Featured Slider

Cerita tentang Ngidam Saat Hamil Ray

Hallo teman-teman, khususnya yang sudah pernah atau sedang hamil nih. Kalian mengalami ngidam nggak? Waktu hamil Ray kemarin, saya juga sempat mengalami hal ini. Meski beberapa orang menganggapnya mitos, tapi banyak juga lho yang mempercayai kalau ngidam ini wajib dituruti, hehe.


Kakak ipar dan mertua saya menasihati saya kalau ada yang memang lagi dipengenin, saya disuruh bilang, jangan dipendam sendiri. Karena ipar saya pengalaman waktu dia hamil anak pertamanya dan ngidam kiwi, dia hanya memendamnya dalam hati. Dan ketika anaknya lahir dan ngeces selama 3 tahun, beliau dan sekeluarga mengaitkannya dengan ngidam kiwinya yang nggak keturutan. 

Lagi-lagi, meskipun secara ilmiah tidak terbukti kalau ngidam dan ngeces itu ada hubungannya. Tetapi toh banyak yang menghubungkan atau cocoklogi, hihi.

Kali ini saya mau cerita juga nih pengalaman ngidam saya. Dan alhamdulillah keturutan semua ☺👌

1. Pempek

Saya pengen banget makan ini. Mencari sampai 4 penjual nggak ada yang cocok di lidah, huhu. Akhirnya saya impor langsung dari Palembang. Kebetulan salah satu teman blogger ada yang share jualan pempek. 

2. Mangga malam

Mangga malam yang masih muda rasanya katanya kecut banget. Tapi saat ngidam, saya makan mangga malam dicocol pakai garam rasanya enak sekali. Kebetulan juga, waktu itu lagi musim mangga. Alhamdulillah ngidamnya keturutan.

3. Burger

Sempat hopeless kalau ngidam burger ini nggak akan keturutan karena outletnya hanya di Jabodetabek. Saya beli yang versi KW yang jual di pinggir jalan, tapi rasanya tetap beda 😔. Bulan September tahun lalu, teman ngabarin kalau outlet burgernya sudah buka di Jogja. Alhamdulilah keturutan lagi setelah nahan 3 bulan, hihi.

4. Manisan rambutan dan durian

Untuk rambutan mungkin nggak masalah ya. Pas banget musim, seikat 2500 di pasar, dan saya langsung bikin manisan sendiri. Yang sempat waswas itu ngidam durian. Saya sampai konsultasi dokter tentang hal ini. Lha masak yang lain makan, saya cuma nyium baunya aja? Hiks. Dan kata dokter, BOLEH MAKAN DURIAN asal tidak banyak-banyak. Ah, keturutan lagi alhamdulillah. Ray nggak jadi ngeces *eh.

5. Nasi padang

Ketika ngidam, saya seminggu berturut-turut makan menu masakan padang. Untung lidahnya cocok sama warung padang dekat rumah. Gak perlu impor dari padang kayak pempek tadi, ahaha.

Ngidam merupakan pengalaman yang mengesankan buat saya. Karena kalau nggak ngalamin sendiri, mungkin saya akan semena-mena kalau ngebetnya ibu hamil itu hanya rajukan manja untuk suaminya. Ahaha. 


Mual dan muntah

Selain ngidam, saat hamil saya juga mengalami mual muntah. Rasanya nggak enak dan sangat mengganggu, apalagi hal tersebut tidak hanya di trimester awal saja. Nah, beberapa hal ini saya lakukan biar mual dan muntahnya nggak mengganggu aktifitas:

1. Konsultasi dokter

Mual dan muntah saat hamil itu wajar karena meningkatnya hormon hcg. Menjadi tidak wajar kalau intensitasnya berlebihan. Saya diresepkan obat untuk meredakan mual saat muntah.

2. Mengatur pola makan

Meskipun ngidam macam-macam, saya tetap mengontrol asupan nutrisi saya. Saya mengurangi menginsumsi makanan pedas, kecut, bersantan dan berminyak. 

3. Mengonsumsi jahe

Saat hamil, saya mengonsumsi jahe untuk meredakan mual dan muntah. Semula bikin air jahe sendiri. Tapi lama-lama kok ya repot harus nguprek di dapur. Kelamaan di dapur justru membuat saya mual, huhu.

Lalu saya direkomendasikan salah satu sahabat saya untuk mengonsumsi herbadrink sari jahe. Karena terbuat dari bahan alami, saya pun membeli dan mulai mengonsumsinya. Tentunya saya berkonsultasi dengan dokter saat mengonsumsi jahe. Dan beliau membenarkan kalau memang jahe dapat mengurangi mual dan muntah.

Oh iya, manfaat jahe saat masa hamil ternyata tidak hanya mengurangi mual dan muntah saja lho. Nih, saya share juga khasiat yang didapat ketika saya mengonsumsi jahe saat kehamilan:

  • Melancarkan sistem pencernaan. Ada yang mengeluhkan sembelit saat hamil? Di trimester kedua, saat mulai mengonsumsi jahe, keluhan sembelit ini berangsur berkurang.
  • Lebih Rileks. Saat mual dan muntah, saya biasanya langsung pusing dan stress (moody dan mudah marah). Menyesap jahe ketika sore hari, membuat saya jauh lebih rileks.
  • Meningkatkan sistem imun pada tubuh. Karena mual dan muntah jadi gampang masuk angin kan ya saat hamil. Kandungan vitamin C pada jahe membantu ibu hamil untuk tetap fit dan tidak mudah masuk angin. 
  • Membangkitkan nafsu makan. Tidak hanya dikonsumsi saat sore hari, ketika morning sickness pun, jahe sangat berkhasiat untuk memulihkan nafsu makan yang sempat drop. 
Kenapa Herbadrink Sari Jahe?


Beberapa alasan ini membuat saya memilih herbadrink sari jahe untuk dikonsumsi saat kehamilan:

💓 Terbuat dari bahan alami. Karena terbuat dari bahan alami, tentunya aman untuk dikonsumsi.
💓 Tanpa pengawet. Diolah dan dibuat dari resep tradisional dan bebas dari bahan pengawet, lho!
💓 Praktis. Tinggal sobek sachet-nya, seduh dan minum. Tidak perlu nguprek di dapur. Praktis kan?
💓 Ekonomis. Harganya juga terjangkau kok. 1 box isi 5 sachet seharga Rp. 10.500. Worth it sama manfaatnya kok.
💓 Mudah didapat. Bisa dibeli di supemarket saat belanja bulanan atau via online. Saya biasanya beli ketika belanja bulanan, kalau stok habis, baru beli via online.


Selain alasan diatas, kebaikan alami dari herbadrink sari jahe membuat saya lebih rileks menjalani kehamilan karena bisa mengurangi mual, muntah, sembelit dan meningkatkan imunitas tubuh saya. Oh iya, ada herbadrink sari temulawak dan sari lidah buaya juga lho, siapa tahu teman-teman mau mencoba kebaikan alami herbadrink juga 💖💖💖.

Nah, ini pengalaman ngidam saya ketika hamil Ray dan drama mual muntahnya. Teman-teman punya pengalaman yang sama juga? Yuk sharing 😉




1 komentar

  1. Apakah rekasi jahe itu tidak bikin panas perut bagi yang hamil? Wah ngidamnya kok yang enek-enak seh. Kalau begitu saya juga mau.

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)