Featured Slider

Prioritas

Aku tidak tahu, akhir-akhir ini kangen sekali dengan Bapak. Rasanya seperti sesak. Dalam sekali. Menyiapkan sekolah lagi ternyata memang tidak akan pernah siap, padahal sejak 2 tahun lalu, aku telah menyiapkan pondasinya, biar sekolah dan keluarga bisa seimbang. Tapi ternyata, aku masih terbata-bata juga menyesuaikan ritmenya.

Baca juga: Kangen Bapak

Tapi...

Ada perasaan berbeda. Aku tau tujuanku kemana. Sekolah lagi untuk apa. Dan antar jemput anak-anak ke sekolah, yang sebelumnya menguras tenaga dan emosiku, ternyata saat ini menjadi waktu intimate kami. Semacam pleasure untuk mood booster saya sehari-hari. Aku dejavu beberapa tahun lalu, sebelum berangkat ke kantor, aku selalu muterin Dio dan Dea. Ternyata momen itu berulang kembali pas punya anak-anak. 

My Universe

Aku tahu prioritasku, meski seringkali aku lupa "ini buat apa?", mereka menjadi kompas pengingat bahwa mereka selalu menunggu dengan suka cita di rumah. Berebut pelukan dan ciuman. Nak, mungkin Ibu adalah duniamu. Dan bagi Ibu, kalian adalah adalah segala semesta yang Ibu punya. Semoga Allah seeelalu sayang pada kalian ya, Nak, ya.


Notes:
Hari ini pikiran rasanya penuh sekali, kerjaan tergesa-gesa. DAN PALING BENCI BANGET SAMA PERASAAN NANO-NANO BEGINI. BENGONG DIKIT MEWEK. PADAHAL GA ADA APA-APA. Menyesuaikan ritme LDM rasanya gengges banget. Padahal kalau dekat juga biasa aja, tapi kalau jauh ternyata dicariin. PAPI KAPAN PULANG, BU?* ping sewu. Ibunya njawab dengan nada lembut, padahal sering ambyar juga karena capeknya.

Again, mungkin kita punya banyak hal yang ingin digapai. Tapi aku memaknai tentang prioritas. Paham banget kalau keluarga adalah prioritas paling atas dan rumah ternyaman untuk selalu pulang.

Tidak ada komentar

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)