Featured Slider

Pahala yang mana?
















10 hari terakhir ramadan tahun ini entah kenapa energi Ray seperti tidak ada habisnya. Sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan nafsu makannya.

Hidup saya rasanya enak-enak saja, tapi sekalinya Ray ga mau makan seharian, kok jadi ambyar, ahahaha. Kata Ibu, sudahlah biarkan saja, yang penting Ray anteng dan sehat. Baik, saya mencoba woles, tapi kok kesetrum juga :((

3 hari lalu nimbang berat badan Ray, turun 4 ons dong. Hatiku terpotek-potek karena merasa kalau BB-nya aman. Makan dan minum mau kok, bulan ini amanlah, batin saya. Tapi realitanya zonk, wkwk. Halu banget kalau ga ditulis dan di-track beneran.

Belum sembuh shocknya, lha kok mengalami fase "ngemut" ya Allaaah. Jadi, mau makan tapi diemut lama. Sudah gonta ganti menu, tetap saja begitu. Ujung-ujungnya dilepeh, karena kalau sidah diemut, Ray ga akan menelan makanannya.

Tidak baik-baik saja

Kalau Ibu bilang biarkan ga makanyang penting sehat, saya sebaliknya. Saya mencari cara bagaimana caranya Ray mau makan. Menu apa yang dia sukai. Dan tentunya dengan menu seimbang agar BB-nya nggak turun lagi.

Kondisi ini tidak baik-baik saja buat saya maupun Ray. Apalagi seharian ini dia sama sekali ga mau makan. Sekalinya makan, diemut lama dan dilepeh, huft. Efeknya apa? Dia mengandalkan nenen, padahal saya lagi puasa. Kalau merasa nenennya ga enak, dia akan rewel dan tantrum. Akhirnya apa-apa jadi salah menurut dia, huhu. 

Pokoknya kalau Ray sudah skip makan, tumpuannya adalah saya. Makanya saya berkali-kali bilang, apalagi sekarang dia sudah 2 tahun, kalau dia akan mendapat nenen setelah makan. 

Trus hubungannya sama pahala apa? :(... Let me i tell you, biar saya enakan....

Seharian ini saya emosional sekali. Rasanya keluar masuk dapur buat nyiapin makan Ray, tapi nggak mempan semua. Akhirnya dia rewel, skip sarapan dan makan siang. Siangnya dia mau nenen dan merasa ngantuk, saya mencoba bujuk buat makan tapi sepertinya dia beneran mau tidur. Oke, saya tidak memaksanya.

Sore berharap dia mau makan, tapi lagi-lagi diemut dan dilepeh. Bye-bye makaaaaaan. Seharian ini beneran mengandalkan nenen, sesekali makan camilan karena  pengen Mbak Khansa. Energi saya tidak bisa mengimbangi Ray yang main keliling rumah dari ujung ke ujung.

Karena mungkin merasa lelah lari-larian, endingnya gendongan :D. Saya merasa capek banget karena 10 hari terakhir ramadan pengennya khusuk ibadah kok malah sibuk ngurusin MPASI Ray yang ga berhasil. Beneran nguplek masak dan nyuapin tapi ga berhasil. Merasa waktunya sia-sia aja *tampol diri sendiri.

Padahal..... Momong anak itu ibadah yang nyata. Apa kamu lupa? *cryyy. Selepas isya nangis buat released emosi. Pelan-pelan ditata lagi, menanyakan ulang pada diri sendiri tentang pahala mana yang sejatinya saya kejar? Melupakan kalau menemani Ray juga terhitung pahala kalau dari awal saya niatkan untuk ibadah. Memasak, menyuapi, menemaninya bermain dan sabar menghadapinya juga terhitung pahala, kan?

Tidak melulu mengaji berjuz-juz, menyelesaikan sampai akhir hanya karena sebentar lagi ramadan usai *cry lagi

Lalu pahala mana yang kamu cari? Kebaikan mana yang lebih tinggi? Ah, semoga tidak kehilangan esensi ramadan kali ini. 

Saya memeluk-meluk Ray yang baru saja tertidur jam 10.00. Saya ngobrol sebentar seharian ini ngapain saja, menanyakan kenapa tadi dia nangis, ga mau makan dan cerita hal lainnya. In the end, dia lelap sekali dalam pelukan saya.

Dia yang percaya kalau saya saaaangat mencintainya. Ya tidak apa-apa kalau dia mengandalkan saya. Ibuuu, mau nen... Karena dia begitu yakin, kalau saya akan selalu melindunginya.

Ray, ibu sayang sekali. Hari ini Ibu mungkin remidi, tapi Ibu janji akan belajar lagi... Tidur yang nyenyak sayang. 

1 komentar

  1. Raayyy, makan yang lahap ya Leee. Jangan kayak Mas Ken dulu. Semoga tidak berkelanjutan ya, Ay. Sebaiknya konsul dokter kalau 2 bulan ngga naik. Btw, bener, ngurusin anak adalah ibadahnya kita..

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)