Featured Slider

Menu Gizi Seimbang Saat Masa Kehamilan a la So Good


Beberapa waktu lalu, saya sempat menceritakan tentang pengalaman saya saat melalui trimester pertama kehamilan yang sempat mengalami mual dan muntah. Selain itu, saya juga sempat sharing kebiasaan-kebiasaan baru saat awal menyambut kehamilan. Dan ternyata, mendokumentasikan cerita tentang kehamilan itu sangat menyenangkan!

Nah, kali ini saya juga mau cerita tentang hal-hal apa saja yang saya lalui di trimester kedua 💖💖

1. Manaqiban

Di trimester kedua ini, tepatnya di usia kehamilan 4 bulan, saya dan suami mengadakan manaqiban. Sebelumnya saya tidak tahu istilah manaqiban itu apa, setelah dijelaskan suami kalau itu sama kayak pengajian 4 bulanan, saya langsung “ngeh”. Pada hari ke-120, ruh ditiupkan dan Allah mengutus malaikatuntuk mencatatkan rezeki, waktu kematian, amal perbuatan dan nasibnya celaka atau bahagia. Suami menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya ibu mertua sudah sounding tentang manaqiban, cuma saya iya-iya saja padahal belum mengerti yang dimaksud ibu waktu itu. Beliau menanyakan kapan pasnya usia 4 bulan kehamilan saya dan mencatatnya di kalender.

Ibu juga yang sibuk menyiapkan ini-itunya. Saya pikir hanya pengajian biasa saja, ternyata di rumah juga masak-masak yang lumayan rempong juga. Kalau di desa, tiap ada yang punya hajat, entah itu skala kecil atau besar, pasti ada saja yang datang untuk membantu. Suasananya masih guyub (rekat satu sama lain—red). 
Snack dan makanan saat manaqiban
Pas manaqiban itu, keluarga menyiapkan snack, makan besar dan oleh-oleh yang dibungkus kardus kotak untuk dibawa pulang oleh para santri yang datang mengaji. Waktu itu yang datang kurang lebih 70 orang. Dimulai habis isya, pengajian dipimpin oleh salah satu ustadz di pondok pesantren yang lokasinya tidak jauh dari rumah. Suasananya khusuk sekali. Pas dibacakan surat Yusuf dan Maryam, ada rasa haru yang menyelinap di hati saya dan tangan saya refleks mengusap perut sambil ikut membaca suratnya.

2. Merasakan Gerakan janin

Gerakan halusnya pertama kali membuat saya sangat excited sekali menjalani trimester kedua ini. Saya lupa pasnya di minggu ke berapa, tetapi hal tersebut membuat saya lebih intens lagi mengajak ngobrol janin yang ada di perut saya. sebenarnya kebiasaan ini sudah saya lakukan sebelumnya, hanya saja gerakan janin di perut saya membuat saya lebih bersemangat untuk mengajaknya ngobrol tentang apapun.


3. Mengetahui jenis kelamin

Selain merasakan gerakan lembutnya, tepatnya di usia kehamilan 22 Minggu, dokter kandungan memberitahukan jenis kelamin janin. Saya ingat sekali pas cek kandungan, dokter Zamzuri senyum-senyum memperlihatkan jenis kelamin bayi di layar USG. suami saya yang awalnya mengantuk karena sudah lama menunggu antrian dokter menjadi sumringah mendengar penjelasan dokter. Bahkan saat dokter mengeprint hasil USG, suami melihat-lihat lagi di rumah. Seperti biasa, beliau menceritakan hasil cek kandungan kepada Bapak Ibu sambil memperlihatkan video yang direkamnya dan print out hasil USG-nya.

4. Insomnia

Poin 1-3 kayaknya cerita bahagia, dan mulai poin 4 ini saya akan sharing hal-hal yang membuat saya tidak nyaman serta solusi apa yang saya lakukan.

Jadi, di trimester kedua ini, saya mengalami insomnia parah. Sudah dipaksa tidur tapi tetap saja nggak bisa. Meskipun mata terpejam, saya tetap terjaga dam akhirnya membuat saya migrain, huhu.

2 minggu pertama, biasanya baru bisa tidur jam 2 malam ke atas, bahkan sampai shubuh pun pernah. Karena saya nggak enak sama mertua, paginya saya tetap bangun dan membantu pekerjaan di dapur. Ternyata hal tersebut membuat fisik saya capek dan uring-uringan karena kurang tidur. Mood saya yang naik turun dan insomnianya makin parah, huhu.

Suami menyuruh saya rileks dan tidak terlalu ngoyo. Rileks itu muncul dari diri kita sendiri. Makanya, saya mengubah mind set dan lebih rileks mengatur pola tidur. Jadi saya tidak memaksakan diri lagi untuk “pura-pura” tidur di malam hari dan memforsir diri saat paginya. Kalau memang terserang insomnia, saya memakainya untuk membaca buku, menonton TV yang acaranya menarik dan pillow talk dengan suami.

Paginya bagaimana? Setelah subuh, saat saya bisa tidur, suami membiarkan saya tidur. Sebelumnya saya sudah mengobrol dengan ibu kalau saya mengalami insomnia dan sebenarnya beliau tidak apa-apa kalau paginya saya harus istirahat. Hanya saja rasa sungkan dan nggak enak tadi yang membuat saya terbebani. Masa iya, menantu bangun siang sih, apa kata mertua nanti. Saya menghapus pikiran itu dan memilih mendiskusikan langsung dengan mertua.

It’s work! Saya jadi lebih segar meskipun siklus tidur saya terbalik. Emosi saya juga lebih stabil dari sebelumnya. 

5. Picky Eater

Biasanya saya yang ngomel-ngomel sama anak-anak saat mereka susah makan atau bahasa gaulnya menjadi picky eater. Tapi, saat di kehamilan di trimester kedua, saya yang sering dimarahi Ibu karena susah makan. Saya yang biasanya doyan apa saja, menjadi sangat pemilih. Bahkan kalau sudah suka sama sesuatu, bisa makan itu-itu saja setiap hari dan akhirnya melupakan kandungan nutrisinya, huhu.

Saya pernah suka dengan aroma jagung, sehingga setiap hari saya bisa makan terus-terusan menu jagung, entah pagi, siang maupun sore. Pokoknya, setiap makan harus ada jagungnya. Saya sampai searching beberapa menu yang memakai bahan jagung. Nah, karena hal itu, saya jadi pemilih sekali saat makan. Kalau sudah makan jagung rebus, atau nasi dengan sayur bening yang ada jagungnya, sudah merasa cukup. Sehingga seperti tidak selera lagi untuk makan buah atau ayam yang menjadi sumber nutrisi buat saya dan janin, huhu.

6. Gangguan Pencernaan dan sembelit

Mungkin karena menjadi picky eater, sehingga pencernaan saya menjadi terganggu. Saya mengabaikan makan buah dan makanan berserat, sehingga imbasnya terkena sembelit. Memang sih, saya mengonsumsi sayur-sayuran, tetapi jumlahnya belum mencukupi (porsinya hanya sedikit), huhu.

Sharing dengan beberapa sahabat saya yang sedang hamil, keluhan sembelit memang menjadi momok mereka. Penyebab klisenya karena pola makan dan mungkin komposisi makanan yang tidak terpenuhi oleh tubuh sehingga metabolisme terganggu.

Hmmm, hal ini sangat tidak nyaman, apalagi terjadi saat hamil yang tidak boleh sembarangan minum obat-obatan kimia. Makanya, saat mengalami sembelit, saya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mencari solusi aman mengatasinya.


7. Mulai mengonsumsi menu gizi seimbang


Ternyata bukan anak kecil saja yang butuh stimulus agar doyan makan yang bernutrisi, tidak hanya sekadar suka-suka. Tetapi ibu hamil juga lho. Beberapa bulan lalu, saya mengenal menu piring gizi seimbang a la so good yang bersliweran di lini social media saya. I’m so excited, karena saya juga penggemar So Good dai dulu pas zaman kantoran, karena cara masaknya praktis.

Dari beberapa artikel yang menyajikan kreasi tersebut, saya merasa teredukasi bahwa tubuh membutuhkan zat gizi dalam jenis dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu: 15% protein, 15% buah, 35% sayur, 35% bahan pangan yang mengandung karbohidrat dan 8 gelas air putih. Karena saya ingin terhindar dari sembelit dan menjaga asupan nutrisi untuk tubuh saya dan janin, maka saya mulai berkomitmen untuk menjaga pola makan dengan mengonsumsi menu gizi seimbang.


Nah, setidaknya ada 5 hal pentingnya mengonsumsi menu gizi seimbang bagi ibu hamil:
  • Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
  • Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalani kehamilan dengan baik dan aman
  • Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
  • Mengatasi permasalahan selama kehamilan
  • Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah kelahiran bayi

Saking pentingnya asupan nutrisi bagi ibu hamil, makanya saya juga nggak lagi-lagi makan serampangan. Apalagi kemarin membaca beberapa kreasi unik menu piring gizi seimbang dari So Good yang membuat saya makin semangat memulai pola makan sehat dengan meniru komposisi makanannya. Kebetulan saya lagi demen banget sama ayam bumbu kuning dan So Good punya ayam bumbu kuning yang lagi saya pengenin. Jadi pas ke minimarket saya sempatkan beli deh.

Saya mengonsumsi So Good untuk memenuhi kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa kali makan So Good paha dan dada yang bumbu kuningnya menggugah selera makan. Kayak ngidam jagung di trimester awal, saya nggak bosan makan ayam So Good. Tinggal selang-seling menu sayuran dan buahnya. Nah, 3 menu di bawah ini merupakan contoh menu piring seimbang a la So Good yang menjadi asupan saya, siapa tahu teman-teman juga jadi semangat untuk bikin kreasinya:

Komposisi menu pertama: nasi, sayur brokoli (campur jamur dan wortel), manggis dan ayam bumbu kuning So Good , segelas air putih


Karbohidratnya saya memilih nasi, sedangkan sayurannya adalah brokoli yang sangat menyehatkan untuk ibu hamil, karena mengandung zat besi dan asam folat yang membantu mencegah anemia dan tubuh lesu saat hamil. Kandungan seratnya pun tinggi yang berfungsi mengatur kadar insulin ibu hamil. Untuk buahnya saya memilih manggis, selain karena di rumah sedang musim buah manggis, selain itu buah ini baik untuk ibu hamil karena menurut referensi yang saya baca, manggis dapat dapat mengatasi sembelit. Cucok banget! Untuk proteinnya saya memilih ayam bumbu kuning So Good yang digoreng.

Komposisi menu kedua adalah: nasi, daun pepaya, duku, ayam bumbu kuning So Good, segelas air putih.


Karbohidratnya berupa nasi. Sayurnya daun pepaya yang kaya akan zat besi dan dapat mencegah anemia pada ibu hamil. Selain manggis, di rumah sedang musim duku, makanya saya juga mengonsumsinya sebagai buah. Mengonsumsi buah duku secara rutin membantu seorang ibu hamil dalam menangani radikal bebas agar tidak mengganggu perkembangan janin. 

Komposisi menu ketiga adalah: nasi, sayur bayam, jeruk, ayam bumbu kuning So Good


Karbohidrat bersumber pada nasi. Sayurann kali ini pengin yang ada kuahnya, yaitu sayur bayam yang mengandung asam folat tinggi, bagus dikonsumsi saat hamil karena bermanfaat untuk perkembangan janin. Buah jeruk juga bagus dikonsumsi ibu hamil karena kandungan antioksidan dan vitamin C dalam manfaat jeruk untuk ibu hamil akan meningkatkan imunitas tubuh. Ibu hamil membutuhkan imunitas yang tinggi untuk mempertahankan kesehatan fisik dan juga kesehatan janin. Untuk sumber proteinnya, saya masih demen banget sama ayam bumbu kuning So Good yang digoreng.

Selain memerhatikan asupan gizi seimbangnya, saya juga rajin minum air putih 8 gelas tiap hari. Awalnya sering malas karena takut buang air kecil terus menerus dan alasan klise lupa menghitung berapa gelas yang sudah diminum di hari tersebut. Tetapi setelah menjalaninya, ternyata buang air kecil termasuk proses metabolisme tubuh, sehingga badan menjadi lebih enak karena metabolismenya lancar. 

Jika diperhatikan pada menu di atas, saya mengonsumsi So Good untuk memenuhi kebutuhan protein saya. Ada beberapa hal yang membuat saya memilih So Good adalah sebagai berikut:

💓Enak dan kaya protein. So Good diolah dari bahan-bahan berkualitas terbaik dan diproses dengan teknologi tinggi untuk memastikan rasa yang enak dan kualitas gizi protein yang terjaga utuh saat dihidangkan. Sebenarnya ada banyak varian produknya, hanya saja saat  hamil, saya lagi demen banget sama ayam bumbu kuningnya, hihi.

💓 Praktis dan higienis. Seluruh produk So Good diolah dan dikemas dengan teknologi tinggi untuk meminimalisir kontaminasi, sehingga kehigienisan terjaga. Produk-produknya sangat praktis lho dihidangkan dalam berbagai kesempatan. Untuk saya yang notabene sedang hamil dan seringkali malas memasak, restok So Good di kulkas adalah solusi. Saat lapar melanda, bisa langsung goreng dan dinikmati.

💓 Kualitas terjaga. Produk So Good melewati proses pemasakan hingga suhu 170° C selama tidak kurang dari 3 menit, langsung dibekukan cepat menggunakan teknologi IQF untuk menjamin kesegaran, kelezatan, dan nutrisi kandungan produknya.

💓 Hasil produknya inovatif. So Good berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam menghasilkan produk-produk daging olahan dengan rasa yang enak serta mengandung gizi protein yang baik untuk mencukupi kebutuhan gizi seimbang keluarga Indonesia. Varian So Good apa yang paling teman-teman suka?
Saat ini saya sudah masuk trimester tiga dan benar-benar menjaga asupan nutrisi makanan untuk tubuh dan janin saya. Karena dampak kekurangan nutrisi dapat berpengaruh pada ibu hamil yaitu: anemia, pendarahan post partum dan infeksi post partum. Kekurangan nutrisi juga membahayakan janin karena bayi bisa lahir prematur, kekurangan energi protein, cacat bawaan dan berat badan bayi rendah.

Makanya, saya ikut-ikutan mengkreasikan menu piring gizi seimbang a la So Good, dan nggak mau jadi picky eater lagi. Menyusun komposisi makanan dalam piring agar zat dan nutrisinya terpenuhi ternyata sangat menantang dan mengasyikkan. Yaaah, seenggaknya karbohidrat, sayur, buah dan proteinnya mencukupi untuk kebutuhan tubuh. Mau ikutan juga? Yuk menjaga pola hidup sehat bersama So Good 💓. Keep healthy!

Artikel ini akan diikutsertakan di dalam Lomba Blog Kreasi Menu Gizi Piring Seimbang So Good

Referensi:
Diah Ayu Fitriana, Gizi Seimbang Ibu hamil http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/

Sogood.id

16 komentar

  1. Aku waktu hamil ga bisa makan nasi, tapi masih bisa makan sayur dan lauk. Sampai sekarang di freezer ku pasti selalu nyetok produk So Good, soalnya praktis banget. Produknya juga aman. Sehat2 terus smp lahiran ya, dek Aya

    BalasHapus
  2. So Good emang praktis tapi juga bergizi hehehe. Kalau saya seringnya amkan nuget dari so good. Anak-anak juga suka, hihi.

    BalasHapus
  3. Yang paling kusuka dari so good selain harganya terjangkau, masaknya juga mudah tinggal goreng. Hahaha.

    BalasHapus
  4. Wah nutrisi ibu hamil emang harus dijaga ya Mbak. Hehe. Semoga sehat sampai lahiran nanti.

    BalasHapus
  5. Wah informasi yang menarik mbak. Btw itu gambar yg tumpeng menu gizi seimbang sumbernya dari manakah? Pengin save and reshare. Hehe

    BalasHapus
  6. So good potong berbumbu memang praktis dan padat gizi

    BalasHapus
  7. bumil semoga sellau sehat ya sampai lahiran, jaga asupan gizinya juga

    BalasHapus
  8. hamil kedua ini aku alami sembelit mba Ay padahal yah aku ini makannya udah gizi seimbang hahaha..sampe berdarah pulak duh :p

    semoga sehat terus ya bumil,kalau aku susah tidur karena udah gede kehamilannya mata ngantuk tapi perut susah miring sana kemari :D

    BalasHapus
  9. MasyaAllah, ternyata Aya udah hamil, bahkan udah masuk trimester ketiga. Baru tauuuu, hahaha. Semoga sehat dan lancar sampai lahiran nanti yaaa :*

    So Good ini memang banyak jadi andalan ya. Soale praktis dan gizinya juga pas. Pengen nyicipi yang varian ayam potong tapi sayang belum masuk Palopo.

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)