Featured Slider

#AksiFlashBunda Ketika Mengatasi Luka Lebam pada Anak

Bulan lalu, kami sekeluarga nonton final Kejuaraan Badminton tingkat kabupaten. Alhamdulillah Lintang finalis dan podium 1 untuk kategori anak. Anak itu memang hobby banget sama olahraga. 3 tahun terakhir ini dia menekuni badminton. Keseriusannya dibuktikan dengan rajin latihan.


Sejak masuk club, dia memang masuk latihan setiap hari. Biasanya berangkat jam 4 sore dan selesai jam 8 malam. Untuk hari Minggu biasanya libur, tapi kalau mau ada turnamen, pelatihnya menginstruksikan masuk untuk latihan fisik. Latihan fisiknya adalah lari memutari lapangan sepak bola sepuluh kali (wow!), sit up atau push up.

Saya mengira dia hanya becanda ketika meminta bapaknya untuk dimasukkan ke club badminton. Tapi nyatanya, dia benar-benar membuktikan kesungguhannya untuk menjadi pemain badminton profesional. Seperti, Lee Chong Wei, katanya mantap.

Kaki yang lebam dan belajar berpikir menang-menang


Kalau ada turnamen, seminggu atau dua minggu sebelumnya, Lintang latihan fisik lebih banyak dari biasanya (kalau tidak ada turnamen). Saking semangatnya latihan, seringkali kakinya ada yang memar atau lebam. Apalagi kalau saat sparring badmintonnya mendapat lawan yang kategorinya diatasnya. Untuk menangkis smash lawan, dia bisa jatuh bangun. Nah, hal itulah yang membuat bagian kaki atau tangannya lebam.

Kami selalu berpesan pada Lintang untuk berpikir menang-menang. Kalaumau menang, dia harus totalitas dalam mempersiapkannya. Sehingga, kami sekeluarga juga harus memberikan support agar nyaman mengikuti latihan.

Baca juga: Berpikirlah menang-menang, Nak!

Membahas soal lebam, awalnya memang tidak mengganggu, tapi lama kelamaan lebam itu terasa nyeri. Lintang mengeluhkannya kalau ada bagian tubuhnya yang lebam. Karena itu bisa berefek ke kecepatan gerakannya saat di lapangan.

Untuk mengatasi lebam tersebut, ada beberapa cara yang kami lakukan. Ini tidak hanya berlaku untuk Lintang, tetapi juga Iqbal dan Khansa yang notabene masih suka bermain.

1. Mengompres dengan es batu

Saat anak-anak mengeluhkan lebam, langkah pertama biasanya mengompres luka lebam tersebut dengan es batu. Sensasi dingin es batu bisa meringankan rasa nyeri yang diakibatkan oleh lebam. Selain itu bisa memperlamcar aliran darah dan mencegah terjadinya pembekuan darah. Gunakan washlap atau sapu tangan, dan bungkus es batunya ke dalam washlap agar saat mengompres.

2. Angkat bagian lebam lebih tinggi

Kalau yang lebam di bagian kaki, memposisikan kaki lebih tinggi daripada dada bisa mengurangi aliran darah ke area yang lebam. Hal tersebut bisa mencegah pembengkakan di area lebam.

3. Mengompres dengan air hangat

Lho kok tadi pake es sekarang pake air hangat? Kalau hal ini biasanya sekalian buat pengganti mandi, haha. Anak-anak kalau nyeri sedikit di bagian tubuhnya, biasanya malas-malasan buat mandi.

Nah, untuk membersihkan lebamnya (dan tubuhnya), biasanya anak-anak dikompres atau di lap dengan air hangat menggunakan washlap. Bagian lebamnya dikompres agak lama dibandingkan bagian lain. Dan ternyata hal itu membuat nyaman si anak.

4. Mengoleskan heparin

Agar anak tetap aktif dalam kegiatannya dan gak takut lebam, sebagai sahabat keluarga, menyimpan tromboflash di kotak P3K bisa menjadi solusi. Tromboflash memiliki kandungan bahan aktif heparin sodium 200 IU yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka lebam.

Yang membuat kami sekeluarga percaya menggunakannya, tromboflash ini sudah bersertifikat halal. Sehingga aman dan nyaman. Mengoleskannya tipis-tipis saja di bagian lebamnya. Oh iya, produk ini tidak disarankan untuk diaplikasin di luka terbuka. Jadi penggunaannya harus bijaksana, hehe.

5. Membawa ke dokter

Kalau lebamnya tidak sembuh-sembuh, bawalah ke dokter. Tingkat luka lebam berbeda tergantung benturannya. Jadi kalau dengan langkah 1 sampai 4 tidak mempan, ya sudah bawa ke dokter saja. Alhamdulillah anak-anak tidak pernah ke dokter untuk urusan lebam.

Lebam memang kayak hal sepele, tapi kalau dibiarkan bisa mengganggu aktifitas anak-anak. Makanya, sebagai #AksiFlashBunda, menyimpan tromboflash sebagai sahabat keluarga untuk mengatasi lebam :)

Teman-teman punya pengalaman serupa mangatasi lebam? Sharing yuk.


1 komentar

  1. Lebam memang kayak hal sepele, tapi kalau dibiarkan bisa mengganggu aktifitas anak-anak.Benar mba aku setuju dengan ini.

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)