Saya pernah bertemu Beliau di Fun Blogging 8, tapi belum sempat ngobrol panjang kali lebar, hihi. Baru kenal gitu lho :D. Back to the topic, ada artikel yang membuat saya terpikat untuk membacanya sampai selesai. Tentang pertemanan yang tulus. Saya pernah juga menulis topik yang sama dengan pertanyaan besar yang menggaung dalam benak saya, "Apakah teman itu harus memilih-milih?". Karena kalau yang hobby nyinyir, mereka pasti akan berkomentar dengan tegas "Mbok ya temenan itu gak usah milih-milih", ahaha. Bijak sekali. Dan pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa "Memang benar, berteman tidak boleh memilih tetapi wajib memilahnya".
Kenapa begitu? Karena teman itu seleksi alam. Dan tidak ada paksaan untuk itu. Saya pernah nyaman merasa "sendiri", melakukan apapun sendiri karena merasa yang berada di sekitar saya tidak sevisi. Hanya itu. Tetapi, saya mulai sadar bahwa kita tidak boleh memakaikan baju kita kepada orang lain. Karena tidak selalu pas. Mulai open minded dan terbuka dalam berteman, tidak tersinggung terhadap perbedaan dan tidak memaksakan orang lain untuk satu pemikiran.
Membaca postingan Mbak Ade tentang "Tulus dalam Berteman", rasanya saya sangat setuju kalau ujian pertemanan adalah waktu. Termasuk arisan link ini lho ya, hihi. Bagaimana sebuah pertemanan tidak melulu tentang materi dan rasa pamrih. Ujian pertemanan dapat datang kapanpun dan itu benar-benar meguji seberapa tangguh kadar persahabatan. Dan hal itu akan dikembalikan dengan pertanyaan "Tujuan kita bersahabat apa sih?".
Rasanya tulisan Mbak Ade di bawah ini nampol banget.
Jika sebuah pertemanan bisa dibatasi dengan kurun waktu tertentu... itu bukanlah sebuah pertemanan. Tapi hanya hubungan palsu yang akan segera berakhir ketika guncangan datang meski hanya sebentar.
Jika sebuah pertemanan dibangun karena sebuah pamrih tertentu, maka tunggulah kedatangan sebuah pamrih yang lebih besar lagi. Karena kedatangan pamrih kedua, akan menghapus tanpa sisa pertemanan yang sudah terjalin sebelumnya.Satu hal yang dapat saya ambil dari postingan Mbak Ade bahwa sebaik-baik manusia adalah seseorang yang bermanfaat bagi yang lain. Jadi, lewat pertemanan atau dengan menjalin hubungan baik dengan yang lain, kita dapat menjadi salah satu yang bermanfaat itu.
Kalau kalian butuh referensi bacaan yang menyegarkan tentang dunia parenting, pernikahan atau tentang cerita sehari-hari dengan bahasa yang lugas dan sederhana, jangan sungkan ngubek-ubek "ocehan Ade Anita".
Aihhh.... menjura-jura baca tulisanmu ini.makasih ya
BalasHapusKEmbali cinta Mbak Ade Anita
HapusUwiihh nampol banget ini mbak artikel dari mba Ade Anita,
BalasHapusemang banyak tulisan di blognya berisi sesuatu yg berasa ringan namun banyak hikmah yang terkandung hehehee
sepakat Mbak
HapusMampir,kenalan. Salam kenal
BalasHapuswww.slaranesia.com
Sepakat, Mbak. Walau berteman tidak boleh pilih-pilih, tapi kalau mau jadi teman yang lebih dekat atau sahabat harus melalui seleksi ^^
BalasHapusIya Mbak Han, gak usah milih tp milah
HapusSemoga peserta arisan link bisa jadi teman dekat di dunia maya dan nyata. Daku sedih mbak, kelompok 1 ada beberapa yang pergi begitu saja meninggalkan kami hiksss
BalasHapusAmin, moga juga bisa berteman baik sama Mbak Ayu :)
HapusAku suka dengan tulisan mba ade yang membumi dan gampang dicerna.. Dan banyak pelajaran seru di dalamnya yaa
BalasHapussetuju Mbak Indah :)
Hapus"Memang benar, berteman tidak boleh memilih tetapi wajib memilahnya".
BalasHapusHahahahah..bener banget ini :D :D