Featured Slider

Tampilkan postingan dengan label Kereta. Tampilkan semua postingan

Ngopi Bareng KAI, Asyiknya Menikmati Kopi Sambil Berbagi di Stasiun Balapan

Kereta selalu memiliki cerita tersendiri buat saya. Dari kecil, setiap melewati palang kereta, alih-alih berdoa agar jalanannya lancar, tetapi saya selalu berdoa agar palang keretanya ditutup. Karena itu berarti saya bisa menikmati kereta sedang melaju. Lalu saya akan tertawa kegirangan di depan jok motor Bapak. Sesederhana itu.


Kecintaan pada kereta tidak sampai disitu. Saat bepergian, tranpostasi pertama yang cari adalah kereta. Saya masih ingat betul saat hal yang bagi orang lain “weird”, tetapi saat menyenangkan untuk saya, yaitu bolak-balik naik KRL dari ujung ke ujung (Jakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi dan rute lainnya). Tidak memiliki tujuan jelas, karena memang hanya sekadar ingin naik kereta.

Read More »

7 Hal yang Membuat Jatuh Cinta dengan Kereta Api

Assalamu'alaykum 💓


Sudah dari beberapa hari yang lalu, aplikasi yang menyediakan jasa pembelian tiket kereta api memberikan notifikasi untuk pembelian tiket lebaran. Kalau tahun-tahun sebelumnya, saya selalu mantengin informasi tersebut, tetapi sekarang hanya ikut share informasi saja. Karena merasakan sekali bahwa mudik lebaran adalah HAK SEGALA PERANTAU. ekeke.

Kenapa kereta apa? Bagaimana saya jatuh cinta berkali-kali dengan moda transportasi tersebut dari mulai kelas ekonomi sampai eksekutif. Makanya, setiap ditanya apa hal yang tidak membuatmu kesal, selain jawabannya anak-anak dan hujan, kereta api juga termasuk di dalamnya. 

Mmm, anak-anak punya sisi yang menyebalkan sih, saat tantrum atau saat benar-benar membuat emosi kita up and down. Tetapi tetap saja, hal itu tidak membuat trus membenci atau memakinya. Malah kalau terlanjur marah, ujung-ujungnya menyesal dan meluk-meluk mereka sambil minta maaf. Bener nggak? Saya sih gitu. 

Hujan juga gitu tabiatnya,wuahaha. Meski sudah danda rapi, tiba-tiba mak bres hujan gede, saya cuma bisa ber "yaaah hujan". Sambil nunggu hujan reda atau pakai jas hujan yang meskipun dipakai, tetap basah juga. Satu lagi, bedakku luntur,wkwkwk. Tapi apakah saya benci sama hujan dan mengeluh tentang hal itu? Entah mengapa saya mencintainya, di titik pertamanya saya selalu berdoa "allahumma shoyiban nafi'an" sambil berdoa hajat terbesar saya waktu itu. Karena menurut agama yang saya yakini, berdoa di waktu hujan adalah salah satu doa yang paling ijabah untuk dikabulkan. Trus ya jangan bilang, setiap doa kan pasti dikabulkan nggak cuma hujan doang. Ah, ngajak berantem komentarnya.

Tuh kan lama ngasih prolognya, mau cerita soal kereta api, tapi anak-anak sama hujan dibawa-bawa.

Membahas kereta lagi. Dulu waktu masih kerja di Jakarta dan harus PP Jakarta-Depok, saya enjoy sekali menggunakan kereta. Meskipun tahu sendiri yang pernah merasakan naik KRL di waktu jam kerja seperti apa. Rawan berantem, butuh effort untuk masuk ke gerbong saking padatnya, boro-boro dapat duduk, bisa masuk saja sudah syukur. Dan 3,5 tahun saya menikmatinya. 

Pernah suatu waktu saya bergumam bahwa saya akan merindukan momen-momen seperti ini. Mengejar kereta, kena pinalty karena lupa top up saldo dan saat bergelayut di dalam kereta yang penuh sesak bahkan pernah berantem karena ada ibuk-ibuk yang sudah nyerobot antrian, eh tapi dia yang sewot marah-marah. Gumaman saya tersebut terbukti, karena saya benar-benar merindukannya. 

Nah,  terus apa saja yang membuat saya benar-benar jatuh cinta sampai-sampai merindukan hal yang berkaitan dengan kereta. Ini dia jawabannya:

1. Ingatan Masa Kecil
Teman-teman waktu kecil trus di jalan berhenti karena palang kereta api ditutup excited nggak? Saya iya. Sampai saya berdiri dari jok motor tengah Bapak dan di belakang diapit ibuk, hanya untuk melihat kereta lewat. Bagi sebagian orang, kalau ada palang pintu kereta api dan bunyi-bunyi seperti sirine dikumandangkan terkesan menyebalkan. Tetapi tidak untuk anak kecil. Kalau melewati rel kereta api, mereka malah menunggu palang pintu kereta api tersebut tertutup yang menandakan ada kereta yang mau lewat. Bahagianya anak kecil memang remeh ya. Sampai sekarang kebiasaan tersebut menular ke keponakan saya. Setiap lewat rel kereta api ber "yaaah ria" sedikit kecewa kalau palang pintunya tidak ditutup.

2. Mabuk kendaraan
Sejak kecil saya malas sekali kalau disuruh naik mobil, karena saya pemabuk akut. Dulu kalau misal mau bepergian jauh naik mobil, 2 atau 3 hari sebelum berangkat entah sugesti atau bagaimana, saya merasakan mual-mual kayak sudah membayangkan berada di mobil. heuheu

"Wah, gak bakal jadi orang kaya. Naik mobil aja mabok" komentar seperti ini sudah apal banget di telinga saya. Hingga SMA, saya masih mabuk kendaraan meskipun berangsur membaik. Tapi tetap saja kalau bepergian naik mobil, perlengapan perang seperti antimo, salon pas dan minyak nyong-nyong wajib di dalam tas. Apakah sekarang masih mabuk? Iyes sesekali. Bahkan untuk ukuran Cimanggis-Margocity yang jaraknya cuma 5 kiloan saja, saya bisa melipir ke kamar mandi setelah turun dari mobil. Bapak Mamanya Dio Dea sudah hafal kalau saya langsung ke toilet berarti saya muntah dulu. Kalau sekiranya perut merasa nggak enak, muntah adalah jalan terbaik. ekekek. Habis itu bisa blanja blinji sesuka hati.

Poin kedua ini mungkin yang membuat cinta saya bersemi sama kereta api. Karena tiap naik kereta nggak ada acara mual atau muntah. Isinya cuma ketawa sama ceria.

3. Nyaman buat baca
Perjalanan jauh rasanya nggak lengkap tanpa membawa buku. Dulu di KRL waktu 1 jam terasa cepat saat asyik baca buku. Klaten-Jakarta yang memakan waktu 8 jam tidak membuat saya bosan karena buku menjadi teman baik mengisi waktu.

Membaca di kereta itu nyaman banget, nggak ada acara pusing atau mual karena kebanyakan nunduk. Kalau di mobil? Aduh, buku cuma saya bawa doang, tapi selebihnya memilih tidur. Atau kalau punya bahan obrolan, saya bisa mengobrol dengan posisi jendela mobil dibuka, hihihi.

4. Memotret landscape
Posisi yang saya idam-idamkan di kereta adalah di dekat jendela dan searah dengan perjalanan. Posisi itu paling favorit untuk melakukan apapun. Nah, kalau yang searah perjalanan itu maksudnya posisi saya tidak berlawanan arah dengan kereta api (duh bahasanya gimana yak?). Pokoknya dengan posisi itu, saya bisa nyaman melihat-lihat landscape

Pemandangan sawah, sungai, jembatan bahkan laut kalau lewat dari Semarang membuat saya sumringah. Saya bisa mengambil foto sesuka hati meskipun dari balik jendela kereta api.

5. Waktunya tepat
Setelat-telatnya jadwal kereta api, nggak akan aparah banget kecuali ada hal yang force majeure (buset bahasanya). Force majeure itu lebih ke gangguan teknis dan alam seperti rel patah, ada tanah longsor atau perbaikan kereta api. Kalaupun harus terlambat, saya anteng nunggu di peron atau duduk manis di dalam kereta api, hihi. 

Pengalaman terlambat kereta api yang saya alami, paling banter itu 1,5jam. Waktu itu naik Kereta Kalijaga, cuma tinggal masuk sedikit lagi ke Pasar Senen. Kabarnya ada rel yang patah sehingga kereta bolak-balik hanya menggunakan 1 jalur untuk bergantian. Maksud saya, delay nya kereta api masih masuk akal dibanding naik mobil atau naik kereta ,ekekke. Dasar cinta buta 😋.

6. FriendlyChildren
Anak-anak suka sekali kalau diajak pulang kampung naik kereta. Di dalam kereta biasanya juga ada anak kecil sehingga mereka bisa membaur dengan cepat. Biasanya 3 jam pertama, anak-anak akan lari kesana-kemari bermainan. Kebayang sama wajah ceria mereka bisa enjoy perjalanan jauh dengan kereta.

Saya pernah membawa Dio Dea pulang kampung. Mereka tidak rewel sama sekali, malah punya banyak cerita buat Bapak Mamanya tentang perjalanannya. Jadi, sekarang saat Bapak Mamanya memberikan optional pulang kampung mau naik pesawat atau kereta, mereka berdua kompak menjawab KERETA. Ahahah. Selera mereka sama plek kayak Buliknya.hihihi.

7. Kenalan Baru
Di kereta ekonomi, seat nya saling berhadap-hadapan. Ada yang 2-2, ada juga yang 2-3. Dari posisi tempat duduk yang saling berdekatan itu, saya sering dapat kenalan baru. Entah itu mahasiswi, pekerja, pasutri. Dalam perjalanan tercipta obrolan yang mengalir.

Oh iya, kalau di kereta ekonomi ada anak atau balita yang rewel, biasanya banyak yang berempati. Selama saya naik kereta, jika kebetulan satu gerbong ada anak-anak yang bermain lari-larian atau parahnya nangis karena nggak betah, ada saja yang menawarkan bantuan entah memberikan permen atau sekadar memberikan semangat moral kepada kedua orangtuanya. Dari interaksi seperti itu, kita punya kenalan baru di kereta.

Aaah, pokoknya saya jatuh cinta sama kereta. Kalau ada polling transportasi apa yang menjadi favorit of the year, setiap tahun saya akan memilih KERETA API *ahahaha*. Teman-teman kalau bepergian suka naik apa? Atau malah demen jalan kaki? ekekke.

Salam sayang dari pecinta kereta :)

💓💓Ayaa..

Read More »

Visit Banyumas: Beyond My Expectation

Assalamu'alaykum 💖

Teman-teman pernah berkunjung ke Banyumas? Kalau sudah, bagaimana ekspektasi teman-teman setelah berkunjung kesana? Dalam hal ini saya sempat keliru. Beberapa kali saya berkunjung kesana, yang lebih moncer malah Purwokerto. Dan saya baru tahu faktanya bahwa Purwokerto adalah ibukota Banyumas (bukan sebaliknya) setelah mengikuti acara #EksposeBanyumas yang diselenggarakan oleh Dinpora Banyumas pada tanggal 1 Maret 2017.

Oleh-oleh saat acara #EksposeBanyumas
Jadi, Banyumas adalah kabupatennya, sementara Purwokerto adalah salah satu kecamatannya. Nah, ibukota Banyumas berada di Purwokerto. Ibukota Kabupaten Banyumas berada di Purwokerto. Hal inilah yang mungkin membuat saya selama ini keliru membedakannya.

Kalau ditanya "3 hal apa yang merepresentasikan Banyumas?". Maka saya akan menjawab cepat "Baturraden, Mendoan dan Ngapak". Batu raden seperti menjadi icon wisata Banyumas dan jajanan yang melengkapinya adalah mendoan. Kebetulan saat kuliah, saya memiliki beberapa teman yang berasal dari Purwokerto yang memiliki aksen bahasa khas ngapak. Jadi, saat mendengar kata "Banyumas", kepala saya langsung mengeluarkan 3 clue tadi, Baturraden, Mendoan dan Ngapak.

Visit Banyumas, Beyond My Expectation

Mengunjungi Banyumas ternyata melebihi ekspektasi saya sebelumnya. Kalau sebelumnya saya hanya tahu tentang Baturaden, kemarin dalam acara #EksposeBanyumas dipaparkan bahwa banyak sekali wisata alam dan kuliner yang memanjakan pengunjungnya. 

Berikut saya jelaskan 3 kekayaan tersembunyi yang dimiliki Banyumas. Siapa tahu teman-teman mau berkunjung kesana saat senggang atau liburan.

1. Wisata Alam

Baturraden

View Baturraden. Sumber : wikipedia
Lokawisata yang menjadi "icon" Banyumas ini berada di lereng Gunung Slamet. Di Baturraden terdapat air terjun Gumawang yang membuat wisatawan terutama anak-anak makin betah disana. Berbagai fasilitas yang disediakan Baturraden untuk pengunjung: kolam luncur di alam yang indah, rekreasi taman air dengan sepeda air di alam pegunungan yang sejuk, kolam renang air dingin yang dialiri dari mata air Gunung Slamet. 

Tidak hanya itu, di Baturraden juga ada taman lalu lintas dengan fasilitas mobil genjot. Sumber air panas Pancuran Tujuh yang mengandung belerang, dan Telaga Sunyi serta kios bunga yang menyediakan ragam bunga untuk oleh-oleh pengunjung.

Asli mupeng kesana. Baturraden memang obyek yang menawan untuk dikunjungi lagi, lagi dan lagi. Eits, jangan salah, masih ada obyek lain yang bikin ngebet untuk Visit Banyumas lho!

Negeri 1001 Curug

Dalam #EksposeBanyumas kemarin juga dipaparkan kalau Banyumas merupakan Negeri 1001 curug. Selain Bogor ternyata Banyumas menyuguhkan wisata alam berupa curug yang indah. Salah satunya adalah curug Gumawang (25meter) yang ada di dalam Baturraden. Banyak anak-anak yang melakukan atraksi melompat dari puncak air terjun dan menyelam untuk mengambil uang logam yang dilempar pengunjung.

Curug Cipendok (80meter), terletak di kecamatan Cilongok. Curug ini merupakan curug yang tertinggi di Banyumas.
Curug Cipendok. Source : http://tantodanardwi.blogspot.co.id
Ada juga Curug Ceheng (30 meter) terletak di Kecamatan Sumbang. Curug Bayan, Curug Telu, Curug Song, Curug Celiling, Curug Cidadap, Curug Gomblang, Curug Penganten, Curug Belot, Curug Lawang, Curug Klapa, Curug Carang, Curug Jumeneng dan menurut informasi yang saya dapat, masih ada beberapa curug yang dapat dieksplore lagi.
Curug Song. Source : http://tantodanardwi.blogspot.co.id
Curug Telu. Source : http://tantodanardwi.blogspot.co.id
Pemandian Air Mineral Kalibacin

Pemandian Kalibacin dialiri dari sumber air yang mengandung belerang. Konon katanya, zat belerang ini dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit dan rheumatik. Pemandian ini terletak di Kecamatan Rawalo. 

Dreamland Ajibarang

Tempat ini merupakan kawasan air yang terletak di jalan Raya Pancasan Ajibarang. Pengunjung dapat menikmati wahana rekreasi yang berupa kolam renang anak, water boom, taman reptil, arum jeram, flying fox. Dreamland Ajibarang dapat dijadikan rekomendasi tempat wisata keluarga yang menyehatkan sekaligus mendidik anak-anak.

Balai Kemambang

Taman Balai Kemambang merupakan salah satu rekreasi keluarga yang terletak di pusat kota Purwokerto. Di taman tersebut, kita dapat menikmati fasilitas seperti: taman bunga, telaga dan beraneka fasilitas mainan anak-anak. Tempat ini cocok untuk bersantai bersama anak-anak di akhir pekan.

Masih buanyak wisata alam yang perlu dieksplore di Banyumas. Dan perlu digaris bawahi bahwa Banyumas tidak hanya Baturraden saja. 

2. Wisata Religi


Di Banyumas, selain wisata alamnya yang elok dan indah, ada juga wisata religi yang dapat kita kunjungi. Seperti halnya Jakarta yang memiliki Masjid Istiqlal dan Katedral. Banyumas juga memiliki Masjid Saka Tunggal dan Goa Maria.

Bagi kaum muslim, teman-teman bisa melakukan wisata religi ke Masjid Saka yang berlokasi di Kecamatan Wangon. Masjid ini dibangun pada tahun 1871 M dan hanya memiliki 1 pilar utama. Disini juga dihuni kera-kera jinak yang dapat diajak bercengkrama oleh pengunjung.
source : wikipedia
Untuk teman-teman yang beragama Katolik bisa berkunjung ke Goa Maria. Goa ini terletak di Desa Kaliori. For your information, pembangunan goa maria ini diprakarsai oleh beberapa aktivitas umat Katolik Banyumas. Sehingga, Banyumas saat ini tidak hanya sebagai obyek wisata saja, namun juga sebagai wisata religi.
Source : wikipedia

3. Wisata Kuliner


Saya memang sangat menggemari mendoan, sehingga saat berkunjung ke Purwokerto, jajanan itu tidak saya lewatkan untuk dibeli. Realitanya, tidak hanya mendoan yang bisa dicicipi di Banyumas. Ada soto sokaraja, sate bebek sumpiuh, jenang jaket, keripik tempe, getuk goreng sokaraja.

Selain mendoan, saya tidak alpa mencicipi enaknya soto sokaraja. Atau sotonya ditemenin sama mendoan dicocol sambal kecap, ya Allah enaknyaaaaaa. Jujur saya belum pernah mencoba sate bebek sumpiuh. Dan sebagai penggemar bebek, saya penasaran saat dijelaskan betapa enaknya sate bebek sumpiuh.

Untuk oleh-oleh, getuk dan keripik tempe menjadi juaranya. Karena selain awet (tahan beberapa hari), banyak yang suka dengan makanan itu.

4. Wisata Budaya


Banyumas masih kental dengan seni dan budaya yang dimilikinya. Ada beberapa event yang setiap tahun  diadakan oleh Kabupaten Banyumas untuk memperingati momen-momen yang dianggap sebagai tradisi budaya setempat.

Contohnya, Kirab Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang diadakan setiap tanggal 22 Februari. Kegiatan prosesi ini diawali dengan ziarah ke makam Raden Joko Kaiman, Bupati Banyumas pertama. Kemudian dilanjutkan dengan syukuran dan ruwatan. Hari berikutnya dilaksanakan kirab pusaka. Setelah kirab selesai, ada pesta rakyat dengan menampilkan aneka kesenian Banyumas yang digelar di alun-alun Purwokerto.

Prosesi Grebeg Suran yang dilakukan setiap Bulan Sura di Baturraden. Prosesi Jimat Kalisalak yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 Rabiul Awal. Prosesi Jimat Kalibening yang dilakukan pada tanggal 12 Maulid. Prosesi Unggah-Unggahan Jatilawang dan Prosesi Jaro Rajab.

Kalau teman-teman ingin menyaksikan seni dan budaya Banyumas, bisa cuti dan bookig tiket jauh-jauh hari. Karena ada beberapa prosesi yang diadakan secara rutin tahunan.

Ternyata banyak sekali yang menjadi pesona Banyumas, mulai dari wisata alam, religi, kuliner dan budaya. Lalu bagaimana dengan transportasinya ya?

5. Transportasi


Bagi saya, Banyumas sangat strategis. Karena berada di tengah-tengah antara Solo dan Jakarta. MAu dari Solo 5 jam, dari Jakarta pun juga 5 jam.

Untuk kesana, bisa naik bis, atau kendaraan pribadi lebih fleksibel waktunya kalau mau benar-benar eksplore ke Banyumas. Kalau saya lebih menyukai kereta api, hihi. Sampai stasiun Purwokerto bisa sewa mobil atau backpakeran naik angkot sambung angkot 💪💪.

Nah, dengan banyaknya obyek-obyek yang saya sebutkan di atas tadi, Banyumas bisa banget dijadikan rujukan untuk acara-acara formal maupun non formal. Bisa untuk outbond, family gathering, meeting yang biasanya diadakan oleh perusahaan.

Bisa jadi alernatif untuk obyek piknik saat liburan sekolah, honeymoon (*kode*) dan backpaker an pun juga oke. Banyak penginapan di Banyumas dengan rate yang tidak terlalu menguras kantong.

Yakin banget kalau Visit Banyumas is beyonds my expectation. Gak cuma sekedar Baturraden, mendoan dan ngapaknya saja. Tetapi banyak yang ditawarkan oleh Pemkab tersebut, baik alam, kuliner dan budayanya. Yuk kesana yuk!

Ah iya, weekend ini ngapain teman-teman? :)

Referensi :

www.banyumasku.com
http://tantodanardwi.blogspot.co.id
www.wikipedia.com
http://www.banyumaskab.go.id


Read More »

Berburu tiket lebaran ke Jawa (Tengah)

Sejak diumumkan ada tiket tambahan lebaran, aku membulati kalender di kantor maupun di rumah. Entah mengapa, lebaran kali ini aku merasa kesusahan untuk memesan tiket kereta api. Yah, transportasi idaman nomer satu (Ahaha). Sepertinya setahun yang lalu masih fine-fine aja, gak harus perjuangan sambil deg-degan.

Tahun ini sistem on line yang diberlakukan oleh KAI—katanya untuk menghindari calo, padahal dengan sistem on line pun banyak yang memesan tiket di agen-agen, atau bahkan yang menyediakan lapangan kerja baru bagi “orang” yang mahir menggunakan internet. Lalu apa bedanya ia dengan calo? Trus para buruh yang gak bisa internet, gak bisa mesen tiket pulang lebaran gitu? Ah abaikan pertanyaan itu dulu.

Aku bersiap untuk hunting tiket dari jam 8, mengajak badan, terutama indera mata untuk bersahabat begadang. Apa penghuni orang jawa (tengah) sudah meningkat drastis ya? Pertanyaan itu berseliweran tak menentu. Antara kesal, kepo, dan menyiapkan strategi agar mendapatkan tiket lebaran.

Benar kan, website resmi KAI loading lama, mending LOLA trus bisa nembus ke reservasi tiket, lha ini LOLA berujung “try again”. Tidak hanya website resmi KAI saja, tetapi website agen-agen travel lainnya juga demikian.

Sampai jam2 website-website itu masih saja sama, LOLA dan berujung “try again”. Tidak mau mengulangi kesalahan hal yang sama, saya mengambil handphone dan memencet 021121. Sama saja! Line telepon sibuk. Tangan kanan mengoperasikan laptop untuk pemesanan via online, dan tangan lainnya mencoba berulangkali menelepon KAI.

Ini namanya perjuangan (Ahaha). Sekitar 45 menitan, terdengar nada telepon tunggu dengan suara nyanyi-nyanyian, yay masuk juga. Tidak berhenti sampai disitu, aku harus menunggu lagi (fyuh), mungkin 30menitan di PHP in sama customer service KAI. Mendadak panik, semoga saja pulsanya awet, batinku berkali-kali.

Hallo, dengan PT. KAI bisa dibantu”, suara CS nya masih segar bugar, padahal sudah hampir jam 3 pagi.

“Ah hallo”, aku meraih HP, tanganku masih memencet-mencet keyboard berharap bisa menembus website.

CS sesuai prosedur, menanyakan nama, no HP dan keperluan. Dan saat aku memilih-milih tanggal untuk pulang lebaran, semua tiket habis! Aku langsung mengganti dengan tiket kembali. Memilih-milih yang masih tersisa, dan saat aku ingin memesan 5 seat agar Deandra juga ikut duduk, ternyata batas maksimal pemesanan adalah 4 seat. Merayu gak mempan, memelas juga udah kebal CS nya. Akhirnya aku menyerah, memesan 4 seat dan meminta CS untuk memilihkan tempat duduk yang nyaman untuk balita. Hai Deandra, besok semalaman bubug dipangku Bulik ya L.

Untuk pemesanan tiketnya pun harus mengeja nama satu-per satu, ID juga dieja per angka. Hatiku ketar-ketir, mendadak suudzon kalau-kalau pulsaku habis sebelum selesai pemesanan. Ah tidak, perasaanku berlebihan. Setelah selesai semuanya, aku lega dan sebelum menutup telepon aku ucapkan terima kasih. Just inform ya, untuk menelepon tadi, kira-kira aku habis 20 ribu, yah siapa tau besok mau pesen tiket via telepon juga :D

Lebaran tahun depan catet ya:

1.   Sebelum beli tiket mending sholat sunat dulu
2.   Jangan lupa Bismillah biar afdhol
3.   Mending ngadep laptop, bawa hp 2 lah (haha), kalo gak punya minjem
4.   Pertama coba jebol tuh website KAI, yang kedua telponin aja CS nya
5.   Emang lama sih, biasanya gak masuk-masuk, dan kalaupun bisa masuk, kebanyakan tiket udah sold out
6.   Jurus terakhir nih, SABAR

Aku membayangkan pulang Klaten naik mobil, bermacet ria, bawa 2 balita, aku mabuk gak ya? Biasa puasa kan, ya? Huks

“Plaaaaak”

Tamparan keras itu membuatku terbelalak.

“Hei, kamu punya fasilitas itu masih bisa mengeluh? Menuntut? Huh?”

Aku diam.

“Banyak orang yang mati-matian nyari tiket gak dapet, bingung mau pulang naik apa, eh bisa-bisanya kamu menggerutu gitu”

Aku menunduk

“Dan banyak orang yang gak bisa pulang sungkem bapak ibunya, karena gak punya ongkos. Tau gak? Huh? SYUKUR kamu dimana?”, jeritan itu makin kencang.


Mendadak aku menangis. Astaghfirullah. Alhamdulillah. Mendadak buliran bening itu semakin deras.
Read More »

Anda belum beruntung Nona T-T

Malam ini, PT. KAI membuka penjualan tiket online untuk lebaran (sebelum sih). Dio-Deandra mengajak tidur malam ini, dan itu kesempatan yang bagus, karena mereka alarm yang mujarab untuk membangunkanku tengah malam, MINUM SUSU. Selain itu, alarm HP berlapis juga sudah disiapkan per 15 menit dari jam 12.00, ahaha niat banget. Memang sih, kalau pulang sendirian, mungkin dari kemarin udah dapet tiket, tapi karena udah niat sama anak-anak dan aku lebih menyukai ada anak-anak untuk teman perjalanan, jadi aku tidak mau melewatkan ritual yang mungkin juga dilakukan oleh suku Jawa, Jogja, Solo, Klaten dan daerah Surabaya.

Jam 11 Deandra bangun minta pindah tidur bareng mamanya, tidur-enggak-tidur-enggak-tidur, option terakhir adalah aku tidur lagi dan tidak lupa berazzam agar jam 12 bangun lagi. Dio menjadi satria paningit, jam  00.15 dia bangun ingin pindah tidur bareng mamanya juga. Laptop dihidupkan, aku mengambil wudhu sebentar agar lebih fresh.

Dari hidupnya sinyal internet, website-website itu masih tetap saja loading, memberikan signal bahwa “Hei Nona, banyak lho yang mengaksesku, SABAR yak”, mungkin sambil melet-melet kali. Berkali-kali klik hasilnya tetap sama, aku hanya berhasil membuka beranda saja, selebihnya failed. Ada 2 website yang menjadi rujukan untuk pesan tiket pulang, dari KAI resmi dan tiket.com, kedua-duanya rese gak mau ngasih 4 seat aja T-T.

Jam 2 dini hari masih tetap demikian, loading dan akhirnya page error. Jam 2 lebih berapa menit, bisa sih masuk sempurna ke reservasi tiketnya tapi, tapi, tapi, pagenya menyebalkan tiket ke arah Klaten sold out  semua.


Apa kalian juga belum beruntung malam ini?
“Anda belum beruntung Nona, silahkan ikut Bapak Dio saja untuk melakukan mudik lebaran tahun ini. Mobil-24jam-macet-.............................., aah”, Good night.

Setidaknya aku telah mencoba, kalau memang akhirnya harus begini, gak masalah *Aku rapopo tenan
Read More »