Assalamu’alaykum teman-teman,
Bagaimana kabar puasanya? Semoga lancar dan khusuk ibadahnya ya, aamiin. Tidak hanya amalan dan ibadah yang memerlukan evaluasi agar Ramadan dapat berjalan dengan baik hingga sebulan penuh. Namun, keadaan keuangan keluarga juga perlu dievaluasi lho! Dalam hal ini, seorang ibu berperan penting menjadi manajer yang mengatur keluar masuk keuangan keluarga.
Baca juga: 11 Amalan Saat Ramadan
Saya belajar banyak dari Mbak Endang sih tentang mengelola keuangan keluarga, kebetulan dia tinggal satu rumah dengan Bapak Ibuk saya, sehingga untuk kebutuhan rumah tangga kadang Mbak Endang yang mengurusi semuanya dari mulai keperluan dapur seperti bumbu masak, sabun colek, hingga kebutuhan bulanan lainnya seperti bayar listrik, uang iuran RT. Di usia cantiknya, beliau terlihat sangat matang sekali, hihi.
Baca juga: Memaknai Usia Cantik
Saya yang notabene baru memasuki bahtera rumah tangga, pengen juga punya financial planning agar kondisi keuangan keluarga stabil, hehe. Terutama saat memasuki Ramadan yang setelahnya disusul dengan momen lebaran. Tentunya, hal tersebut perlu di-manage dengan baik.
“Mbak, kayak gitu dicatat semua?” Tanya saya pada Mbak Endang.
“Ada yang iya, tapi ada juga yang enggak” jawabnya sambil senyum-senyum.
“Yang ditulis itu misal biaya-biaya tambahan atau biaya yang bulan sebelumnya nggak masuk dalam list anggaran. Kalau misal kebutuhannya sama dengan yang sebelumnya, aku nggak catet, tapi prefer pakai catatan sebelumnya” tambah Mbak Endang.
“Berarti dicatat juga dong itu namanya?” Kami terkekeh berdua.
Nah, Ramadan tahun ini saya diberi kesempatan melewatinya dengan Bapak dan ibu. Tanpa disuruh dua kali, saya ikut menyusun pengelolaan keuangan selama Ramadan. Bapak Ibu sebenarnya juga mau ikutan menyusun bahkan memberi budget untuk pengeluaran selama ramadan hingga lebaran. Tetapi karena sudah sepuh, kami menganjurkan mereka berdua untuk fokus pada kesehatannya dan ibadah puasanya.
Oh iya, dari hasil diskusi saya dan Mbak Endang, ada 5 hal yang perlu dilakukan untuk mengelola keuangan keluarga saat Ramadan, antara lain sebagai berikut:
1. Menyusun skala prioritas anggaran Ramadan
Mbak Endang membuat skala prioritas anggaran kebutuhan di rumah. Dari yang paling primer hingga tersier. Kebetulan sebelum puasa kemarin, Khansa sudah lulus TK dan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi Mbak Endang adalah membayar uang masuk Khansa di SD.
Pos pendidikan menjadi prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Selanjutnya, membuat catatan pengeluaran rutin bulanan. Setelah beres semua, kami berdua baru menyusun pengeluaran selama Ramadan.
Secara nalar, sebenarnya pengeluaran Ramadan merupakan pengeluaran rutin di bulan-bulan sebelumnya ditambah pengeluaran tambahan untuk kebutuhan Ramadan.
2. Membuat list belanja kebutuhan mingguan
Ini tergantung masing-masing keluarga sih. Kalau di keluarga kami menggunakan list mingguan. Ada juga sih catatan bulanan, Cuma untuk evaluasi pengeluaran, kami juga membuat list belanja kebutuhan mingguan. Sehingga, kita fokus membelanjakan barang yang sudah dicatat untuk kebutuhan di hari itu. Ini menghindarkan kami untuk membelanjakan hal-hal di luar kebutuhan.
3. Eits, Jangan Lupa Menyusun Anggaran untuk Lebaran
Ramadan dan Lebaran tidak dapat dipisahkan, hehe. Jadi anggaran lebaran juga harus disiapkan, jangan sampai keuangan kita habis untuk kebutuhan Ramadan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: zakat fitrah dan maal, biaya mudik, THR si nanny (jika punya).
4. Menghemat beberapa pos Anggaran
Ada beberapa pos anggaran yang bisa dihemat lho kalau kita jeli. Kalau bisa menghemat budget Ramadan kan hasilnya bisa dipakai buat lebaran, right?. Jangan remehkan sifat ibu-ibu yang bisa multitasking dalam satu waktu. Apalagi untuk menghemat uang belanjaan mereka. Ini beberapa hal yang dapat dihemat saat Ramadan hingga lebaran:
💟Buka puasa bersama. Boleh sih buka puasa di luar, sekali atau dua kali selama Ramadan. Yang mengganggu keuangan itu saat sekeluarga buka bersama terus-terusan di luar. Jebol euy! Kecuali kalau memang punya uang lebih di luar kebutuhan yang sudah dicatat ya.
💟Membuat daftar menu selama sebulan. Sehari 2x menu untuk sahur dan buka puasa, bisa? Bisa bangeeeeet! Apalagi kalau ada anak-anak di anggota keluarga yang sedang belajar puasa. Dengan adanya daftar menu tersebut, kita bisa belanja mingguan ke pasar. Kalau kelamaan bisa per 3 hari. Dengan membuat menu tersebut, juga bisa lho merekatkan bonding orang tua dan anak. Bisa ngobrol bareng satu meja, menanyakan menu kesukaan mereka untuk sahur/buka apa. Nah, menunya diusahakan selang-seling dan mengandung gizi seimbang.
💟Menahan diri untuk membeli hal-hal yang tidak perlu. Biasanya di mall menawarkan diskon up to 70% untuk produk-produk tertentu. Nah, kita harus punya rem yang pakem biar nggak tergiur dengan godaan diskon yang terkutuk, hihi.
💟Bingkisan lebaran. Kalau tradisi di keluarga saya ada yang namanya “bakdan”. Yang artinya keluarga kami memberi bingkisan ke sanak saudara yang paling tua. Isi bingkisannya sirup, gula, roti. Waktu kecil saya mengantarkan bingkisan tersebut dan biasanya mereka memberi uang fitrah.
Hal ini bukan suatu keharusan sih, tapi kakak-kakak saya setiap lebaran juga melakukan hal yang sama—bakdan. Nah, untuk menekan budget-nya, langkah pertama buat dulu list yang mau dikasih bingkisan. Selanjutnya, membuat list apa saja yang mau dibeli. Kalau beli dalam jumlah yang banyak, biasanya mendapat bonus atau potongan.
💟Baju lebaran. Beli baju lebaran juga tradisi bukan? Hehe. Dulu waktu kecil saya juga sumringah kalau lebaran, karena dapat baju baru. Saya lupa kapan tepatnya kalau hal tersebut sudah tidak menarik lagi, hehe. Jadi, lebaran dengan baju lebaran yang lama pun nggak masalah. Misal baju lebaran tahun lalu masih bagus dan muat, bisa banget dipake untuk lebaran tahun ini tanpa harus beli lagi. Hemat bukan?
💟Uang fitrah lebaran. Nah, biasanya tiap lebaran suka ada yang beli amplop-amplop lucu dan menukarkan uang baru untuk uang fitrah. Lagi-lagi hal tersebut hanya tradisi, jadi kalau memang nggak punya pos anggaran untuk itu jangan memaksakan diri. Soalnya pernah ada keluhan dari seorang teman yang sering memberi uang fitrah kepada sanak saudaranya di lebaran sebelumnya dengan nominal 100rb, tapi ternyata pas lebaran tahun berikutnya keuangannya sedang tidak stabil, dan memaksakan diri memberi uang fitrah dengan meminjam koperasi. Ah, menyiksa diri sampai hutang kesana-kemari, huhu.
Kalaupun memang tetap mau memberi fitrah tanpa harus mengganggu keuangan, bisa diakali dengan menurunkan nominalnya. Misal tahun lalu 100rb, tahun ini 50rb. Toh, nggak ngasih juga nggak apa-apa. Disesuaikan dengan kondisi saja, jangan nurutin gengsi. Kan nggak enak banget ditagih hutang cuma gara-gara ketinggian gengsi.
Baca juga: Menagih
5. Manfaatkan promo belanja untuk kebutuhan keluarga
Meskipun harga bahan pokok saat puasa Ramadan cenderung naik, tapi ada beberapa store yang menawarkan promo-promo menarik. Hal itu bisa menghemat anggaran belanja kita lho. Sebut saja program Alfamart dengan Promo Pak Rahmat [Paket Ramadan Hemat]. Ada 4 Pak Rahmat yang ditawarkan: Pak Rahmat Buka Puasa, Pak Rahmat Sahur, Pak Rahmat THR, Pak Rahmat Mudik.
Jadi, yang suka memberi bingkisan untuk lebaran bisa memakai kesempatan ini untuk menghemat anggaran belanja. Contohnya: Beli produk sponsor senilai Rp. 75.000, bisa langsung tebus murah minyak goreng tropical pounch 1L, tango wafer, richeese wafer, nissin wafer choco, marjan atau ABC Spesial Grade senilai gopek saja. Hemat kan?
Oh iya, yang yang menggunakan promo Pak Rahmat juga berkesempatan ikut racing poin di loyalty program lho. Cara daftarnya mudah banget hanya dengan register email dan submit kode unik di ekor struknya sudah berpeluang mendapat hadiah yang menggiurkan. Info lengkapnya bisa diunduh di http://pakrahmat.alfamartku.com
Hadiahnya banyak banget, ada mobil datsun, kamera, motor, voucher belanja. Ah, bisa hemat sekaligus berpeluang dapat hadiah lagi ya.
Bagaimana kabar puasanya? Semoga lancar dan khusuk ibadahnya ya, aamiin. Tidak hanya amalan dan ibadah yang memerlukan evaluasi agar Ramadan dapat berjalan dengan baik hingga sebulan penuh. Namun, keadaan keuangan keluarga juga perlu dievaluasi lho! Dalam hal ini, seorang ibu berperan penting menjadi manajer yang mengatur keluar masuk keuangan keluarga.
Baca juga: 11 Amalan Saat Ramadan
Saya belajar banyak dari Mbak Endang sih tentang mengelola keuangan keluarga, kebetulan dia tinggal satu rumah dengan Bapak Ibuk saya, sehingga untuk kebutuhan rumah tangga kadang Mbak Endang yang mengurusi semuanya dari mulai keperluan dapur seperti bumbu masak, sabun colek, hingga kebutuhan bulanan lainnya seperti bayar listrik, uang iuran RT. Di usia cantiknya, beliau terlihat sangat matang sekali, hihi.
Baca juga: Memaknai Usia Cantik
Saya yang notabene baru memasuki bahtera rumah tangga, pengen juga punya financial planning agar kondisi keuangan keluarga stabil, hehe. Terutama saat memasuki Ramadan yang setelahnya disusul dengan momen lebaran. Tentunya, hal tersebut perlu di-manage dengan baik.
“Mbak, kayak gitu dicatat semua?” Tanya saya pada Mbak Endang.
“Ada yang iya, tapi ada juga yang enggak” jawabnya sambil senyum-senyum.
“Yang ditulis itu misal biaya-biaya tambahan atau biaya yang bulan sebelumnya nggak masuk dalam list anggaran. Kalau misal kebutuhannya sama dengan yang sebelumnya, aku nggak catet, tapi prefer pakai catatan sebelumnya” tambah Mbak Endang.
“Berarti dicatat juga dong itu namanya?” Kami terkekeh berdua.
Nah, Ramadan tahun ini saya diberi kesempatan melewatinya dengan Bapak dan ibu. Tanpa disuruh dua kali, saya ikut menyusun pengelolaan keuangan selama Ramadan. Bapak Ibu sebenarnya juga mau ikutan menyusun bahkan memberi budget untuk pengeluaran selama ramadan hingga lebaran. Tetapi karena sudah sepuh, kami menganjurkan mereka berdua untuk fokus pada kesehatannya dan ibadah puasanya.
Oh iya, dari hasil diskusi saya dan Mbak Endang, ada 5 hal yang perlu dilakukan untuk mengelola keuangan keluarga saat Ramadan, antara lain sebagai berikut:
1. Menyusun skala prioritas anggaran Ramadan
Mbak Endang membuat skala prioritas anggaran kebutuhan di rumah. Dari yang paling primer hingga tersier. Kebetulan sebelum puasa kemarin, Khansa sudah lulus TK dan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi Mbak Endang adalah membayar uang masuk Khansa di SD.
Pos pendidikan menjadi prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Selanjutnya, membuat catatan pengeluaran rutin bulanan. Setelah beres semua, kami berdua baru menyusun pengeluaran selama Ramadan.
Secara nalar, sebenarnya pengeluaran Ramadan merupakan pengeluaran rutin di bulan-bulan sebelumnya ditambah pengeluaran tambahan untuk kebutuhan Ramadan.
2. Membuat list belanja kebutuhan mingguan
Ini tergantung masing-masing keluarga sih. Kalau di keluarga kami menggunakan list mingguan. Ada juga sih catatan bulanan, Cuma untuk evaluasi pengeluaran, kami juga membuat list belanja kebutuhan mingguan. Sehingga, kita fokus membelanjakan barang yang sudah dicatat untuk kebutuhan di hari itu. Ini menghindarkan kami untuk membelanjakan hal-hal di luar kebutuhan.
3. Eits, Jangan Lupa Menyusun Anggaran untuk Lebaran
Ramadan dan Lebaran tidak dapat dipisahkan, hehe. Jadi anggaran lebaran juga harus disiapkan, jangan sampai keuangan kita habis untuk kebutuhan Ramadan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: zakat fitrah dan maal, biaya mudik, THR si nanny (jika punya).
4. Menghemat beberapa pos Anggaran
Ada beberapa pos anggaran yang bisa dihemat lho kalau kita jeli. Kalau bisa menghemat budget Ramadan kan hasilnya bisa dipakai buat lebaran, right?. Jangan remehkan sifat ibu-ibu yang bisa multitasking dalam satu waktu. Apalagi untuk menghemat uang belanjaan mereka. Ini beberapa hal yang dapat dihemat saat Ramadan hingga lebaran:
💟Buka puasa bersama. Boleh sih buka puasa di luar, sekali atau dua kali selama Ramadan. Yang mengganggu keuangan itu saat sekeluarga buka bersama terus-terusan di luar. Jebol euy! Kecuali kalau memang punya uang lebih di luar kebutuhan yang sudah dicatat ya.
💟Membuat daftar menu selama sebulan. Sehari 2x menu untuk sahur dan buka puasa, bisa? Bisa bangeeeeet! Apalagi kalau ada anak-anak di anggota keluarga yang sedang belajar puasa. Dengan adanya daftar menu tersebut, kita bisa belanja mingguan ke pasar. Kalau kelamaan bisa per 3 hari. Dengan membuat menu tersebut, juga bisa lho merekatkan bonding orang tua dan anak. Bisa ngobrol bareng satu meja, menanyakan menu kesukaan mereka untuk sahur/buka apa. Nah, menunya diusahakan selang-seling dan mengandung gizi seimbang.
💟Menahan diri untuk membeli hal-hal yang tidak perlu. Biasanya di mall menawarkan diskon up to 70% untuk produk-produk tertentu. Nah, kita harus punya rem yang pakem biar nggak tergiur dengan godaan diskon yang terkutuk, hihi.
💟Bingkisan lebaran. Kalau tradisi di keluarga saya ada yang namanya “bakdan”. Yang artinya keluarga kami memberi bingkisan ke sanak saudara yang paling tua. Isi bingkisannya sirup, gula, roti. Waktu kecil saya mengantarkan bingkisan tersebut dan biasanya mereka memberi uang fitrah.
Hal ini bukan suatu keharusan sih, tapi kakak-kakak saya setiap lebaran juga melakukan hal yang sama—bakdan. Nah, untuk menekan budget-nya, langkah pertama buat dulu list yang mau dikasih bingkisan. Selanjutnya, membuat list apa saja yang mau dibeli. Kalau beli dalam jumlah yang banyak, biasanya mendapat bonus atau potongan.
💟Baju lebaran. Beli baju lebaran juga tradisi bukan? Hehe. Dulu waktu kecil saya juga sumringah kalau lebaran, karena dapat baju baru. Saya lupa kapan tepatnya kalau hal tersebut sudah tidak menarik lagi, hehe. Jadi, lebaran dengan baju lebaran yang lama pun nggak masalah. Misal baju lebaran tahun lalu masih bagus dan muat, bisa banget dipake untuk lebaran tahun ini tanpa harus beli lagi. Hemat bukan?
💟Uang fitrah lebaran. Nah, biasanya tiap lebaran suka ada yang beli amplop-amplop lucu dan menukarkan uang baru untuk uang fitrah. Lagi-lagi hal tersebut hanya tradisi, jadi kalau memang nggak punya pos anggaran untuk itu jangan memaksakan diri. Soalnya pernah ada keluhan dari seorang teman yang sering memberi uang fitrah kepada sanak saudaranya di lebaran sebelumnya dengan nominal 100rb, tapi ternyata pas lebaran tahun berikutnya keuangannya sedang tidak stabil, dan memaksakan diri memberi uang fitrah dengan meminjam koperasi. Ah, menyiksa diri sampai hutang kesana-kemari, huhu.
Kalaupun memang tetap mau memberi fitrah tanpa harus mengganggu keuangan, bisa diakali dengan menurunkan nominalnya. Misal tahun lalu 100rb, tahun ini 50rb. Toh, nggak ngasih juga nggak apa-apa. Disesuaikan dengan kondisi saja, jangan nurutin gengsi. Kan nggak enak banget ditagih hutang cuma gara-gara ketinggian gengsi.
Baca juga: Menagih
5. Manfaatkan promo belanja untuk kebutuhan keluarga
Meskipun harga bahan pokok saat puasa Ramadan cenderung naik, tapi ada beberapa store yang menawarkan promo-promo menarik. Hal itu bisa menghemat anggaran belanja kita lho. Sebut saja program Alfamart dengan Promo Pak Rahmat [Paket Ramadan Hemat]. Ada 4 Pak Rahmat yang ditawarkan: Pak Rahmat Buka Puasa, Pak Rahmat Sahur, Pak Rahmat THR, Pak Rahmat Mudik.
Jadi, yang suka memberi bingkisan untuk lebaran bisa memakai kesempatan ini untuk menghemat anggaran belanja. Contohnya: Beli produk sponsor senilai Rp. 75.000, bisa langsung tebus murah minyak goreng tropical pounch 1L, tango wafer, richeese wafer, nissin wafer choco, marjan atau ABC Spesial Grade senilai gopek saja. Hemat kan?
Pak Rahmat :) |
Oh iya, yang yang menggunakan promo Pak Rahmat juga berkesempatan ikut racing poin di loyalty program lho. Cara daftarnya mudah banget hanya dengan register email dan submit kode unik di ekor struknya sudah berpeluang mendapat hadiah yang menggiurkan. Info lengkapnya bisa diunduh di http://pakrahmat.alfamartku.com
Hadiahnya banyak banget, ada mobil datsun, kamera, motor, voucher belanja. Ah, bisa hemat sekaligus berpeluang dapat hadiah lagi ya.
Hadiah Loyalty Poin. Belanja 75rb bisa tebus murah gopek sama berkesempatan dapat hadiah ini euy |
Yuk manfaatkan Promo Pak Rahmat di Alfamart |
Oh iya, promo Pak Rahmat nantinya akan diperpanjang dengan produk yang lebih variatif lho teman-teman. Menurut informasi sih, promo Pak Rahmat periode kedua akan berlangsung tanggal 16 Juni 2017 sampai 30 Juni 2017. Nih, saya kasih info flyer-nya ya biar nggak ketinggalan.
Selain promo Pak Rahmat, setelah ramadan, Alfamart akan ada promo lainnya lagi, hihi. Ya ampun, beneran bisa hemat berlipat-lipat. Jadi, promo Home Care Alfamart akan ada lagi *asyik*. Setiap pembelian produk Home Care senilai 60 ribu, kita bisa tebus murah minyak goreng, susu atau tisu hanya seharga 500 saja lho. Promonya berlangsung dari tanggal 1 Juli 2017-15 Juli 2017. Lumayan banget lho bisa menghemat uang fitrah lebaran :D.
Dan ini produk-produk yang bisa dibeli biar teman-teman bisa tebus murah ya
Yuk list belanjaannya trus cus ke Alfamart :)
Lots of love,
Ayaa
Sekarang aku lagi menahan banget biar gak jebol anggaran pas lebaran, dikeluarkan buat yg perlu saja.
BalasHapusIya, cari promo mbak biar hemat
HapusAlhamdulillah saya selalu berhemat neh. Udah tenang menghadapi lebaran.
BalasHapusAlhamdulillah mbak lis
HapusWah masih ada kesempatan nih sampai tanggal 15 Juni. Terimakasih infonya Kebetulan mau belajar hemat ini saat bulan puasa. Alfamart keren!
BalasHapusBuanyak promo lho teh dari alfamart
HapusRamadhan saatnya menahan diri, anggaran harus pilih yang butuh aja ya
BalasHapusSetuju
HapusPencatatan keuangan memang penting dakam rumah tangga. Termasuk saat momen Ramadhan dan Lebaran. Tapi kalau aku yang dicatat yang penting-penting saja, hehe
BalasHapusHabis ramadan juga :))
HapusAnggaran lebaran itu yang biasanya membengkaaak, huhu. Apalagi kalai pulang kampung. Sering bercanda sama suami, uang untuk pulang kampung bolak-balik bisa banget buat beli motor baru loh, hahaha.
BalasHapusBtw promonya Alfamart ini memang bermanfaat banget. Sekarang kerjaanya mantengin katalog buat milih-milih mau belanja dan tebus yang mana :D
Ramadan kemarin alhamdulillah aku bs hemat mbak :D
HapusTetiba merasa nyeseg #entah knapa ramadhan taun ini banyak banget kebutuhan urgent...buru2 nsta planing ginsnsisl deh biar ksyak mbak endang...
BalasHapusCucok bgt tuh produk paketannya pak rahmat, bli minyak goreng ah
kebetulan anak2 udah gede2, kebutuhan bergeser ..... jumlah sih tetep banyak :D :D
BalasHapusAihhh..udah berburu promo di Alfamart aja nih mbak. Lumayan yaa, masih sampai tanggal 15 Juni :)
BalasHapusWah, informatif banget nih cara pencatatan pengeluarannya. Semoga bisa meniru
BalasHapusOMG promo Alfamart kenapa selalu cetar yaaa???ini ada hadiah mobilnya 😍😍
BalasHapustango dan richesse itu yang diincer sama anak aku mak hahahaa
BalasHapusbener mba apalagi pas bulan ramadan banyak keperluan ya, perlu belanja hemat, syukurlah ada #PakRahmatDiAlfamart yeah
BalasHapusBukber itu pengeluaran-ku yg lumayan besar. Apalagi kalo bukber, biasanya bawa pasukan suami & anak. Harus pilih2 nih, mana ajakan bukber yg diiyain atau ditolak.
BalasHapusDulu aku selalu mencatat pengeluaran setiap harinya. Samapi yang terkecil pun. Sekarang udah males. Bagusnya sih terus mencatat sedetail mungkin, ya.
BalasHapusUntuk bingkisan ke tetangga, aku juga memanfaatkan pak Rahmat lho
Kayanya bukan hanya Ramadhan tipsnya tapi sepanjang hari. Coba kalau Pak Rahmat ada terus. Yah tiap hari hehe
BalasHapusBtw Mbak Aya di Depok kan? Nanti kopdar yukss 😘
Tipsnya bermanfaat banget Mba.. Btw aku udah belanja Pak Rahmat terus tebus gopeknya pakai minyak goreng hihi
BalasHapusWah, ini penting banget nih. Mengatur keuangan ngga semua orang bisa. Harus teliti juga ya. Kadang lebih gede outputnya daripada inputnya. Apalagi udh deket lebaran, dimana perputaran uang bisa sangat cepet banget. Harus nahan-nahan diri supaya ngga kalap ngabisin uang belanja.
BalasHapusSaya juga diajarin suami buat slalu nyatet cash flow. Alhamdulillah emang terbantu banget. Jadi tau pengeluaran dan pemasukannya ke dan dari mana aja :)
BalasHapusMba Aya, prioritas penting yaa. Aku kmaren lebih milih minyak sih karena utk goreng 😂 bukaan puasa
BalasHapusBaru tau nih tentang bakdan
BalasHapusTerima kasih tipsnya, mbak. Ternyata memang harus menghitung ini itu ya untuk kebutuhan harian.
BalasHapusSaya biasanya pake nomer 5 makk, ubek2 diskonan 😁😁
BalasHapusManfaatkan promo belanja itu pentiiing bangeeeet, aq sampe add Alfamart LINE biar apdet terus promonya. Mayan banget hemat dgn promo kek gini
BalasHapusBetul banget, buat keluarga yang anak-anaknya udah sekolah wajib disiplin ngatur pengeluarannya. Apalagi tahun ini lebaran dan tahun ajaran baru berurutan.
BalasHapusKelupaan kalo ada promo ini kemarin. Nyesel T.T
BalasHapusPos anggaran buka bersama bikin over budget kalo aku mbak gara2 byk acara bukber
BalasHapusTipsnya oke nih yang. Maklum saya termasuk dia yang Kalau ramadhan emang suka keder mana yang prioritas mana yang ngga penting2 banget.wkwk
BalasHapusSetuju bangeett. Setiap lebaran pasti nentuin skala prioritas belanjaan dab fitrah buat ponakan. Apalagi semenjak punya anak 😂😂
BalasHapusPas puasa kemarin aku mampir ke mall. Niatnya cuma nganterin temen aja, eh tetep aja ujungnya belanja. Padahal udah berusaha cuek sama banner-banner diskon. Untung cuma sekali aja. Kalau ga, bisa jebol dompetku. 😁
BalasHapus