Featured Slider

[Review Film] Train to Busan


Film ini hampir saja luput dari wishlist saya karena film ini masuk genre horror. Memang agak horror sih, tapi bukan kayak hantu atau roh yang gentayangan melainkan zombie yang diakibatkan karena sebuah virus.

Kamu tidak akan mengerti pengorbanan seorang ayah karena ia pandai sekali menyembunyikan sesuatu kepada anaknya; cintanya dan kepeduliannya yang begitu besar.

Ps: Saya gak begitu hafal semua nama-nama dalam filmnya—hanya Soo An, tetapi tidak mengurangi kecintaan saya terhadap film ini.

Seorang gadis kecil merengek ingin bertemu ibunya saat ulang tahunnya. Dia tinggal bersama nenek dan ayahnya karena kedua orangtuanya telah bercerai. Dalam benaknya, ia menyalahkan ayahnya yang menyebabkan ibunya pergi karena kesibukannya. Ayahnya sering berjanji akan mengantarkan Soo An ke Busan menemui ibunya, tetapi karena kesibukannya di kantor, ia sering mengingkarinya.

Hingga pada akhirnya, ayahnya mengantarkan Soo An bertemu ibunya ke Busan menggunakan kereta. Di televisi disiarkan ada keributan, sekelompok orang saling membunuh karena terserang virus zombie. Sebelum kereta api berangkat menuju Busan, ternyata ada wanita yang terinfeksi zombie dan berhasil masuk ke gerbong.

Kereta inilah yang menjadi inti cerita dalam film ini. Sifat dan karakter tiap tokohnya sangat tegas diperankan. Soo An yang sangat pengasih dan penolong digambarkan dengan hal-hal kecil; memberikan tempat duduknya kepada seorang nenek. Ayahnya sedikit geram melihat kepedulian putrinya yang menolong orang lain padahal dirinya sendiri sedang membutuhkan.

Ada juga penokohan seorang suami yang sangat perhatian terhadap istrinya yang sedang hamil. Hingga seorang pria paruh baya yang sangat egois dan bossy. Saya juga tertarik dengan penokohan segerombolan anak-anak SMA yang mencerminkan kesetiakawanan mereka saat menghadapi zombie. Kesetiawakanan dihadapkan saat beberapa dari remaja tersebut berubah menjadi zombie dan penumpang di gerbong kereta. Antara tega dan gak tega, ia harus menghabisi zombie jelmaan temannya itu agar tidak menularkan virusnya ke penumpang lain.

Bawa Anak Boleh?
Film ini didominasi dengan action melawan zombie. Meskipun tidak ada adegan sexual yang belum pantas dilihat oleh ana-anak, tetapi adegan kekerasan sepertinya membuat anak tidak nyaman. 

Ratting
7 of 10 stars

Yang hobby banget sama action, film ini bisa menjadi rekomendasi menarik untuk ditonton di akhir pekan. Yang gak demen horror, jangan khawatir, film ini horror antimainstrem. Bukan hantu, pocong atau roh yang bikin kaget. Tetapi zombie yang disebabkan oleh virus.

Oh iya, saya sempat bertanya-tanya juga kok tiba-tiba ada virus zombie. Asal virusnya darimana, penularannya seperti apa dan obatnya apa. Tidak ada penjelasannya dalam film. Hanya disinggung kalau virus zombie timbul karena kegagalan project yang dijalankan oleh perusahaan ayah Soo An. 

Akhirnya penumpang yang selamat dan sampai tujuan hanya 2 orang, salah satunya Soo An. Entah Soo An akan bertemu dengan ibunya atau tidak, dalam film ini juga tidak dijelaskan. 

5 komentar

  1. Aku suka banget film ini. Mbrebes mili juga nontonny :')

    BalasHapus
  2. Aku udah nonton mba, aku nangis walaupun nontonya dalam keadaan bisu krn TV dikamar dan aku nonton pada saat semua tidur tp kan baca teksnya. Sedih bapaknya akhirnya nggak egois, kesel juga karena ada tokoh yg antagonis banget disana

    BalasHapus
  3. Ayaa duuhh spoiler ini mah hahahah pernah dengar tentang film ini cuma sekilas aja, jadi tau setelah baca ini.

    BalasHapus
  4. kelihatanya asik film imi untuk di tonton apalagi bergenre aksi suka bangett.

    BalasHapus
  5. asyikkk nihhh filmnya kayanya mbaaa..mantafff

    salam blogger
    follback

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)