Featured Slider

Lost in Jogja

Ramadan tinggal sehari lagi, tapi entah kenapa saya belum merasa "in" untuk memulainya seperti ramadan-ramadan sebelumnya. Jangankan persiapan target, dalam hati saja masih terasa biasa-biasa saja. Ketika melihat teman-teman yang sejuk dan semangat menyambutnya, jujur dalam hati saya merasa iri. Pengen punya perasaan yang sama :(.


Ada yang kurang. Maka, saya harus menemukannya. Saya diajak ke Jogja. Suami ingin mengklaim garansi jam tangannya yang tiba-tiba mati (lagi). Lokasi semula di Ambarukmo Plaza. Saya sudah membayangkan, saat suami mengklaim garansi jam, saya dan Ray bisa menunggu di burger king.

Tapi rencana awal ternyata jauh dari realisasi. Sebelum ke Amplas, saya memutuskan makan siang di Sate Klathak Pak Jade. Karena lokasinya pun searah dengan Amplas, suami pun mengiyakan. Beliau hobby sekali sama sate Klathak. Makanya pas ke Jogja, sayang sekali kalau melewatkan mencicipi sate klathak. Selain di tempat Pak Jade, langganan sate klathak kami di sate pak Pong.

Baca juga: sate klathak pak pong

Makan siang yang tidak direncanakan ini membuat kami mengubah rencana-rencana lainnya. Di Pak Jade, suami searching lagi lokasi pengklaiman garansi jam. Ternyata bukan di amplas, tapi di mall Malioboro. Jauh bener! Burger king tinggal kenangan berubah menjadi bayang-bayang susahnya nyari parkir di sekitar malioboro.

Lost in Jogja, i found my soul of Ramadan

Kami bertiga lama di tempat Pak Jade. Masih mikir-mikir mau ke Malioboro apa nggak. Di tengah menyuapi Ray, saya nyeletuk minta diantar mencari kurma buat puasa ramadan nanti. Saya juga mau beli minyak goreng dan susu buat orang rumah. Suami lalu searching lokasi di maps dan memilih review penjual kurma dengan rating yang bagus. Pasarkurma.com (beneran kesini karena reviewnya bagus di gmaps).

Lokasinya sekitar 5 kilo dari warung Pak Jade, tapi macetnya subhanallah. Pas sampai di alamat yang sesuai arah gmaps ternyata kami masuk perumahan. Saya kira gmaps salah mengarahkan, tapi penjualnya memang di perumahan. Melihat mobil kami berhenti agak lama di depan runah, ad bapak yang keluar dan mempersilakan suami masuk. Beliau insting kalau kami mau nyari kurma.

Saya masuk di rumah yang ada berdus-dua kurma. Seorang ibu keluar dan menyapa kami dengan ramah. Saya dikenalkan jenis-jenis kurma dan disuruh mencicipi satu per satu. Saya memilih kurma khalas 10 kilo dan 1 kilo kurma yang empuk dan legit buat bapak. 10 kilo ini nantinya akan saya bagikan ke keluarga mertua dan bapak ibu saya untuk hidangan ramadan nanti. Fyi, kurma khalas 29ribu/kilo kalau beli 10 kilo. Kalo hanya 1 kilo biasanya dijual 40 ribuan. Nah yang 1 kilo kurma yang legit (lupa namanya), saya beli buat Bapak seharga 85 ribu. Ini cerita harga-harganya karena kemarin ada yang nanya, siapa tahu teman-teman juga mau nyari kurma juga disana, bisa jadi bahan pertimbangan harga.

Beli kurma selesai, kami memutuskan untuk ke mall malioboro. Benar saja ekspektasi kami-gak dapat parkir! Suami harus putar balik dulu mobilnya dan parkir lumayan jauh.

Jalan jauh gak apa-apa? Tanyanya. Gak apa-apa, tapi gendong Ray ya (ini bukan permintaan, tapi harga deal yang harus dibayar suami :D). Jalan 2 kilo menyusuri jalan Malioboro ternyata gak terasa. Kami bisa cuci mata dengan batik-batik, tas, sepatu dan Ray suka sekali sama kuda lalu lalang di jalan. Pas nanya sewa pedati kuda, ternyata harganya 100 ribu sekali putaran.

Ray nggak rewel sama sekali. Selesai mengklaim garansi jamnya, kami langsung pulang. Di sekitar sana ada burger king juga tapi saya nggak mimpi makan BK lagi :p.

Masuk jam ashar, saya berhenti di masjid Siti Dzirjanah yang letaknya di sekitar Malioboro. Saya kira masjidnya kecil karena letaknya di tengah-tengah toko di sepanjang jalan Malioboro. Ternyata saya keliru. Masjidnya mewah, bersih dan mukenanya wangi. Infa

Selesai ashar, ada perasaan hangat dalam hati saya untuk menyongsong ramadan keesokan harinya. Rasa ini yang saya tunggu dan ingin saya temukan berhari-hari lalu. I cry on. Bismillah, saya siap ikut puasa ramadan esok hari ya, Rabb. Semoga Engkau ridho.

Dari jam 10 pagi berangkat ke Jogja dengan rencana apa tapi realisasinya kemana. Sampai rumah jam 9 malam. Perjalanan yang membuat saya menemukan makna ramadan. Entah bagaimana mendeskripsikannya. Selepas mengelap seluruh badan Ray dan menggantinya dengan baju tidur. Saya searching "kiat puasa ibu menyusui".

Semangat berpuasa, semoga kita menjadi insan yang menang :)

NB: puasa sudah dapat seminggu lebih, banyak sekali tantangan ibu menyusui. Apa aja? Saya mau sambat di postingan selanjutnya.

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)