Pekerjaan rumah tangga yang paling saya gemari adalah mencuci: mencuci piring dan baju :D. Mungkin karena dekat dengan air, sehingga menyebabkan saya betah mengerjakannya. Pekerjaan terasa lebih menyenangkan, ahaha. Mau sebanyak apapun cucian, saya akan dengan senang hati menyelesaikannya.
Tapi setelah jemuran mulai kering, mendadak semangat jadi turun beberapa dijit, huhu. Karena sudah terbayang-bayang harus nyetrika. Siapa yang paaaaaling males nyetrika baju? *nyari temen.
Honestly, sejak memiliki Ray, saya hampir tidak pernah nyetrika. Awal lahiran masih rajin banget, tapi lama-lama menguras tenaga, huhu. Mungkin karena dasarnya nggak suka duluan sama pekerjaan rumah ini. Lha gimana? Kalau nyetrika bawaannya gerah. Nggak bisa ditinggal-tinggal. Posisi pengerjaannya juga serba salah. Berdiri capek, duduk punggung pegel, jongkok apalagi? Ahaha. Makanya, kalau nggak kepepet, saya nggak nyetrika baju. Kompak banget sama suami yang nggak mempermasalahkan tentang hal ini
Karena sadar betul kalau saya nggak terlalu menyukai nyetrika, maka saya memerhatikan tahap mencucinya. Kalau kata ibu, menyetrika bisa mematikan bakteri karena panasnya. Selain itu juga wangi karena pas nyetrika bisa disemprot pakai pewangi pakaian agar lebih licin saat nyetrika.
Saya berbeda mazhab sama ibu yang rajin banget nyetrika demi kerapian dan kenyamanan anak suaminya. Makanya kalau dapat pembagian tugas, saya lebih memilih mencuci piring atau pakaian saja.
Bagi saya, pakaian bisa tetap lembut, wangi, bebas bakteri dan bersih tanpa harus disetrika. Bisa banget! Makanya, tahap mencuci ini saya buat (lebih) menyenangkan. Teman-teman mau tahu juga rahasia saya yang selama setahun terakhir ini jarang banget nyetrika pakaian tapi tetap merasa nyaman? :D. Ada beberapa hal yang saya lakukan saat mencuci pakaian, agar pakaian nggak cepat kusut, wanginya tahan lama dan tentunya bersih bebas bakteri. Simak ya!
1. Memisahkan pakaian
Pakaian Ray tentu saja saya pisah. Saya rendam sendiri. Kalau pas mengeringkan baru saya campur dengan pakaian keluarga besar.
Saya memisahkan berdasarkan tingkat kotor, warna pakaian dan bahan pakaian. Underware saya kucek dulu baru dimasukkan ke mesin cuci. Lalu pakaian yang kotor banget saya juga rendam dulu selama setengah jam agar nodanya hilang, baru digiling. Trus, pakaian yang warnanya cerah, biasanya pakaian kerja yang berwarna putih, biru muda, tidak saya campur juga karena rentan kelunturan baju yang lain.
Memisahkan begini repot gak? Enggak sama sekali. Justru saya bisa menyortir mana pakaian yang bernoda dan tidak. Hasilnya lebih bersih dan nggak perlu kerja dua kali.
2. Langsung mengucek noda pada pakaian
Ini saya banget! Ray lagi fasenya mengeksplorasi sekitar. Seringkali pakaiannya kotor banget. Nggak cuma pakaiannya, saya juga.
Kalau makan masih belepotan di mulut, tiba-tiba dia langsung meluk saya. Mulutnya nempel di baju saya rata. Buah naga yang paling sering susah hilang kalau nggak langsung dikucek.
Nah, biar bebas noda, saya biasanya langsung mengucek bagian yang kotor tadi. Kalau memang tidak sempat, saya masukkan ke ember dan merendam dengan air. Setidaknya tidak tercampur dengan pakaian lain dan saya tahu kalau di ember itu ada pakaian yang kena noda dan harus dikucek dulu.
5. Memilih deterjen yang cocok
Yang membuat betah ketika mencuci dan hasil bisa maksimal tanpa harus disetrika adalah saat pemilihan deterjen yang cocok. Nah, ada 3 hal yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih deterjen.
💓 Hemat di kantong dan air saat membilas
Karena deterjen merupakan kebutuhan sehari-hari, faktor harga menjadi alasan utama. Selain itu, alasan yang tidak kalah penting adalah bisa hemat air. Tidak perlu effort untuk membilas. Jadi, teman-teman biasanya berapa kali membilas nih?
Dulu paling seneng kalau mencuci pakaian itu pakai deterjen yang banyak busanya. Sekarang, saya lebih memilih deterjen yang sedikit busa, tapi mampu membersihkan noda membandel pada pakaian.
💓 Bentuknya cair atau liquid
Saya lupa kapan tepatnya mulai beralih ke deterjen bubuk ke cair. Tapi setelah memakai deterjen cair ini, saya nggak perlu kerja dua kali. Biasanya kalau merendam pakai deterjen bubuk, ada beberapa yang nempel di baju dan tidak larut dengan air. Sehingga, ketika pakaian kering, sisa deterjennya masih nempel. Makanya, saya dominan beli deterjen cair.
💓 Punya anti bau
Nah, ini yang tidak kalah penting agar pakaian yang dicuci bisa wangi tahan lama setelah kering. Jadi, tanpa disemprot saat nyetrika, pakaian tetap wangi karena deterjennya membersihkan dengan maksimal serta bisa mengatasi bau di pakaian
Dan dari pertimbangan di atas, saya jatuh hati pada deterjen attack anti bau liquid plus softener.
Honestly, sejak memiliki Ray, saya hampir tidak pernah nyetrika. Awal lahiran masih rajin banget, tapi lama-lama menguras tenaga, huhu. Mungkin karena dasarnya nggak suka duluan sama pekerjaan rumah ini. Lha gimana? Kalau nyetrika bawaannya gerah. Nggak bisa ditinggal-tinggal. Posisi pengerjaannya juga serba salah. Berdiri capek, duduk punggung pegel, jongkok apalagi? Ahaha. Makanya, kalau nggak kepepet, saya nggak nyetrika baju. Kompak banget sama suami yang nggak mempermasalahkan tentang hal ini
Mencuci Pakaian
Karena sadar betul kalau saya nggak terlalu menyukai nyetrika, maka saya memerhatikan tahap mencucinya. Kalau kata ibu, menyetrika bisa mematikan bakteri karena panasnya. Selain itu juga wangi karena pas nyetrika bisa disemprot pakai pewangi pakaian agar lebih licin saat nyetrika.
Saya berbeda mazhab sama ibu yang rajin banget nyetrika demi kerapian dan kenyamanan anak suaminya. Makanya kalau dapat pembagian tugas, saya lebih memilih mencuci piring atau pakaian saja.
Bagi saya, pakaian bisa tetap lembut, wangi, bebas bakteri dan bersih tanpa harus disetrika. Bisa banget! Makanya, tahap mencuci ini saya buat (lebih) menyenangkan. Teman-teman mau tahu juga rahasia saya yang selama setahun terakhir ini jarang banget nyetrika pakaian tapi tetap merasa nyaman? :D. Ada beberapa hal yang saya lakukan saat mencuci pakaian, agar pakaian nggak cepat kusut, wanginya tahan lama dan tentunya bersih bebas bakteri. Simak ya!
1. Memisahkan pakaian
Pakaian Ray tentu saja saya pisah. Saya rendam sendiri. Kalau pas mengeringkan baru saya campur dengan pakaian keluarga besar.
Saya memisahkan berdasarkan tingkat kotor, warna pakaian dan bahan pakaian. Underware saya kucek dulu baru dimasukkan ke mesin cuci. Lalu pakaian yang kotor banget saya juga rendam dulu selama setengah jam agar nodanya hilang, baru digiling. Trus, pakaian yang warnanya cerah, biasanya pakaian kerja yang berwarna putih, biru muda, tidak saya campur juga karena rentan kelunturan baju yang lain.
Memisahkan begini repot gak? Enggak sama sekali. Justru saya bisa menyortir mana pakaian yang bernoda dan tidak. Hasilnya lebih bersih dan nggak perlu kerja dua kali.
2. Langsung mengucek noda pada pakaian
Ini saya banget! Ray lagi fasenya mengeksplorasi sekitar. Seringkali pakaiannya kotor banget. Nggak cuma pakaiannya, saya juga.
Kalau makan masih belepotan di mulut, tiba-tiba dia langsung meluk saya. Mulutnya nempel di baju saya rata. Buah naga yang paling sering susah hilang kalau nggak langsung dikucek.
Nah, biar bebas noda, saya biasanya langsung mengucek bagian yang kotor tadi. Kalau memang tidak sempat, saya masukkan ke ember dan merendam dengan air. Setidaknya tidak tercampur dengan pakaian lain dan saya tahu kalau di ember itu ada pakaian yang kena noda dan harus dikucek dulu.
3. Membalik pakaian
Saya dulu nggak tahu filosofi membalik pakaian ini, karena ribet banget euy. Sebelum dicuci dibalik, kalau sudah kering dibalik lagi. Kan kerja 2 kali ya? Setelah tahu manfaatnya, saya selalu membalik pakaian setiap mau mencuci.
Dengan membalik pakaian, warna pakaian tidak cepat memudar. Bahan pakaian yang lembut juga tidak cepat kasar (bladus).
Biasanya celana atau baju ada bagian yang menggulung. Nah, sebaiknya meluruskan bagian yang tergulung agar noda yang ada dalam lipatan gulungan tersebut bisa hilang saat mencuci.
Buat yang masih memiliki anak sekolah, biasanya ada noda atau serpihan pasir di saku. Ada sisa uang jajan yang tertinggal di saku bisa dikeluarkan lebih dulu sebelum dimasukkan ke mesin cuci. Ga cuma anak sekolah euy, suami saya juga sering begini :D.
Pokoknya, kosongkan isi saku sebelum masuk mesin cuci. Dan hal-hal seperti ini bisa dilakukan saat saya membalik dan memisahkan pakaian.
4. Mengatur mode mesin cuci yang pas
Di rumah, saya mencuci menggunakan mesin cuci. Tiap mesin cuci pengaturannya berbeda-beda dan KITA WAJIB TAHU.
Misal, di tempat orangtua saya pakai mesin cuci 2 tabung. Airnya harus diisi manual. Sedangkan di rumah mertua, mesin cucinya satu tabung yang pengaturannya berbeda dengan di rumah. Saya bertanya sama ibu mertua mengenai pengoperasiannya agar tidak keliru memencet tombolnya ketika mencuci pakaian keluarga.
Sebetulnya, secara umum, pengaturan regular dapat digunakan untuk kebanyakan pakaian yang terbuat dari bahan katun yang lembut. Lalu, untuk pakaian dengan bahan sutera atau yang ringan lainnya, biasanya diatur dalam mode "soft" pada spinnernya. Tapi kalau ketemu mesin cuci yang beda sama yang sehari-hari saya pakai, seringkali bingung mau mencet yang mana. Hehe
Sebetulnya, secara umum, pengaturan regular dapat digunakan untuk kebanyakan pakaian yang terbuat dari bahan katun yang lembut. Lalu, untuk pakaian dengan bahan sutera atau yang ringan lainnya, biasanya diatur dalam mode "soft" pada spinnernya. Tapi kalau ketemu mesin cuci yang beda sama yang sehari-hari saya pakai, seringkali bingung mau mencet yang mana. Hehe
5. Memilih deterjen yang cocok
Yang membuat betah ketika mencuci dan hasil bisa maksimal tanpa harus disetrika adalah saat pemilihan deterjen yang cocok. Nah, ada 3 hal yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih deterjen.
💓 Hemat di kantong dan air saat membilas
Karena deterjen merupakan kebutuhan sehari-hari, faktor harga menjadi alasan utama. Selain itu, alasan yang tidak kalah penting adalah bisa hemat air. Tidak perlu effort untuk membilas. Jadi, teman-teman biasanya berapa kali membilas nih?
Dulu paling seneng kalau mencuci pakaian itu pakai deterjen yang banyak busanya. Sekarang, saya lebih memilih deterjen yang sedikit busa, tapi mampu membersihkan noda membandel pada pakaian.
💓 Bentuknya cair atau liquid
Saya lupa kapan tepatnya mulai beralih ke deterjen bubuk ke cair. Tapi setelah memakai deterjen cair ini, saya nggak perlu kerja dua kali. Biasanya kalau merendam pakai deterjen bubuk, ada beberapa yang nempel di baju dan tidak larut dengan air. Sehingga, ketika pakaian kering, sisa deterjennya masih nempel. Makanya, saya dominan beli deterjen cair.
💓 Punya anti bau
Nah, ini yang tidak kalah penting agar pakaian yang dicuci bisa wangi tahan lama setelah kering. Jadi, tanpa disemprot saat nyetrika, pakaian tetap wangi karena deterjennya membersihkan dengan maksimal serta bisa mengatasi bau di pakaian
Dan dari pertimbangan di atas, saya jatuh hati pada deterjen attack anti bau liquid plus softener.
Attack Anti Bau Liquid
Attack deterjen cair ini merupakan deterjen konsentrat berteknologi tinggi, lho. Yang bikin saya makin cinta, sudah dilengkapi dengan pelembut dan cocok untuk segala jenis mesin cuci, sehingga deterjennya bisa larut sempurna hingga ke serat kain.
Oh iya, karena saya ingin menjaga lingkungan, saya ikut berhemat menggunakan air dalam kegiatan rumah tangga. Salah satunya dengan menggunakan attack softener cair yang mudah dibilas tanpa sisa detergen pada pakaian.dan mesin cuci. Dan yang paling bikin cinta adalah tiga keunggulan dari deterjen attack anti bau liquid.
💓Bersih dan lembut. Attack cair bisa menghilangkan noda. Noda darah, kopi, saos, bekas keringat di kerah, noda tanah dan noda bekas buah naga MPASI nya Ray :D. Kandungan pelembutnya melenturkan serat kain sehingga nyaman dipakai (tanpa disetrika).
💓Anti Kuman. Attack cair juga mencegah pertumbuhan kuman penyebab bau setelah pakaian dicuci. bye-bye bau apek.
💓Anti Bau. Nah, poin ini yang paaaaling saya suka. Attack anti bau melindungi pakaian dari sejak awal proses pencucian sampai pakaian digunakan. Pakaian jadi bebas bau air rendaman, bau apek dan bebas bau keringat di pakaian sepanjang hari.
1 Liternya bisa dipakai 33x mencuci. Cucian numpuk di mesin cuci? Siapa takut! Langsung giling pakai attack softener liquid.
Oh iya, karena saya ingin menjaga lingkungan, saya ikut berhemat menggunakan air dalam kegiatan rumah tangga. Salah satunya dengan menggunakan attack softener cair yang mudah dibilas tanpa sisa detergen pada pakaian.dan mesin cuci. Dan yang paling bikin cinta adalah tiga keunggulan dari deterjen attack anti bau liquid.
💓Bersih dan lembut. Attack cair bisa menghilangkan noda. Noda darah, kopi, saos, bekas keringat di kerah, noda tanah dan noda bekas buah naga MPASI nya Ray :D. Kandungan pelembutnya melenturkan serat kain sehingga nyaman dipakai (
💓Anti Kuman. Attack cair juga mencegah pertumbuhan kuman penyebab bau setelah pakaian dicuci. bye-bye bau apek.
💓Anti Bau. Nah, poin ini yang paaaaling saya suka. Attack anti bau melindungi pakaian dari sejak awal proses pencucian sampai pakaian digunakan. Pakaian jadi bebas bau air rendaman, bau apek dan bebas bau keringat di pakaian sepanjang hari.
1 Liternya bisa dipakai 33x mencuci. Cucian numpuk di mesin cuci? Siapa takut! Langsung giling pakai attack softener liquid.
Detergentnya aman y mb ay buat baju2 baby? Lumayan kan,,,1 detergent buat semua keluarga������
BalasHapushahaha berbeda madzhab soal menyetrika sama ibuk ya mbak?
BalasHapusKok aku bacanya bawaannya ngakak yahh hhee
Emang sih, aku juga males bet kalau nyetrika itu setba salah posisinya hahaa.
Aku juga pakai attack di rumah mbak, tapi buat cuci pakai tangan hehheee
Attack ini sangaaatt bisa diandalkan untuk menghempas manja aneka noda.
BalasHapusTermasuk noda di kerah seragam putih, Mak.
Duh, Attack juara dahh
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Sama dong, aku juga pakai Attack liquid anti bau ini karena suka dengan wanginya. Dan kalo sebelumnya tuh pakai yang bubuk jadi males kalo masih ada yang nempel di pakaian yang dicuci. Dan bener sih irit air juga, apalagi mesin cuci di rumah juga satu tabung
BalasHapusKalo aku biasanya waktu mau jemur baju barulah dibalik, ternyata sebelum dicuci ya? Nah, biasanya baju cowokku yang radakotor, di bagian kerah dan ketiak, memang harus dikucek dulu sebelum dimasukkan mesin cuci.
BalasHapusAku suka attack cair ini, wangi.
Selama ini saya belum pernah nyuci pake deterjen cair, selalu pakai deterjen biasa. Mungkin perlu dicoba deh. Apalagi ada anti kuman dan anti baunya.
BalasHapusSaya sekarang juga suka pakai deterjen cair atau liquid. Lebih fresh, harum dan lembut. Dan saat ini Attack kesayangan sudah ada juga yang liquid. Senangnya kita...
BalasHapusUrusan mencuci, saya lebih suka mencuci pakaian ketimbang mencuci piring. Tapi ya itu mencuci baju mesti dibolak-balik bajunya. Hehehe
Pernah merendam cukup lama beberapa hari karena kelupaan pakai Attack Liquid ini, tapi ternyata nggak bau. Syukurlah.
BalasHapusDulu waktu belum ada ART, aku milih nyuci daripada nyetrika. Wkwkwk. Beneran dipilih mana pakaian yg emang kudu distrika. Klo ga butuh amat ga nyeterika deh. Wkwkwk. Apalagi udah pakai softener. Kibas kuat2 sebelum dijemur. Udah deh...auto merasa rapih
BalasHapusSamaan banget nih. Baju2 yang kusetrika cuma baju pergi saja. Aku juga gak nyetrika pakaian rumah karena menurutku itu pekerjaan yg wasting time. Asal bajunya udah kering, bersih, wangi.. tinggal lipet masukin lemari..beres
BalasHapusnah iyaaa.. sekarang saya juga pake liquid, dan deterjen yang sedikit busa, tapi mampu membersihkan noda membandel pada pakaian!
BalasHapusSoalnya setelah sekarang anak-anak dah pada gede, dan pembantu mulai muahal plus bertingkah aneh aneh, jadi ogah punya pembantu. Cukup sedia Attack liquid, semua masalah cuci mencuci kelar!
Penting nih deterjennya yang anti bau jadi abis dicuci pakaian tetap wangi dan segar ya, ngga bau huhu...
BalasHapusAku pun paling malas kalo harus setrika baju hahaha..
BalasHapusWah, tahap mencuci kita, nyaris sama nih mba.
BalasHapus... dan aku juga suka banget sama aktivitas mencuci, sekalian membakar kalori, hihihi
Attack liquid sudah anti bakteri dan melembutkan pakain juga ya. Ini nih yang saya cari. Saya juga kaum malas setrika. Baju yang disetrika cuma yang mau dipakai ke laur rumah. Kalau baju rumah langsung dipakai. Makanya cari detergent yang sekaligus bisa melembutkan cucian.
BalasHapusMemisahkan pakaian itu emang bener banget. Aku pernah lupa memisahkan baju eh malah yang baju luntur beneran luntur dan rusak baju yang lain. Oke banget milih detergen ini :)
BalasHapuskecuali nomor 5 saya juga menerapkannya saat mencuci, tapi biasanya yg seragam anak-anak karena terlalu kotor saya sikat dulu sebelum masuk mesin cuci, wkwkwk. Coba pakai attack ya mbak, pasti langsung luntur tuh kotoran di baju, Entar ganti attack aja deh
BalasHapusSetuju banget, selama pakai attack cair, pakaian memang jadi bersih dan wanginya tahan lama. Anak-anak juga suka dengan wangi dan kelembutannya.
BalasHapusDirumah aku pakai Detergen ini mba ngebantu bnget tinggal rendam slm 1 jam kucek langsung bersih pernah klupaan ngerendam semalaman tp Pakaian gk bau
BalasHapusAku juga pakai Attack Anti Bau ini, memang benar adanya sih sesuai dengan klaimnya. Apalagi ini tidak perlu lagi menambahkan pewangi pakaian karena sudah ada didalamnya.
BalasHapusAku juga pake Attack cair. Wanginya enakeun. Ga perlu pake pelembut dan pewangi wangi pakaian jadi enak
BalasHapusAku juga pakai detergen ini mbak kadang2 :D
BalasHapusSuka liquid gak ninggalin residu di baju. Baunya juga enak banget gtu.Apalagi sudah ada pelembutnya.
Oh aku malah kalau pas nyuci blm takbalik harapanku kotorannya yang di luar memudar haha, naru takbalik pas jemur :D (dengan catatan gak males wuakakaka)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusHUahhaaa.. aku team yang seneng nyetrika, kalo mo nyetrika suka digundukin ampe banyak dulu baru semangat hahhahha. Btw, ku jarang nyuci, soalnya ke londriin, tapi kalo pakaian dalam, hijab ku sendiri dan emang pake attack juga kalo pas noda2 membandel di hijab.Emang ampoooh yaa!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus