Featured Slider

Dasi bergaris biru


Ramona Diani memainkan keypad HP-nya. Jemarinya fasih memencet huruf, matanya lekat serius sekali. Gadis yang memiliki alis tebal, hidung mancung dan berkulit langsat itu baru berhenti saat Sienna menghampiri kursinya.


“Lo udah ngerjain tugas Pak John, Mon?” Sienna menyorongkan kursi di depan Mona. “Eh gue salah nanya ya. Pasti lo udah ngerjainlah. Maksud gue mau minjem buat kroscek,” Sienna menyeringai.


Mona meletakkan HP-nya di meja, tangan kanannya merogoh buku di dalam tas selempangnya yang berwarna coklat. Sienna melirik sekilas HP Mona sebelum layarnya meredup. Ia membaca beberapa sajak yang diketik Mona di note HP-nya. Aplikasi yang ada di HP Mona kebanyakan adalah buku dan note untuk menulis sajak, quote atau apa saja. Kadang-kadang Sienna diijinkan membaca beberapa tulisan hasil karyanya.
Read More »

Pulang...


Cuti sudah ACC. Tiket pulang juga sudah di tangan. Pulang membuat hati menjadi sumringah.


Awas lho wuk, aja ngapusi Ibuk” Wanita yang surgaku ada di telapak kakinya meyakinkan. Kangen alasannya.


Seberapapun jauh pergi melangkah, rumah adalah tempat kembali.


Nggih Buk. Insya Allah”


Ijinkan aku membayar lunas rindu itu. Yang entah bagaimana gersang di pucuk waktu. Aku yang linglung dibuatnya, terjaga dalam doa yang selalu dieja.


Bapak manut, Wuk. Kemanapun jalanmu, moga Gusti Allah tempat bergantung dan tempat menujumu”


Aku tersenyum simpul memegang gagang handphone.
Read More »

Like father like son


Mendiskripsikan kata “Bapak” tidak akan pernah ada habisnya. Aku termasuk salah satu fans berat dengan sosok tersebut. Ia yang menjadi cinta pertama bagi anak gadisnya dan hero bagi anak lelakinya.

 

Dio (4y, 11m) memiliki beberapa kesamaan dengan Bapaknya. Entah itu gen sejak lahir atau hasil dari pengamatan dari Bapaknya yang berulang-ulang. Keduanya lengket satu sama lain, kemarin waktu Bapak dan Mamanya pergi ke Bali selama 2 hari. Mamanya bercerita bahwa Bapaknya tidak melupakan Dio sedetikpun. Setiap ada ayunan atau kuda-kudaan, ia tanpa sadar mengucapkan “Coba kalo Dio ikut, pasti udah naik itu.” Mamanya hanya tersenyum.

 

Membahas tentang anak-anak juga tidak kalah serunya. Mereka meniru apa yang dilihat sehari-hari. Merekam detail dan seringkali melakukan hal-hal yang menjadi kebiasaan orang tuanya. Salah satunya adalah sholat.
Read More »

Menagih


Dari judulnya saja sudah kentara, arah tulisan ini akan bermuara kemana. Hari ini, aku berinisiatif untuk menagih outstanding para Klien yang nunggak. Ada sebaba musababnya sih, karena outstanding itu berhubungan dengan pengerjaan divisi Legal. Sempat terbesit bahwa ini akan membutuhkan manajemen emosi yang baik, nagih gitu lho.

 

Sempat dipesan agar nagihnya dengan sopan dan menawan. Mikir juga sih, debt collector ada yang tampan? Pasti gagah dan bermuka garang. Selain itu nagih nya make maksa—kebanyakan. Lha ini, disuruh nagih dengan sopan, menawan dan jangan terkesan nagih. Garuk-garuk kepala.

 

Jangan pernah berkomentar tentang apa yang dikerjakan seseorang, sebelum kamu menyelami dengan melakukannya. Dengan begitu, kita tidak akan memandang sebelah mata sebuah pekerjaan yang kita anggap remeh temeh. Dulu aku nyengir saat Mbak Fulan (nama samaran :D) Bagian accounting nangis gara-gara nagih ke Klien dan dimaki-maki. Ternyata memang benar, menagih apalagi masalah uang, butuh manajemen emosi yang baik, setrong poll.
Read More »