang lebih condong untuk membolehkan. Beliau menjelaskan, bahwa makna didapatkannya keutamaan tersebut tidak tergantung dengan selesai dari melaksanakan qadla’ sebelum melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Karena kelanjutan puasa bulan Ramadlan untuk puasa sepuluh bulan sesudahnya bisa diraih dengan menyempurnakan pelaksanaan amal fardlu baik dengan langsung atau diqadla’. Dan Allah sendiri telah melapangkan dalam masalah qadla’ melalui firman-Nya,
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
“. . . Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Pendapat yang shahih: boleh berpuasa Sunnah enam hari di bulan syawal sebelum membayar puasa Ramadlan. Karena waktu (kesempatan) qadla’ (membayar puasa Ramadlan) luas.
Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal merupakan keutamaan khusus untuk bulan ini yang akan hilang dengan berlalunya bulan Syawal. Namun demikian mendahulukan puasa fardlu untuk mengangkat beban kewajiban itu lebih utama daripada menyibukkan dengan amal sunnah. Tapi siapa yang berpuasa enam hari di bulan Syawal lalu baru melaksanakan puasa qadla sesudahnya, maka dia mendapatkan keutamaan puasa tersebut karena tidak ada dalil khusus yang meniadakan hilangnya keutamaan tersebut. wallahu a’lam
[Sumber:http://www.voa-islam.com]
http://annida-online.com/artikel-3969-Bolehkah%20Berpuasa%20Sunnah%20Syawal%20Sebelum%20Membayar%20Puasa%20Ramadhan.html
Read More »

Pilihan-Pilihan


"Bagaimana saat pilihan pertamaku bersanding dengan pilihan yang ke sekian?" Ini bukan tentang pilihan-pilihan itu, tetapi murni tentang bagaimana melakukan yg terbaik untuk melaksanakan pilihan-pilihan itu. Itu saja

Seringkali kita mengeluhkan tentang bagaimana pusingnya memilih. Padahal di luar sana, banyak sekali yang bingung karena tidak punya pilihan, bahkan hanya sekedar “untuk makan”, “untuk tidur”. Bagaimana aku terlalu hipokrit untuk mengakui bahwa keadaanku lebih baik dari yg lainnya. Bersyukur dengan segala keadaan :)

Ini Quotes dari Darwis Tere Liye yang tak gigit bener-bener deh, biar gak lepas!

Read More »

Ririn Gagarin, I love You Cause Allah :)


Depok, 5 Juli 2012
Assalamu’alaykum Wr Wb

                Hai Say, kapan terakhir kita bertemu? Terakhir makan bareng? Terakhir ngobrol bareng? Terakhir merangkai-rangkaikan peristiwa bareng? Ah, rasanya lama sekali aku rindu semuanya, dan percayalah, aku rindu memelukmu. Semoga malikat-malaikat senantiasa menjagamu J
                Pernah terbesit muka menyebalkan saat kamu “ngeyel”, pernah juga terlintas rasa keal saat kamu mencari “pembenaran akan sesuatu” yang menurutku itu akan membuatmu kesulitan nantinya. Tetapi rasa sebal dan kesal itu berubah hilang saat mengingat, kamu memelukku saat aku menangis, kamu mendengarkan aku saat orang lain meninggalkanku, dan  yang lekat adalah kamu memelukku dan mempercayaiku saat semua orang pergi dengan prasangka serta curiganya terhadapku. Waktu aku sakit, kamu menungguku, menyuapiku dan membesarkan hatiku bahwa ini akan berlalu. Dan itu semua aku pegang erat samapai kapanpun sehingga aku tidak punya celah untuk sebal/kesal kepadamu saat kamu melakukan khilaf/salah.
                Say, jangan pernah merasa sendiri lagi, ya? Berjanjilah untuk itu. Saat orang lain mencacimu, menghinamu, memojokkanmu, berjanjilah padaku untuk tidak merasa sendiri lagi! Ada banyak orang yg menyayangimu, hanya saja kamu seringkali terpaku pada orang-orang yg menyudutkanmu saja sehingga kamu menutup banyak orang yang sebenarnya sangat mencintaimu dan memberikan doa terbaiknya untukmu. At least, i love you because of Allah.
                Btw, ini ada buku Tere Liye terbaru, semoga menjadi teman di kala senggang, ya. Serius Aya kangen sama kamu. In the end :
“Selamat Milad ya sayang, semoga lancar skripsi, rejeki dan segala kebaikan lainnya. I hope you are given happinnes”

                Semoga-semoga-semoga-semoga-Semoga-semoga-semoga-semoga-Semoga-semoga-semoga-semoga- Semoga-semoga-semoga-semoga, pokoknya banyak doa terlantun indah buat kamu, Say...
Wassalamu’alaykum Wr. Wb

With Love,                                                                                                                                                                              
Aya    
Read More »